28 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 4211

Suhu Tubuh Capai 38 Derajat Celsius, Seorang Wanita Dijemput dari Pasar Sidikalang

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Seorang perempuan berusia 37 tahun terpaksa dijemput pakai ambulans dari Pusat Pasar Sidikalang, Kabupaten Dairi, karena suhu tubuhnya mencapai 38,1 derajat celsius. Wanita berinisial RBS itu dijemput petugas Puskesmas KM 11, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Rabu (27/5).

Menurut petugas pengamanan Pos Ops Ketupat 2020 di Pusat Pasar Sidikalang, Serka WJ Sihombing, perempuan yang dijemput petugas medis tersebut bukan pedagang di Pusat Pasar Sidikalang.

“Menurut keterangan yang bersangkutan, ia ke pasar Sidikalang untuk menjual cabai. Tetapi, saat dilakukan pengukuran suhu tubuh oleh petugas pakai thermogun, ibu itu memiliki suhu tubuh 38,1 derajat celsius. Lalu, petugas pasar melapor ke petugas Pos Ops Ketupat 2020 yang ada di pasar,” kata anggota Kodim 0206/Dairi itu saat dikonfirmasi wartawan.

Selanjutnya, mereka berkoordinasi dengan petugas medis yang ada di pos dan dilakukan pengukuran suhu tubuh ibu itu kembali dengan alat manual. Hasil pengukuran secara manual, suhu tubuh menjadi 37 derajat celsius.

“Karena alamat ibu itu berada di Kecamatan Siempat Nempu Hulu, kita langsung koordinasikan ke petugas Puskesmas KM 11 Siempat Nempu Hulu. Petugas medis langsung menjemput dengan pakaian lengkap protokol Covid-19,” terangnya lagi.

Serka WJ Sihombing juga mengungkapkan, asal kampung ibu itu dari Kutacane, Aceh Tenggara, namun mengaku sudah 5 tahun menetap di Kecamatan Siempat Nempu Hulu.

“Begitu juga riwayat perjalanan, tidak pernah keluar dari wilayah Dairi. Hal itu kita lakukan untuk waspada penularan Corona,” ungkap Sihombing.

Sementara, Plt Direktur Pasar Sidikalang, Edward Hutabarat dikonfirmasi mengatakan, sebenarnya kondisi ibu itu tidak apa-apa.

“Dia kutengok makan sirih, bisa saja memang suhu tubuhnya tinggi karena makan sirih itu. Namun, karena kondisi sekarang cepat heboh, sehingga managemen dan petugas Pos Ops Ketupat 2020 yang bertugas di pasar segera mengambil tindakan untuk membawa ibu itu supaya suasana di pasar tidak panik. Dia bukan pedagang di sini. Dia hanya pengunjung biasa,” tandasnya. (rud)

Tinjau Pos Pam, AKP Pandu Beri Bingkisan

SERAHKAN: Kasatreskrim Polres Sergai AKP Pandu Winata menyerahkan bingkisan kepada petugas di Pos Pam. SURYA HASIBUAN/SUMUT POS
SERAHKAN: Kasatreskrim Polres Sergai AKP Pandu Winata menyerahkan bingkisan kepada petugas di Pos Pam. SURYA HASIBUAN/SUMUT POS
SERAHKAN: Kasatreskrim Polres Sergai AKP Pandu Winata menyerahkan bingkisan kepada petugas di Pos Pam. SURYA HASIBUAN/SUMUT POS
SERAHKAN: Kasatreskrim Polres Sergai AKP Pandu Winata menyerahkan bingkisan kepada petugas di Pos Pam. SURYA HASIBUAN/SUMUT POS.

SERGAI, SUMUTPOS.CO – Meninjau situasi Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah di sejumlah titik Pos Pam, Kasatreskrim Polres Sergai AKP Pandu Winata SH SIK MH memberikan bingkisan kepada petugas jaga. Bingkisan berupa minuman kaleng dan makanan ringan ini langsung diserahkan AKP Pandu Winata kepada petugas jaga di Pos Pam Simpang Tiga Pekan Perbaungan dan Pantai Cermin, Senin (25/5).

“Adapun bingkisan yang diberikan ini untuk penambah stamina dan semangat kepada anggota saat melaksanakan tugasnya,” kata AKP Pandu Winata.

Dalam kesempatan itu, AKP Pandu Winata mengatakan, tinjauan ini untuk melihat langsung situasi Hari Raya Idul Fitri di Pos Pam dan memantau langsung check point dalam melakukan penyekatan kepada setiap pengendara yang ingin melakukan mudik maupun yang ingin berwisata ke objek wisata di Kabupaten Sergai.

“Dengan penyekatan ini, diharapkan penyebaran Corona dapat kita cegah di Serdang Bedagai. Apabila terus dibiarkan masyarakat berwisata, dapat menciptakan kerumunan massa, maka tidak menutup kemungkinan penyebaran Corona akan signifikan meningkat,” katanya. (sur)

Pemkab Langkat Distribusikan 16.977 Bansos Pemprovsu

SERAHKAN: Kadis Sosial Langkat Hj Rina Wahyuni menunjukkan berita acara serah terima Bansos Pemprovsu kepada Camat Stabat. ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS
SERAHKAN: Kadis Sosial Langkat Hj Rina Wahyuni menunjukkan berita acara serah terima Bansos Pemprovsu kepada Camat Stabat. ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS
SERAHKAN: Kadis Sosial Langkat Hj Rina Wahyuni menunjukkan berita acara serah terima Bansos Pemprovsu kepada Camat Stabat. ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS
SERAHKAN: Kadis Sosial Langkat Hj Rina Wahyuni menunjukkan berita acara serah terima Bansos Pemprovsu kepada Camat Stabat. ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Pemkab Langkat mendistribusikan Bantuan Sosial (Bansos) paket sembako dari Pemprovsu untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19 di 12 desa dan kelurahan di wilayah Kabupaten Langkat, Kamis (21/5).

Pendistribusian bansos tersebut ditandai dengan penandatangan berita acara dan pelepasan mobil sembako serta penyerahan sembako secara Simbolis kepada Camat Stabat, Nuriadi oleh Bupati Langkat Terbit Rencana PA melalui Kadis Sosial Hj Rina Wahyuni Marpaung bersama Inspektur Amril, Ka BPBD Irwan Syahri, Kadis Kominfo diwakili Kabid PTAI Ade Audia Helmi, Danramil 07/Stb, Kapten Inf B. Barus, Kapolsek Stabat AKP M Surbakti dan para Lurah dan Kades se-Kec Stabat, bertempat di GOR Stabat.

Kadis Sosial mengatakan, hari ini hari pertama Pemkab Langkat menyalurkan Bansos Provsu di Kecamatan Stabat. Bansos ini akan disalurkan secara bertahap kepada seluruh masyarakat Langkat terdampak covid 19 di 23 Kecamatan. Totalnya sebanyak 161.554 paket sembako, senilai Rp36 miliar.

Di Stabat sendiri terdapat 16.977 paket yang diberikan untuk 12 Kelurahan /Desa. Paket sembako berupa beras 10 Kg, gula pasir 2 Kg, minyak goreng 2 Liter dan mie Instan 20 Bungkus. “Paket sembakonya jika dinilaikan uang adalah Rp225.000. Semoga bermanfaat untuk warga dan dapat digunakan untuk memenuhi keperluan lebaran,” sebutnya. (yas)

Apresiasi Kinerja Tim Gugus Tugas Kabupaten Langkat, Bupati Minta Anggaran Covid-19 Diaudit

RAKOR: Bupati Langkat selaku Ketua Satgas Covid-19 memberikan arahan saat rapat koordinasi Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
RAKOR: Bupati Langkat selaku Ketua Satgas Covid-19 memberikan arahan saat rapat koordinasi Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
RAKOR: Bupati Langkat selaku Ketua Satgas Covid-19 memberikan arahan saat rapat koordinasi Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
RAKOR: Bupati Langkat selaku Ketua Satgas Covid-19 memberikan arahan saat rapat koordinasi Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Tak ingin terjadi penyelewengan dalam penggunaan anggaran penanganan Coronavirus Disease (Covid-19), Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Langkat, Terbit Rencana

Perangin-angin meminta agar Inspektorat melakukan audit. Hal itu disampaikannya saat rapat koordinasi (Rakor) di Kelurahan Bela Rakyat, Kecamatan Kuala, Langkat, Jumat (22/5) malam lalu.

Terbit Rencana Perangin-angin dalam kesempatan itu meminta kepada Inspektur untuk melakukan audit tentang semua anggaran yang digunakan dalam percepatan penanganan Covid-19. Tujuannya agar semunya transfaran dan tidak terjadi penyalagunaan anggaran. “Saya minta Inspektur segera turun melakukan audit, agar semua terang benderang dan tidak ada penyalagunaan anggaran,” tegas Bupati Langkat tersebut.

Dia juga mengucapkan terimakasih kepada Tim GTPP Covid-19 Langkat yang telah bekerja maksimal dalam penangulangan Covid-19. “Terus lakukan tugas sesuai tupoksi dengan penuh amanah dan tanggung jawab, semoga wabah ini segera berakhir,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan Kapolres Langkat AKBP Edy Suranta Sinulingga. Dia meminta kepada tim agar transparan dalam menggunakan anggaran, sehingga tidak ada anggapan negatif yang timbul dari masyarakat. Selain itu, Kapolres juga meminta,agar 5.000 unit alat rapid test yang dimiliki digunakan dengan sebaik-baiknya, serta untuk melakukan test rapid kepada personel gugus tugas.

Edy juga meminta, agar pihak Apdesi menyampaikan kepada kepala desa untuk menghimpun data warga yang mendapat BLT Dana Desa dengan melibatkan Bhabinkamtibmas dan Babinsa dengan menyertakan dokumentasi uji petiknya.

Sementara itu kepada Inspektorat, diminta agar melakukan supervisi kepada instansi terkait tentang pendataan dan penanganan pencegahan virus Corona Covid-19. “Sembari menyampaikan, jadwal penyaluran Bansos telah dilakukan dengan baik ke kecamatan. Telah sampai ke warga penerima BST dari Kemensos sebanyak 73.000 KK yang juga menerima Bansos dari APBD Langkat dan Pemprov Sumut,” imbuhnya

Mengamati penanganan Covid-19 dan penyaluran Bansos di Langkat berjalan baik, di rakor tersebut Kajari Langkat memberi apresiasi kepada Gugus Tugas yang bekerja dengan profesional. Rakor tersebut dihadiri Wakil Ketua GTPP Covid-19 Kapolres Langkat AKBP Edy Suranta Sinulingga, Dandim 0203/Langkat Letkol Inf Bahtiar Susanto, dan Kajari Langkat Wahyu Sabrudin, serta Sekdakab Langkat Dr H Indra Salahudin. Inspektur Amril, Kalakhar BPBD Irwan Syahri, Kadis Kominfo H.Syahmadi, Plt Kadis Kesehatan Limin Ginting, Kepala BPKAD M.Iskandarsyah, Kadis PMD Musti Sitepu, Sekwan Drs.Basrah Pardomuan dan lainnya. (yas)

Kasat Pol PP M Akhyar, Kadis Sosial Hj Rina Wahyuni Marpaung, Ketua Apdesi Langkat Iskandar PA, Kabag OPS Polres Langkat Kompol Arif Batubara, Kasat IK Polres Langkat LS Siregar, dan lainnya.

Camat Kuala Imanta PA, Kapolsek Kuala Iptu Bevan Raga Utama termasuk1 Sekcam Kuala Fajar Sitepu.

Kadis Sosial Langkat Hj Rina Wahyu Marpaung mengatakan, sebelumnya telah dilakukan pendistribusian paket sembako untuk warga terdampak Covid 19 dari Pemprovsu oleh Satgas Gugus Covid 19 Langkat, di GOR Stabat, Jumat siang (22/5). Untuk wilayah Kecamatan Wampu sebanyak 6.366 paket sembako, kepada 13 Desa dan 1 Kelurahan.

Sedangkan pada Kamis (21/5) pembagian sembako untuk wilayah Kecamatan Stabat sebanyak 16.977 paket yang diberikan untuk 12 Kelurahan /Desa. Paket sembako berupa beras 10 Kg, gula pasir 2 Kg, minyak goreng 2 Liter dan mie Instan 20 Bungkus. Jika dinilaikan uang per KK menerima sembako senilai Rp225.000.

Kadis Sosial dalam kesempatan tersebut mengatakan, hari ini hari pertama Pemkab Langkat menyalurkan Bansos Provsu di Kecamatan Stabat. Bansos ini akan disalurkan secara bertahap kepada seluruh masyarakat Langkat terdampak covid 19 di 23 Kecamatan. Totalnya sebanyak 161.554 paket sembako, senilai Rp36 miliyar. (yas)

10.127 Warga Binjai Sudah Terima BST Kemensos

JELASKAN: Kepala Kantor Pos Binjai, Waznal Fuadi memberikan penjelasan kepada KPM terkait BST Rp600 ribu dari Kemensos, Rabu (27/5). sopian/sumut pos
JELASKAN: Kepala Kantor Pos Binjai, Waznal Fuadi memberikan penjelasan kepada KPM terkait BST Rp600 ribu dari Kemensos, Rabu (27/5). sopian/sumut pos
JELASKAN: Kepala Kantor Pos Binjai, Waznal Fuadi memberikan penjelasan kepada KPM terkait BST Rp600 ribu dari Kemensos, Rabu (27/5). sopian/sumut pos
JELASKAN: Kepala Kantor Pos Binjai, Waznal Fuadi memberikan penjelasan kepada KPM terkait BST Rp600 ribu dari Kemensos, Rabu (27/5). sopian/sumut pos.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kantor Pos Pemeriksa Binjai sudah menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos) kepada masyarakat. Dari 11.257 KPM data yang masuk ke Kantor Pos Binjai, 10.127 diantaranya sudah menerima BST. Tersisa 1.130 KPM yang belum menerima BST tersebut.

“Kami sifatnya menerima data saja dari Kemensos yang kemudian disalurkan kepada Keluarga Penerima Manfaat atau KPM,” kata Kepala Kantor Pos Pemeriksa Binjai, Waznal Fuadi, Rabu (27/5).

Menurut dia, data yang masuk tidak hanya warga Kota Binjai saja. “Ada juga yang masuk dari Kabupaten Langkat. Lalu kami pisah-pisah. Sebab, Kantor Pos Pemeriksa Binjai ini juga membawahi Kantor Pos Cabang yang ada di Langkat. Ada 15 KPC kami,” jelas dia didampingi Menejer Pelayanan, Christy Sitorus ketika ditemui di kantornya.

Ditambah lagi, data yang masuk juga bertahap. Mulai dari 6 ribu, 32 ribu, 14 ribu dan 16 ribu KPM yang masuk datanya dari Kemensos. “Nah data yang masuk ini kami pisahkan. Untuk data KPM asal Langkat masih didata, dan sampai hari ini proses penyalurannya masih berjalan,” tambah dia.

Di Kota Binjai, proses penyaluran BST Rp600 ribu ini sudah tuntas. Data yang masuk dari Kemensos, 11.257 KPM. Proses penyaluran yang dilakukan Kantor Pos Binjai juga dilakukan bertahap. “Karena datanya masuk bertahap dari Kemensos. Dua kali waktu penyaluran yang kami lakukan,” kata Fuadi.

Penyaluran yang dilakukan petugas Kantor Pos Binjai tidak kenal waktu. Mereka tetap bersemangat menyalurkan BST dari Kemensos kepada warga. Sebab, penyaluran pertama diawali pada akhir pekan yakni, Sabtu (9/5) sampai Jumat (15/5). Dan penyaluran kedua dilakukan Rabu (20/5) sampai Jumat (22/5). “Saya mengajak seluruh pegawai Pos yang tergabung dalam Satgas untuk terus bekerja meski hari libur. Tidak tidur kami demi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” kata dia.

“Waktu penyaluran yang kedua ini, 22 Mei 2020 yang disalurkan kepada masyarakat Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat. Khusus untuk mereka, karena yang warga Kota Binjai sudah disaluran sejak 9 Mei 2020,” tambah Christy.

Meski demikian, tetap saja ada masyarakat yang belum mengambil BST dari Kemensos. Penyaluran BST kepada masyarakat di tengah pandemi Covid-19 juga tetap menerapkan protokol kesehatan. “Syarat untuk mengambil BST membawa KK dan KTP asli, salah satunya boleh,” beber Christy.

“Kalau seandainya diwakili, juga boleh. Syaratnya, yang mengambil harus satu KK. Bisa anak. Tapi kalau sudah pisah KK tidak bisa. Atau tunggal di KK tidak bisa. Jadi dananya dikembalikan kepada Kemensos,” urai Christy. (ted)

Dari 11.257 KPM data yang masuk ke Kantor Pos Binjai dari Kemensos, 10.127 sudah menerima BST. Kini, sisa 1.130 KPM yang belum menerima BST untuk warga Kota Binjai.

“Yang belum disalurkan akan segera disalurkan. Saat ini sedang disiapkan jadwal khususnya untuk penyaluran dan diperkirakan sebelum BST tahap II,” pungkas Christy. (ted)

Lebaran di Masa Pendemi Covid-19 Terasa Sepi, Ratusan Kendaraan Roda 4 Dipaksa Putar Balik

SEPI: Suasana di Kota Tebingtinggi terlihat sepi saat Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah. sopian/sumut pos
SEPI: Suasana di Kota Tebingtinggi terlihat sepi saat Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah. sopian/sumut pos
SEPI: Suasana di Kota Tebingtinggi terlihat sepi saat Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah. sopian/sumut pos
SEPI: Suasana di Kota Tebingtinggi terlihat sepi saat Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah. sopian/sumut pos.

SUMUTPOS.CO – Perayaan Idul Fitri 1441 Hijriah terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Lantaran masih mewabahnya Virus Corona atau Covid-19. Hal ini juga membuat Lebaran tahun ini di Kota Tebingtinggi terasa begitu sepi.

Hal ini terlihat dari aktivitas di inti Kota Tebingtinggi, Senin (25/5) hingga Rabu (27/5). Suasana lalu lintas di inti di Kota Tebingtinggi sepi dari lalu lalang kendaraan. Kondisi ini diperkirakan dampak dari adanya imbauan kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudik dam meminta keluarganya untuk tidak pulang kampung ke Kota Tebingtinggi.

Sebelumnya pada malam takbiran, Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan juga meniadakan kegiatan takbir keliling, karena saat ini tingkat penyebaran Covid-19 di Kota Tebingtinggi sangat tinggi. “Saat pandemi Covid-19 sekarang ini kita harus hidup sabar dan memulai hidup baru. Meninggalkan tradisi lama dengan memulai tradisi baru seperti hidup sehat menggunakan masker,” bilang Umar.

Sementara itu, Kadis Perhubungan Kota Tebingtinggi Safrin Harahap menyatakan, pihaknya tetap terus melakukan pemantauan dan pemeriksaan selama arus mudik dan balik kendaraan, diakuinya sudah ada ratusan kendaraan roda empat yang diputar balik. “Kita ada empat pos check point di Kota Tebingtinggi, semaksimal mungkin itu kita melaksanakan dalam memutus mata rantai penyebaran Covid -19 di Kota Tebingtinggi,” terangnya.

Umat Muslim Dairi Salat Id di Masjid

Sementara, ribuan umat muslim di Sidikalang, Kabupaten Dairi, tetap melaksanakan salat id di sejumlah masjid, Minggu (24/5). Amatan Sumut Pos di Masjid Agung, Jalan Sisingamangara, persisnya di samping Kantor Bupati Dairi, jamaah memadati hingga halaman masjid. Hal serupa juga terpantau di Masjid Telaga Zamzam, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Batangberuh. Semua jamaah, sebelum masuk ke area masjid diwajibkan cuci tangan dan diukur suhu tubuhnya serta mengenakan masker.

Sebelumnya, Ketua MUI Kabupaten Dairi, Wahlin Munthe mengatakan, berdasarkan Fatwa MUI Pusat dan MUI Sumut, Dairi masih zona hijau penularan wabah Covid-19, sehingga salat id dapat dilaksanakan di masjid seperti biasa dengan mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

Semua masjid diharuskan menyediakan tempat cuci tangan, hand sanitizer, bila sudah mampu masjid menyediakan thermogun atau alat pengukur suhu tubuh serta jamaah wajib pakai masker dan tetap menjaga jarak sahat melaksanakan salat id.

Kapolres Dairi AKBP Leonardo Simatupang saat melakukan pantauan di Masjid Agung Sidikalang mengatakan, kondisi Kamtibmas berjalan aman dan kondusif. Leonardo mengatakan, pemantauan di sejumlah masjid di Sidikalang, banyak warga melaksanakan salat id di mesjid.

“Secara umum pelaksanaan salad Idul Fitri berjalan lancar. Di Dairi ada 21 masjid, mereka tetap melaksanakan salat id di masjid masing-masinng. Kita menempatkan personel di sejumlah masjid yang ada di Sidikalang,” ujar Leonardo. (ian/rud)

Tebingtinggi Kembali ‘Hijau’ Covid-19

RAPID TEST: Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tebingtinggi, saat melakukan rapid test kepada pegawai dan tim medis RSKP, Rabu (27/5). sopian/sumut pos
RAPID TEST: Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tebingtinggi, saat melakukan rapid test kepada pegawai dan tim medis RSKP, Rabu (27/5). sopian/sumut pos
RAPID TEST: Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tebingtinggi, saat melakukan rapid test kepada pegawai dan tim medis RSKP, Rabu (27/5). sopian/sumut pos
RAPID TEST: Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tebingtinggi, saat melakukan rapid test kepada pegawai dan tim medis RSKP, Rabu (27/5). sopian/sumut pos

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Penyebaran Covid-19 di wilayah Kota Tebingtinggi, mulai menunjukkan tren ke titik zona hijau. Pasalnya, dua orang warga yang dinyatakan positif Covid -19, kini dinyatakan sembuh setelah menjalani pemeriksaan swab PCR. Keduanya diperbolehkan pulang.

“Dua orang PDP tersebut sekarang sudah sembuh. Jadi saat ini kasus positif Covid-19 di Tebingtinggi nol,” terang juru bicara GTPP Covid-19 Tebingtinggi, dr Nanang Fitra Aulia, Rabu (27/5). Selama ini, kedua warga yang positif Covid-19 tersebut menjalani perawatan isolasi di rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang.

“Sebelumya memang ada 2 orang PDP asal Kota Tebingtinggi yang meninggal, dan sudah dimakamkan sesuai SOP protokoler Covid-19,” papar Nanang.

Untuk kasus PDP, saat ini tidak ada lagi. Kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) tercatat sebanyak 111 orang, sementara 1.521 lainnya dinyatakan sehat dan tidak lagi menjalani isolasi mandiri.

Dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Tebingtinggi, pemerintah tetap mengajak seluruh masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah, seperti memakai masker saat beraktivitas di luar rumah, sosial distancing, dan rajin mencuci tangan.

Rapid Test Tim Medis RSKP

Meski Kota Tebingtinggi sudah masuk zona hijau Covid-19, ternyata 44 orang pegawai dan tim medis Rumah Sakit Kumpulan Pane (RSKP) dinyatakan reaktif saat Tim GTPP Covid-19 Kota Tebingtinggi melakukan rapid test untuk kedua kalinya, kepada 264 pegawai dan tim medis.

Rapid test dilakukan, menyusul adanya salahseorang ASN tenaga medis (dokter) yang diketahui positif Covid-19 dari hasil test swab. Si ASN saat ini sedang menjalani perawatan di salahsatu rumah sakit di Kabupaten Simalungun.

Awalnya, Tim GTPP Covid-19 Tebingtinggi telah melakukan rapid test pertama pada Sabtu (23/5) terhadap 95 tenaga medis, yang pernah kontak langsung terhadap bersangkutan. Hasilnya, 7 orang memiliki reaktif positif.

Selanjutnya, GTPP melakukan rapid tes kedua kali di RSKP Kota Tebingtinggi. Hasilnya, 44 orang dinyatakan reaktif positif.

Kadis Kesehatan sekaligus jubir GTPP Covid -19 Kota Tebingtinggi, dr Nanang Fitra Aulia, meminta tenaga medis yang reaktif test, agar melakukan isolasi mandiri secara serius. “Tim GTPP Covid-19 Kota Tebingtinggi akan terus memantau mereka selama melakukan isolasi mandiri di rumah. Mereka tidak diperkenankan ke luar rumah,” tegas Nanang, Rabu (27/5).

Jika ada di antara yang reaktif tersebut ditemukan berkeliaran, Tim GTPP akan menjemputnya. “Jika ada laporan mereka yang menjalani isolasi mandiri masih keluyuran ke luar rumah dan tidak mengindahkan peraturan protokoler kesehatan, akan kami jemput paksa dan langsung menjalani karantina,” papar Nanang.

Atas perintah Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan, mereka yang reaktif akan menjalani pemeriksaan swab pada Kamis (28/5). “Selain tes swab ke-44 petugas di RSKP, 5 pasien lainnya juga akan ditest swab, mengingat mereka berhubungan langsung dengan petugas medis yang dinyatakan positif Covid-19,” bilangnya.

Sesuai arahan Wali Kota, jika dari hasil swab para petugas di RSKP ditemukan positif Covid-19, tindakan selanjutnya adalah menjalankan protokol kesehatan terhadap RSKP. “Perintah Wali Kota, jika memang RSKP harus di-lockdown sementara, ya wajib dilakukan. Tapi mudah-mudahan hal ini tidak terjadi,” katanya. (ian)

Kendaraan Diputar Balik selama Lebaran, Siantar Tertinggi, Medan Nihil

PUTAR BALIK Personel Polda Metro Jaya mengalihkan bus keluar tol Cikarang Barat di jalan tol Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (24/4). Buntut larangan mudik yang ditetapkan pemerintah, ribuan kendaraan disuruh memutar balik kembali ke asal. Poldasu juga akan menerapkan kebijakan yang sama.
PUTAR BALIK Personel Polda Metro Jaya mengalihkan bus keluar tol Cikarang Barat di jalan tol Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (24/4). Buntut larangan mudik yang ditetapkan pemerintah, ribuan kendaraan disuruh memutar balik kembali ke asal. Poldasu juga akan menerapkan kebijakan yang sama.
PUTAR BALIK Personel Polda Metro Jaya mengalihkan bus keluar tol Cikarang Barat di jalan tol Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (24/4). Buntut larangan mudik yang ditetapkan pemerintah, ribuan kendaraan disuruh memutar balik kembali ke asal. Poldasu juga akan menerapkan kebijakan yang sama.
ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jumlah tindakan kendaraan yang diputar-balik oleh aparat Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) selama larangan mudik Lebaran yang dikeluarkan pemerintah, meningkat di H+2 Idul Fitri (25 Mei 2020), dibandingkan H+1 Lebaran dalam Ops Ketupat Toba 2020.

Data per Polres di Sumut, jumlah kendaraan roda dua yang dikembalikan 19 kali roda empat yang dikembalikan 21 kali, bus yang dikembalikan 5 kali. Total kendaraan yang dikembalikan 45 unit (selama H+1 dan H+2 Lebaran).

“Kasus tertinggi untuk kategori roda dua di Pematangsiantar sebanyak 10 kasus, naik 1 kasus dari hari sebelumnya. Untuk kategori roda empat di Karo sebanyak 14 kasus, sebelumnya hanya 4 kasus. Dan kategori bus di Pematangsiantar 4 kasus, padahal sebelumnya tidak ada. Bahkan jumlah kendaraan diputar balik yang tertinggi pada 24 Mei adalah Pematangsiantar sebanyak 5 kasus. Dalam hal ini Kota Medan nihil,” kata Kasubbid Penmas Polda Sumut, MP Nainggolan kepada Sumut Pos di Medan, Rabu (27/5).

Sementara tingkat kejahatan yang menonjol hingga 25 Mei di Sumut mengalami kenaikan sebanyak 8 kasus, dibanding hari sebelumnya yang hanya 1 kasus. Di antaranya permainan judi 1 kasus, penculikan 1 kasus, pencurian dengan pemberatan 1 kasus. Begitu juga dengan kasus penggelapan, narkotika juga masing-masing 1 kasus dan pencurian kendaraan roda dua 3 kasus.

“Kejahatan dunia maya (cyber), pembunuhan dan pencurian roda empat, bentrok massa, unjuk rasa anarkis, dan ledakan bom malah menurun. Kasusnya nihil pada tanggal tersebut,” jelasnya.

Menurut Nainggolan, situasi dan kondisi di Sumut masih terkendali. Saat ini selalu diterapkan peraturan terkait Pandemi Covid-19, sesuai anjuran Pemerintah Pusat dan juga Kapolda Sumut Irjen Pol Drs Martuani Sormin MSi.

Untuk kasus Kecelakaan Lalu lintas (Lakalantas) hingga 25 Mei tercatat 8 kasus, meninggal dunia 2 orang, luka berat 5 orang, luka ringan 7 orang. Sedangkan di Medan 2 kasus, luka berat 1 orang, luka ringan 2 orang. Korban meninggal dunia nihil.

Untuk kasus kriminalitas sebanyak 5 kasus, yakni aniaya berat (anirat), 1 kasus, keras terhadap orang sama-sama, 1 kasus, akibatkan orang luka 1 kasus, pencurian 1 kasus dan curanmor roda dua 1 kasus.

Pemprov Siap Diawasi Pansus

Sementara itu, Pemprov Sumut mengaku siap diawasi kinerjanya oleh Panitia Khusus Covid-19 DPRD Sumut, selama melaksanakan dan menangani pandemi corona di wilayah ini. “Apa yang sudah kita kerjakan pastinya masih ada hal yang masih perlu disempurnakan dan dalam forum ini kami minta bantuan untuk kita perbaiki.

Kami juga berterimakasih pada anggota dewan yang sudah membentuk pansus ini,” kata Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah (Ijeck) saat menghadiri rapat pembahasan evaluasi penanganan Covid-19 yang berlangsung di ruang Bamus DPRD Sumut, Selasa (26/5).

Ijeck menyatakan, pihaknya sangat senang dengan terbentuknya Pansus Covid-19 DPRD Sumut ini yang diharapkan adanya perhatian dan pengawasan yang dilakukan wakil rakyat pada kinerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut.

“Selanjutnya diharapkan keterlibatan anggota dewan untuk membantu menuntaskan wabah ini,” katanya didampingi Kepala BPBD Sumut sekaligus Ketua Pengendali Operasi GTPP Covid-19 Sumut, Riadil Akhir Lubis dan pimpinan OPD lainnya.

Ketua Pansus Covid-19 DPRD Sumut Akbar Himawan Buchari dalam rapat tersebut menekankan ada tiga aspek yang akan dibahas, yakni aspek kesehatan, sosial dan ekonomi yang sudah dilakukan oleh GTPP Covid-19 Sumut.

Menurut pihaknya, dalam rapat internal yang telah dilakukan anggota pansus sebelumnya, telah dirumuskan yang menjadi fokus utama dari kinerja GTPP Covid-19 Sumut dalam penuntasan wabah ini, yakni meminta GTPP Covid-19 Sumut untuk selanjutnya melakukan satu opsi saja dalam penyaluran bansos Jaring Pengaman Sosial (JPS) yaitu dengan pemberian uang tunai pada masyarakat.

Kemudian dalam hal penyaluran JPS, pansus minta dilibatkan dan GTPP Covid-19 Sumut juga mesti memberikan jadwal secara terbuka tentang penyalurannya. “Kami juga berharap GTPP Covid-19 Sumut memvalidasi data agar masyarakat dapat menerima kembali bantuan pemprov,” katanya seraya menekankan gugus tugas untuk kembali menghidupkan dunia usaha di Sumut.

Riadil Akhir Lubis dalam paparannya menyatakan realisasi anggaran belanja kegiatan pihaknya dari hasil refocusing sebesar Rp502,1 miliar terdapat tiga item peruntukkan. Realisasi bidang kesehatan untuk medis sebesar Rp8.013.406.050 dan penunjang medis Rp30.204.860.553 dari rencana anggaran belanja kegiatan GTPP Covid-19 Sumut sebesar Rp191,8 miliar.

Kemudian realisasi anggaran belanja untuk JPS sebesar Rp160.943.868.454 dari rencana anggaran belanja kegiatan GTPP Covid-19 Sumut sebesar Rp300,3 miliar. Selanjutnya realisasi anggaran belanja untuk stimulus ekonomi sebesar Rp2.750.000.000 dari rencana anggaran belanja kegiatan GTPP Covid-19 Sumut sebesar Rp10 miliar.

Dalam hal pencegahan menjelang Idulfitri 2020 pihaknya mengaku juga telah melaksanakan strategi preventif yakni dengan melakukan imbauan untuk tidak melakukan mudik Lebaran, optimalisasi check point di perbatasan provinsi, penyiapan dan pengoperasian karantina sementara, menyiapkan 13 posko dan alat berat di titik daerah rawan longsor.

Mengenai penyaluran JPS, Riadil mengatakan telah melakukan dua mekanisme dengan cara bantuan bahan pangan dan bantuan uang tunai pada GTPP Covid-19 kabupaten/kota yang nantinya disalurkan pada masyarakat dalam bentuk bahan pangan. Acuan data penerima berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

“Ada 13 kabupaten/kota yang ditransfer uang tunai dan 20 kabupaten/kota yang langsung dikirim sembako karena di daerahnya mereka sulit dalam penyediaan sembako,” pungkasnya. (mag-01/prn)

Sumut Diduga Masuk Puncak Covid-19, Positif Naik, PDP Turun Drastis

RAPID TEST MASSAL: Warga saat menjalani rapid test massal terkait Covid-19. di Gedung Rumah Pintar Tunas Cendekia Bukit Barisan, Jalan Kapten Muslim, Medan, Rabu (27/5).M. Idris/Sumut Pos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penambahan angka orang terpapar Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Sumatera Utara belum berhenti. Hingga Rabu (27/5) sore, tercatat sudah mencapai 332 orang positif terinfeksi virus corona. Meski demikian, di tengah bertambahnya jumlah pasien positif, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih dirawat justru turun drastis. Karena itu, pandemi Covid-19 di Sumut diduga sedang masuk puncak wabah di bulan Mei ini.

“Angka PDP dirawat saat ini menurun drastis, dari sebelumnya 181 orang turun 35 orang menjadi 146 orang. Penurunan terjadi karena ada PDP dirawat yang dipulangkan lantaran telah sembuh. Selain itu, ada juga yang negatif serta positif Covid-19. Jadi karena masih terjadi peningkatan jumlah orang yang terpapar Covid-19, sepertinya Sumut sedang menuju puncak wabah,” kata Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah, Rabu (27/5).

Untuk itu, Aris mengajak agar masyarakat terus menguatkan imunitasnya dan terus menerapkan protokol kesehatan supaya tidak mudah terpapar virus tersebut. “Melihat kondisi yang terjadi terkini, sudah saatnya kita mulai pola hidup baru dengan patuh mengikuti protokol kesehatan,” katanya.

Adapun data terkini Covid-19 di Sumut hingga kemarin, angka 332 orang positif Covid-19, bertambah 17 orang dibanding hari sebelumnya yakni 315 orang.

“Jumlah kasus terbanyak di Medan yakni 227 orang. Disusul Deliserdang 41 orang, Siantar 16 orang, Simalungun 16 orang, Langkat 6 orang, dan seterusnya (lihat grafis, red),” ujar Aris, Rabu (27/5).

Penambahan juga terjadi pada angka Covid-19 yang sembuh sebanyak dua orang. Saat ini jumlahnya mencapai 116 orang, naik dari hari sebelumnya 114 orang.

Begitu juga dengan angka Covid-19 meninggal dunia, naik 1 orang dari hari sebelumnya 34 orang, kini menjadi 35 orang.

Rapid Test Massal di Medan

Terpisah, ratusan orang warga Kota Medan dari beberapa kecamatan, menjalani rapid test massal Covid-19 di Gedung Rumah Pintar Tunas Cendekia Bukit Barisan, Jalan Kapten Muslim, Medan, Rabu (27/5). Rapid test massal digelar Dharma Pertiwi Kodam I Bukit Barisan (Kodam I/BB).

Ketua Dharma Pertiwi Kodam I/BB, Tri Sasanti MS Fadhilla, mengatakan, kegiatan ini serentak dilakukan di seluruh Indonesia. Tujuannya, agar masyarakat bisa mendeteksi dini apakah dirinya terjangkit Covid-19 atau tidak. “Dalam pelaksanaan kegiatan, kami berkoordinasi dengan GTPP Covid-19 Sumut dan Rumah Sakit TNI AD. Lewat rapid test ini, kami juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya Covid-19,” ujarnya.

Kata Tri, menghadapi Covid-19 masyarakat tidak boleh dianggap sepele dan main-main. Sebab bisa saja si pasien tidak mengalami gejala, tetapi ternyata ketahuan terjangkit setelah menjalani tes. Jika ada yang terbukti terpapar corona, warga diminta tidak berkecil hati, karena bakal ada penanganan lanjutan.

“Jumlah yang ikut rapid test saat ini ditargetkan sebanyak 250 orang untuk masyarakat umum dari beberapa daerah di Kota Medan selama satu hari. Seluruh koramil dilibatkan untuk mengundang masyarakat,” ungkapnya.

Tri menyebutkan, masyarakat yang mengikuti rapid test diutamakan yang selalu beraktivitas di luar rumah atau banyak bekerja di luar. “Terpenting dari kegiatan ini adalah mengedukasi masyarakat. Kalau cuma ikut rapid test tapi setelah itu mengabaikan protokoler kesehatan, sama saja tidak membantu pemerintah, keluarga, hingga diri sendiri,” sebutnya.

Apabila masyarakat ada yang reaktif Covid-19, akan diserahkan kepada Tim GTPP Covid-19 Sumut. “Di sini ‘kan ada tim gugus tugas. Nanti tim gugus yang melakukan protokol kesehatan,” pungkas Tri.

Di lokasi, warga yang menjalani pemeriksaan rapid test juga mendapatkan bantuan sembako.

Kepling V Kecamatan Medan Helvetia, Yuswarso (55) yang menjadi peserta rapid test berterima kasih atas upaya Dharma Pertiwi. “Dengan rapid test ini, kita jadi tahu kondisi kesehatan kita apakah terindikasi Covid-19 atau sebaliknya,” akunya.

Hal yang sama dikatakan Reseno (61), warga Jalan Setia Luhur. “Pastinya kita berterima kasih kepada pihak penyelenggara, karena kita jadi mengetahui kondisi kesehatan terkait Covid-19. Apalagi setiap hari saya di luar rumah mencari nafkah,” ujar pria yang mengaku bekerja sebagai wiraswasta ini. (ris)

Medan Bersiap ‘New Normal’, Aturran WFH Kemungkinan Akan Dilonggarkan

NEW NORMAL: Plt Wali Kota Medan, Ir H Akhyar Nasution MSi (tengah berkacamata) sedang berbicara tentang new normal dengan Tim Pansus Covid-19 DPRD Sumut, Rabu (27/5).
NEW NORMAL: Plt Wali Kota Medan, Ir H Akhyar Nasution MSi (tengah berkacamata) sedang berbicara tentang new normal dengan Tim Pansus Covid-19 DPRD Sumut, Rabu (27/5).
NEW NORMAL: Plt Wali Kota Medan, Ir H Akhyar Nasution MSi (tengah berkacamata) sedang berbicara tentang new normal dengan Tim Pansus Covid-19 DPRD Sumut, Rabu  (27/5).
NEW NORMAL: Plt Wali Kota Medan, Ir H Akhyar Nasution MSi (tengah berkacamata) sedang berbicara tentang new normal dengan Tim Pansus Covid-19 DPRD Sumut, Rabu (27/5).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pandemi Covid-19 yang mengguncang perekonomian global menyusul kebijakan lockdown di berbagai negara, kini memasuki era baru. Dunia –termasuk Kota Medan— tengah bersiap menerapkan sistem kehidupan new normal alias normal baru. Dalam new normal ini, warga secara bertahap kembali ke pola hidup normal, sambil disiplin menjalankan protokol kesehatan yang ditetapkan.

“KONDISI new normal ini intinya adalah kembali menjalankan aktivitas di kantor pelayanan publik pemerintahan, dunia pendidikan, dan dunia usaha, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang selama ini sudah kita lakukan. Saat ini kita tengah siapkan aturan sesuai rujukan dari Menkes,” ucap (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi kepada awak media, usai menerima kunjungan kerja Tim Pansus Covid-19 DPRD Sumut di Posko Gugus Tugas Covid-19 Kota Medan, di Gedung Serbaguna Dharma Wanita, Jalan Sei Rotan, Rabu (27/5).

New Normal ini sesuai Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri, guna Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Menurut Akhyar, kondisi new normal sejalan dengan isi Perwal No.11/2020 tentang Karantina Kesehatan Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19 yang telah diterapkan di Kota Medann

“(Perwal) itu tetap jalan. Kita ya menjalankan Perwal itu. Sebenarnya Perwal tersebut esensinya adalah New Normal itu. Perwal tersebut sesungguhnya adalah menuju keadaan kehidupan normal. Intinya, wajib masker, guna mencegah diri dan orang lain dari penularan Covid-19. Jika tidak, ada sanksi administratif yang akan dikenakan berupa penahanan kartu tanda penduduk (KTP),” lanjut Akhyar.

Karena itu, apabila sistem New Normal mulai ditetapkan di Kota Medan, Pemko akan segera membahas serta mengkaji kembali sistem kerja dari rumah atau Work From Home (WFH) sebagian besar para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berlaku sejak akhir Maret 2020 lalu.

“Kami lagi menyiapkan aturan-aturan Work from Home. Itu mungkin akan dilonggarkan dengan protokol-protokol kesehatan yang sudah diatur oleh keputusan menteri kesehatan,” tuturnya.

Meski demikian, Pemko Medan belum menetapkan kapan pihaknya akan mulai melonggarkan sistem WFH. Sistem WFH sendiri diketahui akan berakhir pada 29 Mei besok, atau sesuai dengan berakhirnya masa tanggap darurat Covid-19 yang telah ditetapkan pada 31 Maret yang lalu. Belum diketahui apakah masa tanggap darurat akan diperpanjang atau tidak, setelah memasuki masa New Normal.

“WFH berakhir pada 29 Mei. Besok (hari ini) akan kami finalkan. Sebelum tanggal 29 Mei kami akan finalisasi WFH di Kota Medan,” sebutnya.

Namun usai tanggal 29 Mei nanti, jelas Akhyar, tidak serta merta membuat Kota Medan secara otomatis menerapkan sistem New Normal secara penuh seperti sedia kala.

“Kita akan lakukan secara bertahap, ada masa transisi. Jadi kebijakannya kami putuskan, tapi pelaksanaannya ada masa transisi. Karena misalnya dunia usaha, dia harus melaksanakan dulu ketentuan yang ada. Jadi memang harus ada masa transisi,” jelasnya.

Mengenai strategi penurunan penularan Covid-19 di Kota Medan, Pemko Medan tetap menggunakan strategi maskerisasi, social distancing (jaga jarak), dan mencuci tangan.

Sebagai upaya menjaga strategi maskerisasi, Pemko akan terus melakukan razia masker di Kota Medan. “Razia masker terus dilakukan, karena sesuai keputusan Menkes, masker itu wajib digunakan. Jika ada klasifikasi, resiko ringan, resiko sedang, resiko tinggi, alat pengamannya berbeda-beda. Jadi kita siapkan itu semua untuk keadaan yang akan datang,” jawabnya.

Bantuan Tahap Kedua

Lebih lanjut, Akhyar mengatakan, pihaknya sedang menyalurkan bantuan tahap kedua kepada warga Kota Medan. Bantuan ini sepenuhnya dari Pemko Medan, bukan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. “Bantuan dari provinsi belum kami terima. Memang kami tahan dulu, supaya ini dulu yang disalurkan,” katanya.

Akhyar juga membantah kabar-kabar yang menyebutkan bantuan sosial Pemko Medan tidak tepat sasaran. “Cek dulu kebenarannya. Kami banyak menemukan itu hanya isu, hanya hoax yang dimainkan. Cek. Kalau memang ada yang belum dapat (bansos), tinggal laporkan ke Kepling dengan syarat tertentu,” tandasnya.

Pemko Medan telah merefocusing anggaran yang akan digunakan untuk menanggulangi dampak Covid-19, salahsatunya pemberian bansos kepada masyarakat. “Di tahap pertama kita membagikan bansos berupa 5kg beras. Untuk tahap kedua masyarakat menerima beras 20kg dan gula pasir 2kg sesuai data yang dilakukan kepling setempat. Selain itu, nama-nama masyarakat penerima bansos juga ditempel di kantor kelurahan guna transparasi data,” ungkapnya.

Ketua Tim Pansus yang juga anggota DPRD Sumut Akbar Himawan Buchari menyampaikan apresiasi atas langkah dan upaya Pemko Medan dalam menangani Covid-19. Pihaknya mengungkapkan, tujuan kunker tersebut untuk mendiskusikan dan memberikan masukan kepada Pemko Medan agar percepatan penanganan Covid-19 berjalan lebih efektif.

“Sejauh ini kita melihat upaya dan kerja keras yang dilakukan Pemko Medan. Kami mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan. Selain itu, kami juga ingin memastikan bahwa kebijakan dan aturan yang diberlakukan terkoordinasi dan berjalan dengan baik. Artinya, semua harus berjalan sejalan dan tersinkronisasi agar Covid-19 dapat segera teratasi,” ungkap Akbar.

Sumut Siap New Normal

Terpisah, Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah (Ijeck) mengatakan siap mengikuti prosedur dan protokoler new normal di wilayah Sumut.

“Kalau memang itu menjadi keputusan, kesepakatan seluruh negara di dunia, ya kita harus ikutin. Yang pentingkan ini untuk keselamatan jiwa,” ujar dia usai menghadiri rapat pembahasan evaluasi penanganan Covid-19 di ruang Bamus DPRD Sumut, Selasa (26/5). Menurutnya, penerapan new normal bertujuan menjaga kesehatan warga.

Diketahui, pola hidup baru itu artinya masyarakat menerapkan protokol kesehatan berupa rajin mencuci tangan dengan sabun, selalu mengenakan masker, selalu menjaga jarak, hingga menghindari kerumunan, supaya terhindar dari Covid-19 yang diperkirakan WHO tak bakal hilang dalam waktu dekat ini.

New Normal Secara Nasional

Sebelumnya, pemerintah mempersiapkan Indonesia memasuki fase kenormalan baru (new normal) di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda. Dengan demikian, sejumlah aktivitas ekonomi yang sebelumnya dihentikan selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) bisa kembali beroperasi.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan, Indonesia harus tetap produktif tetapi juga aman dari wabah penyakit infeksi pernapasan Covid-19. Untuk itu, Jokowi meminta masyarakat harus meningkatkan kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan sebelum masuk ke dalam pola hidup normal secara baru ( new normal) di tengah pandemi Covid-19.

“Kita ingin sekali lagi masuk ke normal baru, tatanan baru dan kita ingin muncul kesadaran dan kedisiplinan kuat sehingga R0 (basic reproductive number) bisa kita tekan di bawah 1,” ujar Jokowi saat meninjau kesiapan memasuki era new normal di Summarecon Mall, Bekasi, Selasa (26/5).

“Kita ingin tetap produktif tapi aman Covid. Produktif dan aman Covid,” lanjut Jokowi.

Untuk itu, Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk melakukan sosialisasi penerapan new normal secara besar-besaran. Jokowi menyebutkan, sosialisasi yang masif akan membuat masyarakat lebih memahami apa yang harus dilakukan saat beraktivitas di luar rumah.

Misalnya, mulai dari menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, hingga soal larangan berkerumun. Hal itu untuk menghindari penularan virus corona atau Covid-19. “Kalau sosialisasi ini betul-betul bisa kita lakukan secara masif, saya yakin kurva betul-betul bisa kita turunkan. Dan ini sudah kita lihat di beberapa provinsi bisa kita kerjakan,” kata Jokowi saat memimpin rapat kabinet terbatas lewat video conference, Rabu (27/5).

Terkait kebijakan new normal ini, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan, tatanan kehidupan normal yang baru atau new normal berbasis pada perubahan kebiasaan masing-masing individu. Perubahan kebiasaan itu dilakukan agar Covid-19 tidak mudah menyebar.

Kebiasaan baru tersebut yakni, mencuci tangan secara rutin dengan sabun, menggunakan masker saat berada di luar rumah, mengindari kerumunan dan menjaga jarak dengan orang lain. “Ini adalah hal-hal yang harus dilakukan dan sudah jadi kebutuhan per orang. Pola hidup bersih, sehat, meningkatkan status imunitas ini juga jadi penting dalam kaitan dengan kenormalan baru,” tutur Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (27/5).

Yuri mengatakan, kebiasaan baru tersebut harus dibangun dari diri sendiri. Dengan begitu, ia berharap penularan virus corona dapat dicegah. “Apabila bisa dilakukan bersama ke depan kita akan menjadi lebih baik lagi,” ucap dia

Selain itu, Yuri menilai peranan kepala keluarga dinilai akan menjadi kunci keberhasilan penerapan tatanan kenormalan baru atau new normal di tengah pandemi Covid-19. “Basisnya adalah keluarga. Peran kepala keluarga akan jadi penentu keberhasilan kenormalan baru ini,” ujar Yuri.

Pemeriksaan Masif, Isolasi Ketat

Yuri menyebutkan, pemeriksaan masif, tracing agresif, dan isolasi ketat terhadap kasus-kasus positif Covid-19 merupakan kewajiban pemerintah yang harus dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas lagi.

“Kewajiban pemerintah adalah melakukan pemeriksaan spesimen secara masif, tracing atau penelusuran secara agresif, dan menyiapkan pelaksanakan isolasi ketat terhadap kasus-kasus positif yang berpotensi jadi sumber penularan bagi masyarakat luas,” katanya.

Oleh karena itu, seluruh wilayah baik provinsi, kabupaten, dan kota harus memperkuat ketiga hal tersebut agar daerahnya aman dari sebaran Covid-19. Saat ini, kata dia, baik pusat maupun pemerintah daerah terus mengkaji permasalahan Covid-19 yang muncul secara spesifik di masing-masing daerahnya.

Hal tersebut bertujuan untuk menentukan apakah daerah bersangkutan sudah bisa mulai menerapkan relaksasi dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB) atau belum.

Kendati demikian, kata dia, setiap daerah akan memiliki intensitas yang berbeda tergantung dengan status gambaran epidemiologinya apabila relaksasi itu dilakukan. “Kita tidak bisa generalisasikan seluruhnya untuk melaksanakan hal yang sama padahal masalahnya beda,” kata dia.

Ketika new normal diterapkan, pemerintah ingin pusat pertokoan dan pusat perbelanjaan hanya untuk orang yang diyakini sehat. Hal ini menurutnya sejalan dengan keinginan pemerintah agar masyarakat tetap produktif tetapi dalam kondisi aman.

“Kita pastikan bahwa siapapun yang berada di fasilitas umum, misalnya di pusat pertokoan, di supermarket atau di mal adalah orang-orang yang kita yakini, yang secara selektif bisa kita lihat bahwa dia adalah orang yang sehat,” ujar Yuri.

Karenanya, pemerintah memastikan akan ada indikator khusus untuk menerapkan rencana tersebut. Salah satu indikatornya yakni mengukur suhu tubuh. Namun, Yuri mengungkapkan jika teknis pengukuran suhu tubuh masih didiskusikan secara rinci oleh pemerintah.

“Tadi cukup panjang kami diskusikan apakah harus kita ukur suhu tubuhnya saat berada di pintu gerbang saja, atau selama berada di dalam (pertokoan, supermarket, mall) kita ukur pakai alat tertentu,” jelas Yuri.

Adapun pada Rabu (27/5/2020), kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 23.851 orang. Dari jumlah tersebut, terdapat 6.057 orang yang dinyatakan sembuh 1.473 orang yang meninggal dunia. (map/kps)