27 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 4238

Gelapkan Sepeda Motor, Mantan Residivis Kembali Ditangkap

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah sekitar 2 pekan dilaporkan ke Polisi, terduga pelaku penggelapan sepeda motor bernama Romi (47) warga Jalan Brigjend Katamso Gang Riwayat, Kecamatan Medan Maimun akhirnya dibekuk Tim Khusus Anti Bandit (Tekab) Polsek Medan Kota.

Pelaku yang diketahui sebagai mantan residivis dengan bekas luka tembak di kakinya ini diamankan dari sebuah warung Martabak, yang berada di dekat Suzuya Jalan Brigjend Katamso, Sabtu (9/5/2020) pukul 21.30 WIB.

Kanit Reskrim Polsek Medan Kota Iptu M Ainul Yaqin yang dikonfirmasi membenarkan penangkapan ini. Saat ini kata Yaqin, pelaku sedang dalam proses pemeriksaan oleh penyidik.

“Sudah diamankan kemarin malam. Saat ini sedang diproses lanjut,” ungkapnya, Minggu (10/5/2020).

Sebagaimana diketahui, Romi ditangkap atas laporan korban M Iqbal (20) warga Jalan Sakti Lubis, Gang Tk Besi, Kecamatan Medan Kota karena sepeda motor Honda Beat BK 4562 AJB miliknya digelapkan oleh pelaku.

Laporan korban sendiri tertuang dalam STPL/248/K/IV/2020/SU/Polresta Medan/Sek.M Kota pada tanggal 27 April 2020. Dia menceritakan, kejadian yang dialaminya tersebut terjadi pada Jumat (24/4/2020) pukul 23.00 WIB, saat itu sepeda motor korban dipinjam oleh pelaku, yang ditemuinya di jalan Brigjend Katamso Gang Riwayat, Kecamatan Medan Maimun.

“Waktu itu korban mengatakan untuk meminjam sepeda motor sebentar saja,” ungkapnya.

Namun anehnya, saat pelaku kembali ke rumahnya, sepeda motor korban sudah tidak ada lagi. Bahkan sampai sekarang, sepeda motor warna silver tersebut pun belum juga dikembalikan. Sehingga ia pun memutuskan untuk membuat laporan ke Polsek Medan Kota.

Menurut korban, pelaku yang merupakan seorang mantan residivis dengan bekas tembakan di kaki ini diketahui kerap melakukan hal serupa ke beberapa warga lainnya. Bahkan, sebut dia, korbannya juga sudah banyak.

“Namun selama ini tidak ada yang mau melaporkan ke polisi. Alasannya selain ribet, sepeda motor yang hilang juga belum tentu kembali,” sebutnya.

Atas tertangkapnya pelaku, Iqbal pun sangat mengapresiasi Polsek Medan Kota yang telah merespon cepat laporannya tersebut.

“Saya juga mengucapkan terimakasih kerena Polsek Medan Kota telah sigap menindaklanjuti laporan masyarakat dan langsung cepat menangkap pelaku,” pungkasnya. (rel/prn)

Sumut Capai 345 Ribu Orang Pengangguran

BURUH: Puluhan buruh beranjak pulang usai bekerja. Akibat pandemi Covid-19, jumlah pengangguran berpotensi meningkat sebanyak 4,22 juta orang.
BURUH: Puluhan buruh beranjak pulang usai bekerja. Akibat pandemi Covid-19, jumlah pengangguran berpotensi meningkat sebanyak 4,22 juta orang.
BURUH: Puluhan buruh beranjak pulang usai bekerja. Akibat pandemi Covid-19, jumlah pengangguran berpotensi meningkat sebanyak 4,22 juta orang.

SUMUTPOS.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara mencatat, jumlah penduduk di Sumut yang bekerja hingga Februari 2020 sebanyak 6,95 juta orang. Sedangkan yang menganggur sebanyak 345 ribu orang. Namun, bila dibanding pada Februari 2019, jumlah penduduk bekerja berkurang 87 ribu orang, sedangkan pengangguran berkurang 69 ribu orang.

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi dalam siaran persnya melalui video confrence, kemarin. Ia menyebutkan jumlah angkatan kerja di Sumut pada Februari 2020 sebanyak 7,29 juta orang.

Jumlah tersebut mengalami penurunan 156 ribu orang dibandingkan Februari 2019. Komponen pembentuk Angkatan Kerja adalah penduduk yang bekerja dan pengangguran.

“Dalam setahun terakhir TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) turun 0,83 poin menjadi 4,73 persen pada Februari 2020. Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT paling tinggi adalah TPT dengan jenjang pendidikan SMK yaitu sebesar 7,51 persen,” papar Syech.

Syech Suhaimi menjelaskan, TPT pada Februari 2019 sebesar 5,56 persen turun menjadi 4,73 persen pada Februari 2020. Dilihat dari tempat tinggalnya, TPT di perkotaan cenderung lebih tinggi dibanding di perdesaan.

“Pada Februari 2020, TPT di perkotaan sebesar 6,75 persen, sedangkan TPT di perdesaan hanya 2,33 persen. Dibanding setahun yang lalu, TPT di perkotaan mengalami penurunan sebesar 1,11 poin dan TPT perdesaan mengalami penurunan sebesar 0,69 poin,” ungkapnya.

Dilihat dari tingkat pendidikan, lanjut Syech Suhaimi, pada Februari 2020 TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan adalah paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain yaitu sebesar 7,51 persen. Sedangkan pada Februari 2019 yang paling tinggi adalah tingkat pendidikan Universitas. TPT tertinggi berikutnya terdapat Diploma sebesar 6,56 persen.

“Dengan kata lain, ada penawaran tenaga kerja yang berlebih terutama pada tingkat pendidikan SMK dan Diploma. Sedangkan mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, seperti TPT SD ke bawah paling kecil diantara semua tingkat pendidikan yaitu sebesar 2,50 persen,” ujarnya.

Terkait dengan turunnya jumlah angkatan kerja, Syech Suhaimi menyebutkan, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga turun. TPAK pada Februari 2020 tercatat sebesar 72,00 persen, turun 2,57 poin dibanding setahun yang lalu.

“Penurunan TPAK ini memberikan indikasi adanya penurunan potensi ekonomi dari sisi pasokan (supply) tenaga kerja,” ujarnya. (gus/ila)

Dampak Covid-19, Banyak Proyek Perumahan Mangkrak

PAMERAN: Salah satu pameran perumahan, beberapa waktu lalu. Saat ini banyak proyek perumahan mangkrak.
PAMERAN: Salah satu pameran perumahan, beberapa waktu lalu. Saat ini banyak proyek perumahan mangkrak.
PAMERAN: Salah satu pameran perumahan, beberapa waktu lalu. Saat ini banyak proyek perumahan mangkrak.
PAMERAN: Salah satu pameran perumahan, beberapa waktu lalu. Saat ini banyak proyek perumahan mangkrak.

MEDAN- Pandemi Covid-19 berdampak besar bagi pengusaha developer perumahan di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara (Sumut). Hal itu dikatakan Wakil Ketua DPD Realestat Indonesia (REI) Sumut, Johan.

Johan mengungkapkan, selama pandemi Covid-19, proyek banyak yang mangkrak, terutama rumah bersubsidi (FLPP), dikarenakan peraturan dari Pemerintah Pusat (PUPR).

Menurutnya, peraturan tersebut terlambat dikeluarkan. Sedangkan, terkait kouta, baru saja dimulai dan baru berjalan belum sampai 1 bulan sudah dilanda situasi Covid-19 seperti ini, yang mengakibatkan pengembang mengalami kesulitan.

“Sebanyak 80 persen pengembang tergabung di Assosiasi REI adalah pengembang rumah MBR/subsidi, dan rata-rata pengembang menggunakan fasilitas kredit kontruksi dari bank. Ini semuanya mengalami kesulitan yang sangat berat akibat dampak Covid-19,” ungkapnya.

Dia mengakui, dalam situasi sekarang ini, semua lini baik pelaku usaha maupun karyawan swasta terkena dampak Covid-19.

“Kami sebagai developer sangat terpukul akibat situasi ini. Penjualan unit terhambat dan proses KPR di bank sekarang ini agak sulit karena pihak perbankan juga lebih cenderung mengeluarkan pembiayaan terhadap ASN, TNI dan Polri,” ujar Johan lagi.

Sementara, lanjutnya, untuk wiraswasta dan karyawan swasta sebagian bank masih mempending untuk pembiayaan. “Saya berpendapat sepanjang masa Covid-19 ini belum berakhir, maka properti akan mengalami perlambatan bahkan banyak developer tak bisa membayar kewajiban bunga bank bila ada pinjaman modal usaha,” ungkapnya.

Ia berharap, peran Pemerintah agar cepat menangani dan mengatasi situasi ini, yakni dengan memerintahkan perbankan untuk memberikan kebijakan terhadap nasabah dalam memberikan keringanan membayar kewajiban bunga pinjaman.

Ia juga meminta pihak bank agar tetap memproses pengajuan pembiayaan sebagaimana mestinya seperti yang telah dilakukan selama ini. “Kita doakan bersama-sama semoga Covid’19 ini cepat berlalu, dan perekonomian kita cepat pulih kembali,” harapnya. (mag-1/ila)

Bappenas Memprediksi, Pengangguran Bertambah 4,22 Juta Orang

BURUH: Puluhan buruh beranjak pulang usai bekerja. Akibat pandemi Covid-19, jumlah pengangguran berpotensi meningkat sebanyak 4,22 juta orang.
BURUH: Puluhan buruh beranjak pulang usai bekerja. Akibat pandemi Covid-19, jumlah pengangguran berpotensi meningkat sebanyak 4,22 juta orang.
BURUH: Puluhan buruh beranjak pulang usai bekerja. Akibat pandemi Covid-19, jumlah pengangguran berpotensi meningkat sebanyak 4,22 juta orang.
BURUH: Puluhan buruh beranjak pulang usai bekerja. Akibat pandemi Covid-19, jumlah pengangguran berpotensi meningkat sebanyak 4,22 juta orang.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, jumlah pengangguran terbuka pada 2020 berpotensi meningkat sebanyak 4,22 juta orang. Hal itu ia sampaikan pada Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat (Rakorbangpus) 2020.

Hal ini di karenakan banyaknya perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada para pegawainya akibat Covid-19. “Penganggur yang akan bertambah sekitar 4,22 juta pada tahun 2020 dibandingkan 2019,” ujarnya melalui video conference, Selasa (12/5).

Hal ini pun membuat outlook tingkat pengangguran terbuka (TPT) di 2020 akan berada di angka 7,8 hingga 8,5 persen. Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang ada dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020, di mana ditargetkan sebesar 4,8 sampai 5 persen. Padahal, pada 2019 lalu, TPT berada di angka 5,28 persen.

Adapun, untuk proyeksi TPT di 2021, Suharso memaparkan berada pada kisaran 7,5 persen hingga 8,2 persen. Ia juga optimis hal itu dapat terealisiasi, karena akan ada sekitar 2,8 juta lapangan kerja baru di 2021 mendatang.

“Hitungan kita diperkirakan akan 2,3 sampai 2,8 juta akan terjadi penciptaan lapangan kerja 2021,” ujarnya.

Berdasarkan data informasi dari Badan Pusat Statistik, angka pengangguran per Agustus 2019 berada pada kisaran 5,28 persen atau sebanyak 7,05 juta jiwa. (jpnn/ila)

Adira Berikan Bantuan Sembako ke Sejumlah Panti Asuhan

SERAHKAN: Head of Regional SSD Sumatera 1 Regional, Agus Hartanto dan karyawan Adira, saat menyerahkan bantuan ke Panti Asuhan Y.A.S Al-Washliyah. Bagus/Sumut Pos
SERAHKAN: Head of Regional SSD Sumatera 1 Regional, Agus Hartanto dan karyawan Adira, saat menyerahkan bantuan ke Panti Asuhan Y.A.S Al-Washliyah. Bagus/Sumut Pos
SERAHKAN: Head of Regional SSD Sumatera 1 Regional, Agus Hartanto dan karyawan Adira, saat menyerahkan bantuan ke Panti Asuhan Y.A.S Al-Washliyah. Bagus/Sumut Pos
SERAHKAN: Head of Regional SSD Sumatera 1 Regional, Agus Hartanto dan karyawan Adira, saat menyerahkan bantuan ke Panti Asuhan Y.A.S Al-Washliyah. Bagus/Sumut Pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wabah Covid-19 ternyata juga berdampak kepada anak-anak yang menjadi penghuni panti asuhan. Jika sebelum wabah ini terjadi, biasanya saat bulan Ramadan anak panti asuhan selalu mendapat undangan berbuka puasa bersama serta kegiatan sejenis lain. Tetapi saat ini kegiatan seperti itu jauh berkurang.

Hal itu diungkapkan Wahidin, perwakilan Panti Asuhan Y.A.S Al-Washliyah, Jalan TB Simatupang, Kelurahan Lalang, Kecamatan Medan Sunggal, saat menerima perwakilan Adira Regional Sumatera 1, Head of Regional SSD Sumatera 1 Agus Hartanto dan jajaran yang menyerahkan bantuan sejumlah paket sembako.

Menurutnya, Covid-19 ini merupakan ujian bagi umat manusia. Karena itu, masyarakat harus membantu pemerintah dengan mengikuti anjuran-anjuran yang diterapkan agar wabah ini segera berlalu.

“Semoga wabah ini segera berlalu agar anak-anak bisa kembali beraktivitas seperti biasa, mulai belajar, mengaji dan lainnya di panti asuhan yang mengasuh 100 anak dari Nias, Sibolga, Singkil, Sidikalang dan Medan ini,” harapnya.

Sementara, Agus Hartanto menyebutkan, saat ini kita semua sedang dicoba Allah dengan wabah Covid-19. Cobaan ini, katanya, mungkin karena umat manusia sudah terlalu banyak berbuat dosa.

“Tetapi, bagi orang-orang beriman dan sabar, akan mengambil hikmah dari cobaan yang sedang melanda ini,” ujar Agus.

Dijelaskan, kunjungan ke Panti Asuhan Y.A.S Al-Washliyah salah satu corporate social responsibility (CSR), baik terhadap nasabah maupun kepada masyarakat umum yang terdampak Covid-19.

“Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi pengurus dan anak-anak panti. Selain itu, kita berdoa supaya Allah segera mengangkat wabah ini secepatnya,” tutupnya.

Sebelumnya, bantuan juga disalurkan ke Panti Asuhan Al-Washliyah di Jalan Karya Jaya, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor. Bantuan diserahkan Head of Branch SSD PT Adira Dinamika Multifinance Cabang Medan 3 Titikuning, Muslihudin kepada pimpinan panti.(gus/ila)

BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem di Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi, Kota Medan hingga 3 hari ke depan masih terjadi potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai petir serta angin kencang pada sore hingga malam hari. Kondisi cuaca tersebut patut diwaspadai karena cuaca bisa cukup ekstrem.

Hal ini dikatakan Prakirawan BBMKG Wilayah 1 Medan, Defri Mandoza kepada Sumut Pos di Medan, Selasa (12/5).

“Warga Kota Medan diimbau untuk tetap waspada, karena bisa berpotensi hujan badai. Bahkan bisa menyebabkan banjir dan pepohonan di sekitar jalan raya tumbang,” ujarnya.

Kejadian cuaca ekstrem kemarin, lanjutnya, disebabkan adanya daerah tekanan rendah di wilayah Sumatera Bagian Utara yang menyebabkan pertumbuhan awan yang cukup tinggi di wilayah Medan dan wilayah Sumatera lainnya. “Suhu yang terjadi pada malam hari mencapai 26 derajat celcius dan pada siang hari 32 derajat celcius,” paparnya.

Namun, lanjut Defri, dibandingkan hari kemarin kondisi hujan dan angin kencang pada hari ini serta esok hari, potensinya akan berkurang.

“Ini dilihat dari daerah tekanan rendah yang ada wilayah Sumut kemarin, hari ini sudah berpindah ke wilayah perairan Samudera Hindia Sebelah Barat Laut Aceh,” pungkasnya. (mag-1/ila)

UMKM Harus Diperkuat Hadapi Pandemi Covid-19

TALKSHOW: Jubir GTPP Covid-19 Sumut, Whiko Irwan memandu talkshow mengenai Efek dan Jalan Keluar di Fase Pandemi untuk UMKM. dan Koperasi di Media Center Gugus Tugas Percepatan dan Penaganan Covid-19 Sumut, Kantor Gubernur Sumut Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Selasa (12/5).
TALKSHOW: Jubir GTPP Covid-19 Sumut, Whiko Irwan memandu talkshow mengenai Efek dan Jalan Keluar di Fase Pandemi untuk UMKM. dan Koperasi di Media Center Gugus Tugas Percepatan dan Penaganan Covid-19 Sumut, Kantor Gubernur Sumut Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Selasa (12/5).
TALKSHOW: Jubir GTPP Covid-19 Sumut, Whiko Irwan memandu talkshow mengenai Efek dan Jalan Keluar di Fase Pandemi untuk UMKM.  dan Koperasi di Media Center Gugus Tugas Percepatan dan Penaganan Covid-19 Sumut, Kantor Gubernur Sumut Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Selasa (12/5).
TALKSHOW: Jubir GTPP Covid-19 Sumut, Whiko Irwan memandu talkshow mengenai Efek dan Jalan Keluar di Fase Pandemi untuk UMKM. dan Koperasi di Media Center Gugus Tugas Percepatan dan Penaganan Covid-19 Sumut, Kantor Gubernur Sumut Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Selasa (12/5).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Usaha Mikro Kecil Menangah (UMKM) sejatinya perlu terus diperkuat dalam menghadapi pandemi Covid-19. Apalagi UMKM tidak lagi dipandang sebagai alternatif, melainkan sebagai tulang punggung atau pondasi ekonomi negara.

Hal tersebut disampaikan Konsultan UMKM Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sumut Wardayani saat talkshow mengenai Efek dan Jalan Keluar di Fase Pandemi untuk UMKM dan Koperasi di Media Center Gugus Tugas Percepatan dan Penaganan Covid-19 Sumut, Kantor Gubernur Sumut Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Selasa (12/5).

“UMKM harusnya tidak dipandang sebagai alternatif lagi, karena UMKM ini adalah pondasi ekonomi yang bertahan hingga hari ini. Ketika UMKM tidak bisa menghasilkan produk, mereka bisa menggantin

produk mereka dengan yang lain. Itulah yang membuat ekonomi kita bisa bertahan hingga ini, meski terseok-seok,” kata Wardayani.

Menurut Wardayani, ada tiga hal yang harus diperhatikan dan diperbaiki dalam upaya memperkuat UMKM, yaitu finansial, peningkatan sumberdaya manusia (SDM) dan inovasi model pemasaran terkini. Untuk finansial harus dipisahkan mana yang bisa jadi modal dan yang sudah tidak bisa menjadi modal. Kemudian biaya produksi juga harus selektif, mana yang perlu diproduksi dan tidak.

UMKM juga harus meningkatkan pengetahuan yang luas serta memanfaatkan teknologi pemasaran yang ada saat ini seperti internet. “Intinya UMKM diharapkan dapat mengelola seluruh potensi yang ada dengan memperhatikan hulu dan hilir dengan lebih jelas lagi, sehingga suatu saat ada permasalahan yang sama, UMKM sudah bisa cukup kuat,” kata Wardayani.

Ketua Kewirausahaan UKM Diskop Sumut Syahrani Devi mengakui bahwa secara keseluruhan kondisi UMKM di Sumut saat ini tidak baik. Mulai dari omset yang menurun hingga merumahkan karyawannya adalah masalah yang dihadapi UMKM saat ini.

Karena itu, menurutnya, masyarakat harus membeli produk dari UMKM. Juga harus ada upaya dari pemerintah untuk permasalahan tersebut. Kampung Ramadan yang diadakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut adalah salah satu upaya untuk permasalahan tersebut.

“Kampung Ramadan adalah salah satu usaha Dinas Koperasi agar UMKM ada kegiatannya, ada penjualannya namun sesuai dengan protokoler, maka dibuat sistem drive thru. Alhamdulillah terjadi transaksi di Kampung Ramadan,” kata Syahrani.

Sementara itu Ketua Koperasi Konsumen Syari’ah Jaringan Usaha Kecil dan Menengah (KKS JUKM Sumut) Syamsir Alam Lubis mengharapkan ada pasar khusus yang menampung produk UMKM di tiap kabupaten/kota. Kampung Ramadan menurutnya adalah salah satu contoh yang baik.

“Saya mengusulkan supaya di setiap daerah ada pasar khusus yang menampung UMKM ini. Saya yakin jika itu akan tumbuh dengan baik, maka ketahanan ekonomi di bawah juga bagus,” kata Syamsir. (prn/ila)

BKKBN Bagikan Menu Buka Puasa

Tim BKKBN Sumut sedang memberikan menu buka puasa kepada masyarakat Kota Medan, kemarin.
Tim BKKBN Sumut sedang memberikan menu buka puasa kepada masyarakat Kota Medan, kemarin.
Tim BKKBN Sumut sedang memberikan menu buka puasa kepada masyarakat Kota Medan, kemarin.
Tim BKKBN Sumut sedang memberikan menu buka puasa kepada masyarakat Kota Medan, kemarin.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) melakukan hal yang berbeda dalam memperingati Nuzulul Quran pada Ramadhan tahun ini. Hal ini karena, Indonesia dan seluruh dunia tengah berjuang melawan wabah virus Corona (Covid-19).

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara, Temazaro Zega mengatakan, jika pada tahun-tahun sebelumnya, BKKBN Sumut memperingati Nuzul Quran dengan mengundang pegawai, pensiunan, dan masyarakat sekitar, serta diisi dengan tausyiah agama, pembacaan ayat suci Al-Quran, dan pembagian sedekah kepada anak yatim.

“Maka pada tahun ini, kita hanya memperingatinya dengan membagikan paket menu buka puasa kepada masyarakat sekaligus sosialisasi Program Bangga Kencana kepada masyarakat. Kegiatan ini dilakukan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan dan tidak mengumpulkan banyak orang,” ujarnya kepada Wartawan, Selasa (12/5).

Sebanyak 100 paket menu buka puasa, lanjut Temazaro, yang masing-masing terdiri dari nasi kotak dan 2 botol sirup, serta pembagian flyer tentang himbauan tunda kehamilan di saat pandemi Covid-19 kepada masyarakat.

Paket menu buka puasa ini, lanjutnya, dibagikan kepada masyarakat sekitar, tukang becak, dan outsourching di kantor sebagai wujud kepedulian dan kontribusi BKKBN Sumut kepada masyarakat yang terkena dampak ekonomi akibat wabah ini.

“Bersama paket menu ini, kami juga membagikan flyer yang berisi tentang berbagai alasan kenapa harus menunda kehamilan pada saat pandemi Corona sebagai upaya sosialisasi BKKBN Sumut kepada masyarakat. Jangan sampai kita negatif corona, tetapi istri positif hamil,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan, walau dalam kondisi pandemi ini, BKKBN Sumut tetap berupaya untuk memastikan pelayanan KB tetap berjalan. Dalam hal ini, BKKBN Sumut bekerja sama dengan Penyuluh KB (PKB) di lapangan, OPD KB, dan fasilitas kesehatan berupaya untuk tetap menyelenggarakan pelayanan, dengan melaksanakan protokol pencegahan Covid-19.

Di antaranya, dengan menggunakan APD lengkap bagi petugas pelayanan, mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesuda pelayanan dan menjaga jarak sosial bagi petugas pelayanan dan peserta KB.

“Upaya ini kami lakukan demi mencegah tingginya angka putus pakai dan drop out, sehingga fenomena baby boomers dapat kita cegah,” pungkasnya. (mag-1/ila)

Fraksi PDIP Ajak Masyarakat Taati Imbauan Pemerintah

BAGI SEMBAKO: Wakil Ketua Fraksi PDIP DPRD Sumut, Rudy Hermanto bagi paket sembako kepada wartawan yang bertugas di DPRD Sumut. PRAN HASIBUAN/SUMUT POS
BAGI SEMBAKO: Wakil Ketua Fraksi PDIP DPRD Sumut, Rudy Hermanto bagi paket sembako kepada wartawan yang bertugas di DPRD Sumut. PRAN HASIBUAN/SUMUT POS
BAGI SEMBAKO: Wakil Ketua Fraksi PDIP DPRD Sumut, Rudy Hermanto bagi paket sembako kepada wartawan yang bertugas di DPRD Sumut. PRAN HASIBUAN/SUMUT POS
BAGI SEMBAKO: Wakil Ketua Fraksi PDIP DPRD Sumut, Rudy Hermanto bagi paket sembako kepada wartawan yang bertugas di DPRD Sumut. PRAN HASIBUAN/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumatera Utara, Rudy Hermanto, mengajak masyarakat selalu mentaati imbauan pemerintah dan protokol kesehatan mengingat eskalasi orang yang terjangkit virus corona semakin meningkat setiap hari.

“Ya, masyarakat mesti menjadi pilar utama dalam memutus rantai penyebaran Covid-19, dengan selalu mematuhi seluruh imbauan pemerintah seperti hindari kerumunan, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, pakai masker, di rumah aja dan lain sebagainya,” katanya n

di sela-sela berbagi paket sembako kepada wartawan yang bertugas di DPRD Sumut, Selasa (12/5).

Dia mengungkapkan melalui peran jurnalis dan media massa, informasi seputar perkembangan Covid-19 dapat diakses masyarakat luas. Oleh karenanya, para jurnalis juga perlu dibantu dampak ekonomi dan sosialnya di tengah pandemi Covid-19 ini.

“Bayangkan kalau tidak ada jurnalis, kita tidak akan mengetahui perkembangan apapun tentang dunia ini atau terutama soal Covid-19. Termasuk imbauan-imbauan yang selalu disampaikan wakil rakyat kalau tidak karena corong jurnalis, mana mungkin masyarakat mengetahui,” ujar Rudy.

Kegiatan tersebut, menurut dia, sengaja ia lakukan untuk membantu para insan pers yang bertugas di gedung dewan dalam situasi pandemi Covid-19 yang juga terpengaruh ekonominya. Selain kepada awak media, ia mengaku melakukan kegiatan pembagian sembako kepada masyarakat yang ada di Kota Medan

“Kita juga telah bentuk tim peduli Covid-19 yang bertujuan untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat Kota Medan yang ekonominya terkena dampak corona,” kata mantan anggota DPRD Padangsidimpuan ini.

Dalam pembagian paket sembako tersebut, turut hadir Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Sekwan Afifi Lubis, Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut Syahrul Siregar, serta anggota DPRD Sumut Sugianto Makmur. (prn/ila)

Distribusikan 300 Paket Sembako, Yasora Gandeng Koramil 04/MK

SEMBAKO:Danramil 04/MK Mayor ARH Nirmawan didampingi Camat Medan Area dan Teti Sekretaris II Yasora, ketika menyerahkan paket sembako. kepada salah seorang warakawuri di Kantor Koramil 04/MK Jalan Wahidin, Selasa (12/5). (Ist)
SEMBAKO:Danramil 04/MK Mayor ARH Nirmawan didampingi Camat Medan Area dan Teti Sekretaris II Yasora, ketika menyerahkan paket sembako. kepada salah seorang warakawuri di Kantor Koramil 04/MK Jalan Wahidin, Selasa (12/5). (Ist)
SEMBAKO:Danramil 04/MK Mayor ARH Nirmawan didampingi Camat Medan Area  dan Teti Sekretaris II Yasora,  ketika menyerahkan paket sembako. kepada salah seorang warakawuri di Kantor Koramil 04/MK Jalan Wahidin,  Selasa (12/5). (Ist)
SEMBAKO:Danramil 04/MK Mayor ARH Nirmawan didampingi Camat Medan Area dan Teti Sekretaris II Yasora, ketika menyerahkan paket sembako. kepada salah seorang warakawuri di Kantor Koramil 04/MK Jalan Wahidin, Selasa (12/5). (Ist)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Yayasan Sosial Angsapura (Yasora) Medan menggandeng Koramil 04/MK untuk membagikan 300 paket sembako kepada warga kurang mampu dan warakawuri Koramil 04/MK. Pembagian sembako dalam suasana pandemi covid-19 tersebut dipusatkan di Kantor Koramil 04/MK Jalan Wahidin Medan, Selasa (12/5).

Secara simbolis paket sembako berisi 10 kilogram beras, 2 kilogram gula dan 1 duz mie instan tersebut, diserahkan Danramil 04/MK Mayor ARH Nirmawan, Camat Medan Area Hendra Asmilan dan Teti SH MKn Sekretaris II mewakili Ketua Umum Yasora Tony Harsonon

Camat Medan Area Hendra Asmilan dalam kesempatan itu menyampikan ucapan terima kasih kepada Keluarga Besar Yasora, yang masih mau berbagi kepada warga kurang mampu dan warakawuri Koramil 04/MK dengan pembagian paket sembako.

“Pemberian paket sembako dalam suasana Puasa Ramadan serta Pandemi Virus Corona atau Covid-19 yang masih berdampak dalam aktivitas di tengah-tengah masyarakat, bantuan sembako kali ini terasa lebih bermakna. Semoga bantuan ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat dan warakawuri yang menerima dan semoga Yasora semakin jaya dan bisa terus melaksankan kegiatan tersebut, “ tutur Hendra.

Sementara Teti selaku Sekretaris II mewakili Ketum Yasora Tony Harsono, menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada jajaran Koramil 04/MK dan Camat Medan Area yang telah membantu pendistribusian bantuan paket sembako tersebut.

“Penyaluran paket sembako pada puasa Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri, merupakan program sosial Yasora setiap tahunnya. Namun tahun ini suasananya berbeda karena saat ini kita di hadapkan pada satu musibah yakni mewabahnya virus corona. Sehingga pendistribusiannya dialihkan ke Kantor Koramil 04/MK di Jalan Wahidin dari sebelumnya di Jalan Logam Sekretariat Yasora,” kata Teti.

Teti menambahkan, bantuan paket sembako tersebut berasal dari para dermawan yang mempercayakan kepada Keluarga Besar Yasora untuk mendistribusikannya.

“Sehubungan dengan pandemi covid-19, diharapkan para warga khususnya penerima paket sembako untuk tetap menjaga aturan pemerintah, agar sama-sama memutus mata rantai penyebaran virus tersebut, “ harap Teti.

Sebelumnya Danramil 04/MK Mayor ARH Nirmawan juga tak lupa menyampaikan terima kasihnya kepada Keluarga Besar Yasora yang masih peduli terhadap warga kurang mampu, dengan membagikan paket sembako meski dalam suasana pandemi covid-19.

“Kita berharap apa yang telah dilaksanakan ini bisa berlanjut di masa yang akan datang. Semoga bantuan paket sembako yang diberikan tersebut bisa meringankan beban warga masyarakat penerimanya sebagai dampak covid-19. Mari sama kita perangi covid-19 dengan cara menjalankan peraturan yang telah diterapkan pemerintah, yakni dintaranya dengan menjaga jarak, mengurangi aktivitas di luar rumah, tidak mudik dan tetap menjaga kebersihan,” tegas Nirmawan. (ila)