28 C
Medan
Tuesday, December 30, 2025
Home Blog Page 4807

BPS dan Diskominfo Sumut Samakan 4 Metodologi Data

TANDATANGANI: Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi menandatangani persamaan persepsi metodologi data bersama Diskominfo Sumut.
TANDATANGANI: Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi menandatangani persamaan persepsi metodologi data bersama Diskominfo Sumut.
TANDATANGANI: Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi menandatangani persamaan persepsi metodologi data bersama Diskominfo Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Samakan persepsi pengumpulan data sektor daerah untuk menjadi forum satu data Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara (Sumut) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sumut, di Medan, Rabu (30/10/2019)n

Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi, mengatakan, ada beberapa tantangan yang harus diselesaikan dalam pengumpulan data di lapangan, salah satu di antaranya adalah SDM urusan statistik. “BPS sebagai pembina sudah seharusnya bertanggungjawab terhadap SDM di Diskominfo sebagai walidata statistik sektoral. Tentunya mereka diharapkan dapat bertugas mengumpulkan dan mengelola data yang dihasilkan oleh prosedur data serta menyebarluaskan data di lingkup instansi pemerintah,” katanya.

Suhaimi mengatakan, ada 4 metodologi data yang harus disamakan, antara lain menetapkan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK). Dengan 4 metodologi ini maka data yang dihasilkan tidak akan diragukan lagi. Karena itu, dinas-dinas harus berpedoman kepada 4 kriteria.”Jadi misalnya Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura sudah menghasilkan data dengan cara tersebut maka tidak perlu lagi statistik membagikan data. Nanti data tersebut tinggal divalidasi dan di-update,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumut, R. Sabrina mengungkapkan, rapat koordinasi merupakan implementasi Pepres No 39 tahun 2019 tentang satu data Indonesia dan sangat starategis dalam terwujudnya satu data. Data menjadi salah satu data untuk mendorong kebijakan di daerah. “Kami memandang ini sangat penting karena data yang berbeda akan menimbulkan perdebatan. Dalam pencapaiannya tidak selalu sulit sebab setiap OPD membuat datanya sendiri dan akan disatukan diwalidata dalam hal ini Diskominfo,” paparnya.

Selama ini, kata dia, data resmi yang dipakai harus dari BPS. Namun dengan adanya sistem satu data, Diskominfo dengan BPS bersama-sama memverifikasi data dari OPD sehingga terbitlah data yang siapapun harus menggunakan data ini walaupun sumber datanya berasal dari OPD.

“Pemeritah berharap kegiatan ini dapat menghasilkan data statistik yang handal, lebih baik dan dipercaya. Data menjadi hal penting dalam pengambilan kebijakan, data yang berbeda akan membuat kebijakan yang diambil berbeda karena itu satu ini sangat membantu,” pungkasnya.(gus/ila)

Dinas PU Lihat Kondisi Jembatan Titi Dua Sicanang & Pasang Pemancang Besi

DISKUSI: Plt Dinas PU Kota Medan, Khairul Syahnan bersama tim, berdiskusi membahas kondisi Jembatan Titi Dua Sicanang di lokasi dekat jembatan tersebut. Fachril/sumutpos
DISKUSI: Plt Dinas PU Kota Medan, Khairul Syahnan bersama tim, berdiskusi membahas kondisi Jembatan Titi Dua Sicanang di lokasi dekat jembatan tersebut.
Fachril/sumutpos
DISKUSI: Plt Dinas PU Kota Medan, Khairul Syahnan bersama tim, berdiskusi membahas kondisi Jembatan Titi Dua Sicanang di lokasi dekat jembatan tersebut. Fachril/sumutpos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Plt Dinas PU Kota Medan, Khairul Syahnan memenuhi janji masyarakat dengan melihat kondisi Jembatan Titi Dua, Sicanang, Belawan, Rabu (30/10). Tim Dinas PU Kota Medan tersebut kemudian memasang pemacang besi agar jembatan tersebut tak amblas.

Kedatangannya bersama PPTK dan rombongan bertujuan untuk merawat jembatan alternatif agar tidak rusak. Selain itu untuk menjelaskan tentang pembangunan jembatan yang akan dikerjakan pada awal tahun 2020.

“Hari ini (kemarin,Red) kita mensurvei ke lapangan, kemarin masyarakat yang berdemo sudah kita sepakati untuk turun ke lapangann

Makanya hari ini kita turun membuat pemancang besi agar jembatan alternatif tidak amblas karena arus sungai,” kata Plt Dinas PU kepada Ketua Formasi, Togu Silaen.

Sebelumnya, lanjut Syahnan, ia telah menerima pernyataan sikap dari Formasi yang melakukan aksi di Kantor Wali Kota Medan. Mengingat adanya gugat di PTUN, makanya proses teender belum bisa dilaksanakan “Jadi, langkah awal yang bisa kita lakukan perawatan. Semua berkas untuk pelaksanaan pembangunan sudah lengkap, tahun 2020 akan segera dibangun,” paparnya.

Mendengar penjelasan itu, Ketua Formasi, Togu Silaen mengapresiasi sikap Dinas PU yang sudah turun ke lapangan. Artinya telah menepati janjiñya sesuai dengan pertemuan sewaktu mereka mengantarkan koin peduli Jembatan Titi Dua Sicanang ke Pemko Medan.

“Kita tidak ingin pembangunan ini gagal lagi, makanya kita tetap memantau dan akan mengawasi proses pelaksanaannya. Harapannya, pembangunan dapat berjalan dengan baik agar bisa dinikmati masyarakat,” pungkasnya.

2020, Jembatan Baru Dibangun

Kepala Bidang (Kabid) Jalan dan Jembatan Dinas PU Kota Medan, Mukhyar mengatakan, Dinas PU Kota Medan telah memiliki program percepatan pembangunan jembatan tersebut dengan berencana membangun jembatan yang baru tepat di sebelah jembatan Titi Dua Sicanang.

“Kita upayakan untuk langsung membangun jembatan baru tepat di samping jembatan Titi Dua Sicanang. Supaya cepat kerjanya, kita tidak lagi membuat jembatan sementara, tapi langsung membangun jembatan permanen di samping jembatan yang lama. Mudah-mudahan tahun 2020 sudah terlaksana,” kata Mukhyar kepada Sumut Pos, Rabu (30/10).

Untuk percepatan pembangunan jembatan itu, lanjutnya, Pemko Medan melalui Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (PKPPR) Kota Medan akan segera melakukan pembebasam lahan agar Dinas PU dapat segera menjadikan lah tersebut sebagai oprit jembatan baru yang akan dibangun.

“Untuk itu sekarang sedang diupayakan pembebasan lahan untuk oprit jembatan yang akan dibangun,” kata Mukhyar.

Tak hanya itu, untuk mempercepat proses pra pengerjaan proyek, Dinas PU juga berencana untuk langsung menenderkan pengerjaan jembatan bersamaan dengan proses pembebasan lahan.

“Pembebasan lahan akan kita upayakan kalau bisa di awal 2020 sudah selesai oleh PKPPR Medan dan sembari (proses pembebasan lahan) itu kita tenderkan langsung pengerjaannya.” pungkasnya.

Sebelumnya, Forum Masyarakat Sicanang (Formasi) Belawan Kota Medan datang ke kantor Wali Kota Medan di Jalan Kapten Maulana Lubis, Senin (28/10) untuk mengantarkan uang koin yang telah dikumpulkan oleh masyarakat Sicanang Belawan pada Kamis (24/10) dalam sebuah aksi damai. Pengumpulan dan penyerahan uang koin itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan masyarakat atas mangkraknya Jembatan Sicanang.

Seperti diketahui, jembatan titi dua Sicanang Belawan telah dua kali rubuh. Pertama, jembatan Titi dua Sicanang telah dianggarkan pada APBD Kota Medan Tahun 2017 dan dikerjakan oleh PT Jaya Star Utama dengan anggaran sekitar Rp8 miliar. Namun sebelum selesai, sekitar tanggal 6 November 2017, jembatan tersebut amblas.

Pada APBD TA 2018 pekerjaan itu ditender ulang oleh dinas PU Medan dengan nilai Kontrak Rp13,642.443.000. Mirisnya, pada 20 Oktober 2018 jembatan itu kembali amblas. Artinya, Pemko Medan telah menggelontorkan APBD lebih dari Rp21 miliar untuk jembatan yang telah dua kali ambruk tersebut. (map/ila)

Jalan Kebun Kopi Marendal Rusak Parah, Hanya Dilakukan Pengerasan

RUSAK PARAH: Pengendara motor melintas di Jalan Kebun Kopi Pasar VII Marendal Medan yang rusak parah. PRAN HASIBUAN/SUMUT POS
RUSAK PARAH: Pengendara motor melintas di  Jalan Kebun Kopi Pasar VII Marendal Medan yang rusak parah.
PRAN HASIBUAN/SUMUT POS
RUSAK PARAH: Pengendara motor melintas di Jalan Kebun Kopi Pasar VII Marendal Medan yang rusak parah. PRAN HASIBUAN/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jalan Kebun Kopi Pasar VII Marendal, Kota Medan tak kunjung dilakukan pengaspalan. Padahal amatan Sumut Pos, jalan yang beririsan dengan Kabupaten Deliserdang tersebut sudah dua kali dilakukan pengerasan berupa batu krikil dan pasir.

Kondisi badan jalan rusak parah sekitar Maret lalu. Selang satu bulan berikutnya, Pemerintah Deliserdang melalui Dinas Tata Ruang dan Permukiman terlihat ada melakukan pengerasan jalan. Bahkan pengerasan kembali dilakukan pada awal Oktober namun hingga kini tak kunjung diaspal.

“Udah delapan bulan bekalangan ini Jalan Kebun Kopi Marendal tak juga diaspal. Kondisinya udah sangat parah, semua aspal jalan dalam kondisi menganga,” ujar Affan Lubis, warga Dusun I Marendal yang saban hari melintasi jalan tersebut kepada Sumut Pos, Rabu (30/10).

Dikatakannya, setiap pengendara wajib ekstra berhati-hati ketika melintasi jalan tersebut. Karena hampir tidak ada lagi pilihan jalan yang bagus buat dilalui. Lebih berbahayanya lagi, sambung dia, ketika melintas di waktu hujan, jalanan menjadi licin dan tak jarang pengendara terjatuh.

“Sudah sering kalilah orang terjatuh kalau lewat situ. Apalagi yang belum pernah sama sekali melintas dari jalan itu. Batu kerikil untuk pengerasannya kan jadi licin akibat hujan. Udah gitu airnya masih tergenang terus di badan jalan seperti kubangan kerbau,” katanya.

Ia berharap pemerintah setempat segera melakukan pengaspalan. Sebab jalan tersebut merupakan lintasan utama bagi penduduk Marendal, Deliserdang dan juga Kota Medan.

“Janganlah sampai ada korban jiwa baru pemerintah bertindak. Sangat tidak nyaman kita tiap hari lewat situ dengan kondisi jalan yang rusak parah. Dan setahu saya tahun lalu yang mengerjakan itu Dinas PU Kota Medan. Memang sih jalan itu jalan perbatasan antara Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang, tapi kan masyarakat gak mau tahu itu,” katanya.

Warga setempat, Boru Nainggolan menuding pengaspalan jalan tersebut terkesan asal jadi, sebab dalam setahun mau dua kali perbaikan yang dilakukan. “Perlintasan jalan didekat Jalan Sumber Amal ini memang langganan rusak. Umurnya tak sampai setahun pasti sudah hancur lagi.

Udah gitu tak ada drainasenya kanan kiri karena sudah dangkal kali paritnya. Akhirnya air itu tergenang ke badan jalan saat hujan deras. Ditambah lagi pedagang yang jualan di pinggir jalan, sesuka hatinya membuang limbah ke jalan,” ungkapnya.

Ia menuturkan jalan itu berada di wilayah perbatasan tapi Dinas PU Medan yang mengerjakan pengaspalan tahun lalu. “Di sisi kanan ini masuk Kota Medan sedangkan sisi kiri itu Deliserdang. Tapi sampai persimpangan Jalan Kongsi Marendal, masih wilayah Kota Medan. Artinya itulah batasnya,” katanya.

Camat Medan Amplas, Edi Mulia Matondang mengaku tidak mengetahui persis titik kerusakan jalan yang terjadi. Dia mengatakan terlebih dahulu memastikan kepada lurah Harjosari II, apakah jalan tersebut waktu itu yang mengerjakan adalah Dinas PU Medan.

“Aku gak gitu tahu kali jalan itu, pasar-pasar berapanya juga aku kurang tahu. Karena setahuku itukan perbatasan ya, coba nanti kutanya dulu sama lurahnya ya,” ungkapnya saat dikonfirmasi, kemarin.

Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PU Medan, Mukhyar yang dikonfirmasi mengatakan, akan segera mengecek kondisi jalan tersebut melalui unit pelaksana teknis (UPT) setempat. “Saya juga akan berkoordinasi dengan lurah setempat, memastikan wilayah tersebut memang masuk Kota Medan. Karena ada informasi bahwa itu masuk wilayah Delisersang,” katanya.

Setelah diterangkan melalui keterangan warga setempat, kalau pengaspalan jalan dilakukan Pemko Medan tahun lalu, Mukhyar kembali mengatakan terlebih dahulu memastikan pekerjaan tersebut memang dilakukan oleh pihaknya. “Kalau memang itu wilayah kita, tentu akan segera kita tindak lanjuti. Terima kasih atas informasinya,” ujarnya. (prn/ila)

Kapolrestabes Silaturahim dengan Washliyah Medan

BERSAMA: Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto bersama Ketua PD Al Washliyah Medan Drs A’zam Nasution dan pengurus.
BERSAMA: Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto bersama Ketua PD Al Washliyah Medan Drs A’zam Nasution dan pengurus.
BERSAMA: Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto bersama Ketua PD Al Washliyah Medan Drs A’zam Nasution dan pengurus.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto bersilaturahim dengan Pengurus Daerah (PD) Al Jami’yatul Washliyah Medan di Aula Univa, Jalan Sisingamangaraja, Selasa (29/10). Kehadiran Dadang untuk mensinergikan program kepolisian dengan ormas-ormas Islam.

Dadang mengatakan, silaturahim bangun hubungan baik merupakan kunci utama bangun masa depan bangsa yang lebih baik. “Kita bersyukur bangsa kita bangsa besar dari segi sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Kita harus mampu mengelolanya dengan baik. Kontribusi semua pihak dibutuhkan. Paling penting menjaga keamanann

Kalau tidak aman dan kondusif semua bisa terganggu termasuk ibadah dan aktivitas lainnya,” kata Dadang.

Dadang mengatakan, kondusivitas Kota Medan menjadi tanggung jawab semua pihak. Dadang menuntut kontribusi masyarakat termasuk ormas untuk berperan aktif menjaga keamanan untuk membantu tugas kepolisian.

“Medan aman kondusif berkat kita semua, bukan hanya kerja polisi dan TNI. Kita harapkan ke depan Medan semakin baik dan kondusif. Berbagai hal yang perlu diantisipasi seperti kejahatan jalanan, narkoba, konflik sara. Ini yang coba kita lakukan pendekatan memberikan pencerahan termasuk penegakan hukum. Saya nilai Al Washliyah mitra strategis bagi kepolisian untuk bekerja sama terutama dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat,” ujar Kapolrestabes.

Menurut Dadang, pihak kepolisian siap berkolaborasi dengan Al Washliyah. Dadang turut memuji kontribusi Al Washliyah dalam bidang dakwah dan pendidikan.”Ke depan kita akan buat program real untuk pemberdayaan masyarakat di segala bidang . Saya ajak mari kita pererat silaturahim kita. Saya tahu Al Washliyah ini sudah ada sejak 1930. Berarti turut memperjuangkan NKRI. Punya banyak sekolah dan ulama-ulama besar dari sini,” kata Dadang.

Sementara itu, Ketua PD Al Washliyah Medan Drs A’zam Nasution menyambut positif kehadiran Kapolrestabes Medan dan jajarannya. Dia berharap silaturahim terus terjalin.

“Kehadiran Kapolrestabes dan Kapolsek merupakan cara menambah hasanah silaturahim. Sedikit perlu dijelaskan adalah, Al Washliyah adalah organisasi masa 1930 di Kota Medan. Misi pendidikan dakwah dan sosial. Setelah perkembangan zaman tentu ada perkembangan zaman. Maka di mana Al Washliyah ada di situ ada perguruan karena garisnya adalah pendidikan,” papar A’zam .

A’zam mengaku senang dengan kehadiran Kapolres karena bisa berdiskusi berbagai hal. “Saya katakana, Al Washliyah selalu mengedepankan diskusi dalam menyelesaikan sebuah masalah dengan tabayyun. Kami juga pastikan jika tidak ada paham radikalisme yang terpapar di sini karena memang pendidikan Islam yang diterapkan di sini mengalir dengan baik,” kata A’zam.

Pada kesempatan itu Dadang berdiskusi dengan para warga Al Washliyah baik itu soal keamanan, kejahatan seperti begal dan kenakalan remaja. Salah satu yang juga dibahas adalah soal radikalisme.

Salah seorang dosen Al Washliyah, Budi mengatakan, jika yang diajarkan di Al Washliyah adalah militansi dalam Islam. Bukan menghalalkan kekerasan. “Jadi kami jauh dari terpapar paham radikalisme. Saya pastikan itu karena memang siswa-siswa Al Washliyah selalu memakai orang-orang dalam sebagai narasumber. Baik itu pesantren kilat dan acara-acara lainnya,” pungkasnya. (dek/ila)

Kanwil I KPPU Beraudiensi dengan Gubernur Riau, Advokasi Pencegahan & Sinergitas Kebijakan

BERTEMU: Gubernur Provinsi Riau, Syamsuar dan Kepala Kantor Wilayah I KPPU, Ramli Simanjuntak bertemua di Kantor Gubernur Riau.
BERTEMU:
Gubernur Provinsi Riau, Syamsuar dan Kepala Kantor Wilayah I KPPU, Ramli Simanjuntak bertemua di Kantor Gubernur Riau.
BERTEMU: Gubernur Provinsi Riau, Syamsuar dan Kepala Kantor Wilayah I KPPU, Ramli Simanjuntak bertemua di Kantor Gubernur Riau.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kantor Wilayah I KPPU melakukan audiensi dan koordinasi dengan Gubernur Riau dalam rangka melakukan advokasi pencegahan dan sinergitas kebijakan daerah di Kantor Gubernur Riau, Rabu (30/10).

Kepala Kanwil I KPPU, Ramli Simanjuntak bersama staf diterima langsung oleh Gubernur Provinsi Riau, Syamsuar didampingi oleh Asisten II Setda Provinsi Riau Indra dan Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau Elly Suriani beserta staf.

Ramli menyampaikan bahwa KPPU mempunyai tugas dalam melakukan saran pertimbangan dan penegakan hukum sesuai dengan UU No 5 tahun 1999 sehingga perlu melakukan pencegahan dalam penegakan hukum dan sinergitas dalam membuat kebijakan yang sesuai dengan prinsip persaingan usaha yang sehat.

Salah satu sektor unggulan di Provinsi Riau adalah komoditas sawit yang memiliki potensi sangat besar dalam persaingan usaha, dan saat ini menjadi fokus penelitian KPPU Kanwil I, sesuai dengan perannya dalam pengawasan kemitraan, KPPU memiliki tugas sebagaimana di amanatkan dalam UU No 20 Tahun 2008 jo PP No 17 Tahun 2013 tentang Usaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

Sementara itu, Gubernur Riau menyampaikan bahwa pihaknya sangat siap bekerjasama dengan KPPU baik dalam fungsi penegakan hukum, fungsi pembuatan kebijakan dan fungsi pengawasan kemitraan.

Gubernur berharap KPPU dan Pemprov Riau dapat melakukan sosialisasi mengenai tugas pokok dan kewengan KPPU kepada seluruh OPD di Pemerintah Provinsi Riau baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi, pelaku usaha dan stakeholder di Provinsi Riau. (rel/gus/ila)

Jika Pemangkasan Eselon Gagal, MenPAN-RB Siap Mundur

ASN: Aparatur sipil negara sedang melaksanakan upacara di Monas.
ASN: Aparatur sipil negara sedang melaksanakan upacara di Monas.
ASN: Aparatur sipil negara sedang melaksanakan upacara di Monas.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo menargetkan pemangkasan eselonisasi akan diselesaikan dalam satu tahun. Sebagai role model, pemangkasan eselonisasi akan dimulai dari KemenPAN-RB.

“Sesuai arahan presiden, pemangkasan eselonisasi harus segera dilakukan. Saya targetkan satu tahun. Dan langkah awalnya di KemenPAN-RB yang bulan ini mulai diproses pemangkasan pejabat eselon tiga dan empatnya,” kata Tjahjo kepada pers di Jakarta, Rabu (30/10).

Jika dalam enam bulan ini, pemangkasan eselonisasi di KemenPAN-RB gagal, Tjahjo menegaskan siap mundur dari jabatannya. Hal ini sebagai bentuk keseriusannya untuk menjalankan perintah presiden.

“Saya pastikan mundur dari jabatan kalau pemangkasan eselonisasi di KemenPAN-RB enggak jalan,” ucapnya.

Dia menegaskan, pemangkasan eselonisasi tidak akan mengurangi penerimaan CPNS. PNS hanya tidak memiliki jabatan struktural karena eselon III dan IV, diganti ke fungsional.

Dia menyebutkan, pemangkasan itu dalam rangka untuk merampingkan birokrasi. Gagasan penghapusan eselonisasi III, IV, V sudah ada sejak 2012 dan baru akan dieksekusi tahun ini.

Selain itu pemangkasan eselonisasi bertujuan membangun profesionalisme birokrasi, menciptakan efisiensi dan efektivitas, menciptakan akuntabilitas pemerintah.

“Kalau ini dilakukan tidak akan ada OTT terkait jual beli jabatan,” sergah MenPAN-RB Tjahjo Kumolo. (bbs/ala)

Wacana Menag, Penggunaan Cadar Dilarang Masuk Instansi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi berencana melarang pengguna niqab atau cadar untuk masuk ke instansi milik pemerintah. Hal itu ia katakan karena alasan keamanan usai penusukan mantan Menkopolhukam Wiranto.

Fachrul mengatakan, rencana itu masih dalam kajian. Namun aturan itu sangat mungkin direkomendasikan Kemenag atas dasar alasan keamanan.

“Memang nantinya bisa saja ada langkah-langkah lebih jauh, tapi kita tidak melarang niqab, tapi melarang untuk masuk instansi-instansi pemerintah, demi alasan keamanan. Apalagi kejadian Pak Wiranto yang lalu,” kata Fachrul dalam Lokakarya Peningkatan Peran dan Fungsi Imam Tetap Masjid di Hotel Best Western, Jakarta, Rabu (30/10).

Fachrul menyampaikan pihaknya sedang mengkaji hal tersebut untuk ditetapkan melalui peraturan menteri agama. Namun ia menegaskan tak pernah berpikir untuk melarang penggunaan cadar.

Fachrul kembali menegaskan langkah ini dipertimbangkan Kemenag karena semakin banyak pengguna niqab yang menganggap hal itu sebagai indikator keimanan. Menurutnya, banyak pengguna niqab yang menilai orang yang tak bercadar tingkat ketakwaannya lemah.

“Kita ingin memberikan kejelasan itu bulan ukuran tingginya iman dan takwa seseorang,” tuturnya.

Mantan Wakil Panglima TNI itu menyebut penggunaan niqab hanya budaya beberapa suku di Arab Saudi yang sudah mulai ditinggalkan. Malah saat ini, klaimnya, pengguna niqab lebih banyak di Indonesia.

Fachrul bahkan secara ekstrem menegaskan tak ada aturan jelas tentang kewajiban memakai cadar alias niqab.

“Bahwa niqab itu tidak ada ayatnya yang menganjurkan memakai niqab, tapi juga tidak ada yang melarang. Tapi kita ingin menggarisbawahi bahwa pemakain niqab itu tidak ada kaitannya dengan kualitas keimanan atau ibadah seseorang,” tutur dia.

Fachrul berpesan agar para imam yang datang pada kesempatan itu untuk berkenan menjelaskan ke para jemaah terkait langkah pemerintah tersebut. (bbs/ala)

Prabowo Berpotensi Diseret ke Pengadilan AS

PERIKSA PASUKAN: Prabowo memeriksa pasukan.
PERIKSA PASUKAN: Prabowo memeriksa pasukan.
PERIKSA PASUKAN: Prabowo memeriksa pasukan.

Rencana Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkunjung ke Amerika Serikat (AS) tengah jadi perbincangan. Pasalnya, Ketua Umum Partai Gerindra itu pernah ditolak ketika hendak masuk ke Negeri Paman Sam pada tahun 2000 lalu.

Pakar hukum internasional dari Universitas Indonesia Hikmahanto Juwan mengatakan, pemerintah AS berhak menolak siapa pun masuk ke negaranya. Termasuk seorang menteri dari negara sahabat.

“Intinya jabatan resmi bukan jaminan bisa masuk ke AS,” kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (30/10).

Karena itu, lanjutnya, rencana Prabowo harus jadi perhatian serius Kementerian Luar Negeri. Pasalnya, jika sampai terjadi penolakan, maka akan terjadi kegaduhan yang berpotensi memengaruhi hubungan kedua negara.

Jika Prabowo diizinkan masuk, tambah dia, bukan berarti masalah selesai. Bisa saja setelah masuk AS Prabowo diseret ke pengadilan lantaran ada gugatan perdata dari pihak-pihak yang dirugikan saat dia menjabat di lingkungan militer.

“Bila hal tersebut terjadi, tidak ada pilihan lain untuk Menhan Prabowo segera meninggalkan AS,” ujar Hikmahanto.

Hikmahanto berpendapat, akan lebih aman bila pertemuan Menhan Prabowo dengan mitranya dari AS dilakukan di Indonesia atau negara ketiga. Namun, kalau memang harus di AS, setidaknya Kemenlu harus berkomunikasi dengan pihak AS untuk memastikan tidak ada penolakan.

Sebelumnya, Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengklaim bahwa Prabowo sudah bisa masuk AS. Dia bahkan menyatakan Prabowo dalam waktu dekat akan menghadiri sebuah acara di negara adidaya tersebut.

“Ini dari Kedutaan Amerika sudah datang berkunjung, sudah bertemu ke Pak Prabowo dan juga ada beberapa undangan-undangan dari Amerika,” kata wakil ketua DPR itu.(jpnn/ala)

Langkah Mulus, Komisi III Setuju Komjen Idham Azis Kapolri

JADI KAPOLRI Kabareskrim Polri Komjen Pol Idham Azis menyerahkan pakta integritas kepada Ketua Komisi III DPR RI, Herman Herry saat Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Kapolri di ruang Komisi III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (30/10). Komisi III DPR RI secara aklamasi menyetujui Komjen Idham Azis menjadi Kapolri menggantikan Tito Karnavian. Berita selengkapnya baca di halaman 2.
JADI KAPOLRI
Kabareskrim Polri Komjen Pol Idham Azis menyerahkan pakta integritas kepada Ketua Komisi III DPR RI, Herman Herry saat Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Kapolri di ruang Komisi III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (30/10). Komisi III DPR RI secara aklamasi menyetujui Komjen Idham Azis menjadi Kapolri menggantikan Tito Karnavian.
JADI KAPOLRI: Kabareskrim Polri Komjen Pol Idham Azis menyerahkan pakta integritas kepada Ketua Komisi III DPR RI, Herman Herry saat Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Kapolri di ruang Komisi III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (30/10). Komisi III DPR RI secara aklamasi menyetujui Komjen Idham Azis menjadi Kapolri menggantikan Tito Karnavian.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Langkah Komjen Idham Azis menjadi Kapolri berjalan mulus. Komisi III DPR secara aklamasi menyetujui alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1988 itu menjadi Kapolri pengganti Tito Karnavian.

KEPUTUSAN itu diambil dalam rapat pleno Komisi III DPR, setelah uji kepatutan dan kelayakan calon Kapolri, Rabu (30/10), di Kompleks Parlemen, Jakarta.

Ketua Komisi III DPR Herman Herry menyatakan bahwa sembilan fraksi yang ada menarik kesimpulan tidak perlu membuat pandangan fraksi. Dia menegaskan, keputusan diambil melalui ketua kelompok fraksi masing-masing.

“Aklamasi. Aklamasi menyetujui Komjen Idham Azis menjadi Kapolri,” tegas Herman di ruang Komisi III DPR, Rabu (30/10).

Keputusan tingkat pertama komisi itu akan disampaikan kepada pimpinan DPR, untuk segera dibawa ke dalam rapat paripurna. Herman menjelaskan Rapat Paripurna DPR akan digelar Kamis (31/10) besok.

“Sore ini kami langsung mengirim surat kepada pimpinan DPR agar dibawa ke rapat paripurna besok,” ungkap politikus PDI Perjuangan itu.

Keputusan ini disetujui oleh semua anggota komisi yang membidangi hukum, hak asasi manusia, dan keamanan itu.

Merespons persetujuan yang diberikan komisi, Komjen Idham mengucapkan terima kasih kepada para anggota. Dia pun berjanji akan menjalankan komitmennya.

“Saya berikan komitmen melaksanakan tugas dengan baik dan tanggung jawab dengan slogan pengabdian terbaik untuk institusi Polri,” kata mantan Kapolda Metro Jaya dan Sulawesi Tengah itu.

Idham akan menjabat Kapolri selama 14 bulan, karena memasuki masa pensiun. Dalam uji kepatutan dan kelayakan, Idham tidak menyampaikan visi misi, tetapi dia memiliki tujuh program prioritas dan lima komitmen.

Dia menegaskan kalau diberikan kepercayaan dan amanat, maka akan melakukan program penguatan Polri yakni promoter menuju Indonesia maju.

Menurut Idham, hal itu diimplementasikan dalam tujuh program prioritas. Yakni, mewujudkan sumber daya manusia yang unggul, pemantapan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas), penguatan penegakan hukum yang profesional dan berkeadilan, pemantapan manajemen media, penguatan sinergi polisional, penataan kelembagan, serta penguatan pengawasan.

“Tujuh program penguatan promoter ini akan diimplementasikan secara cepat selama 14 bulan ke depan oleh satker Polri,” ujar Idham.

Dia menambahkan, kalau ketujuh program prioritas ini dilaksanakan dengan baik maka akan diperoleh output berupa terciptanya keamanan dan ketertiban yang selanjutnya menghasilkan outcome yaitu Indonesia maju.

“Untuk mewujudkan hal tersebut, dengan tulus dan ikhlas, serta dengan ridha Allah SWT saya berkomitmen memimpin Polri menjadi organisasi Polri yang profesional modern dan terpercaya,” kata Idham. (bbs /jpnn/ala)

Penjaringan Balon Wali Kota Medan dari Partai Gerindra, Akhyar, Sakhyan, dan Dahnil Ambil Formulir

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Partai Gerindra Kota Medan tampaknya sangat diminati sebagai perahu di Pilkada Kota Medan 2020 mendatang. Tercatat, sejumlah tokoh yang cukup diperhitungkan untuk maju menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan sudah mengambil formulir pendaftaran.

Tokoh-tokoh yang sudah mengambil formulir pendaftaran sebagai bakal calon Wali Kota Medan di antaranya, Ihwan Ritonga, Dahnil Anzar Simanjuntak, Akhyar Nasution, Maruli Siahaan, Ricky Prandana Nasution, Kolonel Datuk Syaiful Azhar, dan DR Sakhyan Asmara. Sedangkan yang mengambil formulirn

bakal calon Wakil Wali Kota yakni Hamdan Simbolon, Rusdi Sinuraya, dan Nezar Djoeli

“Sampai sore ini, sudah ada 10 nama, yang terakhir ada Dahnil Anzar Simanjuntak (DAS). Sekira pukul 15.00 WIB tadi baru mengambil formulir di sekretariat kita. Beliau diwakili oleh tim pemenangannya,” kata Ketua DPC Gerindra Kota Medan, Bobby Zulkarnain kepada Sumut Pos, Rabu (30/10).

Kedatangan tim pemenangan Dahnil ke Sekretariat Partai Gerindra Medan disambut baik Ketua Penjaringan DPC Partai Gerindra Medan, Budi Azhar Siregar didampingi wakil ketua Juanda Ketaren, dan wakil sekretaris Bagus Salim.

Juru bicara pribadi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ini, memang sudah lama dikabarkan akan maju sebagai calon Wali Kota Medan dari Partai Gerindra. Namun, Dahnil tidak datang secara langsung ke sekretariat DPC Gerindra Medan, melainkan diwakili tim pemenangannya, yakni DR Yusri Ando didampingi anggota DPRD Medan dari Fraksi Gerindra, Aulia Rahman.

Sebelum Dahnil, sebut Bobby, DPC Gerindra Medan sudah menerima 9 orang lainnya di kantor DPC Gerindra Medan untuk mengambil formulir. Pihaknya masih akan membuka penjaringan hingga tanggal 5 November 2019 mendatang.

“Untuk pengambilan formulir, kita masih buka sampai tanggal 5 November, kemudian tanggal 6 sampai 15 November waktu pengembalian formulir. Setelah itu tanggal 23 November akan ada penyampaian visi misi dari setiap bakal calon di hadapan seluruh kader Gerindra,” tuturnya.

Seperti diketahui, Gerindra merupakan salah satu partai politik yang berhasil meraih 10 kursi atau total minimal 20 persen dari jumlah kursi di DPRD Medan. Dengan raihan itu, Gerindra sudah bisa mengusung tokohnya sendiri tanpa harus berkoalisi terlebih dahulu dengan partai politik lainnya. (map)