27 C
Medan
Wednesday, December 24, 2025
Home Blog Page 4740

BPJS Ditolak, Syaqilah Butuh Uluran Tangan Dermawan, Biaya Perawatan Sudah Rp200 Juta

DIRAWAT: Shaqilla Natasya tengah dirawatdi RS Siloam (kanan) dan kondisi Shaqilla sebelum kecelakaan (kiri). Saat ini keluarga Shaqilla membutuhkan biaya perawatan. bagus/sumut pos
DIRAWAT: Shaqilla Natasya tengah dirawatdi RS Siloam
DIRAWAT: Shaqilla Natasya tengah dirawatdi RS Siloam
bagus/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Shaqilla Natasya, bocah berusia 5 tahun korban kecelakaan bersama ibunya, Ratna Sari (38). Saqilah kritis kini menjalani perawatan di RS Siloam. Biaya perawatan ibu dan anak itu sudah mencapai Rp200 juta. Mereka saat ini tidak memiliki uang sehinga mengharapkan uluran tangan dermawan.

Kecelakaan dialami ibu dan anak yang menetap Kampung Nelayan, Medan Labuhan terjadi (1/11) lalu. Mereka menjadi korban tabrak lari becak barang yang menyerempet.

Akibat kecelakaaan itu, Shaqilla mengalami pendarahan di otak, paru -paru, patah tangan kanan dan kiri, bahu serta telinganya sudah dioperasi. Namun, bagian paru – parunya mengalami pembekuan.

Lantas pihak media RS PHC Belawan merujuk Shaqilah ke Rumah Sakit Royal Prima Medan. Sesampainya di Rumah Sakit Royal Prima, pihak rumah sakit menyatakan bahwa BPJS Shaqilla tidak aktif. Padahal BPJS yang digunakan dari perusahaan. Parahnya lagi, pihak rumah sakit meminta untuk memasukkan deposit karena tetap berdalih BPJS Shaqilla tidak bisa digunakan.

“Selain berkelit masalah BPJS yang katanya tidak aktif, pihak rumah sakit mangatakan bahwa Shaqilla tidak bisa menjalani operasi di rumah sakit itu. Karena tidak ada dokter bedah anak, sehingga dirujuk ke Rumah Sakit Siloam Medan, yang tidak menerima layanan BPJS. Rumah Sakit Siloam hanya menerima klaim asuransi dari Jasaraharja yang nominalnya bekisar Rp20 juta,” ungkap orangtua Shaqilah, Heriansyah, Kamis (21/11).

Untuk biaya pengobatan Shaqilla, kata Heriansyah, pihak rumah sakit Siloam mengatakan bisa mencapai Rp150 juta. Namun kini sudah mencapai sekitar hampir Rp200 juta. Ia berharap bantuan dan uluran tangan dermawan.

“Kalau dana tak bisa terkumpul, meski sudah usaha kesana-kemari, saya iklas dipenjara demi kesembuhan anak saya, yang penting anak saya bisa mendapatkan perawatan yang terbaik dulu,” pungkas ayah Shaqila. (fac/ila)

Sumut Raih Reward KIP 2019 Tingkat Nasional

PENGHARGAAN : Wagubsu Musa Rajekshah menerima penghargaan Anugerah KIP 2019 tingkat nasional, yang diserahkan langsung Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Kamis (21/11), di Istana Wakil Presiden, Jakarta.
PENGHARGAAN
: Wagubsu Musa Rajekshah menerima penghargaan Anugerah KIP 2019 tingkat nasional, yang diserahkan langsung Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Kamis (21/11), di Istana Wakil Presiden, Jakarta.
PENGHARGAAN : Wagubsu Musa Rajekshah menerima penghargaan Anugerah KIP 2019 tingkat nasional, yang diserahkan langsung Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Kamis (21/11), di Istana Wakil Presiden, Jakarta.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sumatera Utara menjadi salah satu provinsi yang berhasil meraih penghargaan Anugerah Keterbukaan Informasi Publik (KIP) 2019 tingkat nasional. Perhargaan tersebut diserahkan langsung Wakil Presiden Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Kamis (21/11), di Istana Wakil Presiden, Jakarta.

Wapres mengatakan keterbukaan informasi bukanlah suatu ajang kompetisi, namun penganugerahan ini merupakan kesadaran bersama terhadap pentingnyan

arti informasi bagi masyarakat. Dia menegaskan, informasi publik merupakan hak yang dijamin UUD 1945.

“Maka dari itu, memberikan informasi publik menjadi kewajiban bagi badan publik. Tentu saja mekanismenya harus merujuk UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Selamat kepada para penerima penghargaan atas capaian terbaiknya,” ucapnya.

Wagubsu Musa Rajekshah mengaku bersyukur atas penghargaan yang diberikan. Menurutnya hal ini adalah hasil dari kerja keras seluruh jajaran Pemprov Sumut dan masyarakat Sumut.

“Alhamdulillah, Sumut menjadi salah satu provinsi yang mendapatkan anugerah KIP 2019 tingkat nasional untuk kategori Informatif, semoga ini menjadi motivasi kita semua untuk terus berbuat yang terbaik untuk masyarakat Sumut,” ujarnya.

Sumut mendapat Anugerah KIP 2019, setelah dilakukannya monitoring dan evaluasi penilaian keterbukaan informasi badan publik 2019, yang meliputi beberapa indikator. Untuk indikator inovasi, Pemprov Sumut telah membangun Command Center (Sumut Smart Province), yang bermanfaat sebagai Sistem Informasi Terintegrasi (G to G, G to C, G to B). Hal ini memperlihatkan adanya komitmen kepala daerah untuk menyiapkan regulasi, mengembangkan aplikasi, mempersiapkan SDM, dan menetapkan batasan waktu pelaksanaan.

Sedangkan untuk indikator kolaborasi, Pemprov Sumut telah melakukan kesepakatan kerja sama (MoU) dengan penyedia jasa internet (Telkom, Indosat, Lintasarta, Moratel, Icon Plus, dan sebagainya), kerja sama dengan KPK, perguruan tinggi, komunitas IT, LSM FITRA/BITRA. Serta menjadikan Sumut Smart Province sebagai sumber data informasi bagi media cetak dan elektronik.

Atas prestasi ini, Wagubsu mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terkait dan masyarakat Sumut, yang telah berperan dalam melaksanakan transparansi publik di Sumut. “Untuk itu, sekali lagi, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berupaya optimal untuk melaksanakan transparansi publik di Sumut,” ujarnya. (prn/ila)

Kapoldasu Beri Warning: Kapolrer Minta Proyek Disanksi

Agus Andrianto
Agus Andrianto
Agus Andrianto

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto menegaskan akan memberikan demosi atau hukuman/sanksi kepada Kapolres jajaran, jika terbukti meminta proyek kepada kepala daerah kabupaten/kota. Hukuman itu seperti, pencopotan jabatan, penundaan kenaikan pangkat, mutasi hingga penurunan gaji.

“Ini kita lakukan sesuai perintah Pak Kapolri yang menyatakan akan memberi tindakan tegas seperti pencopotan jabatan,” kata Agus kepada wartawan ketika diminta tanggapannya, Kamis (21/11).

Agus menyatakan, sejak dipercaya menjabat dirinya telah berupaya menekankan kepada anggotanya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Selain itu, tidak melakukan penyimpangan dalam mengabdi untuk negara. “Sudah sejak awal menjabat jadi Kapolda saya ingatkan mereka (para Kapolres) untuk tidak melakukan hal itu (penyimpangan),” ungkapnya.

Kata Agus, sangat wajar diberikan hukuman seperti demosi bagi anggota yang melakukan penyimpangan dalam melayani masyarakat. “Begitupun kita sudah meminta dan berulang kali mengingatkan kepada para Kapolres untuk tidak macam-macam, apalagi meminta proyek,” tegasnya.

Menurut dia, pada intinya penindakan itu kewenangan Mabes Polri dan pihaknya hanya memberikan laporan kepada pucuk pimpinan. “Kalau ada yang nekat dan mau jadi contoh, ya berarti kan nantangin kalau begitu. Jadi, yang pasti kita sudah perintahkan kepada seluruh Kapolres untuk tidak macam-macam,” tegasnya.

Diketahui, sebelumnya Kapolri Jenderal Pol Idham Azis menegaskan tidak akan main-main untuk melakukan tindakan kepada Kapolda atau Kapolres yang meminta jatah proyek ke Pemkab setempat. “Ini memang bukan rahasia umum, saya pernah dinas di luar wilayah, ya harus kita tindak. Obatnya cuma satu, kita tindak. Saya kira kita mencopot 10 atau 15 kapolres itu tidak goyang organisasi,” ujar Idham di Jakarta, kemarin (20/11).

Dituntut Sederhana

Masih terkait instruksi Kapolri, terbitnya surat telegram bernomor ST/30/XI/HUM.3.4./2019/DIVPROPAM, menjadi pengingat bagi para anggota Polri untuk menerapkan pola hidup sederhana atau tidak memamerkan gaya hidup mewah. Sebab, dalam surat telegram tersebut memuat peraturan disiplin anggota Polri, kode etik profesi Polri, dan kepemilikan barang mewah oleh pegawai negeri di Polri,

Menanggapi itu, Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto menyatakan siap menerapkan aturan tersebut di jajaran Polda Sumut. “Dilaksanakan,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (21/11).

Menurut Agus, keluarnya aturan itu berarti Mabes Polri memiliki pertimbangan. Namun, diakuinya dia tidak menyangkal kalau selama ini anggota Polri memiliki kehidupan mewah. “Pimpinan mengeluarkan TR (telegram rahasia) itu ya tentu ada dasar pertimbangannya,” ucap dia.

Kasubbid Penmas Humas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan menambahkan, dengan keluarnya aturan baru ini maka diminta agar seluruh personel Polda Sumut untuk menjalankannya. Kata dia, Polri harus menjadi contoh di tengah masyarakat. “Tentunya agar tidak mencolok, seperti memakai perhiasan yang berlebihan dan sering-sering keluar negeri tanpa izin,” tegasnya.

Bukan hanya anggota Polri, sambung MP Nainggolan, pihak kepolisian juga memantau keluarga dari perorangan. “Keluarga polisi juga kita pantau,” ujarnya.

Ia mengaku, ada beberapa sanksi yang diberikan terhadap anggota Polri yang terbukti hidup mewah. Sayangnya, tidak dijelaskan secara detail. “Sudah pasti ada sanksinya itu, karena sudah aturan dari Mabes Polri,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, pada Jumat (15/11) terbit surat telegram bernomor ST/30/XI/HUM.3.4./2019/DIVPROPAM. Surat itu menyebut Polri meminta jajarannya bersikap sederhana sesuai cita-cita mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bersih. Selain itu, pegawai negeri di lingkungan Polri juga dituntut bersikap antikorupsi serta menerapkan pola hidup sederhana untuk mewujudkan pegawai negeri yang profesional dan bersih.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen M Iqbal mengatakan seluruh anggota Polri juga diimbau untuk mengunggah konten positif di media sosial. “Dilarang untuk memposting semua kegiatan atau tayangan dalam kaitan kemewahan. Ini dimaksudkan karena anggota Polri itu pelindung dan pengayom masyarakat,” kata Iqbal di Bareskrim Mabes Polri, Selasa (19/11).

Kendati begitu, Iqbal menyebut pihaknya tak punya standar kemewahan tertentu. Standar kemewahan yang dipakai, disesuaikan dengan norma berlaku yang ada di masyarakat. (ris/ila)

Dokter Dilarang Praktik Lebih Tiga Tempat

dr Wijaya Juwarna
dr Wijaya Juwarna
dr Wijaya Juwarna

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Medan mengimbau seluruh anggotanya untuk mematuhi Undang Undang (UU) Nomor 29/2014 tentang Praktik Kedokteran.

Dalam aturan itu disebutkan salah satunya, bahwa ditekankan IDI untuk tidak berpraktik lebih dari tiga tempat. Hal itu disampaikan Ketua IDI Cabang Medan dr Wijaya Juwarna, MKed (ORL-HNS) SpTHT-KL

“Dalam UU Nomor 29/2014 (pasal 36 dan 37) sudah ditekankan kalau dokter itu boleh praktik paling banyak di tiga tempat. Selain itu, disebutkan setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat izin praktik,” ungkap Wijaya, Kamis (21/11).

Dijelaskan dia, pada pasal 37 ayat 1 poin 1 disebutkan, surat izin praktik sebagaimana dimaksud dalam pasal 36, dikeluarkan oleh pejabat kesehatan yang berwenang di kabupaten/kota tempat praktik kedokteran atau kedokteran gigi dilaksanakan.

Selanjutnya, pada ayat 2, surat izin praktik dokter atau dokter gigi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 hanya diberikan paling banyak 3 tempat. Kemudian, pada ayat 3, satu surat izin praktik hanya berlaku untuk 1 tempat praktik.

“Legalitas dokter berpraktik itu adalah Surat Izin Praktik (SIP) yang dikeluarkan oleh Dinas Perizinan setempat. Untuk mendapatkan SIP ini, dokter harus memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dari Konsil Kedokteran. Sementara, Konsil Kedokteran hanya mengeluarkan 3 STR saja. Artinya, seorang dokter berpraktik di seluruh wilayah Indonesia hanya boleh 3 tempat praktik,” terang Wijaya.

Kata Wijaya, ia menekankan hal ini khususnya kepada anggota IDI Cabang Medan karena ada beberapa kasus. Sebab, BPJS Kesehatan meminta pengembalian dana yang telah dikeluarkan jika seorang dokter terbukti melebihi 3 SIP melalui rumah sakit bersangkutan.

“Kalau IDI Medan ditanya, ada enggak dokter praktik lebih dari 3 tempat? Jawabannya, tidak mungkin lebih dari 3. Tapi, terlepas di belakang itu ada permainan, sehingga diambil STR-nya lagi. Jadi, seolah-olah menutup satu, kemudian dipakai lagi di daerah lain,” beber Wijaya.

Ia menegaskan, BPJS Kesehatan sudah memiliki sistem terintegrasi apakah seorang dokter lebih dari 3 tempat praktik atau tidak. “Kita berharap Dinas Perizinan antar daerah juga punya sistem seperti itu. Meski begitu, tetap kembali kepada pribadi dokternya karena STR yang dikeluarkan hanya 3,” cetus dia.

Karenanya, Wijaya mengharapkan para dokter bekerjalah sesuai kompetensi dan berhati-hati jika meminta bantuan pihak tertentu untuk mengurus SIP. “Pastikan dapat dipercaya, karena bisa saja terjadi pemalsuan. SIP lebih dari 3, belum terdaftar di sestim BPJS Kesehatan, atau SIP terbukti palsu. Akibatnya, dana atau klaim harus dikembalikan ke BPJS Kesehatan,” pungkasnya. (ris/ila)

Beredar Kabar, Hari Ini Eselon III Pemprovsu Dilantik

Syahruddin Lubis
Syahruddin Lubis
Syahruddin Lubis

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pejabat administrator atau eselon III di lingkungan Pemprov Sumut akan kembali dilantik hari ini, Jumat (22/11). Informasi yang dihimpun Sumut Pos di Kantor Gubernur Sumut sejak dua hari lalu menyebutkan, sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) akan diisi pejabat administrator baru.

Bahkan salah seorang pejabat yang akan dilantik, mengamini ihwal adanya kegiatan pengambilan sumpah jabatan pada hari ini. “Tapi kalau soal berapa banyak yang akan dilantik saya tidak tahu,” ucapnya yang minta namanya tidak dipublikasikan, baru-baru ini.

Namun begitu ia pun mengaku belum mendapat tindak lanjut lagi jam berapa dan di mana kegiatan pelantikan akan dilakukan. “Inilah yang masih tertutup,” ungkapnya.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Setdaprovsu, yang juga Anggota Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat), Syahruddin Lubis justru mengaku pihaknya belum mendapat petunjuk dari pimpinan ihwal pelantikan ini. “Belum ada petunjuk sampai sekarang, kami belum tahu,” katanya.

Meski begitu ia mengamini, belakangan ini untuk urusan pelantikan pejabat eselon baik II atau III, pihaknya selalu terlambat mendapat informasi. “Iya, mau kadang empat jam sebelum pelantikan baru dikabari ke kami. Kita tunggu ajalah,” katanya.

Kabiro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu, Hendra Dermawan Siregar juga mengaku sampai sekarang belum menerima adanya jadwal pelantikan eselon III. Kata dia, sekarang untuk jadwal pelantikan pihaknya tidak lagi mendapatkannya, sebab langsung disampaikan Baperjakat ke pejabat bersangkutan yang akan dilantik. “Iya, sekarang sudah tidak lagi lewat kami jadwalnya. Kalau dulu memang ada lewat protokol, jadi kami tahu,” katanya.

Terpisah, Asisten Komisioner (Askom) Publikasi dan Advokasi pada Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), Nurhasni Anwar mengatakan, untuk urusan eselon III pihaknya tidak memiliki wewenang. “KASN berwenang untuk promosi JPT (Jabatan Pimpinan Tinggi/eselon II),” katanya. (prn/ila)

Mahasiswa Demo Kemenkumham Sumut, Tuding Oknum Pejabat Backingi Warga Binaan

UNJUKRASA: Mahasiswa berunjukrasa di Kanwil Kemenkumham Sumut, Kamis (21/11). gusman/sumut pos
UNJUKRASA: Mahasiswa berunjukrasa di Kanwil Kemenkumham Sumut, Kamis (21/11).
gusman/sumut pos
UNJUKRASA: Mahasiswa berunjukrasa di Kanwil Kemenkumham Sumut, Kamis (21/11). gusman/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Belasan mahasiswa mengatasnamakan Ikatan Mahasiswa Anti Korupsi Sumatera Utara (IMAKOR-SU), berunjukrasa di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Sumut, Kamis (21/11). Massa menyoroti kinerja sejumlah oknum Kanwil Kemenkumham yang menyalahi aturann

Dalam orasinya, massa meminta dengan tegas agar praktik korupsi dan kolusi serta praktik-praktik pungutan haram yang terjadi di Lapas/Rutan seluruh Sumatera Utara.

“Tegakkanlah supremasi hukum atas amanah Undang-Undang No. 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi serta Undang-Undang No. 8 Tahun 2010 Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang,” ucap Koordinator Lapangan, Andre Syahputra.

Selain itu, demi mewujudkan Indonesia, khususnya Sumatera Utara terbebas dari narkoba secara utuh, mahasiswa juga meminta agar diperiksa dan ditangkap oknum pejabat Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Sumut yang dituding menjadi backing warga binaan/narapidana kasus narkotika Lapas Dewasa/Rutan Tanjung Gusta.

“Periksa dan tangkap warga binaan/narapidana kasus narkotika Lapas Dewasa/Rutan Tanjung Gusta yang dibackingi oknum pejabat Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Sumut,” teriak massa.

Perwakilan mahasiswa akhirnya diterima Kadivpas Kanwil Kemenkumham Sumut, Jahari Sitepu. Dalam pertemuan itu, Jahari Sitepu menegaskan apa yang disampaikan mahasiswa diperlukan fakta-fakta ke pihaknya.

“Jadi kami butuh fakta bukan duga-dugaan. Jika ada fakta, saya akan sikat, siapa pun, akan sikat,” tandas Jahari Sitepu. Usai menyampaikan orasi, massa akhirnya membubarkan diri dengan tertib. (man/ila)

Selamatkan Iman, Jauhi Sifat Tamak

SUMUTPOS.CO – Sebuah riwayat mengenaskan tentang anak manusia yang sangat tamak terhadap dunia disampaikan oleh Jarir bin Laits dalam buku Al-Ilajul Qur’ani karya Dr. Muslih Muhammad.

Suatu waktu seorang pria menemani Nabi Isa Alayhissalam. Mereka pun berdua pergi dan berhenti di tepi sungai. Keduanya duduk dan makan. Kala itu ada tiga roti. Mereka pun makan dua roti, sehingga tersisa satu roti.

Karena suatu keperluan, Nabi Isa menuju sungai lalu minum. Dan, ketika kembali beliau melihat roti yang tersisa tidak ada. Beliau pun bertanya, “Siapa yang mengambil roti itu?” Lelaki itu dengan wajah tanpa dosa menjawab, “Tidak tahu.”

Keduanya pun pergi. Kala melihat seekor betina rusa dengan dua ekor anaknya. Nabi Isa memanggil salah satunya lalu disembelih dan memanggangnya. Kemudian makanlah mereka berdua. Selanjutnya Nabi Isa berkata kepada rusa yang telah dipanggannya tadi. “Bangkitlah dengan izin Allah.”

Kemudian rusa itu bangkit dan berkata kepada lelaki itu. “Aku bertanya kepadamu demi Dzat yang memperlihatkan ayat ini kepadamu, siapa yang mengambil roti itu?” Lelaki itu kembali menjawab, “Tidak tahu.”

Keduanya pun beranjak pergi dan berhenti di sebuah danau. Nabi Isa menggandeng tangan lelaki itu dan mereka berdua berjalan di atas air. Setiba di seberang danau, Nabi Isa bertanya, “Aku bertanya kepadamu demi Dzat yang memperlihatkan ayat ini kepadamu, siapa yang mengambil roti itu?” Ia tetap menjawab, “Tidak tahu.”

Keduanya kembali pergi dan berhenti di suatu dataran. Nabi Isa lalu mengumpulkan tanah debu kemudian berata, “Jadilah emas dengan izin Allah.”

Maka tanah dan debu itu berubah menjadi emas. Nabi Isa pun membaginya tiga bagian. “Sepertiga untukku, sepertiga untukmu, dan sepertiga lagi untuk yang mengambil roti.” Lelaki itu sontak berkata, “Akulah orang yang mengambil roti itu.” Mengetahui itu, Nabi Isa berkata, “Semuanya untukmu.”

Nabi Isa dan lelaki itu pun berpisah. Lelaki itu pergi sendirian dan berhenti pada dua orang pria di sebuah padang pasir. Melihat emas yang cukup banyak dua lelaki itu bermaksud merampasnya. Namun cerdik lelaki yang membawa emas. “Kita bagi tiga saja. Sekarang satu orang ke pasar membeli makanan.”

Satu orang pun bergegas ke pasar. Tidak lama lelaki yang membawa emas itu berkata kepada lelaki yang menungguinya, untuk apa membagi emasnya dengan dia, lebih baik untuk kita berdua saja, nanti datang kita bunuh saja orang yang beli makanan ke pasar itu. Sementara yang ke pasar berpikir, buat apa dibagi. Lebih baik kuracuni saja makanan ini lalu kubunuh mereka berdua.

Setelah bertemu, kedua lelaki itu langsung membunuh lelaki yang membawa makanan dari pasar. Kemudian keduanya memakan makanan yang telah diracun, sehingga semua mati. Tinggallah emas itu tergeletak di padang pasir.

Kemudian Nabi Isa melintas di tempat itu dan berkata kepada para sahabatnya, “Inilah dunia, maka waspadalah kalian terhadapnya.”

Tamak adalah lawan dari qanaah (menerima, puas diri). Orang yang tamak memang tidak pernah kenal puas dengan yang namanya harta. Bak seekor kera yang mendapati pisang berhamburan, kala kedua tangannya telah penuh, maka digunakannya pula kedua kaki dan mulutnya untuk menggenggam kuat makanan favoritnya itu.

Dalam logika manusia secara umum, semakin banyak yang didapat tentu semakin baik. Tetapi tidak dalam Islam. Sifat tamak justru menjatuhkan seorang manusia pada kehinaan hakiki.

Umar bin Khathab berkata, “Tamak adalah kemiskinan dan putus asa darinya adalah kekayaan. Karena siapa yang berputus asa terhadap apa yang dimiliki oleh manusia, niscaya dia tidak akan membutuhkannya.”

Dengan kata lain, orang yang tamak akan melemah, membeo dan menghujamkan dirinya pada kehinaan jika bertemu dengan apa yang diharap-harapkannya selama hidupnya, entah itu berupa harta kekayaan, jabatan dan lain sebagainya.

Disaat yang sama, dirinya merasa tidak keberatan mesti harus diinjak-injak harga dirinya, meski harus menjilat ludah sendiri, asalkan harta, tahta dan fasilitas yang diharapkannya dapat dimiliki. (hdy/ram)

Maulid Nabi di Masjid Asma’ Binti Abu Bakar, Hadirkan Dai Kondang Ustad Yahya Waloni

CERAMAH: Ustad Yahya Waloni saat memberikan tausyiah pada peringatan Maulid Nabi Muhammad di Medan.
CERAMAH: Ustad Yahya Waloni saat memberikan tausyiah pada peringatan Maulid Nabi Muhammad di Medan.
CERAMAH: Ustad Yahya Waloni saat memberikan tausyiah pada peringatan Maulid Nabi Muhammad di Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perhimpunan warga Griya Rayhan bersama Perwiritan Ibu-ibu Komplek Griya Rayhan dan Remaja Masjid Asma’ Binti Abu Bakar menghadirkan dai kondang asal Manado, Ustad Dr. Muhammad Yahya Waloni pada peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1441 H di Masjid Asma’ Binti Abu Bakar, Komplek Griya Raihan Jalan Puskesmas II, Kecamatan Medan Sunggal, Minggu (17/11).

Ketua Pelaksana Peringatan Maulid Nabi Masjid Asma’ Binti Abu Bakar, Khairil Us, mengatakan, kehadiran Ustad Muhammad Yahya dikarenakan banyaknya masyarakat yang mengidolakan Ustad asal Manado ini.

“Pembawaannya yang supel, dan cara menyampaikan tausyiah yang baik menjadi alas an kenapa kita menghadirkan Ustad Yahya Waloni,” ujarnya didampingi Sekretaris Pelaksana Haris Abdulah Nasution dan Ketua Remaja Masjid Angga Juliandry.

Dalam tausyiahnya yang bertema ‘Prinsip Tauhid Berlandaskan Akhlakul Kharimah’, Ustad Yahya mengatakan sebagai seorang muslim, memiliki akhlak yang mulia merupakan kewajiban. Karena dalam Islam sudah ditegaskan, muslim yang baik akan memperlakukan makhluk ciptaan Allah SWT dengan baik pula, termasuk hewan.

“Jadi, dalam bergaul pun, Islam mengajari umatnya untuk saling berkasih saying. Bukan sembarang. Walau levelnya di bawah kita,” ungkapnya.

Dijelaskannya, seorang muslim akan menjadikan muslim lainnya sebagai saudara. Dan selayaknya memperlakukan saudara, rasa hormat, dan saling menghargai. Dan itu adalah menjadi ciri khas dan prinsip dasar dalam beragama.

“Dalam Tauhid itu diajarkan, bagaimana beribadah, berdagang, dan berakhlak. Jadi, orang muslimlah yang akhlaknya lebih baik,” jelasnya.

Dalam acara Maulid Nabi SAW, turut hadir Kapolsek Sunggal, Kompol Yasir Ahmadi, SH, SIK, MH yg di wakilkan Kanit Binmas, M.Subakir, SH, Koramil Medan Sunggal diwakilkan, M.Simatupang, Camat Medan sunggal yg diwakilkan Rinaldi Sahputra Siagian, Lurah Medan Sunggal dan Samsuddin Lubis (Buyung) Ketua DPD IPK Madina.

Ustad Dr M Yahya Waloni menjadi mualaf bersama anak dan istrinya sejak 11 Oktober 2006 yang lalu. Terus memperdalam Islam, membuat dirinya sering mengisi berbagai pengajian. Pria kelahiran Manado 1970 ini masih terus berdakwah untuk menyebarkan agama Islam. (rel/ram)

PTPN III Peringati Maulid Nabi 1441 H/2019 M, Jadikan Nabi Muhammad sebagai Teladan

istimewa SANTUNI: Ahmad Haslan Saragih didampingi Ahmad Gusmar Harahap dan Kepala Bagian memberikan santunan kepada anak yatim.
istimewa
SANTUNI: Ahmad Haslan Saragih didampingi Ahmad Gusmar Harahap dan Kepala Bagian memberikan santunan kepada anak yatim.
istimewa SANTUNI: Ahmad Haslan Saragih didampingi Ahmad Gusmar Harahap dan Kepala Bagian memberikan santunan kepada anak yatim.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Kantor Direksi Medan menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada Kamis (20/11) di Masjid Nurul Hikmah, Kantor Direksi Medan.

Acara Maulid tersebut dibuka dengan pembacaan Ayat Suci Alquran oleh Muhammad Hanafi yang merupakan salah satu Qori terbaik dan pernah meraih juara pertama STQ kategori anak putra tingkat nasional. kemudian, dilanjutkan dengan lantunan Saritilawah oleh Sarah Dina yang merupakan puitisasi terbaik pertama tingkat Sumatera Utara.

Peringatan Maulid Nabi ini berlangsung khidmat dan dihadiri oleh Direktur Pelaksana, Ahmad Haslan Saragih beserta istri, SEVP SDM dan Umum, Ahmad Gusmar Harahap beserta istri Bebi Suhendri, Kepala Biro/bagian beserta Istri dan karyawan/ti Kantor Direksi yang beragama Islam.

SEP SDM dan Umum, Gusmar Harahap sambutannya mengharapkan supaya peringatan Maulid Nabi ini tidak hanya sebagai kegiatan seremonial saja, tetapi harus mengambil hikmah dan menjadikan Nabi Muhammad sebagai tauladan yang baik. “Peringatan Maulid ini adalah salah satu sarana bagi kita untuk mempelajari kembali kehidupan Nabi Muhammad yang penuh dengan ketauladanan dan patut kita tiru juga kita pedomani,” kata Gusmar.

Ustadz Zamakh Syari Hasbalah dalam siraman rohaninya mengingatkan kepada hadirin agar senantiasa menjadikan Rasulullah sebagai tauladan dalam kehidupan sehari hari. “Banyak sifat dan perbuatan Rasullah yang bisa dipedomani, seperti halnya Budaya Perusahaan PTPN III (Persero) yakni Sinergi, Integritas dan Profesional. Sinergi, di mana Rasullulah sadar bahwa dalam menjalankan dakwah beliau butuh dukungan dan bantuan dari para sahabat. Integritas, di mana Rasulullah terkenal dengan sifat shiddiq, amanah, tabligh dan fathonah yang dimilikinya. Profesional, dimana Rasulullah selalu menempatkan posisi jabatan sahabatnya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki,” terang Ustadz Zamakh.

Peringatan Maulid Nabi ini juga diisii dengan pemberian santunan kepada anak yatim yang berada di sekitar kantor Direksi Medan sebanyak 100 orang. (ila/ram)

Kisah Mitra Driver Bike Grab, Keuangan Keluarga Bertambah 50 Persen

Hermansyah Mitra Driver Grab.
Hermansyah Mitra Driver Grab.
Hermansyah Mitra Driver Grab.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga Kota Medan, Hermansyah berprofesi sebagai Driver Grab Bike sejak setahun yang lalu, setelah dirinya berhenti bekerja dari perusahaan jasa penitipan barang. Walau pada awalnya kurang yakin dengan profesi ini, kini Herman merasakan manfaatnya.

“Awalnya saat bergabung di GrabBike pada awal 2018 tidak langsung aktif di jalan, karena tidak percaya kalau akan menguntungkan,” ujarnya.

Hermansyah mulai serius untuk menjalankan orderan setelah diberitahu sesama mitra pengemudi GrabBike yang ditemuinya saat di jalan kalau sudah banyak yang bergabung dan pekerjaan ini sangat menyenangkan, selain juga menguntungkan.

“Setelah saya jalani sebulan, pendapatan saya dibanding ketika saya bekerja di perusahaan sebelumnya bisa meningkat lebih dari 50 persen,” ujarnya sembari tersenyum.

Selama bergabung di Grab, Hermansyah mengatakan banyak suka duka yang didapatkannya. Beragam karakter penumpang sudah dihadapinya. Ada penumpang yang baik, ada juga yang sering marah. Tapi menurutnya hal tersebut cukup dibawa santai saja.

“Saya senang bertemu dengan penumpang yang doyan ngobrol, sehingga di jalan tidak merasa bosan. Tetapi sebagai mitra tidak boleh milih-milih penumpang. Yang penting saya berupaya menjalankan tugas sebaik mungkin,” ucapnya.

Setelah berjalan beberapa bulan bergabung sebagai mitra GrabBike, dia melihat peluang untuk membuka usaha makanan di rumahnya dan bergabung dengan GrabFood. Dia dan keluarga memberanikan diri untuk berjualan burger dan kudapan lainnya melalui GrabFood karena usaha warung internet (warnet) yang dijalankan istrinya merugi dan akhirnya tutup.

Dia mengaku kalau saat ini penghasilannya dari menjadi mitra GrabBike dan GrabFood memang meningkatkan penghasilannya secara signifikan. “Usaha burger kami bisa cepat berkembang dengan bergabung ke GrabFood,” tutupnya.(gus/ram)