SOSIALIASI: Kalapas Binjai, Maju Amintas Siburian sosialisasi kepada wargabinaan terkait pembangunan zona integritas.teddi/ SUMUT POS.
SOSIALIASI: Kalapas Binjai, Maju Amintas Siburian sosialisasi kepada wargabinaan terkait pembangunan zona integritas.teddi/ SUMUT POS.
BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Binjai, Maju Amintas Siburian mensosialisasikan tentang pembangunan zona integritas kepada warga binaan, dalam mewujudkan tujuan sistem pemasyarakatan dan satuan kerja berpredikat Wilayah Bebas Korupsi di Lapas Binjai.
Selain itu, juga merupakan bagian dari rangkaian penegakan hukum yang bertujuan, agar warga binaan pemasyarakatan dapat menyadari kesalahannya. Memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima oleh masyarakat.
“Diharapkan ketika warga binaan sudah bebas, dapat aktif berperan dalam pembangunan dan dapat hidup secara wajar menjadi warga negara yang baik serta bertanggungjawab sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,” kata Maju, Kamis (9/7).
Sosialisasi dimaksud adalah tentang hak dan kewajiban wargabinaan pemasyarakatan sesuai dengan UU RI No 12/1995 Tentang Pemasyarakatan dan Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 6 Tahun 2013 Tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara.
Maju optimis, pembangunan zona integritas Lapas Binjai berpredikat WBK dapat dicapai. Sebab, jajaran Lapas Binjai telah menjalankan maklumat pelayanan bahwa, pimpinan dan seluruh staf sanggup dan siap menyelenggarakan pelayanan yang sudah ditetapkan.
“Saudara wargabinaan kami, Lapas Kelas II A Binjai diusulkan Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK). Artinya setiap pelayanan dan pembinaan yang dilaksanakan di Lapas Binjai, merupakan bagian dari komitmen kami dalam Pembangunan Zona Integritas Bebas Korupsi dan tidak dipungut biaya alias gratis,” kata Maju kepada wargabinaan dalam sosialisasi.
“Bapak dan abang-abang sekalian yang rindu keluarga, mohon maaf dan tetap bersabar. Sampai saat ini belum bisa berkunjung secara langsung kepada keluarga,” sambung dia.
Kunjungan langsung oleh keluarga wargabinaan tidak dapat dilakukan karena kondisi Pandemi Covid-19. Menurut dia, belum ada surat edaran terkait pembukaan layanan berkunjung bagi wargabinaan.
“Tapi, Lapas Binjai tetap memberikan fasilitas Layanan Berkunjung Online melalui Video Call. Mari, sama-sama kita jaga situasi Lapas Kelas IIA Binjai yang aman dan kondusif,” kata mantan Karutan I Tanjunggusta ini.
Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Binjai, Rinaldo Tarigan menjelaskan Peraturan dan Tata Tertib di Lapas kepada wargabinaan. Selain itu, juga tentang pemberantasan telepon genggam, pungutan liar dan narkoba. (ted/han)
TERIMA: Bupati Langkat Terbit Rencana PA menerima SK kepengurusan DPC PDIP Langkat yang diserahkan langsung oleh Ketua DPC PDIP Langkat, Ralin Sinulingga.ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS.
TERIMA: Bupati Langkat Terbit Rencana PA menerima SK kepengurusan DPC PDIP Langkat yang diserahkan langsung oleh Ketua DPC PDIP Langkat, Ralin Sinulingga.ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS.
LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Bupati Langkat Terbit Rencana PA menerima audensi Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Langkat, Ralin Sinulingga yang juga menjabat wakil ketua DPRD Langkat, di kediaman pribadi Bupati Langkat, Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Langkat, Kamis (9/7)
Ketua DPC PDIP Langkat Ralin Sinulingga mengatakan, audiensi mereka selain menyerahkan SK kepengurusan DPC PDI Perjuangan periode 2019 – 2024, juga untuk
menguatkan tali silahturahim serta menjalin kerja sama yang baik antara PDIP dengan Pemerintah Kabupaten Langkat.
“PDIP Langkat juga siap mendukung pembangunan Langkat di segala bidang dibawah kepemimpinan Terbit Rencana dan Syah Afandin. Demi Langkat semakin maju dan sejahtera,” kata Ralin
Sementara itu, Bupati Langkat mengapresiasi dan mendukung terbentuknya kepengurusan DPC PDI Perjuangan Langkat, dan berharap PDIP tetap menyatukan barisan untuk terus memajukan bangsa, khususnya kemajuan negeri bertuah.
“Selamat datang, semoga PDIP terus mendukung semua program pembangunan yang di laksanakan Pemkab Langkat dengan maksimal dan tuntas, guna mensejahterakan masyarakat Langkat,”ujarnya.
Audiensi DPC PDIP Langkat ini juga dihadiri, Sekretaris Ahmad Muhajir, Wakil Ketua Bidang Kehormatan Partai Suhardi Surbakti, dan Wakil Ketua Bidang Kemanusian, Endang Sri Hastuti beserta sejumlah pengurus partai.(yas/han)
TERIMA: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menerima kunjungan rombongan PT KAI Divisi Regional (Divre) I Sumut, di Rumah Gubernur, Kecamatan Delitua, Deliserdang, Kamis (9/7).
TERIMA: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menerima kunjungan rombongan PT KAI Divisi Regional (Divre) I Sumut, di Rumah Gubernur, Kecamatan Delitua, Deliserdang, Kamis (9/7).
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mendukung rencana PT Kereta Api Indonesia (KAI) merevitalisasi lahan di kawasan bekas pasar Delitua, Kabupaten Deliserdang, melalui kerja sama (MoU) bersama pemerintah setempat. Untuk itu, semua persiapan perlu dilakukan, termasuk skema cipta kondisi dengan langkah yang humanis.
Hal itu disampaikan Gubernur saat menerima kunjungan rombongan PT KAI Divisi Regional (Divre) I Sumut di Rumah Gubernur Kecamatan Delitua, Deliserdang, Kamis (9/7). Turut mendampingi Asisten Administrasi Pemerintahan Arsyad Lubis, Asisten Pemkes Pemkab Deliserdang Faisal serta pejabat pemerintahan setempat.
“Rencanakan dalam waktu yang terukur. Kepada camat, harus dibuat sosialisasi. Bentuk tim terpadu untuk cipta kondisi, termasuk mendata masyarakat (pedagang). Karena bisa saja ada yang mengambil kesempatan dan provokasi keadaan,” ujar Gubernur.
Setelah cipta kondisi, kata Gubernur, dilakukan pemisahan serta lokalisir agar masalah tidak meluas lagi. Karena meskipun lahan milik PT KAI, namun tetap saja kemungkinan adanya kendala akan selalu menjadi bagian dari proses seperti ini.
“Jangan sampai ada masalah lagi. Namun saya ingatkan, setiap mengambil langkah, lakukan dengan cara yang humanis. Kemudian, langkah selanjutnya adalah menyiapkan skema pemindahan pedagang pasar ke tempat yang baru. Begitu juga penempatan ke lokasi yang baru harus disiapkan dan transparan (adil),” tegas Gubernur.
Sementara Vice President Divre I Sumut, Johannes Daniel Hutabarat mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan membangun kesepahaman (kerja sama) dengan Pemkab Deliserdang untuk merevitalisasi lahan PT KAI yang dijadikan lahan berjualan, dibuat menjadi ruang terbuka hijau (RTH). Karena itu, pihaknya meminta dukungan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) sebelum mengambil langkah lebih lanjut.
“Untuk Delitua ini kita mau ada MoU, karena ada program dari Bupati Deliserdang yang cukup bagus, membangun RTH. Jadi di sana status stasiunnya tetap ada. Sehingga jika ada reaktivasi jalur, itu sudah siap. Jadi Pemkab Deliserdang yang akan membuat RTH-nya,” sebut Daniel.
Untuk itu, kata Daniel, dalam waktu dekat pihaknya akan bertemu membahas MoU bersama Pemkab Deli Serdang agar rencana tersebut bisa dijalankan dan stasiun lama milik PT KAI, kawasan sekitarnya bisa dijadikan seperti taman sebagai RTH. Sementara keberadaan pedagang, bisa dipindahkan ke tempat yang baru.(prn/han)
KETERANGAN: Irham Buana Nasution (empat dari kanan) dan kader Golkar Sumut lainnya saat menyampaikan keterangan pers di Medan, Kamis (9/7).
KETERANGAN: Irham Buana Nasution (empat dari kanan) dan kader Golkar Sumut lainnya saat menyampaikan keterangan pers di Medan, Kamis (9/7).
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Musyawarah Daerah (Musda) X DPD Partai Golkar Sumatera Utara bakal diulang di Jakarta pada 23 Juli mendatang. Diperkirakan, bakal ada dua calon yang akan bertarung memperebutkan posisi Ketua DPD Partai Golkar Sumut, yakni Musa Rajekshah alias Ijeck dan Ahmad Yasir Ridho Loebis.
Keduanya bahkan sudah bertemu dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, di Jakarta, 7 Juli lalu.
Bahkan, Ijeck mengklaim telah mengantongi diskresi dari Ketua Umum Airlangga Hartarto untuk bisa maju sebagai calon ketua. Sedangkan Yasir Ridho diklaim, sudah mengantongi 27 dukungan 27 DPD II Partai Golkar Kabupaten/Kota.
“Kalau ketum sudah perintahkan memilih Pak Ijeck, maka terlalu naif jika tidak memberikan suara kepada Pak Ijeck. Karena itu sama saja mengingkari instruksi ketua umum,” kata Wakil Ketua Korbid Pemenangan Pemilu Golkar Sumut, Irham Buana Nasution kepada wartawan di Medan, Kamis (9/7) sore.
Menurut dia, diskresi yang diberikan kepada Wakil Gubernur Sumatera Utara itu merupakan bentuk dukungan terbuka dan dapat diartikan sebagai instruksi untuk memilih pria yang akrab disapa Ijeck itu. Melalui surat ini nantinya akan digunakan Ijeck untuk maju dalam pemilihan Ketua DPD Partai Golkar Sumut. “Musda X Golkar Sumut akan digelar 23 Juli 2020 di Jakarta. Selambat-lambatnya akhir Juli nanti,” imbuhnya, didampingi kader Golkar Sumut seperti Hanafiah Harahap, Riza Fahrumi Tahir, Ihwan Habib Nasution, dan lainnya.
Irham menegaskan, syarat untuk maju menjadi calon ketua DPD tingkat I salah satunya, menjadi kader minimal 5 tahun. Syarat ini memang tidak dipenuhi oleh Ijeck meskipun jika dirunut, Ijeck merupakan bagian dari keluarga besar Golkar karena aktif salah satu ormas Partai Golkar. Kemudian paman dari Ijeck juga sebelumnya merupakan ketua DPD Golkar Sumut. “Nah, karena itulah muncul diskresi dari ketua umum sehingga Pak Ijeck bisa maju, dan tentunya kita harapkan nantinya musda berjalan dengan aklamasi,” ujarnya.
Sebelumnya, Musda X Partai Golkar Sumut telah berlangsung di Hotel JW Marriott, Jalan Putri Hijau Medan. Adapun hasilnya, Ahmad Yasir Ridho Loebis terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD Golkar Sumut. Namun belakangan musda dibatalkan, dan Yasir Ridho tidak lagi menjabat sebagai ketua. Usut punya usut, ternyata ada yang melaporkan ke DPP, bahwa musda tersebut dianggap cacat atau berlawanan dengan aturan. Salah satu pelapor yang berhasil menggagalkan musda tersebut, yakni Ketua Kosgoro 1957 Sumut, Riza Fahrumi Tahir.
Ijeck sendiri kepada wartawan sebelumnya mengaku, sudah mengantongi golden tiket yakni hak diskresi Ketua Umum Airlangga Hartarto, untuk menjadi calon ketua DPD Golkar Sumut. Dikatakannya hak diskresi sang ketum yang ia terima lewat surat dari DPP Golkar itu, merupakan amanah yang siap ia jalankan. “Dan tentunya saya siap menjalankan amanah Pak Ketua Umum Airlangga Hartarto itu, dan saya siap maju, mencalonkan ketua pada Musda DPD Golkar Sumut,” ujar dia, Rabu (8/7).
Ditanya soal surat diskresi itu, Ijeck mengatakan belum saatnya dibukakan ke publik. “Surat diskresi sudah saya pegang, nanti akan saya tunjukan kepada publik mengenai ini,” katanya.
Menghadapi musda nanti, ia juga mengaku sudah mendapat dukungan dari sejumlah DPD Golkar kabupaten/kota di Sumut. “Sudah ada beberapa pengurus tingkat dua yang memberikan dukungan kepada saya untuk menjadi ketua DPD Golkar Sumut,” ujarnya.
Hingga saat ini dan ke depan sebelum pelaksanaan musda, ia mengatakan tengah fokus melakukan konsolidasi ke seluruh pengurus DPD Golkar kabupaten/kota. “Memang niat saya adalah membawa perubahan baru di Golkar Sumut, membuatnya lebih maju, dicintai dan mencintai rakyat. Tujuannya membangun Sumut lewat kekuatan kita bersama di Partai Golkar,” pungkasnya.
Terpisah, Sekretaris DPD Partai Golkar Sumut, Amas Musa Siregar mengklaim, sampai hari ini Yasir Ridho Loebis masih unggul dari Ijeck, khususnya dari pemilik suara sah saat musda, yakni 27 DPD II Partai Golkar kabupaten/kota. Bukan hanya itu, lanjut dia, organisasi sayap yang mendirikan dan didirikan Partai Golkar juga mayoritas mendukung Yasir Ridho.
“Hanya ada 6 kabupaten/kota yang mendukung dia (Ijeck) yakni DPD II Langkat, Labuhanbatu, Tanjungbalai, Sergai, Padang Lawas dan Sibolga. Sebanyak 27 DPD II dukung Ridho, dukungan itu ditandai dengan surat pernyataan bermaterai Rp6.000 yang ditandatangani ketua dan sekretaris,” ujar Amas, ketika dikonfirmasi, Kamis (9/7).
Sedangkan 3 sayap partai yang melahirkan Partai Golkar, seperti Kosgoro, MKGR, Soksi, hanya Kosgoro yang mendukung Ijeck. Untuk 5 organisasi sayap partai yang didirikan Partai Golkar, yaitu MDI (Majelis Dakwah Islamiah), Sakar Ulama, Himpunan Karya Wanita, AMPI dan Al Hidayah, hanya MDI yang mendukung Ijeck.
“Jadi di musda itu ada pleno ke berapa bahas mengenai syarat minimal dukungan untuk bisa maju. Minimal itu 30%, sejauh ini Ijeck hanya dapat dukungan 6 DPD, suara sayap partai itu juga tidak bulat, jadi syarat ketika pencalonan belum terpenuhi,” bebernya. (prn/bbs)
LAPORAN: Gubsu Edy Rahmayadi menerima laporan masuknya GKT menjadi anggota UGG dari Dirut BPODT, Arie Prasetyo di rumah pribadinya, Rabu (8/7).prans/sumut pos.
LAPORAN: Gubsu Edy Rahmayadi menerima laporan masuknya GKT menjadi anggota UGG dari Dirut BPODT, Arie Prasetyo di rumah pribadinya, Rabu (8/7).prans/sumut pos.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – MASUKNYA Geopark Kaldera Toba (GKT) menjadi anggota UNESCO Global Geopark (UGG), akan menjadi jembatan emas di era ‘Sumut Bermartabat’ di bawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah.
“Keuntungannya banyak, dan itu akan kita rasakan nanti. Kami dari BPGKT mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang mendukung perjuangan ini. Khususnya Pemprov Sumut. Terlebih di era Sumut bermartabat di bawah kepemimpinan Bapak Edy Rahmayadi dan Bapak Musa Rajekshah, ini akan menjadi jembatan emas ke depan,” kata General Manager Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba (BPGKT), Hidayati didampingi Wakil GM-BPGKT, Gagarin Sembiring dan jajaran tim saat menyampaikan keterangan pers di Medan, Kamis (9/7) sore.
Penetapan yang dilakukan organisasi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan atau yang dikenal dengan UNESCO (Educational, Scientific and Cultural Organization) di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu, terang dia adalah buah perjuangan dan pengorbanan yang cukup panjang. Proses tersebut didukung semua pihak, khususnya Pemprovsu yang merupakan pemilik dan pengelola kawasan GKT.
“BPGKT yang merupakan lembaga resmi yang dibentuk berdasarkan peraturan gubernur dalam mewujudkan GKT menjadi bagian dari UGG telah bekerja dengan maksimal. Buah dari perjuangan itu kini terlihat dari penetapan GKT menjadi bagian dari UGG,” katanya.
Namun ia tegaskan, perjuangan justru baru dimulai. Dengan adanya jembatan emas yang diberikan oleh UNESCO ke dunia yang lebih luas melalui UGG tersebut, maka Danau Toba ke depan harus lebih baik lagi. Peluang besar dari warisan dunia di Sumut tersebut harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Terlebih dalam menciptakan berbagai peluang dalam membesarkan Danau Toba. Khususnya masyarakat di kawasan Danau Toba.
“Perjuangan panjang itu bukan hanya sebatas kata demi kata yang dirangkai. Tetapi lebih pada kerja keras seluruh pihak yang ada di BPGKT, termasuk pihak pendukung GKT yang selama ini konsisten memberikan masukan dan dorongan kepada pihak BPGKT. Kita berharap ini terus didukung akan kedepan Danau Toba jauh lebih baik,” ujar Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Sumut ini.
Hidayati merinci, sejarah perjuangan GKT sudah melalui berbagai proses. Proses demi proses itulah yang mematangkan BPGKT mampu membangun jembatan emas dengan UNESCO. Dengan berbagai kekurangan dan keterbatasan, BPGKT konsisten melakukan upaya dalam mewujudkan GKT sebagai bagian dari dunia yang lebih luas. Hemat pihaknya, penetapan ini juga mampu mendorong pengembangan perekonomian dan pembangunan berkelanjutan di kawasan tersebut. Terlebih melalui pengembangan geo-pariwisata berkelanjutan, peluang masyarakat dan pemprov mempromosikan budaya, produk lokal dan citra Kaldera Toba lebih luas.
“Pengakuan ini penting. UNESCO akan ikut mempromosikan Kaldera Toba secara besar-besaran ke dunia sehingga promosi akan semakin luas, investor melirik dan harapannya tentu perekonomian masyarakat setempat semakin membaik. Tetapi ini bukan akhir. Ini awal atau pintu pengembangan Kaldera untuk lebih baik lagi,” imbuhnya.
Dalam sidang ke-209, akhirnya Dewan Eksekutif UNESCO di Paris pada 7 Juli 2020 memberikan pengakuan bahwa GKT bagian dari UGG. Selama sembilan tahun sejak diusulkan 2011, perjuangan itu dilakukan. Ada proses penundaan dengan berbagai rekomendasi yang harus dipenuhi BPGKT.
“Memenuhi rekomendasi itu yang cukup besar kita lakukan. Proses demi proses ini menjadi ruang untuk menjadikan GKT sebagai bagian dari dunia. Menjaga warisan yang ada di GKT dengan konsep yang terukur dan sesuai dengan pelestarian,” pungkasnya.
Kaldera Toba merupakan satu dari 16 UNESCO Global Geopark baru yang ditetapkan Dewan Eksekutif UNESCO di Paris. Dengan ditambahkannya Kaldera Toba, maka total ada lima Geopark Indonesia yang mendapat pengakuan dari UNESCO yaitu Gunung Batur, Cileteuh, Gunung Sewu dan Rinjani.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi juga buka suara ihwal capaian prestisius ini. Ia ingin ke depan agar fasilitas-fasilitas pariwisata yang ada di kawasan GKT semakin ditingkatkan. “Ini semakin menetapkan Kaldera Toba bukan hanya milik kita, tetapi juga dunia sehingga kita perlu menjaganya bersama-sama. Dengan ditetapkannya Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark tentunya kita harus meningkatkan fasilitas yang ada di sana agar wisatawan yang datang merasa nyaman,” katanya usai menerima laporan dari Dirut Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo di rumah pribadinya, di kawasan Deli Tua, Deli Serdang, Rabu (8/7).
Edy meminta agar masyarakat Sumut semakin meningkatkan kesadaran untuk menjaga kelestarian Kaldera Toba. “Perjuangan untuk masuk sebagai UGG sangat panjang dan sekarang setelah kita mendapatkannya harus bisa kita pertahankan bersama dengan menjaga kelestariannya,” harapnya. (prn)
rapid test: Pegawai di jajaran Pemko Medan mengikuti rapid test, belum lama ini. Di kabarkan, 3 lagi ASN Pemko Medan positif Covid-19.
rapid test: Pegawai di jajaran Pemko Medan mengikuti rapid test, belum lama ini. Di kabarkan, 3 lagi ASN Pemko Medan positif Covid-19.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tiga orang aparatur sipil Negara (ASN) di Balai Kota Medan dikabarkan positif Covid-19. Disebutkan, ketiga ASN tersebut yakni, dua dari Bagian Perekonomian dan satu dari Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Pemko Medan.
Dikonfirmasi mengenai kabar itu, Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Pemko Medan, Nasib SSos MSi membenarkan kabar itu. Namun, berdasarkan informasi yang diperolehnya, hanya satu orang stafnya di Bagian Perekonomian yang dinyatakan positif Covid-19n
“Setahu saya hanya ada satu. Dia itu Kasubbag saya, perempuan. Kalau yang satu lagi, saya justru tak tahu siapa orangnya, karena saya tidak ada dapat kabar sampai saat ini,” kata Nasib kepada Sumut Pos, Kamis (9/7) sore.
Disebutnya, seorang anggotanya yang merupakan Kasubbag di Bagian Perekonomian Pemko Medan sudah tidak masuk kantor sejak satu minggu lalu. “Anaknya yang melapor ke kantor kalau ibunya sakit, dengan ciri-ciri demam, batuk dan sesak nafas. Lalu saya bilang, cepat test swab, maka langsung di swab dan hasilnya sudah keluar. Tadi siang, anaknya yang mengabarkan ke saya, kalau ibunya memang positif Covid-19 karena hasil swabnya sudah keluar,” sebutnya.
Mendengar kabar itu, jelas Nasib, pihaknya langsung mengabarkannya kepada Sekda dan Asisten Umum Kota Medan untuk meminta Dinas Kesehatan agar segera memfasilitasi Bagian Perekonomian Kota Medan untuk dapat dilakukan rapid test massal lagi kepada seluruh staf yang ada di Bagian Perekonomian. “Kami semua satu ruangan di sini. Maka kami minta supaya besok (hari ini), bisa dilakukan rapid test secara massal. Nantinya kalau ada yang reaktif, maka akan langsung di swab supaya dapat segera diobati dan virus ini tidak menyebar semakin jauh,” jelasnya.
Berbeda dengan Nasib, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Pemko Medan, Arrahman Pane justru membantah kabar, ada staf di Bagain Humas yang positif Covid-19. “Sampai saat ini saya belum mendapatkan kabar itu. Suratnya dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan pun belum saya terima, jadi tak bisa saya bilang sudah ada positif di (bagian) Humas,” katanya.
Bahkan katanya, sampai saat ini, pelayanan Humas Pemko Medan masih berjalan seperti biasanya. “Kami masih bekerja seperti biasa,” terangnya.
Pengawasan AKB Dilakukan OPD Terkait
Secara resmi, Pemko Medan telah menerapkan Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 27 Tahun 2020 tentang penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di tengah pandemi Covid-19. Agar perwal ini berjalan dengan efektif, maka pengawasan diserahkan kepada setiap organisasi perangkat daerah (OPD).
“Untuk pengawasan, itu ada di setiap OPD. Misalnya di Pasar, pengawasannya oleh PD Pasar. Untuk di hotel, restoran, pusat perbelanjaan dan lainnya oleh Dinas Pariwisata, di angkutan umum oleh Dinas Perhubungan dan seterusnya,” kata Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Medan, Muslim Harahap kepada Sumut Pos, Kamis (9/7).
Dijelaskan Muslim, setiap OPD nantinya akan membentuk satuan tugas atau gugus tugasnya masing-masing dalam mengawasi Perwal Nomor 27 tahun 2020 ini. “Sedangkan untuk penindakan, itu ada di Satpol PP. Bila dalam pengawasan yang diawasi melakukan pelanggaran, telah ditegur namun tetap membandel, maka akan dikoordinasikan dengan Satpol PP untuk diberi tindakan sesuai Perwal yang ada,” jelasnya.
Di sisi lain, soal sistem kerja dari rumah atau work from home (WFH) bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemko Medan, Muslim yang juga menjabat selaku Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKDPSDM) Kota Medan mengaku masih akan menjalankan sistem kerja tersebut.
Pun begitu, kata Muslim, tidak terutup kemungkinan bahwa pihaknya akan kembali mempekerjakan seluruh ASN yang ada dalam waktu dekat, semua itu tergantung dari kebijakan pemerintah pusat. “Infonya Pak Presiden mengatakan akan mencabut sistem kerja WFH bagi para ASN, tapi kan itu masih rencana, belum fix. Kalau memang nantinya ada kebijakan itu dari pusat, tentu kita akan kembali mempekerjakan kembali para ASN kota ke kantor. Tapi kalau belum ada kebijakan dari pusat, sepertinya kita masih menggunakan sistem kerja WFH karena kondisi kita yang masih zona merah,” katanya.
Di sisi lain, jelas Muslim, pihaknya akan memepertegas penerapan Perwal Nomor 27 tersebut, terlepas jadi atau tidaknya sistem kerja WFH dicabut. “Dicabut atau tidak sistem WFH, kita tetap tegas menerapkan Perwal 27/2020 ini,” tutupnya.
Terpisah, Kepala Satpol PP Kota Medan, M Sofyan mengatakan, pengawasan sudah dimulai sejak Perwal tersebut ditandatangani Plt Wali Kota Medan. Ia pun berharap, agar setiap OPD mampu melakukan pengawasan terhadap bidang yang ditanganinya masing-masing.
“Khusus untuk pasar-pasar di Kota Medan, kami berharap agar PD Pasar betul-betul bisa menerapkan Perwal ini di setiap pasar dan begitu juga dengan setiap OPD lainnya. Bila nantinya ada yang harus ditindak, maka kami minta untuk berkoordinasi agar kami didampingi OPD terkait akan menindaknya. Untuk razia masker akan tetap kita lakukan, nanti akan dijadwalkan,” pungkasnya. (map)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kebijakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membatasi tarif rapid test sebesar Rp150.000 menjadi pembahasan serius di kalangan rumah sakit. Sebab, rumah sakit selaku pelaksana rapid test mengaku tidak mampu bila mengikuti tarif yang ditetapkan Kemenkes itu.
“Mereka (rumah sakit) enggak sanggup sepertinya melaksanakan itu. Kalau dipaksa juga, mereka akan berhenti melayani karena merasa rugi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sumut, dr Alwi Mujahit Hasibuan kepada wartawan, Kamis (9/7).
Alwi menyebutkan, saat ini tarif termurah rapid test yang ada, yaitu Rp250 ribu di RSU Haji Medan. Selain dari itu, banyak rumah sakit yang menerapkan tarif lebih dari Rp250 ribu, apalagi di daerah yang lokasinya jauh. “Memang banyak yang lebih dari Rp 250 ribu tarifnya. Makanya, mereka enggak sanggup kalau harus turun menjadi Rp150 ribu,” sebutnya.
Meski begitu, menurut Alwi, secara umum penetapan tarif rapid test oleh Kemenkes tentunya supaya ada penyeragaman. Namun, semestinya sebelum ditetapkan kebijakan tersebut harus dilihat lebih dahulu bagaimana situasi yang terjadi atau memberikan subsidi kepada rumah sakit. Bahkan, mengirimkan alat rapid test yang bisa dibeli dengan harga terjangkau. “Kita masih mengamati bagaimana perkembangan selanjutnya,” ujarnya.
Ia mengaku, sikap dari Dinas Kesehatan tidak bisa melakukan sanksi bila ada rumah sakit yang tidak mengikuti kebijakan Kemenkes terkait batasan tarif rapid test tertinggi. Karena, kebijakan itu melalui surat edaran sifatnya bukan kewajiban, melainkan imbauan. “Kalau rumah sakit tak ada yang sanggup, bagaimana mau kita buat. Lagi pula, sanksi juga belum ada di surat edaran tetapi paling tidak secara persuasif akan kita coba. Bila tidak bisa juga, ya akan kita lapor ke Kemenkes bagaimana tindak lanjutnya,” pungkas Alwi.
Sementara, Kasubbag Humas RSUPHAM, Rosario Dorothy Simanjuntak (Rosa) mengatakan, surat edaran Kemenkes tersebut dikeluarkan dengan latar belakang, saat ini pemerintah Indonesia sedang mengembangkan produksi alat rapid test lokal. Sebab, selama ini alat rapid test yang ada impor dari luar negeri dan harganya mahal. “Harga rapid test lokal yang sedang dikembangkan Rp75 ribu. Makanya, dikeluarkan surat edaran dengan tarif maksimal Rp150 ribu,” tutur Rosa.
Akan tetapi, sambung dia, sampai saat ini dan sudah mengecek ke prosudennya, ternyata alat rapid test lokal masih kosong. Informasinya, tersedia pada Agustus tahun ini. Oleh sebab itu, tarif yang ditetapkan masih yang lama (Rp300 ribu). “Alat rapid test lokal masih kosong, makanya tarifnya masih tetap. Kalau kita sesuaikan tarifnya, tentu rumah sakit rugi karena alat rapid test masih impor. Tapi, kalau alatnya sudah ada dari lokal, maka pasti tarifnya disesuaikan,” tukasnya.
Tak jauh beda disampaikan Kasubbag Hukum dan Humas RSUD dr Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin. Kata Edison, pihaknya masih menetapkan tarif yang lama sebesar Rp300 ribu. Selain itu, menunggu surat edaran resmi turun dan diterima pihak rumah sakit. “Kami sifatnya mengikuti karena selaku operator,” ujar Edison.
Diketahui, Kemenkes menetapkan batas tertinggi pemeriksaan rapid test antibodi komersil untuk mendeteksi Covid-19 sebesar Rp 150.000. Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/I/2875/2020 tentang Batasan Tarif Tertinggi Rapid Test Antibodi. Surat itu ditandatangani Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Bambang Wibowo pada 6 Juli 2020 lalu.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, harga untuk alat rapid test buatan dalam negeri diusulkan sebesar Rp75 ribu. “Maksimum Rp150 ribu, harga kita upayakan ditekan semakin rendah. Saya sudah sampaikan kepada kepala BPPT Rp75 ribu. Inikan bisa jadi patokan riil di lapangan, kalau ada produk yang harganya di atas ini, kan tidak laku,” terang Muhadjir melalui konferensi pers di kantornya, Kamis (9/7).
Di sisi lain, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Bambang Wibowo menyebutkan, dengan adanya alat rapid test buatan dalam negeri dapat menekan harga pemeriksaan agar lebih murah. “Pada suasana seperti ini tadi kita melihat keberpihakan masyarakat. Kita lihat keterjangkauannya,” sebutnya.
Saat ini, alat tersebut biasanya dijual dengan harga kisaran Rp150 ribu sampai Rp250 ribu. Namun, yang pasti, di tengah kondisi seperti sekarang ini, semua pihak seperti Puskesmas dan rumah sakit harus saling memahami satu sama lain dengan menjualnya menjadi lebih murah. “Kita harus kerja bareng. Pertama, pemerintah sudah memberikan klaim yang tak kecil untuk faskes. Kedua insentif untuk tenaga kesehatan. Terus ada batas tertinggi rapid test. Jadi jangan dilihat satu sisi saja, lihat fasilitas yang diberikan pemerintah juga,” pungkasnya. (ris)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Achmad Yurianto menjelaskan, sebaran tertinggi paling banyak terjadi di provinsi Jawa Barat dengan tambahan 962 kasus baru. Selebihnya, Jawa Timur 517 kasus baru; DKI Jakarta 284 kasus baru; Sulawesi Selatan 130 kasus baru; dan Sulawesi Utara 126 kasus baru. Sedangkan Sumatera Utara bertambah 109 kasus baru menjadi 2.085 kasus.
“Kurang disiplin dalam penggunaan masker, membuat droplet bisa menular dengan mudah. Gunakan masker, ini akan lindungi kita. Jaga jarak yang aman. Sering rajin cuci tangan gunakan sabun,” jelasnya dalam konferensi pers, Kamis (9/7).
Jumlah spesimen yang diperiksa adalah sebanyak 23.832 spesimen, sehingga total spesimen yang sudah diperiksa menjadi 992.069 spesimen. Kasus sembuh cukup banyak, yakni bertambah 1.066 orang sehingga sudah ada 32.651 orang yang dinyatakan sembuh. Angka kematian bertambah 58 kasus sehingga total menjadi 3.417 kasus.
Sudah 457 kabupaten kota terdampak Covid-19. Orang Dalam Pemantauan (ODP) 38.498 orang. Dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 13.732 orang. “Satu-satunya kalau ingin terbebas dari Covid-19 adalah konsisten disiplin,” tegasnya.
Yurianto juga mengungkapkan, Jawa Barat menyumbang kasus baru Covid-19 paling banyak hari ini, 962 kasus baru, karena penularan kasus di dalam kluster Sekolah Calon Perwira (Secapa) di Bandung. “Positif 1.262 orang tertular. Terdiri dari peserta didik dan beberapa tenaga pelatih di sana,” jelasnya.
Dari jumlah yang diidentifikasi, kata Yuri, ada 17 orang yang dirawat di RS Cimahi. Ribuan siswa dan pengajar lainnya diisolasi di Secapa TNI. “Sisa lainya 1.245 tanpa keluhan apapun. Saat ini semuanya kita karantina di wilayah pendidikan Secapa di Bandung,” tambahnya.
Yurianto menjelaskan, seluruh komplek perwira sudah dilakukan isolasi karantina. Pihak Secapa juga sudah melarang orang keluar masuk secara bebas di area sekolah. “Kita larang pergerakan orang baik masuk dalem komplek atau keluar komplek. Pengawasan dijaga ketat Kodam Siliwangi,” tegasnya.
Jokowi Sebut Lampu Merah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaruh perhatian khusus dengan memberikan peringatan ‘lampu merah’ terkait capaian rekor tertinggi kasus baru Covid-19 ini. Jokowi, yang kemarin meninjau Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menyinggung perihal itu. Jokowi menyebut kondisi saat ini sebagai ‘lampu merah’. “Sebaran Covid-19 di seluruh Tanah Air ini sangat tergantung sekali pada bagaimana daerah mengendalikannya. Dan perlu saya ingatkan, ini saya kira sudah lampu merah lagi. Hari ini secara nasional kasus positif ini tinggi sekali hari ini, 2.657,” ujar Jokowi.
Juru bicara Presiden Bidang Sosial, Angkie Yudistia mengatakan, Jokowi selalu menerima laporan mengenai perkembangan Covid-19. Ke depan, segala kebijakan Jokowi, disebut Angkie, akan selalu berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan dari laporan yang diterimanya. “Prinsipnya. Presiden selalu mendapat laporan dan akan mengambil langkah terukur terhadap berbagai persoalan di masyarakat,” ujar Angkie.
Mengenai ucapan ‘lampu merah lagi’ dari Jokowi, Angkie belum menjelaskan detail. Menurut Angkie, semua kebijakan terkait Covid-19 berada pada GTPP Covid-19 sebagai perpanjangan tangan presiden. “Kebijakan terkait PSBB atau langkah lain ada di gugus tugas sebagai kepanjangan Presiden dalam penanganan Covid-19,” imbuhnya.
Di sisi lain, juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto juga mengaku tengah menelaah maksud ucapan Jokowi. “Sedang kita pelajari lebih lanjut,” kata Yuri secara terpisah.
Sumut Tembus 2.085 Kasus
Peningkatan jumlah penderita Covid-19 di Sumut juga semakin mengkhawatirkan. Hingga Kamis (9/7) sore, jumlah pasien positif terinfeksi Covid-19 berdasarkan hasil swab PCR, tembus mencapai angka 2.085 orang. Padahal, pada Rabu (8/7), masih berada diangka 1.976 orang. “Saat ini jumlah penderita terkonfirmasi positif Covid-19 sudah mencapai 2.085 orang, bertambah 109 kasus baru,” kata Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut, Mayor Kes dr Whiko Irwan SpB dalam keterangan pers via video streaming Youtube, Kamis (9/7) sore.
Sedangkan untuk orang dalam pemantauan (ODP), jumlahnya juga masih meningkat sebanyak 13 orang menjadi 1.690. Kemudian, yang meninggal dunia bertambah 5 orang menjadi 115. Namun demikian, angka kesembuhan juga meningkat 11 kasus menjadi 514 orang. “Penurunan hanya terjadi pada pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 8 kasus menjadi 252 orang,” paparnya.
Lebih jauh, Whiko mengatakan, dengan belum diproduksinya vaksin Covid-19 sampai saat ini, maka pandemi yang berlangsung ini belum dapat dipastikan akan sampai kapan berakhirnya. Karenanya, untuk mengurangi dampak kesehatan akibat Covid-19, ditanggulangi pemerintah Provinsi Sumut dengan menyediakan lima rumah sakit (RS) rujukan Covid-19.
Berdasarkan SK Gubernur Sumut Nomor 188.44/171/KPTS/2020, kelima RS rujukan Covid-19 tersebut adalah RS GL Tobing Tanjungmorawa, RS Martha Friska Yos Sudarso, RS Martha Friska Multatuli, RSUD Abdul Manan Simatupang, dan RSUD Gunung Sitoli.
Selanjutnya, berdasarkan SK Gubernur Sumut Nomor 188.44/217/KPTS/2020, RSUD Perdagangan juga ditunjuk sebagai RS rujukan Covid-19 di Provinsi Sumut, di samping sebanyak lima RS rujukan Covid-19 berdasarkan SK Presiden RI sejak Februari 2020 lalu, diantaranya adalah RSUP Haji Adam Malik, RSUD Abdul Manan Simatupang Kisaran, RSUD Tarutung, RSUD Djasmen Saragih Pematangsiantar dan RSUD Padangsidimpuan. “Selain itu, perawatan pasien Covid-19 juga didukung oleh RS pemerintah maupun swasta di Sumut yang memiliki fasilitas ruang rawat isolasi,” terangnya.
Ia membeberkan, dari sebanyak 21 RS di Kota Medan dan sekitarnya, mulai dari kelas A, B, dan C yang tergabung dalam RS online memiliki ruang isolasi beserta tempat tidurnya sebanyak 757 unit bed. Tercatat, pada Rabu (8/7) pukul 17.00 WIB, sebanyak 575 penderita terpapar Covid-19 menjalani perawatan. “Sehingga masih ada sisa tempat untuk dapat digunakan bagi pasien baru, sebanyak 182 tempat tidur,” bebernya.
Akan tetapi, dengan terus meningkatnya angka penderita Covid-19, tidak menutup kemungkinan dalam beberapa waktu ke depan rumah-rumah sakit ini akan terisi penuh. Karenanya dia berpendapat, berapa pun jumlah RS yang disediakan pemerintah daerah akan tetap kembali penuh apabila penularan Covid-19 masih terus terjadi. “Untuk itulah sangat penting bagi kita memutus rantai penularan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan,” tegasnya.
Diutarakannya, penderita PDP dalam kondisi klinis sedang atau berat harus dirawat isolasi di rumah sakit. Bila hasil swabnya didapatkan negatif dua kali, pasien baru dapat keluar dari ruang isolasi kecuali jika memiliki penyakit menular lainnya selain Covid-19. Selanjutnya, orang tanpa gejala (OTG) dan ODP dilakukan isolasi mandiri di rumah.
Setelah swab PCR dilakukan dengan hasil negatif baru isolasi mandirinya berakhir. Begitu juga dengan orang yag rapid testnya reaktif, sambung Whiko, dilaksanakan isolasi mandiri di rumah. Setelah swabnya negatif yang bersangkutan baru dapat lepas dari isolasi mandirinya.(jpc/ris)
DITEMBAK: Polisi menangkap Eko Syahputra dan menembak kaki kiri Marko Harianja karena melawan petugas saat pengembangan kasus perampokan.
DITEMBAK: Polisi menangkap Eko Syahputra dan menembak kaki kiri Marko Harianja karena melawan petugas saat pengembangan kasus perampokan.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang perampok bermodus calo penumpang di bawah jalan layang Amplas ditembak betis kirinya oleh petugas Unit Reskrim Polsek Patumbak. Pasalnya, pelaku berusaha kabur dan menyerang petugas saat dilakukan penangkapan, Rabu (8/7) sore.
Pelaku yang ditembak Marko Harianja alias Ego (30), warga Jalan Garu III Gang Melati, Kelurahan Harjosari, Medan Amplas. Selain itu, turut diringkus satu pelaku lagi tanpa perlawanan yakni Eko Syahputra alias Jawa (26), warga Jalan Bajak II, Kebun Kopi, Patumbak, Kabupaten Deliserdang.
Kapolsek Patumbak Kompol Arfin Fachreza melalui Kanit Reskrim Iptu Philip Purba mengatakan, pihaknya menerima laporan korban pengaduan kasus perampokan yang dialami korban Josua Simbolon (29), warga Labuhanbatu Utara (Labura) pada 22 Juni lalu malam. Laporannya, korban dirampok di halte saat menunggu bus untuk pulang ke kampung halamannya. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami kerugian satu unit ponsel android merek Oppo A7 warna hitam, uang tunai Rp 250 ribu, KTP, kartu ATM, dan dokumen penting.
“Ketika korban menunggu, datang dua pelaku menghampirinya. Kemudian, pelaku Marko mengeluarkan pisau dan menempelkannya di perut korban. Sedangkan pelaku Eko mencekik dan memukul wajah korban serta mengambil paksa barang-barangnya,” terang Philip, Kamis (9/7).
Lantaran kondisi sepi, korban tak mau mati konyol dan pasrah menyerahkan barang berharganya. Setelah kedua pelaku pergi, korban lalu membuat pengaduan ke Kantor Polsek Patumbak. “Atas laporan korban, petugas melakukan penyelidikan hingga mendapat informasi keberadaan pelaku Eko di Jalan Sisingamangaraja, persisnya di depan loket Bus Sandra Prima. Selanjutnya, personel langsung ke lokasi melakukan penangkapan terhadapnya,” sambung Philip.
Kepada penyidik, Eko mengakui perbuatannya telah merampas secara paksa barang berharga milik korban bersama Marko dengan modus sebagai calo penumpang. Setelah itu, dilakukan pengembangan untuk mencari Marko. “Kami berhasil mengetahui keberadaan tersangka Marko yang bersembunyi di rumahnya dan kemudian dilakukan penangkapan. Akan tetapi, pelaku berusaha melawan dan melarikan diri. Bahkan, dilakukan tembakan 3 kali ke udara tetap tidak diindahkan sehingga dilakukan tindakan tegas dan terukur dengan menembak kakinya,” kata Philip.
Ia menambahkan, pelaku Marko lalu diboyong ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan pertolongan medis. Setelah itu, diboyong ke Mapolsek Patumbak untuk penyidikan lebih lanjut. “Dari kedua pelaku, disita barang bukti ponsel android milik korban, obeng runcing dan sebilah pisau dari kuningan. Akibat perbuatannya, mereka melanggar Pasal 365 ayat (1) ayat (2) ke 2e KUHPidana dengan ancaman hukuman paling lama 12 tahun,” tandasnya. (ris)
DIDAKWA: Eka Putra Pardede mahasiswa Nommensen terdakwa kasus tawuran mengakibatkan seorang rekannya tewas, Kamis (9/7).ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS.
DIDAKWA: Eka Putra Pardede mahasiswa Nommensen terdakwa kasus tawuran mengakibatkan seorang rekannya tewas, Kamis (9/7).ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Eka Putra Pardede (22) mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas HKBP Nommensen (UHN) didakwa terlibat aksi tawuran yang menyebabkan tewasnya seorang Mahasiswa Jurusan Pertanian (UHN), terungkap pada sidang yang digelar di Ruang Cakra 3 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Kamis (9/7).
Dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Fauzan Arif Nasution, kejadian bermula pada Jumat tanggal 22 November 2019 sekira pukul 14.00 WIB. Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro dan Jurusan Pertanian sedang melakukan mediasi mengenai perselisihan pemukulan junior Jurusan Teknik Elektro di Kampus UHN Jalan Dr Sutomo, Kecamatan Medan Timur.
Jaksa melanjutkan, karena pada saat mediasi tidak ada memenemukan kesepakatan lalu masing-masing mahasiswa berbeda jurusan tersebut saling serang.
Terdakwa Eka Putra Pardede bersama teman-temannya Edison Kasido Siboro, Marzuki Simatupang, Ranto Sihombing (masing-masing dalam penuntutan terpisah) serta Daniel Pasaribu, Among Aritonang, Luhut Situmorang dan Indra Kaleb Situmorang (masing-masing belum tertangkap) kemudian mengeroyok korban Rojer Siahaan yang terpisah dari teman-temannya.
“Terdakwa Eka Putra Pardede langsung menusuk korban Rojer Siahaan pada bagian dada menggunakan 1 buah samurai yang panjangnya sekira 80 cm hingga korban terlentang tidak sadarkan diri,” jelas jaksa.
Lebih lanjut, usai mengeroyok korban, kemudian terdakwa Eka Putra Pardede bersama teman-temannya pergi ke kosan di Lorong Rejo Jalan Dorowati, Kecamatan Medan Timur.
Selanjutnya teman-teman jurusan korban membawanya ke Rumah Sakit Pringadi namun nyawa korban tak tertolong lagi dan meninggal dunia. “Terdakwa berhasil ditangkap pada hari Rabu tanggal 22 Januari 2020 sekitar pukul 10.00 WIB di proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air di Kecamatan Salak, Sidikalang,” pungkas Jaksa.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pada Pasal 338 sub Pasal 351 Ayat (3) Jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP. Usai pembacaan dakwaan, majelis hakim diketuai Martua Sagala menunda sidang hingga pekan depan, dengan agenda saksi. (man)