29 C
Medan
Sunday, December 28, 2025
Home Blog Page 4833

Peningkatan Infrastruktur di Periode Kedua Jokowi, Penanganan Sungai jadi Harapan Besar

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Terpilih dan dilantiknya kembali Joko Widodo sebagai Presiden RI periode 2019-2024, menjadi harapan besar bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya Kota Medan. Jokowi yang telah bekerja di periode pertama, diharapkan mampu melanjutkan kinerjanya secara maksimal di periode kedua, bersama KH Maruf Amin, sebagai Wakil Presiden RI yang baru.

Seluruh pemerintah daerah pun berharap, agar pemerintah pusat berkenan memberikan perhatian lebih kepada daerahnya masing-masing. Hal ini dimaksudkan agar pembangunan dapat terlaksana dengan cepat, dan memberikan perkembangan di segela bidang sesuai harapan masyarakatnya.

Tak terkecuali dengan Pemko Medan, juga berharap agar pemerintah pusat dapat memberikan perhatian lebih terhadap pembangunan di Kota Medan. Hal ini disampaikan Plh Wali Kota Medan, H Akhyar Nasution. Menurutnya, Pemko Medan sangat berharap, pembangunan infrastruktur terkait penanganan sungai, terus jadi perhatian serius. Sebab, kondisi sungai di Kota Medan saat ini, disebut menjadi satu penyebab banjir di sejumlah wilayah, khususnya di saat musim hujan tiba.

“Kami berharap ada peningkatan pembangunan infrastruktur terkait penanganan sungai, melalui Balai Wilayah Sungai II. Itu sangat kami harapkan, mengingat kondisi sungai terus mengalami penyempitan dan pendangkalan dari waktu ke waktu,” jelas Akhyar, Senin (21/10).

Akhyar juga menyebutkan, banyak hal dalam pembangunan di Kota Medan yang sebenarnya butuh perhatian lebih lanjut dari pemerintah pusat. Namun, dia meyakini, pemerintah pusat punya penilaian tersendiri untuk Kota Medan. “Ya, tentu kami berharap banyak hal. Tapi tentunya kita juga yakin, pemerintah pusat akan turut membantu meningkatkan pembangunan di Medan. Kami harapkan demikian,” pungkasnya. (map/saz)

Dukung Pengembangan Ekowisata Mangrove, PLN UPK Belawan Salurkan CSR Semester II

FACHRIL/SUMUT POS RESMIKAN: Manajer PLN UPK Belawan Syahminan Siregar, bersama Direktur Yagasu Melinda Suriani Harefa, meresmikan Ekowisata Mangrove Sicanang.
RESMIKAN: Manajer PLN UPK Belawan Syahminan Siregar, bersama Direktur Yagasu Melinda Suriani Harefa, meresmikan Ekowisata Mangrove Sicanang. 
 FACHRIL/SUMUT POS
RESMIKAN: Manajer PLN UPK Belawan Syahminan Siregar, bersama Direktur Yagasu Melinda Suriani Harefa, meresmikan Ekowisata Mangrove Sicanang.
FACHRIL/SUMUT POS

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Pengembangan ekowisata mangrove untuk jalur tracking dan sekolah alam di Kelurahan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan, diresmikan, Senin (21/10).

Peresemian dilakukan Manajer PLN UPK Belawan Syahminan Siregar, bersama Direktur Yayasan Gajah Sumatera (Yagasu) Melinda Suriani Harefa, dan perwakilan Lantamal I Letkol Marinir Felix, serta utusan dari OPD lingkup Pemko Medan dan Pemprov Sumutn

Manajer PLN UPK Belawan Syahminan Siregar, dalam sambutannya mengatakan, dengan dibukanya jalur tracking ini, diharapkan dapat menarik minat warga Kota Medan, khususnya Kecamatan Medan Belawan, untuk dapat belajar tentang mangrove dan sadar lingkungan.

Dengan adanya bantuan melalui CSR PLN semeseter II, yang merupakan hasil dari laba perusahaan, pengembangan ekowisata mangrove ini diharapkan bisa lebih baik dari sebelumnya.

“Kami berikan ini untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, agar lebih baik. PLN punya komitmen membantu masyarakat. Tapi jika manajemen belum bisa memberi yang terbaik, kami akan terus berupaya,” tutur Syahminan.

Sementara Dinas Pariwisata Sumut, diwakili Rismawati, mengharapkan ekowisata mangrove ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Tentunya warga setempat juga akan dilibatkan, dalam mengembangkan wisata mangrove ini.

Di tempat yang sama, Direktur Yagasu, Melinda Suriani Harefa mengatakan, kawasan hutan mangrove sudah mereka bina sejak 2013 lalu. Dan juga sempat mengalami kerusakan di 2018 lalu. Namun, mereka tetap semangat terus membenahi pengembangan ekowisata mangrove tersebut. “Hari ini sudah kita lihat bersama, jalur tracking terbangun sepanjang 175 meter, dan rencananya akan diperpanjang sampai 400 meter. Begitu juga sekolah alam bagi masyarakat sekitar, agar bisa dimanfaatkan oleh anak-anak untuk belajar Bahasa Inggris,” jelasnya.

Program yang selama ini terlaksana di kawasan mangrove terbesar Kota Medan tersebut, lanjutnya, sudah dilakukan pembibitan sebanyak 1.100 ribu batang mangrove. Hal ini bisa terlaksana, berkat bantuan dan kerja sama dari PLN dan Pelindo 1. “Kami mengucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu, baik pemerintah dan perusahaan. Khususnya kepada PLN yang terus mendukung kami untuk mengembangkan ekowisata mangrove ini,” pungkas Melinda. (fac/saz)

Pilkada Kota Medan 2020 Diharapkan Berlangsung Aman dan Lancar

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemko Medan siap mendukung dan memfasilitasi seluruh komponen yang dibutuhkan terkait penyelenggaraan Pilkada Kota Medan 2020 mendatang. Dukungan ini diberikan, guna menyukseskan pelaksanaan Pilkada yang menganut azas langsung, umum, bebas, dan rahasia (luber) tersebut di Kota Medan, sehingga berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan.

Hal ini terungkap dalam Rapat Koordinasi Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan di Medan Club, Jalan RA Kartini Medan, Senin (21/10). Rapat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan ini, bertujuan menguatkan sinergitas serta soliditas dalam mempersiapkan seluruh tahapan Pilkada bersama sejumlah stakeholder terkait.

Dukungan tersebut disampaikan Asisten Pemerintahan (Aspem) Kota Medan Musaddad Nasution, yang hadir dalam rakor tersebut. Dalam kesempatan itu, Musaddad mengatakan, Pemko Medan akan menjalankan tugas, fungsi, dan perannya sesuai dengan kapasitas selaku penyelenggara pemerintahan.

Karena itu, melalui rapat koordinasi ini, Musaddad berharap, seluruh stakeholder terkait dapat menyampaikan dan mencurahkan segala masukan dan gagasan yang dibutuhkan, agar Pilkada Kota Medan 2020, dapat berjalan lebih baik dari sebelumnya. “Kita semua memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda dalam menyongsong gelaran Pilkada Kota Medan tahun depan.

Kami sangat berharap, kontribusi, dedikasi, dan loyalitas dapat diberikan agar pada pelaksanaannya, Pilkada Kota Medan dapat berjalan dan berlangsung aman serta lancar. Untuk itu, dibutuhkan sinergitas dari kita semua,” jelas Musaddad.

Di hadapan peserta rapat yang terdiri dari unsur Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), TNI-Polri, Kejaksaan Negeri (Kejari), perwakilan Kementerian Hukum dan HAM, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Medan, Musaddad menekankan, hal terpenting yang harus dijaga adalah kekondusifan Kota Medan.

“Euforia Pilkada tidak lepas dari kehadiran masing-masing pendukung calon pasangan kepala daerah nantinya. Tidak jarang, beda pilihan menjadu faktor penyebab keributan. Untuk itu, kami harap semua pihak dapat ikut serta menciptakan dan menjaga kekondusifan di Medan,” pesannya, didampingi Kaban Kesbangpol Kota Medan Sulaiman Harahap, dan Kabag Tapem Ridho Nasution.

Sebelumnya, Ketua KPU Kota Medan Agussyah Damanik, dalam paparannya menyampaikan, ada beberapa poin yang akan dibahas dalam rapat koordinasi tersebut. Di antaranya terkait pemutakhiran data pemilih, distribusi logistik, keamanan, sistem perekrutan petugas panitia pemilihan kecamatan (PPK), serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak suara.

Sebab, jelas Agussyah, sesuai jadwal Pilkada Kota Medan akan digelar pada 23 September 2020 mendatang. Untuk itu, dibutuhkan sinkronisasi tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing stakeholder, agar seluruh tahapan Pilkada dapat berlangsung lancar dan sukses, serta potensi masalah yang mungkin terjadi dapat diantisipasi.

“Melalui rapat ini, kami berharap, semua pihak dapat merancang dan mempersiapkan Pilkada Kota Medan secara matang. Selain itu, juga melakukan evaluasi, agar setiap kekurangan dan kesalahan penyelenggaraan Pilkada yang akan datang, dapat diminimalisir dan dibenahi bersama. Untuk itu, kami harapkan kerja samanya,” ujarnya.

Selanjutnya, satu per satu peserta rapat diminta menyampaikan ide, masukan, gagasan, serta keluhan kepada KPU Kota Medan, untuk kemudian dicari solusinya secara bersama. Rapat yang dimulai pukul 15.00 WIB ini, berjalan lancar dan interaktif. Ketua DPRD Medan sementara Hasyim, juga turut hadir dalam kesempatan tersebut. (map/saz)

Kebakaran di Medan Perjuangan, Puluhan Rumah di Gang Ringgit Hangus Terbakar

HANGUS: Sejumah warga menghampiri rumah yang terbakar di Gang Ringgit, Lingkungan 21, Seikera Hulu, Medan Perjuangan, Senin (21/10).
Istimewa/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kebakaran terjadi di pemukiman padat penduduk, Jalan Sentosa Lama, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan, sekira pukul 17.00 WIB. Akibat musibah ini, sedikitnya ratusan rumah hangus terbakar. Kepala Lingkungan 15, Kelurahan Seikera Hulu, Rahmat Januari mengungkapkan, ratusan rumah warga diperkirakan hangus dilalap ‘si jago merah’.

“Kurang lebih ada ratusan rumah warga yang terbakar,” ungkap Rahmat, Senin (21/10) malam.

Rahmat menjelaskan, penyebab kebakaran diduga karena korsleting listrik dari satu rumah warga di kawasan tersebut. “Penyebab pastinya belum diketahui. Dugaan semenatra karena korsleting listrik,” imbuhnya.

Kejadian ini dilaporkan terjadi sekira pukul 17.00 WIB, dan hingga berita ini dihimpun, petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Medan, masih berupaya melakukan pemadaman.

Dari pantauan di lokasi, puluhan mobil pemadam dikerahkan, termasuk satu unit ambulans PMI, bersiaga di dekat lokasi kebakaran.

Sementara itu, Kepala Lingkungan 21, Ari mengatakan, sedikitnya ada 80 rumah yang terdampak dalam peristiwa kebakaran tersebut. “Ada sekitar 80 rumah yang diperkirakan terbakar,” bebernya.

Dia juga menjelaskan, awalnya percikan api diduga muncul dari satu rumah warga di Gang Ringgit. Api muncul sekira pukul 16.30 WIB. Diduga karena adanya korsleting listrik, percikan api pun muncul dan merembet ke sejumlah rumah yang jaraknya saling berdekatan.

Tak ayal, kepanikan mulai menghinggapi warga di sekitar lokasi kebakaran. Warga kemudian berusaha mengeluarkan barang-barang berharga yang bisa diselamatkan.

Tampak di pinggir jalan, berbagai barang-barang mulai dari kasur, pakaian, dan barang-barang lainnya dibawa oleh pemilik rumah yang terbakar untuk menghindari kebakaran. “Banyak rumah keluarga di Gang Ringgit ini. Rumah saya juga ikut terbakar. Untuk korban jiwa tidak ada,” jelas Ari, dengan nafas terengah-engah, usai ikut membantu memadamkan api. (ris/saz)

Sitepu Dirampok lagi Kencingi Plang PMS

Perampok-ilustrasi
Perampok-ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hanya lantaran persoalan sepele, Daniel Sitepu (37) harus duduk di ruang Cakra 5 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Senin (21/10). Warga Batam yang menetap di Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Medan Petisah ini diadili karena merampas sepedamotor hingga membuat korbannya merugi Rp30 juta.

“Terdakwa merampas sepedamotor korban pada tanggal 4 Juli 2019 dinihari,” ujar Jaksa Penuntut Umum (JPU) Emmy Khairani Siregar dalam dakwaannya.

Saat itu, terdakwa bersama empat rekannya, Lewi Sitepu, Adi Bangun, Sures Sembiring dan Hendarso Girsang (DPO), melihat korban Josua Marbun, Beben Sihotang dan Irwansyah Putra Nababan berhenti di depan sebuah supermarket.

Kemudian, terdakwa dan rekannya melihat ketiga korban buang air kecil didekat plang yang bertuliskan Persatuan Merga Silima (PMS). Daniel Cs kemudian menegur korban hingga terjadi keributan.

Selanjutnya, Daniel Cs membawa korban ke dalam sebuah ruko. Kemudian, Adi Bangun dan Sures Sembiring memukuli korban.

Sedangkan Hendarso Girsang, membuat Surat Perjanjian agar mengganti rugi atas Josua Marbun dan Beben Sihotang membuang air kecil di plang tersebut.

Selain itu, Lewi Sitepu menyuruh terdakwa untuk mengambil barang-barang milik korban, berupa dua unit sepedamotor dan dua unit handphone.

Akibat perbuatan terdakwa, korban Josua Marbun mengalami kerugian sebesar Rp30.000.000.

“Perbuatan terdakwa diancam Pasal 365 ayat (2) ke-2 KUHP dan Pasal 368 ayat (1) Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP,” tandas JPU.

Usai membacakan dakwaan, Ketua Majelis hakim Erintuah Damanik, menunda sidang, hingga pekan depan dengan agenda saksi. (man/ala)

Melaut, Nelayan Bawa Sabu

DITANGKAP: Nelayan Tanjungbalai berinisial W alias Y (24), ditangkap personel Sat Polair di tengah perairan Teluk Nibung karena membawa sabu.
DITANGKAP: Nelayan Tanjungbalai berinisial W alias Y (24), ditangkap personel Sat Polair di tengah perairan Teluk Nibung karena membawa sabu.

TANJUNGBALAI, SUMUTPOS.CO – Nelayan Tanjungbalai berinisial W alias Y (24), ditangkap personel Sat Polair di tengah perairan Teluk Nibung, Sabtu (19/10) malam. Ia ketahuan membawa sabu-sabu.

Kapolres Tanjungbalai, AKBP Putu Yudha Prawira mengatakan, penangkapan warga Keramat Kubah, Sei Tualang Raso itu berawal dari informasi masyarakat.

“Personel Sat Polair Polres Tanjungbalai menerima informasi bahwa ada seorang nelayan membawa narkoba jenis sabu-sabu di perairan Teluk Nibung,” katanya, Senin (21/10)

Mendapat informasi tersebut, petugas segera melakukan pengejaran ke perairan sungai. Setelah melihat boat nelayan sesuai ciri-ciri yang disebutkan, polisi segera pelakukan pencegatan. Di atas boat ditemukan 4 awak kapal.

“Pada saat dilakukan pemeriksaan terhadap 4 laki-laki tersebut, ditemukan 5 bungkus plastik transparan berisi sabu sebera 1,67 gram yang disembunyikan di bawah kaki tersangka W alias Y,” jelas Putu Yudha.

Polisi kemudian mengamankan pria tersebut serta menahan 1 boat motor tanpa nama dengan mesin dompeng 23HP, 5 paket kecil sabu dan sebatang pipa kaca.

“Saat ini para tersangka sudah dilimpahkan ke Satres Narkoba Polres Tanjungbalai.(bbs/ala)

Tiga Perusak Rumah Ketua Harian AMPI Deliserdang Diamankan

ilustrasi
ilustrasi

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Tiga pria pelaku pengerusakan rumah Ketua Harian AMPI Deliserdang, dibekuk personel Satreskrim Polres Deliserdang, Senin (21/10). Ketiga pelaku merusak rumah Aris Silaban di Dusun III B, Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjungmorawa, Sabtu (19/10) sekira pukul 12.00 WIB.

“Ketiga pelaku masing-masing berinisial ES, A dan HS alias HT. ES dan A diamankan pada hari Minggu (20/10),” ujarKasat Reskrim Polres Deliserdang AKP Raffles Langgak Putra SIk, kepada sejumlah wartawan, Senin (20/10) siang. Setelah mengamankan ES dan A, Senin (21/10) petugas lanjut mengamankan HS alias HT di kawasan Tanjungmorawa.

“Ketiga pria diduga pelaku pengrusakan itu masih diperiksa dan masih dikembangkan lagi untuk mengungkap pelaku lainnya,” pungkasnya

Diketahui, peristiwa pengerusakan berawal dari pemecatan Yopi, seorang juru parkir (jukir) oleh Aris Silaban. Yopi terpaksa dipecat karena jarang bekerja. Sedangkan Aris harus membayar retribusi parkir ke kas daerah.

Namun, pemecatan Yopi itu justru berbuntut panjang. Sebelum rumahnya dirusak oleh sejumlah pria, Jumat (18/10) sekira pukul 00.00 WIB, Aris Silaban mendapat telepon dari HS alias HT.

“Ku habisi kau, perbanyak makan bentar lagi habisnya kau,” kata Aris menirukan ucapan HT.

Tak terima atas pengerusakan rumahnya itu, Aris membuat laporan pengaduan ke Polres Deliserdang, Sabtu (19/10) sore. (btr/ala)

Hanyut di Sungai, Siswa SMP Mengambang di Laut jadi Mayat

BOYONG: Tim SAR dibantu warga membaawa jenazah M Aliadi alias Yadi (13), yang ditemukan tewas di Kuala Bagan, Desa Percut, Senin (21/10).
BOYONG: Tim SAR dibantu warga membaawa jenazah M Aliadi alias Yadi (13), yang ditemukan tewas di Kuala Bagan, Desa Percut, Senin (21/10).
BOYONG: Tim SAR dibantu warga membaawa jenazah M Aliadi alias Yadi (13), yang ditemukan tewas di Kuala Bagan, Desa Percut, Senin (21/10).

PERCUT, SUMUTPOS.CO – Sehari setelah dinyatakan hilang usai terseret arus di Sungai Tembung, M Aliadi alias Yadi (13), akhirnya ditemukan mengambang tak bernyawa di Kuala Bagan, Desa Percut, Senin (21/10) sekira pukul 16.00 WIB.

Informasi yang dihimpun, remaja yang tinggal di Pasar 9/Pondok III, Desa Bandar Klippa itu sebelumnya diketahui hanyut di Sungai Tembung.

Tepatnya di kawasan Jalan Duku Raya, Gang Murai, Desa Bandar Khalipah, Percut Sei Tuan, Minggu (20/10/2019) sekira pukul 16.00 Wib.

“Korban ditemukan sejauh 25 Km dari lokasi hanyut,” kata Humas SAR Medan, Hisar Turnip, Senin (21/10) sore.

Tim SAR kemudian langsung mengevakuasi dan menyerahkan jenazah kepada pihak keluarga di rumah duka.

“Jenazah langsung diserahkan ke pihak keluarga,” jelasnya.

Awalnya, Yadi bersama rekan-rekan sebayanya mandi dan bermain di sungai persis di bawah jembatan Gang Murai, Desa Bandar Khalipah.

Saat berlari-lari di sana, Yadi kemudian tersandung lalu terpeleset jatuh aliran sungai yang sedang meluap deras siang hari itu. Seketika, Yadi langsung terbawa arus air. Teman-teman Yadi, masing-masing M Gilang (10), Wahyu (12), Sejati Kesuma (13) dan M Radi (13), sempat berupaya memberikan pertolongan.

Namun, melihat arus air yang sangat deras, tak satu pun berani mencebur ke dalam air untuk melakukan tindakan lebih jauh.

“Anak hanyut itu sempat timbul dari air, tapi langsung menghilang lagi. Teman korban sudah sempat teriak minta tolong dan warga sudah gak nampak lagi,” sebut Yono, seorang warga yang tinggal di sekitar pinggiran sungai.

Karena ketakutan, rekan-rekan Yadi kemudian pulang begitu saja ke rumah masing-masing.

“Kawan-kawannya enggak langsung ngabari ke keluarga, ku rasa takut. Udah hampir magrib, baru dikasih tau kalau anak itu hanyut. Sampai malam keluarganya ramai mencari korban di pinggiran sungai ini,” sebut Mis, warga yang ikut menyaksikan pencarian Yadi.

Kasi Humas Polsek Percut Seituan, Aiptu Basyramansah mengamini bahwa remaja korban hanyut telah ditemukan di perairan laut Kuala Bagan Percut.

“Jasad korban hanyut telah ditemukan di perairan Kuala Bagan Percut dan sudah dibawa ke rumah duka. Pihak keluarga tidak berkenan dilakukan autopsi dan sudah membuat surat pernyataan,” jelasnya.(bbs/ala)

13 Anggota OKP Picu Keributan di KIM

DIAMANKAN: Sebanyak 13 anggota OKP diamankan petugas Polres Pelabuhan Belawan, Senin (21/10).
DIAMANKAN: Sebanyak 13 anggota OKP diamankan petugas Polres Pelabuhan Belawan, Senin (21/10).

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 13 orang dari organisasi kepemudaan (OKP) diamankan petugas Polres Pelabuhan Belawan, Senin (21/10). Mereka ditengarai memicu keributan di salah satu perusahaan di KIM I, Mabar, Kecamatan Medan Belawan.

Keributan berawal dari sekelompok pemuda mendatangi salah satu perusahaan atau gudang di kawasan KIM 1 Mabar. Sekelompok pemuda itu memberikan proposal bantuan. Namun para pemuda itu mendapat perlawanan dari kolompok pemuda lain. Akibatnya, kedua kubu nyaris bentrok.

“Tidak ada pemukulan. Yang ada cuma keributan biasa saja. Masalahnya karena mau minta proposal ke gudng itu, jadi ada kelompok lain tidak senang, makanya sempat ribut,” kata pengurus OKP tersebut yang tak mau namanya disebutkan.

Akibat terjadinya keributan tersebut, personel Sat Sabhara Polres Pelabuhan Belawan langsung turun ke lokasi kejadian sekaligus mengamankan 13 orang anggota salah satu OKP dan memboyong mereka ke Polres Pelabuhan Belawan.

Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Ikhwan mengatakan, ada sekitar 13 orang dari salah satu OKP yang diamankan terkait keributan. Pada saat diamankan belum sempat terjadi bentrok.

“13 orang anggota OKP diamankan dan untuk pengusutan lebih lanjut mereka diserahkan ke Sat Reskim,” kata Kapolres. (fac/ala)

Tewas Tergantung di Tepi Sungai Dada Ditusuk, Kasek Diduga Dibunuh

EVAKUASI: Warga mengevakuasi Kepala Sekolah SDN 112263, Kaliber Samosir (59) dari tepi sungai tempatnya ditemukan tewas, Jumat (18/10) lalu. Pada perkembangan penyelidikan, ditemukan luka tusuk senjata tajam di dada korban.
EVAKUASI: Warga mengevakuasi Kepala Sekolah SDN 112263, Kaliber Samosir (59) dari tepi sungai tempatnya ditemukan tewas, Jumat (18/10) lalu. Pada perkembangan penyelidikan, ditemukan luka tusuk senjata tajam di dada korban.

LABURA, SUMUTPOS.CO – Polisi menemukan bukti baru kematian Kepala Sekolah SDN 112263 Patok Bosi, Desa Simangalam, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labura yang tewas tergantung di tepian sungai, Jumat (18/10) lalu. Pada dada Kaliber Samosir (59) ditemukan bekas luka tusukan senjata tajam.

“Hasil autopsi korban meninggal bukan karena jeratan di leher. Tapi akibat luka tusuk benda tajam di dada korban,” ungkap Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKBP Agus Darojat melalui Kepala Satuan Reserse Kriminal AKP Jamakita Purba kepada Sumut Pos, Senin (21/10).

Diberitakan sebelumnya, Kepala Sekolah SDN 112263 Patok Bosi, Desa Simangalam, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labura ditemukan tewas tergantung, Jumat (18/10) sekira pukul 09.30 WIB. Korban ditemukan dengan leher tergantung di tepi aliran Sungai Kualuh di Kampung Jeruk, Desa Tanjung Pasir.

Korban pertama kali ditemukan nelayan tradisional setempat, Ucok Simanjuntak, saat hendak memancing menggunakan sampan kecil. Ketika melintasi aliran Sungai Kualuh, saksi melihat seorang pria memakai kaos warna hijau tergantung dengan seutas tali di sebatang pohon di tepi sungai dengan kondisi telah meninggal dunia.

Saksi kemudian, melaporkan penemuan itu ke warga dan Kepala Dusun Kampung Jeruk Desa Tanjung Pasir. Oleh pemerintah desa, temuan tersebut dilaporkan kepada petugas Polsek Kualuh Hulu.

Sebelumnya, Kamis (18/10) malam korban keluar dari rumah. Namun hingga Jumat pagi dini hari, korban belum pulang ke rumah. Pihak keluarga memberitahukan kepada warga dan melakukan pencarian. Namun, korban tak kunjung kembali hingga terdengar ditemukan di aliran Sungai Kualuh.

“Ya, korban merupakan kepala sekolah. Merupakan warga Desa Simangalam,” kata Camat Kualuh Selatan, Hariaman kepada Sumut Pos.

Peristiwa penemuan jasad korban itu, lanjut Camat telah ditangani pihak Kepolisian. Korban telah diautopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.

Kapolres Labuhanbatu AKBP Agus Darojat membenarkan pihaknya membawa jasad korban ke Rumah Sakit Djasamen Saragih Pematang Siantar.

“Kita bawa ke RS untuk autopsi,” jelas Agus.(mag-13/ala)