29 C
Medan
Sunday, December 28, 2025
Home Blog Page 4251

Lanjutan Sidang Pembunuhan Hakim Jamaluddin, Jadi Saksi, Ibu Dua Terdakwa Histeris

MENANGIS: Rini Siregar, ibu terdakwa Jefri Pratama dan Reza Fahlevi menangis memberikan kesaksian pembunuhan hakim, Jumat (8/5). agusman/sumut pos
MENANGIS: Rini Siregar, ibu terdakwa Jefri Pratama dan Reza Fahlevi menangis memberikan kesaksian pembunuhan hakim, Jumat (8/5). agusman/sumut pos
MENANGIS: Rini Siregar, ibu terdakwa Jefri Pratama dan Reza Fahlevi menangis memberikan kesaksian pembunuhan hakim, Jumat (8/5). agusman/sumut pos
MENANGIS: Rini Siregar, ibu terdakwa Jefri Pratama dan Reza Fahlevi menangis memberikan kesaksian pembunuhan hakim, Jumat (8/5).
Agusman/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rini Siregar, ibu kandung terdakwa Jefri Pratama dan Ibu tiri Reza Fahlevi menangis histeris saat memberikan kesaksian di ruang sidang Cakra 8 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jumat (8/5). Ia tak menyangka kedua anaknya terlibat dalam kasus pembunuhan hakim Jamaluddin.

Dalam penjelasannya, saat ditanyakan Majelis Hakim Erintuah Damanik, Rini tidak mengetahui bahwa anaknya juga ikut dalam pembunuhan Hakim Jamaluddin. “Saya tidak tahu pak, saya tau saat dia diangkat polisi, dan keretanya diangkat untuk dijadikan barang bukti,” ucap Rini di hadapan majelis hakim diketuai Erintuah Damanik.

Ketika ditanyakan Majelis hakim mengenai keterlibatan Reza saat itu, apakah ada ikut campur terdakwa Jefri, ia menjawab belum mengetahuinya. “Belum tau, waktu itu masih Reza saja,” katanya.

Kemudian dikatakan Erintuah, apakah ibu terdakwa sudah menanyakan kepada anaknya apa motif pembunuhan yang dilakukannya. “Tidak pak, saya tidak pernah tanya. Karna takut jadi beban sama dia. Jadi stress nanti dia,” katanya.

Setelah itu, tim kuasa hukum terdakwa Jefri Pratama menanyakan, apakah semasa terdakwa sekolah pernah melakukan hal seperti itu. “Apakah pernah waktu sekolah, Reza atau Jefri berkelahi semasa sekolah? Buat keributan, atau sebagainya?” tanya penasihat hukum kepada Rini.

Tak tahan mendengar pertanyaan penasihat hukum, Ibunda kedua terdakwa tersebut taktahan menahankan airmata. “Anak saya, anak yang baik. Anak yang patuh,” ucapnya sambil menangis.

Kemudian, saat hendak ditanyakan kembali oleh penasihat hukum tersebut, majelis hakim menghentikan dirinya untuk memberikan pertanyaan yang akan membuatnya lebih histeris. “Sudah-sudah, ganti pertanyaanmu,” kata Hakim.

Setelah histeris itu, terpantau Rini Siregar tampak lebih sering melamun di ruang sidang. Lebih lanjut, majelis hakim menyinggung hubungan antara Jefri dan Zuraida Hanum. Dalam penjelasan Rini, dua kali Zuraida dibawa oleh Jefri untuk menemui dirinya. “Pernah, ada dua kali kalau gak salah itu yang mulia,” katanya.

Kemudian ditanyakan Hakim, untuk kepentingan apa Zuraida Hanum datang kerumah, dia menjawab tidak ada, hanya untuk diperkenalkan saja. “Seingat saya, saat itu saya dikenalkan, dan saya kasih makan,” jelasnya.

Kemudian ditanyakan Hakim, apakah Jefri tidak memiliki istri lagi, sehingga seenaknya saja membawa wanita kerumah ibunya. Rini menjawab dengan santai sambil tersenyum, “Udah bercerai Pak Hakim, jadi anak saya ini sudah bercerai dengan istrinya,” katanya. Saat ditanyakan, soal hubungan apa yang di jalin oleh kedua terdakwa tersebut, Rini menjawab hanya sebatas teman, namun ia mengetahui anak keduanya bersekolah di sekolah yang sama. “Hanya berteman biasa pak, waktu dikenalkan juga dia mengatakan kalau Zuraida ini adalah temannya. Tetapi, anak kedua Jefri dan Zuraida ini setau saya, satu sekolah, dekat Johor,” terangnya.

Kemudian di tanyakan Hakim kembali, apakah saksi Rini mengetahui bahwa Zuraida Hanum saat itu masih berstatus istri orang, iapun menjawab saat itu belum mengetahuinya, hanya saja saat setelah kunjungan kedua baru Jefri mengakui. “Pas pertama gak tau pak, tapi pas kedua tau, di bilang sama Jefri saat itu, dan saya langsung sampaikan, kalau dia harus hati-hati, karena statusnya adalah istri orang,” katanya lagi.

Namun, dia mengaku tak mengetahui kalau Zuraida adalah istri seorang Hakim. “Saat itu tak tau pak, pas lihat di TV baru mengetahuinya. Seperti pernah lihat, begitulah waktu pertama kali lihat,” jelasnya.(man)

Pekerja Salon Itu Dibunuh karena Menolak Disetubuhi, 3 Ditetapkan Tersangka, Termasuk Ibu dan Anak

TERSANGKA: Tiga tersangka pembunuh seorang pekerja salon, Elvina (21), yakni Tj, J, dan M saat dihadirkan dalam temu pers di Mapolresta Medan, Jumat (8/5) siang.
TERSANGKA: Tiga tersangka pembunuh seorang pekerja salon, Elvina (21), yakni Tj, J, dan M saat dihadirkan dalam temu pers di Mapolresta Medan, Jumat (8/5) siang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Motif pembunuhan terhadap Elvina (21), pekerja Bridal Salon yang ditemukan tewas mengenaskan di dalam kardus sebuah rumah Jalan Duku Nomor 40, Komplek Cemara Asri, Percut Sei Tuan, Rabu (6/5), akhirnya terungkap. Pembunuhan terbilang sadis itu, ternyata dikarenakan Elvina menolak disetubuhi oleh Jeffry alias J (22), penghuni rumah.

Tak hanya Jeffry, kasus yang ditangani Polrestabes Medan ini turut menetapkan Tek Sukfen atau TS (56), ibu Jeffry sebagai tersangka karena ikut terlibat. Selain itu, Michael atau M (22), yang merupakan mantan pacar Elvina juga ditetapkan sebagai tersangka.

“Dari hasil penyidikan dan prarekonstruksi yang telah dilakukan terkait kasus tersebut, maka ditetapkan 3 orang sebagai tersangka yaitu J, M, dan TS orang tua dari J,” ungkap Kapolrestabes Medan Kombes Pol Johnny Edizzon Isir didampingi Kasat Reskrim AKBP Ronny Nicholas Sidabutar dalam konferensi pers, Jumat (8/5) siang.

Isir menjelaskan, pembunuhan itu berawal saat korban dihubungi tersangka J untuk bertemu sekitar pukul 12.00 WIB. Selanjutnya, korban meminta dijemput oleh M untuk datang ke rumah J. Sesampainya di rumah J, ketiganya pun berbincang karena sudah cukup lama tidak bertemu.

“Singkat cerita, tersangka J memanggil korban dan membawanya ke kamar mandi untuk bersetubuh. Namun mendapat perlawanan dari korban, sehingga tersangka J mendorong dan membenturkan kepala korban ke dinding. Korban lalu tak sadarkan diri dan tersangka J menyetubuhi korban,” terang Isir.

Setelah melampiaskan nafsunya, tersangka J kemudian mengambil pisau di dapur lalu menusukkan ke bagian dada dan perut. Akibatnya, perut korban pun robek. Selanjutnya, tersangka J memberitahu kepada tersangka M, dia telah menghabisi nyawa korban. “J meminta M untuk membeli bensin di luar. Enggak lama, M pun kembali dengan membawa 2 botol bensin eceran yang diberikan kepada J. Tak berhenti sampai disitu, J mengambil mancis (korek api gas) lalu menyiramkan bensin ke tubuh korban dan membakarnya,” papar Isir.

Setelah itu, sambung Isir, M menghubungi ibu J yaitu TS yang kemudian datang ke rumah J. “Ibu dan anak tersebut sama-sama mengangkat mayat korban keluar dari kamar mandi ke ruang bagian tengah. J lalu mengambil parang dari dapur dan membelah perut korban lalu memotong lengan sebelah kanan. Sementara, ibunya mengambil kardus dan lakban dari gudang,” bebernya.

J kemudian memasukkan tubuh korban ke dalam kardus yang dibantu TS dan M. Lalu, J keluar rumah untuk membeli lakban karena kurang. Setibanya di rumah, J pun melakban kardus yang berisi mayat korban. J lalu memesan taksi online dengan tujuan Lubukpakam untuk membuang mayat korban. Akan tetapi, saat kardus berisi mayat dibawa ke ruang tamu dengan cara didorong ternyata darahnya berceceran. Karena itu, mereka pun mengurungkan niat untuk membuang mayat korban.

“Ibu dan anak (TS dan J) mengintimidasi M agar mengaku telah membunuh korban. Oleh sebab itu, guna mengelabuhi maka M diminta membuat surat cinta kepada korban di atas selembar kertas. “TS lalu menghubungi ibu M yakni Jn untuk datang ke rumah. Jn pun datang bersama I, paman M, dan disampaikan TS bahwa M telah membunuh korban,” jabar Isir.

Lebih lanjut Isir mengatakan, dari hasil penyidikan juga ternyata J dan M merupakan mantan napi kasus pencabulan. Keduanya bebas setelah menjalani hukuman penjara beberapa tahun dan program asimilasi Kemenkum HAM. “Dalam kasus ini, cukup banyak barang bukti yang disita, mulai dari alat komunikasi korban dan pelaku. Kemudian, 4 pisau dimana 2 diantaranya pisau daging, kardus untuk membungkus mayat korban, lakban, dan lainnya,” beber dia.

Isir menambahkan, akibat perbuatan ketiga tersangka mereka dijerat pasal berlapis yang berbeda-beda. “J dikenakan pasal 340 junto 338 KUHP, sedangkan M dan TS pasal 340 junto 338 atau 55, 56 KUHP,” pungkasnya.

Menyikapi kasus ini, Psikolog Kota Medan Irna Minauli dari Minauli Consulting menilai, tindakan pembunuhan yang disertai mutilasi biasanya didasari pada kemarahan yang sangat besar disertai dendam. Disebutnya, kasus pembunuhan yang dilakukan oleh orang dekat, biasanya pelaku juga kemudian akan mengalami kesedihan dan penyesalan yang sangat mendalam sehingga kemudian memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri.

Saat ditanya, apakah terkait dengan sakit jiwa, yakni Bipolar atau Psikopat, Irna menjelaskan, untuk menentukan apakah seseorang mengalami gangguan jiwa seperti bipolar atau psikopat, perlu ditelusuri lebih dalam riwayat hidupnya. Meskipun pada umumnya pelaku pembunuhan sadis adalah penderita psikopat (antisocial personality disorder), namun biasanya mereka tidak akan melakukan bunuh diri karena pelaku justru menikmati proses kematian dan cenderung akan mencari korban-korban baru lagi. “Para psikopat biasanya justru seorang yang sangat menikmati kehidupannya dan menikmati kesengsaraan korban,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, harus dijumpai riwayat sebelumnya seperti sering melakukan pelanggaran dan kekerasan sejak masa kanak-kanak. “Misalnya mereka senang menyiksa binatang,” imbuhnya. (ris/mag-1)

Masih Ada Piutang Subsidi pada Musim 2018, PSMS Terus Tagih PT LIB

LATIHAN: Kapten PSMS Medan Legimin Raharjo bersama pemain lain saat berlatih di Stadion Mini Kebun Bunga Medan, beberapa waktu lalu. Triadi Wibowo/Sumut Pos
LATIHAN: Kapten PSMS Medan Legimin Raharjo bersama pemain lain saat berlatih di Stadion Mini Kebun Bunga Medan, beberapa waktu lalu. Triadi Wibowo/Sumut Pos
LATIHAN: Kapten PSMS Medan Legimin Raharjo bersama pemain lain saat berlatih di Stadion Mini Kebun Bunga Medan, beberapa waktu lalu. Triadi Wibowo/Sumut Pos
LATIHAN: Kapten PSMS Medan Legimin Raharjo bersama pemain lain saat berlatih di Stadion Mini Kebun Bunga Medan, beberapa waktu lalu. Triadi Wibowo/Sumut Pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hingga saat ini, PSMS Medan masih memiliki piutang subsidi dari PT LIB yang mencapai hampir Rp900 juta. Dan Manajemen Ayam Kinantan masih terus menagihnya kepada pihak operator liga tersebut.

Diketahui, utang PT LIB tersebut berasal dari subsidi saat PSMS masih berlaga di Liga 1 pada musim 2018 lalu.

“Utang LIB masih ada kepada PSMS, sekitar hampir Rp900 jutaan saat Liga 1 2018 lalu. Itu masih terus kami tagih dan kejar sampai saat ini,” ungkap Sekertaris PSMS Julius Raja, Kamis (7/5).

King, sapaan karib Julius Raja, lebih lanjut mengatakan, utang PT LIB tersebut, tentu sangat berharga bagi klub, seandai bisa dibayar pada saat seperti ini. Mengingat kompetisi berpeluang dihentikan total akibat pandemi virus corona yang mewabah di Tanah Air.

Tapi menurutnya, PT LIB juga sedang kesulitan dana. Sehingga masih banyak klub-klub Liga 2 musim ini yang belum mendapat subsidi tahap pertama.

“Kami sudah terima (subsidi tahap pertama) pada Maret lalu. Ada buktinya, angkanya Rp250 juta. Daripada diribut-ributkan masalah utang Rp900 juta itu, makanya kami mendesak dan meminta subsidi tahap pertama untuk musim ini segera dibayarkan kemarin,” beber King.

“Dan masih ada klub yang belum dapat. Mungkin LIB memang lagi ada masalah dengan dana, apalagi kondisi kompetisi seperti sekarang ini. Karena itu, mungkin LIB berniat memberi Rp100 juta. Untuk tahap kedua, masih belum tahu kapan,” pungkasnya.

Sebagai informasi, jumlah subsidi klub-klub Liga 2 tahun ini mengalami kenaikan. Jika 2019 lalu hanya Rp1 miliar, pada musim 2020 ini naik menjadi Rp1,15 miliar. Dan dikabarkan, baru 6 klub Liga 2 yang mendapat subsidi tahap pertama. (isc/saz)

Berikan Kemudahan Milenial Miliki Hunian, BNI Syariah Luncurkan Program Tunjuk Rumah

SUMUTPOS.CO – BNI Syariah meluncurkan program Tunjuk Rumah bagi calon nasabah terutama generasi milenial yang ingin mempunyai rumah idaman sesuai keinginan. Program ini sebagai wujud mendukung program Pemerintah Indonesia satu juta rumah di tanah air.

Milenial hanya perlu menunjuk salah satu rumah atau apartemen yang tersedia pada developer yang sudah bekerjasama dengan BNI Syariah. Kelebihan program tunjuk rumah dibanding program lain yaitu adanya harga spesial atau tarif khusus, cicilan tetap sampai akhir cicilan serta kemudahan lainnya yaitu bebas biaya administrasi, bebas biaya KPR, bebas biaya taksasi, dan bebas denda.

Direktur Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi berharap program Tunjuk Rumah ini dapat mempermudah calon nasabah terutama kaum milenial dalam memiliki rumah. “Serta dapat meningkatkan kinerja pembiayaan terutama BNI Griya iB Hasanah,” ungkap Iwan Abdi, kemarin.

Program Tunjuk Rumah 2020 di launching pada tanggal 20 Januari 2020 berjalan hingga 30 Juni 2020. Target program Tunjuk Rumah diantaranya karyawan perusahaan yang mempunyai fix income.

BNI Syariah memberikan promo atau tarif khusus kepada calon nasabah yang merupakan karyawan BUMN, ASN, Regulator (BI, KPK, OJK), dokter, karyawan perusahaan swasta nasional/ multinasional, karyawan swasta lokal, nasabah referral dari developer rekanan BNI Syariah, maupun karyawan korporasi.

“Karyawan korporasi ini adalah pegawai institusi/perusahaan yang sudah bekerjasama dengan BNI Syariah untuk payroll maupun penyaluran pembiayaan karyawan,” sebut Iwan Abdi.

Untuk saat ini ada sekitar 1000 developer aktif yang bekerjasama dengan BNI Syariah. Hingga 9 April 2020, perolehan pembiayaan BNI Griya iB Hasanah melalui program Tunjuk Rumah mencapai Rp766,7 miliar. Daerah terbesar penyerapan program Tunjuk Rumah yaitu wilayah Jabodetabek.

Target program Tunjuk Rumah sampai dengan akhir periode tahun ini yaitu Rp1,4 triliun. Untuk mencapai target ini, BNI Syariah mengoptimalkan pemasaran lewat cabang, gathering developer, media sosial dan media online.

“Sampai dengan bulan Februari 2020, outstanding pembiayaan KPR BNI Syariah yaitu BNI Griya iB Hasanah berada di posisi Rp13,23 triliun dengan pertumbuhan 11,15% year on year,” tandasnya.

BNI Syariah bermula sebagai Unit Bisnis Strategis bagian dari BNI yang mulai beroperasi sejak 29 April 2000. Pada 19 Juni 2010 status BNI Syariah meningkat menjadi Bank Umum Syariah (BUS).

Komposisi kepemilikan saham BNI Syariah adalah 99,95% dimiliki oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan sisanya dimiliki oleh PT BNI Life. BNI Syariah senantiasa mendapatkan dukungan teknologi informasi dan penggunaan jaringan saluran distribusi infrastruktur BNI Induk diantaranya layanan lebih dari 16.000 ATM BNI, ditambah ribuan jaringan ATM Bersama, ATM Link Himbara serta ATM berlogo Maestro dan Cirrus di seluruh dunia, Layanan 24 jam BNI Call (1500046), BNI Mobile Banking, BNI SMS Banking, dan BNI Internet Banking.

Saat ini BNI Syariah telah didukung oleh jaringan yang cukup luas di seluruh Indonesia yaitu lebih dari 375 outlet syariah yang tersebar di seluruh Indonesia, serta didukung oleh lebih dari 1.746 Outlet BNI yang melayani pembukaan rekening syariah. (gus/ram)

Gojek Sediakan Ratusan Ribu Voucher Makanan Gratis, Khusus untuk Mitra dan Keluarganya

TUKAR: Seorang mitra driver di Medan menukarkan voucher ‘Paket Makan Keluarga’ disalah satu merchant GoFood yang berpartisipasi dengan paket makanan berisi tiga porsi makanan sehat berisi nasi, lauk pauk, dan sayuran..
TUKAR: Seorang mitra driver di Medan menukarkan voucher ‘Paket Makan Keluarga’ disalah satu merchant GoFood yang berpartisipasi dengan paket makanan berisi tiga porsi makanan sehat berisi nasi, lauk pauk, dan sayuran..
TUKAR: Seorang mitra driver di Medan menukarkan voucher ‘Paket Makan Keluarga’ disalah satu merchant GoFood yang berpartisipasi dengan paket makanan berisi tiga porsi makanan sehat berisi nasi, lauk pauk, dan sayuran..
TUKAR: Seorang mitra driver di Medan menukarkan voucher ‘Paket Makan Keluarga’ disalah satu merchant GoFood yang berpartisipasi dengan paket makanan berisi tiga porsi makanan sehat berisi nasi, lauk pauk, dan sayuran..

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Di bulan Ramadan ini, Gojek dan Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB) kembali hadir untuk meringankan beban pengeluaran mitra driver melalui program ‘Paket Makan Keluarga’.

Dalam program ini, Gojek membagikan ratusan ribu voucher makan gratis setiap minggu kepada mitra driver yang aktif di minggu tersebut. Mitra driver dapat menukarkan voucher ‘Paket Makan Keluarga’ di belasan ribu merchant GoFood dengan paket yang terdiri dari tiga porsi makanan sehat berisi nasi, lauk pauk, dan sayuran.

Program ‘Paket Makan Keluarga’ ini dilakukan di berbagai kota utama di Indonesia termasuk Medan dan berjalan dari tanggal 6 Mei hingga 30 Juni 2020.

Co-CEO Gojek sekaligus Dewan Pembina Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB) Andre Soelistyo mengungkapkan, program voucher gratis ‘Paket Makan Keluarga’ ini ditujukan kepada mitra driver yang mengalami kesulitan penghasilan di masa pandemi ini.

“Dengan menyediakan voucher makan gratis untuk keluarga setiap minggu selama 8 minggu ke depan, kami berharap dapat membantu meringankan beban pengeluaran ratusan ribu mitra dan keluarganya,” ujarnya.

Sebelumnya, Gojek dan YABB telah melakukan dua tahap pembagian paket sembako kepada total 450.000 mitra driver dengan nilai paket senilai 100 ribu rupiah. Selain itu, Gojek bersama YABB juga telah memberikan bantuan sembako kepada lebih dari 5.000 mitra driver berusia lanjut.

“Seluruh inisiatif ini kami lakukan sebagai wujud dari komitmen kami untuk membantu mitra kami di masa sulit ini. Program bantuan kami berfokus pada dua hal utama, yaitu pertama, meringankan beban pengeluaran mitra – seperti melalui program sembako dan makan gratis untuk keluarga, dan kedua, memastikan keamanan dan kesehatan mitra – seperti pembagian jutaan paket masker, hand sanitizer serta program penyemprotan disinfektan kendaraan, tidak hanya di Jabodetabek saja, tetapi juga di berbagai kota di Indonesia. Kami berupaya maksimal untuk menjangkau sebanyak mungkin mitra kami agar bisa membantu mereka melalui masa sulit ini bersama-sama,” lanjut Andre.

Mitra Driver Gojek Heri Setiawan di Jakarta merasa bersyukur atas bantuan yang diberikan Gojek dan YABB di tengah-tengah Pandemi COVID-19 ini.

“Terima kasih Gojek, sudah peduli kepada kami mitra-mitranya dengan memberikan voucher makan untuk saya dan keluarga. Voucher langsung saya tukar dengan makanan untuk berbuka puasa di rumah. Sebelumnya kami juga ikut merasakan bantuan berupa voucher sembako Rp100.000. Kedua program ini sangat membantu keluarga kami. Semoga wabah ini segera berlalu agar kami dapat bekerja dengan normal,” ungkapnya.

Sementara itu, Mentari Dewi, pemilik Bakso Anggrek di Medan Marelan adalah salah satu mitra merchant UMKM GoFood yang berpartisipasi menyatakan apresiasinya terhadap program ini.

“Di masa sulit akibat pandemi ini, program ini selain membantu para driver juga membantu kami para merchant. Program ini bagus dan Alhamdulillah saya bisa mendukung dengan ambil bagian,” sebut pengusaha yang bergabung dengan GoFood sejak awal mendirikan usahanya dua tahun yang lalu.

Dirinya mengatakan sejak hari pertama peluncuran program ini, cukup banyak driver yang datang dan menukarkan voucher nya di tempatnya.

“Semoga banyak mitra driver yang dapat ikut terbantu melalui program ini,” tambahnya.

Sejalan dengan apa yang disampaikan Mentari, Andre Soelistyo menambahkan, pihaknya ingin memastikan bantuan dari Gojek dan YABB dapat menjadi multiplier effect dan memberi manfaat langsung seluas-luasnya bagi sebanyak mungkin pihak.

“Keterlibatan mitra merchant UMKM GoFood dalam program ‘Paket Makan Keluarga’ misalnya, membuat mereka berkesempatan memperoleh peluang pemasukan tambahan di luar pesanan harian yang ada. Nilai gotong-royong pun tercermin lewat dukungan antar keluarga besar Gojek,” ungkapnya.

“Meskipun pandemi COVID-19 membawa kita masuk ke situasi penuh ketidakpastian, kami berharap berbagai inisiatif yang kami jalankan dapat mendukung keberlangsungan mitra driver Gojek. Dengan semangat gotong royong dan saling membantu, bersama kita bisa melalui masa krisis ini,” tutup Andre. (rel/ram)

Tidak Terbukti, Bareskrim Polri Hentikan Penyidikan terhadap Soemarli Lie

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus, mengeluarkan surat ketetapan penghentian penyidikan terkait laporan tindak pidana yang diatur dalam Pasal 374 KUHP dan Pasal 3, 4 dan 5 UU No 8 Tahun 2010 TPPU atas pelapor PT Alam Permai Makmur Raya, terhadap Soemarli Lie (pengusaha asal Medan).

Surat ketetapan tersebut berbentuk surat ketetapan tentang penghentian penyidikan Nomor : S.Tap/215A/XI/RES.24/2019/Dittipedeksus, tanggal 5 November 2019 ditandatangani oleh Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, Brigjen Pol Dr Tornagogo Sihombing SIK MSi.

Andy Zulmi SH, salah seorang staf Soemarli Lie di kantornya, Jalan A Rivai Medan, Kamis (7/5/2020) menyebutkan, tuduhan penggelapan uang sebesar Rp2 miliar, yang dituduhkan PT Alam Permai Makmur Raya, sesuai dengan Laporan Polisi nomor : LP/B/1391/X/2018/Bareskrim, tanggal 30 Oktober 2018 tidak terbukti karena tidak cukup bukti.

Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi didapatkan fakta, tidak ada kejanggalan terhadap kinerja Soemarli Lie sebagai Direktur PT Alam Permai Makmur Raya, karena sudah diterima lewat rapat umum pemegang saham (RUPS) dan semua pengeluaran uang sudah dipertanggungjawabkan dan dicatat dalam laporan keuangan perusahaan.

Selain itu, kata Andy Zulmi, bahwa surat ketetapan tentang penghentian penyidikan tersebut dikuatkan dengan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor : 145/Pid.Pra/2019/PNJKT.SEL tanggal 8 Januari 2020. Yaitu ditolak seluruhnya permohonan praperadilan yang diajukan oleh PT Alam Permai Makmur Raya kepada Kepala Kepolisian Republik Indonesia atas surat ketetapan penghentian penyidikan tersebut.

Andy Zulmi menjelaskan, pada saat pemanggilan pemeriksaan oleh pihak kepolisian, saat itu Soemarli Lie berada di Singapura untuk pemeriksaan kesehatan di rumah sakit. Dan, setelah sehat, Soemarli Lie bersedia diperiksa. Selanjutnya dari hasil pemeriksaan, semua yang dituduhkan kepada Soemarli Lie tidak terbukti, sehingga penyidikan pun dihentikan.”Atas dasar itu, Soemarli Lie tidak masuk lagi ke dalam daftar pencarian orang (DPO) serta tidak tercantum lagi dalam daftar pencegahan ke luar negeri (red notice),”kata Andy. (adz)

PLN UIKSBU Beri Bantuan Sembako hingga ke Riau

SEMBAKO: Dua warga menerima bantuan sembako dari PLN UIKSBU dan Yayasan Baitul Maal.
SEMBAKO: Dua warga menerima bantuan sembako dari PLN UIKSBU dan Yayasan Baitul Maal.
SEMBAKO: Dua warga menerima bantuan sembako dari  PLN UIKSBU dan Yayasan Baitul Maal.
SEMBAKO: Dua warga menerima bantuan sembako dari PLN UIKSBU dan Yayasan Baitul Maal.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PLN UIKSBU melalui Sinergi PLN Peduli bersama Yayasan Baitul Maal (YBM) melakukan aksi solidaritas dengan memberikan bantuan paket sembako kepada masyarakat miskin, duafa yang berdomisili di sekitaran wilayah kerja PLN UIKSBU, mulai dari Aceh, Sumatera Utara, hingga Riau.

Aksi Solidaritas yang dilakukan tetap mengedepankan keselamatan, dengan menggunakan masker dan menghindari situasi berkumpul massa sesuai arahan pemerintah RI.

Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolik oleh perwakilan Manajemen PLN UIKSBU, Waldy Gunawan Asman dan didampingi pihak Amil YBM, Rb Muhammad Marhot Khoirud Zaman.

“Kegiatan yang dilakukan kali ini turut serta merangkul beberapa komunitas element masyarakat diantaranya Air Putih Outbond, Sanggar Baca Eureka dan komunitas motor Brader Max Solidarity yang mana komunitas tersebut menjadi perpanjangan tangan PLN UIKSBU dalam menjangkau lapisan masyarakat di daerah terpencil,” ujar Waldy Gunawan.

Dikatakan Waldy, bagian bentuk aksi yang dilakukan adalah dengan mendatangi rumah masyarakat secara langsung untuk menyerahkan bantuan sembako guna menghidari kerumunan massa.

Seperti yang dilakukan di Kecamatan Medan Marelan, bantuan diserahkan kepada Misriyanto (48) yang memiliki profesi sebagai Bilal Jenazah dan beberapa masyarakat lain yang memiliki penghasilan kecil. Di antaranya, Sri Astuti (63) yang juga bilal jenazah, Sartini (62) yang merupakan guru mengaji. Selain itu juga bantuan diberikan kepada para pekerja yang memiliki penghasilan harian di bawah rata-rata, di antaranya tukang becak dan ojek online yang melintasi seputaran kantor PLN UIKSBU. 

“Sebanyak 1450 paket sembako dibagikan secara bertahap sejak menjelang Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri 1441 H, terbagi di beberapa wilayah kerja PLN UIKSBU,” papar Waldy.

Waldy Gunawan menyampaikan, PLN akan berupaya selalu dekat dengan masyarakat untuk membantu dan kegiatan ini merupakan kolaborasi PLN peduli dan YBM PLN yang manfaatnya akan dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama masyarakat yg  berada di sekitaran unit pembangkit.

“Kolaborasi kegiatan ini merupakan sebuah keniscayaan, mengingat YBM dan CSR merupakan potensi modal sosial PLN yang selama ini telah memberikan banyak manfaat bagi lapisan masyarakat bawah,” pungkasnya. (ila)

YAFSI dan Corteva Agriscience Salurkan Bantuan

SALURKAN: Yayasan Fajar Sejahtera Indonesia (YAFSI) bersama Corteva Agriscience menyalurkan bantuan kepada warga Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, Rabu (6/5) kemarin. bagus/sumutpos
SALURKAN: Yayasan Fajar Sejahtera Indonesia (YAFSI) bersama Corteva Agriscience menyalurkan bantuan kepada warga Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, Rabu (6/5) kemarin. bagus/sumutpos
SALURKAN: Yayasan Fajar Sejahtera Indonesia (YAFSI) bersama Corteva Agriscience menyalurkan bantuan kepada warga Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, Rabu (6/5) kemarin. bagus/sumutpos
SALURKAN: Yayasan Fajar Sejahtera Indonesia (YAFSI) bersama Corteva Agriscience menyalurkan bantuan kepada warga Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, Rabu (6/5) kemarin.
Bagus/sumutpos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Yayasan Fajar Sejahtera Indonesia (YAFSI) bersama Corteva Agriscience menyalurkan bantuan kepada warga Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, Rabu (6/5) kemarin. Hal ini, dalam rangka meringankan beban masyarakat terkena dampak Covid 19.

Direktur Eksekutif YAFSI, Kartika Ginting mengatakan, bahwa bantuan yang diberikan kepada masyarakat ini adalah Inclusive Emergency Response COVID-19 merupakan respon program sinergi YAFSI dengan CORTEVA Agriscience terhadap bencana pandemi ini.

“Target penerima manfaat ini adalah masyarakat inklusif yaitu lanjut usia, disabilitas dan rentan yang ada di Kecamatan Medan Amplas,” ujar Kartika.

Dengan bantuan ini, Kartika mengharapkan dapat membantu meringan ekonomi masyarakat di bulan suci ramadan di tengah penyebaran virus corona atau Covid-19 ini.

“Selain itu, CORTEVA Agriscience sebagai salah satu mitra YAFSI turut berperan serta memberikan dukungan CSR dalam program Inclusive Emergency Response COVID-19,” tutur Kartika.

Koordinator Program YAFSI, Ageng menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan kepada masyarakat berupa 200 pack bahan pokok dan 200 pack hyiegene kits.

“Selain membantu kebutuhan pokok mereka, kegiatan ini juga sebagai bentuk mempromosikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Corteva Agricience Provinsi Sumatera Utara Ricky Rahardja mengatakan bahwa bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian Corteva Agricience terhadap masyarakat Kecamatan Medan Amplas dan warga yang ada di Kelurahan Timbang Deli.

“Program ini merupakan salah satu bantuan CSR kami terhadap masyarakat yang terdampak COVID-19. Kami juga berharap kepada pemerintah baik tingkat kecamatan dan tingkat kelurahan untuk membagi secara rata bantuan tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Camat Medan Amplas, Edi mulya Matondang mengucapkan sangat berterima kasih atas bantuan tersebut. Karena banyak masyarakat terdampak covid 19, sehingga dibutuhkan kekuatan sosial untuk saling bahu-membahu menolong sesama di masa pandemi ini.

“Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Corteva Agricience dan YAFSI yang sudah peduli terhadap masyarakat kami Medan Amplas ini,” pungkasnya.(gus/ila)

Edwin Sugesti Terpilih Sebagai Ketua Pansus

TERPILIH: Edwin Sugesti Nasution SE MM terpilih sebagai Ketua Panitia Pansus LKPj Wali Kota Medan Akhir Tahun 2019. Akhir Tahun 2019Edwin Sugesti Nasution SE MM terpilih sebagai Ketua Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Wali Kota Medan Akhir Tahun 2019Camat Medan Amplas Edy Matondang (kanan), menjenguk warga yang dikabarkan sakit karena dampak pandemi Corona, Minggu (3/5).
TERPILIH: Edwin Sugesti Nasution SE MM terpilih sebagai Ketua Panitia Pansus LKPj Wali Kota Medan Akhir Tahun 2019. Akhir Tahun 2019Edwin Sugesti Nasution SE MM terpilih sebagai Ketua Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Wali Kota Medan Akhir Tahun 2019Camat Medan Amplas Edy Matondang (kanan), menjenguk warga yang dikabarkan sakit karena dampak pandemi Corona, Minggu (3/5).
TERPILIH: Edwin Sugesti Nasution SE MM terpilih sebagai Ketua Panitia Pansus LKPj Wali Kota Medan Akhir Tahun 2019.   Akhir Tahun 2019Edwin Sugesti Nasution SE MM terpilih sebagai Ketua Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Wali Kota Medan  Akhir Tahun 2019Camat Medan Amplas Edy Matondang (kanan), menjenguk warga yang dikabarkan sakit karena dampak pandemi Corona, Minggu (3/5).
TERPILIH: Edwin Sugesti Nasution SE MM terpilih sebagai Ketua Panitia Pansus LKPj Wali Kota Medan Akhir Tahun 2019.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota DPRD Medan dari Fraksi PAN, Edwin Sugesti Nasution SE MM terpilih sebagai Ketua Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Wali Kota Medan Akhir Tahun 2019.

Edwin dipilih para anggota DPRD Medan yang tergabung di Pansus tersebut melalui rapat teleconference yang dipimpin Ketua DPRD Medan, Hasyim SE di , Rabu (6/5).

Dalam rapat yang turut dihadiri Wakil Ketua DPRD Medan H Rajuddin Sagala (PKS) dan anggota DPRD Medan Wong Cun Sen di ruang banggar gedung dewan tersebut, selain menetapkan Edwin Sugesti sebagai Ketua Pansus, hasil rapat juga menetapkan Wong Cun Sen (PDIP) sebagai Wakil Ketua Pansus.

Kepada wartawan, Edwin Sugesti Nasution menyampaikan bahwa ia akan segera berkoordinasi dengan sesama anggota Pansus LKPj tersebut. Selanjutnyala, mereka akan segera menyusun jadwal pembahasan. “Pansus akan mengkaji, mengevaluasi dan mengkritisi kiinerja Pemerintah Kota Medan di Tahun 2019. Kemudian Pansus akan memberikan catatan-catatan penting berupa rekomendasi,” kata Edwin.

Edwin sekaligus mengucapkan terima kasih atas amanah Fraksi lainnya di DPRD Medan yang diberikan kepada dirinya sebagai anggota DPRD Medan dari Fraksi PAN untuk menjadi Ketua Pansus LKPj Wali Kota Medan Akhir Tahun 2019.”Amanah ini akan kita jaga agar Pansus ini dapatn

membuahkan hasil rekomendasi yang terbaik,” pungkasnya.

Seperti diketahui, jadwal pembahasan Pansus LKPj Wali Kota Medan Akhir Tahun 2019 ditetapkan pada tanggal 7 Mei sampai dengan 15 Mei 2020. Sedangkan pada 18 Mei 2020 dijadwalkan untuk paripurna berikutnya dengan agenda penyampaian hasil pembahasan Pansus dan penandatangan keputusan DPRD Kota Medan untuk dijadikan rekomendasi.

Selain Edwin Sugesti dan Wong Cun Sen yang terpilih sebagai Ketua dan Wakil Ketua, adapun sejumlah anggota dewan lainnya yang tergabung sebagai anggota Pansus LKPj Wali Kota Medan Akhir Tahun 2019 yakni Edward Hutabarat (PDIP), Sahat Simbolon (Gerindra), Surianto (Gerindra), Mulia Syahputra Nasution (Gerindra), Dhiyaul Hayati (PKS), Syaiful Ramadhan (PKS), Edi Saputra (PAN), M Rizky Lubis (Golkar), Endriansyah Rendy (Nasdem), Ishaq Abrar Mustafa Tarigan (Demokrat) serta Janses Simbolon (Hanura, PSI dan PPP). (map/ila)

Ribuan Rumah Terendam Banjir Rob di Belawan

BANJIR ROB: Pengendara melintas di genangan air akibat banjir rob di Belawan. Ribuan rumah di 6 Kelurahan di Belawan, terendam banjir, Kamis (7/5).
BANJIR ROB: Pengendara melintas di genangan air akibat banjir rob di Belawan. Ribuan rumah di 6 Kelurahan di Belawan, terendam banjir, Kamis (7/5).
BANJIR ROB: Pengendara melintas di genangan air akibat banjir rob di Belawan. Ribuan rumah di 6 Kelurahan di Belawan, terendam banjir, Kamis (7/5).
BANJIR ROB: Pengendara melintas di genangan air akibat banjir rob di Belawan. Ribuan rumah di 6 Kelurahan di Belawan, terendam banjir, Kamis (7/5).

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Banjir pasang air laut atau rob kembali melanda Kecamatan Medan Belawan. Akibatnya, ribuan rumah di 6 Kelurahan terendam banjir, Kamis (7/5).

Banjir rob mulai meluas sejak tengah hari telah menggenangi sejumlah kawasan pemukiman warga di Kelurahan Belawan I, Bagan Deli, Sicanang, Bahagia, dan Bahari serta Belawan II.

Seorang warga, Wulandari (30) mengaku, genangan air pasang laut mulai terjadi tengah hari meluas ke seluruh lingkungan masyarakatn

Akibatnya, air yang menggenangi jalan hingga 50 cm membuat masyarakat kesulitan melakukan aktivitas.

“Banjir rob setiap bulan sekali, tapi kali ini banjirnya cukup parah. Ini namanya pasang perdani, sehingga banjirnya meluas ke seluruh kawasan Belawan,” ungkapnya.

Selain itu, Yusuf mengungkapkan, tingginya pasang air laut yang melanda rumah warga diduga banyaknya penimbunan kawasan resapan air serta pemanfaatan mangrove tidak ada lagi, sehingga air meluap ke daratan.

“Lihatlah kondisi sekarang ini, air masuk membanjiri rumah dan pemukiman warga, bahkan jalan utama di Belawan juga terendam banjir,” beber pria berusia 50 tahun ini.

Warga pesisir utara Kota Medan Utara ini mengharapkan kepada pemerintah, agar dapat memperhatikan warga di daerah pesisir, agar setiap datangnya pasang air laut rumah-rumah warga tidak lagi terendam banjir. (fac/ila)