27 C
Medan
Sunday, December 28, 2025
Home Blog Page 4834

Harga Gas Bumi Rumah Tangga Akan Naik, Tetap Lebih Murah dari LPG

RESMI: Perwakilan dari Pemko Medan dan Dirjen Migas di damping Direktur Komersial PGN, Dilo Seno Widagdo berada di Station Jaringan Gas Bumi untuk rumah tangga saat peresmian Jargas di Medan, beberapa waktu yang lalu.
RESMI: Perwakilan dari Pemko Medan dan Dirjen Migas di damping Direktur Komersial PGN, Dilo Seno Widagdo berada di Station Jaringan Gas Bumi untuk rumah tangga saat peresmian Jargas di Medan, beberapa waktu yang lalu.
RESMI: Perwakilan dari Pemko Medan dan Dirjen Migas di damping Direktur Komersial PGN, Dilo Seno Widagdo berada di Station Jaringan Gas Bumi untuk rumah tangga saat peresmian Jargas di Medan, beberapa waktu yang lalu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah berencana menyesuaikan harga gas untuk rumah tangga. Namun, kenaikan harga tersebut bukan di atas harga jual elpiji. Sebab, pemerintah sedang mendorong diversifikasi energi dari elpiji 3 kg ke pemakaian gas bumi.

“Rencananya, minggu depan BPH Migas melakukan public hearing dengan pemerintah daerah,” ujar Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Djoko Siswanto di sela peresmian jaringan gas (jargas) bumi untuk rumah tangga di Probolinggo Rabu (16/10).

Jargas di Probolinggo dan Pasuruan terbagi menjadi sebelas sektor dengan total 8.150 sambungan rumah tangga. Gas tersebut bersumber dari Husky CNOOC Madura Ltd dengan alokasi 0,2 MMSCFD.

“Policy pemerintah asal perubahan itu masih di bawah elpiji tidak masalah,” ucapnya.

Sampai akhir 2018 lalu, total jargas rumah tangga mencapai 486.229 sambungan. Sebanyak 67 persen atau 325.773 sambungan di antaranya dibangun dengan menggunakan dana APBN. Sebanyak 155.771 atau 32,04 persen dibangun dengan menggunakan dana PGN dan 4.685 sambungan dengan dana Pertamina.

“Pada 2020 akan bangun 300 ribu sambungan dengan anggaran Rp 3 triliun. Target ini naik tiga kali lipat jika dibandingkan dengan 2019,” jelasnya.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Redy Ferryanto menyatakan, saat ini PGN mengoperasikan 564.445 sambungan rumah tangga. Sebagian besar dibangun dengan APBN. Di Jatim, hingga akhir tahun lalu (koma) total 65.961 sambungan menggunakan dana APBN.

“Harapan kami, adanya sambungan gas rumah tangga di Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat,” katanya.

Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Sumihar Panjaitan menjelaskan, dalam public hearing yang membahas kenaikan harga gas untuk rumah tangga tersebut, akan diundang sejumlah pemerintah kabupaten/kota.

“Pada public hearing itu, kami dengar dulu, lalu kami kaji. Kemudian, akan kami sarikan dalam penetapan harga,” ungkapnya. (jpc/ram)

Sah, Jokowi Jadi Presiden, Apakah Jokowi Effect Bakal Terulang?

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo resmi dilantik di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) untuk kedua kalinya sebagai Presiden Republik Indonesia pada Minggu (20/10).

Saat terpilihnya Jokowi pada 2014 lalu sejumlah indikator perekonomian seperti nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, modal asing yang masuk sampai indeks harga saham gabungan (IHSG).

Kira-kira apakah setelah pelantikan ini Jokowi Effect akan kembali terulang?

Peneliti INDEF Bhima Yudhistira Adhinegara menjelaskan seminggu menjelang pelantikan periode kedua, modal asing di Indonesia masih mencatatkan net sells atau jual bersih di pasar saham sebesar Rp 1,35 triliun.

Kemudian untuk rupiah mengalami pelemahan tipis 0,04% selama sepekan terakhir menjadi 14.145 per dolar AS pada penutupan akhir pekan lalu.

Sementara IHSG meskipun menguat 1% sepekan sebelum pelantikan lebih didorong optimisme investor domestik. Jadi yang terpengaruh positif Jokowi Effect hanya investor domestik, sementara investor asing lebih wait and see mencermati susunan kabinet.

“Besok senin diperkirakan masih ada aksi wait and see menunggu presiden mengumumkan kabinetnya. Dibandingkan periode pertama Jokowi, kali ini Jokowi effect mulai memudar,” kata Bhima, Minggu (20/10).

Dia menjelaskan, pos-pos strategis menteri yang menentukan kebijakan teknis dianggap lebih penting bagi keputusan investasi dibandingkan pelantikan hari ini.

Bhima menambahkan Jokowi masih punya PR besar untuk menjaga pertumbuhan ekonomi nasional. Kemudian meningkatkan tenaga kerja hingga menjaga kesejahteraan masyarakat.

Solusi agar masalah-masalah tersebut selesai adalah Jokowi harus membentuk tim ekonomi yang tepat agar bisa langsung mengeksekusi rencana-rencana ke depan. (dtc/ram)

Pangkalan Jual Gas Bersubsidi 3 Kg di Atas HET?, Laporkan ke Agen

SUMUTPOS.CO – Direktur PT Maholimo Karosine Gasindo, Naser Situmeang didampingi Direktur Operasional, Papun Depari menegaskan, bila ada pangkalan yang menjual gas 3 Kg di atas harga HET, silahkan untuk melapor ke agen. Karena, pihaknya selalu menjual sesuai dengan harga yang diminta oleh pemerintah.

“PT Maholimo Karosine Gasindo merupakan agen tabung gas bersubsidi 3 Kg untuk Kabupaten Dairi. Terkait tudingan kelangkaan gas bersubsidi 3 Kg di wilayah Dairi saat ini akibat permainan agen. Kami meminta agar masyarakat turut mengawasi pangkalan yang menjual tabung gas tersebut,” ujarnya, Jumat (18/10).

Dijelaskannya, PT Maholimo Karosine Gasindo sebagai agen membawahi 24 pangkalan di Dairi. Pihaknya menjual gas LPG 3 kg seharga Rp15 ribu per tabung. Hal tersebut bisa dibuktikan karena pangkalan selalu membayar melalui transfer ke rekening perusahaan. Sedangkan tingginya harga gas 3 Kg di tingkat pengecer di luar tanggung jawab agen.

“Kita melakukan pengawasan hanya tingkat pangkalan,” jelasnya.

Sesuai aturan, pangkalan diperkenankan menjual barang subsidi itu langsung ke konsumen sebanyak 60 persen dan 40 persen lagi bisa dijual ke tingkat pengecer. Namun, pengecer hanya bisa membeli maksimal 5 tabung per hari. Diluar itu sudah menyalahi.

“Terkadang pangkalan ini, sering ingin mencari untung sebesar-besarnya,” ucapnya.

Naser mengaku sudah beberapa kali memberikan sanksi pada pangkalan dibawah binaannya, seperti UD Logam. Saat ini, ada beberapa pangkalan yang alokasinya distop sementara.

“Agen tidak bisa 100 persen mengawasi pangakalan. Untuk itu, masyarakat diminta yang membeli gas 3 Kg dari pangkan diluar HET silahkan dilapor ke agen,” ucapnya.

Alokasi tabung gas 3 kg dari PT Maholimo Karosine Gasindo ke Dairi sebanyak 4 kali seminggu atau 560 tabung. Ia menyarankan konsumen membeli barang subsidi itu ke pangkalan, supaya sesuai HET. (rud/ram)

Mendaftar ke Partai NasDem, Mantan Pemain Real Betis Nyalon Pilkada Samosir

BERKAS: Carlos Melgares Varon, bule kelahiran Guadix Granada, Spanyol saat menyerahkan formulir pendaftaran ke Partai NasDem Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Jumat 18 Oktober 2019.
BERKAS: Carlos Melgares Varon, bule kelahiran Guadix Granada, Spanyol saat menyerahkan formulir pendaftaran ke Partai NasDem Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Jumat 18 Oktober 2019.
BERKAS: Carlos Melgares Varon, bule kelahiran Guadix Granada, Spanyol saat menyerahkan formulir pendaftaran ke Partai NasDem Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Jumat 18 Oktober 2019.

SAMOSIR, SUMUTPOS.CO – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, kedatangan seorang bule asal Spanyol, Jumat (18/10).

Bule ini datang untuk mendaftar sebagai bakal calon Bupati Samosir pada Pilkada 2020 mendatang. Dia berharap diusung partai besutan Surya Paloh tersebut.

Ketua Tim Penjaringan dan Pendaftaran Balon Bupati Samosir DPD Partai Nasdem, Melani Butarbutar membenarkan kedatangan sosok bule tersebut.

“Benar, saudara Carlos telah resmi mendaftar ke DPD Partai NasDem Samosir tadi dan berkasnya kami nyatakan sudah lengkap,” tegas Melani.

Carlos Melgares Varon, bule kelahiran Guadix Granada, Spanyol pada 56 tahun lalu, bertekad mengabdikan dirinya kepada masyarakat Kabupaten Samosir, mencalonkan diri sebagai Bupati Samosir melalui Partai Nasdem.

Mantan pemain sepakbola klub Real Betis pada Liga Spanyol 1982-1985 itu, sudah menjadi warga negara Indonesia sejak tahun 2008.

Carlos merasa terpanggil untuk memperbaiki kehidupan warga Batak di Kabupaten Samosir yang menurutnya masih jauh dari sejahtera. “Visi saya mendaftar Bupati Samosir adalah untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dalam mengangkat hak dan martabat sebagai masyarakat suku Batak yang merupakan ahli waris sebuah adat, kearifan dan budaya yang unik,” ujar Carlos.

Sebagai misinya, Carlos bertekad membangun ekonomi kerakyatan melalui beberapa sektor sambil memberdayakan masyarakat sesuai bakat dan talentanya.

Revitalisasi birokrasi melalui lelang jabatan yang berkesinambungan juga menjadi targetnya. Pengakuan atas revitalisasi adat dan kearifan lokal menjadi sebuah hal yang harus segera terwujud dari mulai desa dan kecamatan.

“Sanitasi air bersih dan pola elektrifikasi kehidupan rakyat supaya layak dan sejahtera serta peningkatan kaum muda yang kreatif dan dinamis serta peduli lingkungan menjadi cita-cita saya membangun Samosir nantinya,” tambah Carlos.

Carlos beristrikan boru Malau, asal Kabupaten Samosir, saat ini menjadi pengusaha di bidang manpower supply serta oil and gas construction, mengaku serius dalam pendaftaran ini.

Dia mengaku bersedia memenuhi segala persyaratan pendaftaran Partai NasDem yang terkenal dengan tanpa mahar ini. Carlos sebelumnya telah diberikan marga Simbolon. Saat ini dia tinggal di Jakarta bersama istrinya Adiriana boru Malau dengan ke dua putranya.

Dia aktif sebagai konsultan olahraga dan menjadi anggota Departemen Kepelatihan PB PASI Jakarta yang bertugas untuk menyelenggarakan train of trainer para pelatih atletik seluruh Indonesia. (bbs/azw)

KPU Usulkan Sistematika Baru untuk Pilkada 2020

KETERANGAN: Arief Budiman memberi keterangan kepada wartawan usai menghadiri prosesi pelantikan presiden di Kompleks Parlemen Senayan, Minggu (20/10).
KETERANGAN: Arief Budiman memberi keterangan kepada wartawan usai menghadiri prosesi pelantikan presiden di Kompleks Parlemen Senayan, Minggu (20/10).
KETERANGAN: Arief Budiman memberi keterangan kepada wartawan usai menghadiri prosesi pelantikan presiden di Kompleks Parlemen Senayan, Minggu (20/10).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Jokowi dan Ma’ruf sudah dilantak sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden RI 2019-2024. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman menuturkan, pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih yang diselenggarakan merupakan tahapan akhir dalam tahapan Pilpres 2019 yang diatur KPU.

“Apa pun yang terjadi akan jadi bagian yang dicantumkan di dalam laporan kami dalam kegiatan tahapan pemilu ini,” kata Arief saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan untuk menghadiri pelantikan presiden, Minggu (20/10).

Poin penting kedua yang disampaikan Arief adalah berkaitan dengan demokrasi itu sendiri. Dia menyampaikan kepada presiden dan wakil presiden yang sudah dilantik, kemudian menteri-menteri yang juga akan segera diumumkan, agar kinerja terutama masalah demokrasi menjadi lebih baik.

Arief juga mengungkapkan, KPU sudah menyiapkan dan mengusulkan sistematika baru menjelang persiapan Pilkada 2020. Menurut Arief, KPU akan mempersiapkan sistematika baru untuk meminimalisasi terjadinya kecurangan dan belajar dari apa yang terjadi di pilpres lalu. “Akan ada regulasi yang memerlukan beberapa revisi. Pemerintah dan DPR bisa cepat merspon ini agar dapat kita bahas suapaya persiapan Pilkada 2020 bisa lebih baik,” ujar Arief.

Dia menjelaskan, KPU sampai sejauh ini masih mendiskusikan beberapa hal. Pertama, penggunaan e-rekap yang akan diusulkan pada 2024. Kedua, ada pemberian salinan dalam bentuk digital. “Jadi tidak perlu lagi KPPS nulis berlembar-lembar. Kemudian yang masih diusulkan adalah surat pencalonan terutama untuk mantan narapidana kasus korupsi,” ucapnya.

Meski diakuinya banyak kekurangan, Arief mengklaim pertumbuhan demokratis di Indonesia semakin membaik, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. “Perjalanan kita dari 1999 makin transparan, makin kredibel. Banyak negara lain yang justru belajar dari demokrasi kita yang artinya pemilu kita cukup kredibel,” oungkasnya. (bbs/azw)

Paranormal Daftar ke Nasdem Siantar

net DAFTAR: Ida Halanati Damanik didampingi Raul Dias Damanik usai mengambil formulir pendaftaran di Partai Nasdem Siantar.
 DAFTAR: Ida Halanati Damanik didampingi Raul Dias Damanik usai mengambil formulir pendaftaran di Partai Nasdem Siantar.
DAFTAR: Ida Halanati Damanik didampingi Raul Dias Damanik usai mengambil formulir pendaftaran di Partai Nasdem Siantar.

SIANTAR, SUMUTPOS.CO – Memakai slogan ‘tanpa mahar’, membuat Partai Nasdem menjadi magnet bagi calon yang ingin bertarung di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Siantar tahun 2020.

Berbagai latar belakang profesi mengambil formulir dari partai besutan Surya Paloh ini. Mulai dari pengusaha, birokrat dan paranormal.

Seperti kali ini, Ida Halanati Damanik yang dikenal sebagai paranormal ini mengambil formulir pendaftaran sebagai Bakal Calon (Balon) Wali Kota ke DPD Partai Nasdem Siantar.

Dia ditemani Raul Dias Damanik yang turut mengambil formulir Bakal Calon (Balon) Wakil Wali Kota dari Nasdem. Pasangan ini mewakili masyarakat biasa untuk bertarung di bursa pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota tahun 2020.

Ibu tiga anak ini dikenal sebagai sosok yang memiliki penerawangan spritual. Ia mengaku, ulusan S1 Kehutanan. Sementara itu Raul mengaku terpanggil dari kalangan millennial, sekaligus penggiat olah raga bela diri.

Kata Ida, mereka berdua memiliki visi dan misi yang sama. Mereka terpanggil dari kalangan masyarakat biasa yang siap bertarung di bursa pemilihan wali kota dan wakil wali kota nanti. Untuk itu, mereka memilih Nasdem sebagai partai pengusung karena partai tanpa mahar.

“Kita memang satu tujuan. Artinya, mempunyai keadaan yang sama. Kita terdiri dari masyarakat yang biasa. Bukan masyarakat yang luar biasa. Bukan orang kaya. Kita orang apa adanya,” kata Ida, ditemui usai mengambil formulir di kantor Nasdem Siantar, Jumat (18/10).

“Saya datang tadi kesini naik ojek online, pulangnya juga naik yang sama. Saya tidak punya apa-apa. Saya hanya punya keberanian, kemauan, kejujuran dan ilmu. Dan ilmu yang ada pada saya, akan saya terapkan di Siantar,” tambahnya.

Sementara itu, Raul Diaz optimis, dengan semangat muda dan jiwa olah raga, menilai sudah saatnya Pemko Siantar mendukung segala potensi warganya di bidang olah raga. Ini yang menjadi motivasinya untuk membangun Siantar.

“Di Siantar ini banyak anak muda dan gudang atlet. Sudah saatnya kita keluarkan semua semangat juang mereka. Kit buktikan bahwa Siantar itu layak diperhitungkan,” tutur pria penggiat bela diri silat ini.

Pasangan ini berencana akan mengembalikan formulir ke Nasdem pada Senin pekan depan. Selain mengembalikan formulir, mereka juga akan menjalin komunikasi ke partai politik (parpol) lain untuk memenuhi persyaratan sebagai partai pengusung.

Kehadiran pasangan ini disambut baik Frans Herbert Siahaaan selaku Ketua DPD Partai NasDem Siantar bersama Wakil Ketua Bapilu, Frengki Boy Saragih dan para pengurus lainnya.

Frans Herbert menyampaikan, pihaknya menerima siapa pun yang ingin mencalon dari Nadem.

“Instruksi dari atas, kita harus menerima semua orang dengan tangan terbuka. Apalagi untuk membangun Siantar, kami tidak pilih-pilih,” sebut anggota DPRD Siantar ini. (bbs/azw)

Syamsul dan Baktiar Siap Majukan Asahan

net SIAP: Pasangan Syamsul Qodri Marpaung dan Baktiar siap maju di Pilkada Asahan 2010.
SIAP: Pasangan Syamsul Qodri Marpaung dan Baktiar siap maju di Pilkada Asahan 2010.
SIAP: Pasangan Syamsul Qodri Marpaung dan Baktiar siap maju di Pilkada Asahan 2010.

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Syamsul Qadri Marpaung deklarasikan dirinya bersama Baktiar maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Asahan Tahun 2020, dengan visi misi ‘Asahan Religius, Humanis dan Bermartabat’.

Syamsul Qadri Marpaung yang pernah duduk sebagai anggota DPRD Sumut ini menyatakan, dirinya siap maju menjadi Bakal Calon (Balon) Bupati berpasangan dengan Baktiar yang merupakan mantan Aparatur Sipil Negara (ASN), Sabtu (20/10). Selain itu, Baktiar pernah menjabat sebagai Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Asahan dan terakhir menjabat sebagai Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Asahan.

“Saya siap maju dan tidak main-main. Pasangan kami yang pertama mendeklarasikan berpasangan maju menjadi Bupati dan Wakil Bupati di Pilkada 2020 nanti,” ujarnya.

Pria yang pernah mengecam pendidikan di Kairo, Mesir itu mengharapkan dukungan partai dan tetap bersinergi. Namun jalur independen (perseorangan) juga menjadi pikirkan pasangan itu.

“Kita hari ini mendeklarasikan maju didampingi tim pemenangan dari masyarakat dan menamakan dirinya Gerakan Asahan Sejahtera (GAS), keluarga besar Muhammadyiah juga keluarga besar Marpaung. Perlu diketahui, wakil saya ini suku Jawa,” ujar Syamsul yang pernah menjabat sebagai anggota DPRD Asahan itu.

Syamsul mengatakan, dirinya siap untuk maju di Pilkada Asahan. “Apa yang mereka lakukan, saya bisa lakukan. Tetapi apa yang saya lakukan belum bisa mereka lakukan itu keyakinan saya,” ungkapnya

Sementara itu Baktiar mengaku, tidak pernah terpikir untuk ikut dalam kontestasi politik di Asahan.

“Saya tidak pernah berpikir dan terlintas menjadi balon wakil bupati. Namun karena apa yang menjadi visi misi yang disampaikan pasangan saya, ini membuat saya terus tergiang dan bisikan itu datang. Akhirnya saya iyakan untuk maju mendampingi saudara Syamsul Qodri,” ujarnya.

Usai mendeklarasikan pencalonannya, pasangan yang disapa Sahabat 2020 ini akan menuju Partai Gerindra Asahan untuk mengambil formulir pendaftaran. (bbs/azw)

Jokowi Diminta Benahi BPJS Kesehatan

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Masalah kesehatan menjadi salah satu tolak ukur utama dari visi misi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Sebab keinginan untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) tak lepas dari kualitas manusia yang sehat dan unggul. Karena itu, banyak masalah kesehatan yang harus dibenahi. Mulai masalah pembiayaan kesehatan, anggaran kesehatan, hingga masalah angka kematian ibu dan bayi.

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Prof Hasbullah Thabrany, menyoroti sedikitnya 3 hal yang harus menjadi prioritas kerja Jokowi-Ma’ruf. Presiden dan wakil presiden terpilih didorong untuk mempunyai konsep yang terukur dalam program kerja 100 hari pertama.

“100 hari itu kira-kira sampai Januari. Bisa enggak Presiden dan Wakil Presiden terpilih kasih konsep soal masalah kesehatan ibu dan anak, lalu berani enggak untuk menaikkan anggaran atau budget kesehatan, kemudian bagaimana rencana kenaikan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dan membenahi redistribusi pelayanan fasilitas kesehatan,” tegasnya kepada JawaPos.com (Grup Sumut Pos), Minggu (18/10).

Bicara soal pembiayaan kesehatan melalui BPJS Kesehatan, Hasbullah menegaskan komitmen pendanaan pembiayaan Indonesia masih terbelakang dibanding negara lainnya. Dia menilai iuran JKN harus naik hingga tahun 2024 sebanyak 2x lipat.

“Pembiayaan kesehatan iuran BPJS itu harus naik sampai 2024 sebanyak 2x lipat dari sekarang. Terserah apa mau naiknya perlahan bertahap sampai 2024 naik 100 persen. Barulah setelah itu pelayanan kesehatan kita bisa bersaing dengan pelayanan kesehatan di berbagai negara seperti Thailand, Vietnam, dan China,” jelasnya.

Lalu soal peningkatan kualitas SDM, kata Hasbullah, bukan hanya digenjot melalui training pendidikan. Akan tetapi harus ada investasi jangka panjang melalui kesehatan.

“Pembangunan SDM itu ada 2, jangka pendek yang hasilnya sebentar dan jangka panjang. Kalau mau punya potensi dan bersaing di tahun 2045 mau jadi bangsa emas, investasi jangka panjang yaitu lewat kesehatan,” katanya.

Sehingga bukan sekadar memberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita dan anak-anak.

“PMT hanya berlaku bagi ibu-ibu hamil dan bayi di bawah 2 tahun. Setelah itu PMT enggak ada gunanya. Kita mau berkembang jadi generasi ng-otot ayau ng-otak? Pakai otot atau pakai otak?,” tukasnya.

Selain itu, Hasbullah mengkritisi masalah penanganan angka kematian ibu, bayi, dan balita masih belum konsisten dilakukan pemerintah. Lewat penelitiannya, Hasbullah pernah menghitung butuh dana fantastis untuk bisa membenahi masalah kematian ibu dan anak.

“Menurunkan kematian ibu dan anak duitnya minim selama ini. Kalau mau beresin itu butuh Rp 17-20 triliun, saya pernah menghitung hanya untuk Kematian Ibu dan Anak,” paparnya.

Caranya dengan menjamin semua biaya dan akses ibu hamil periksa kehamilannya ke fasilitas kesehatan, bidan atau dokter pilihannya sampai para ibu menuntaskan masa nifasnya. Dan bidan harus dibayar dengan harga memadai.

“Bidannya harus dibayar memadai harus memungkinkan bekerja dengan senang. Sekarang bidan itu bekerja dengan luar biasa keras. Ini jadi catatan pemerintah nantinya,” tegasnya. (jpc/ala)

Eselon Bakal Dipangkas Jadi Dua

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo menilai keberadaan eselon I-IV yang ada di kementerian dan lembaga terlalu banyak. Jokowi ingin agar struktur eselonisasi ini disederhanakan. Hal ini disampaikan Jokowi dalam pidatonya usai dilantik sebagai Presiden RI 2019-2024, Minggu (20/10).

“ESELON I, eselon II, eselon III, eselon IV, apa tidak kebanyakan? Saya minta untuk disederhanakan menjadi 2 level saja, diganti dengan jabatan fungsional yang menghargai keahlian, menghargai kompetensi,” kata Jokowi.

Jokowi menyebut, penyederhanaan birokrasi harus terus dilakukan besar-besaran. Investasi untuk penciptaan lapangan kerja harus diprioritaskan.

“Prosedur yang panjang harus dipotong. Birokrasi yang panjang harus kita pangkas,” kata dia.

Jokowi juga minta kepada para menteri, para pejabat dan birokrat agar serius menjamin tercapainya tujuan program pembangunan. “Bagi yang tidak serius, saya tidak akan memberi ampun. Saya pastikan, pasti saya copot,” ujarnya.

Mengamati pernyataan Jokowi, sebenarnya bagaimana hirarki jabatan struktural serta apa aja tugas dan fungsi eselon?

Dilansir dari keterangan Badan Kepegawaian Negara dan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), hirarki jabatan struktural dikenal dengan nama eselon yang seluruhnya terdiri dari delapan jenjang eselon. Jenjang itu dibagi menjadi jabatan Eselon I, Eselon II, Eselon III, dan Eselon IV.

Eselon I. Jabatan ini merupakan hirarki jabatan struktural yang tertinggi, terdiri dari dua jenjang yakni, Eselon IA dan Eselon IB. Jenjang pangkat bagi Eselon I adalah Golongan IV/c hingga Golongan IV/e.

Ini berarti secara kepangkatan, personelnya sudah berpangkat Pembina yang makna kepangkatannya adalah melakukan pembinaan dan pengembangan.

Di tingkat provinsi, maka Eselon I dapat dianggap sebagai pucuk pimpinan wilayah yang berfungsi sebagai penanggungjawab efektivitas provinsi. Hal itu dilakukan melalui keahlian menetapkan kebijakan-kebijakan pokok untuk mencapai sasaran jangka pendek maupun jangka panjang.

Eselon II. Jabatan ini merupakan hirarki jabatan struktural lapis kedua yang terdiri dari dua jenjang, yakni Eselon IIA dan Eselon IIB. Jenjang pangkat bagi Eselon II adalah Golongan IV/c hingga Golongan IV/d.

Ini berarti secara kepangkatan, personelnya juga sudah berpangkat Pembina yang bertugas membina dan mengembangkan.

Eselon III. Eselon ini merupakan hirarki jabatan struktural lapis ketiga, terdiri dari dua jenjang yakni, Eselon IIIA dan IIIB. Jenjang pangkat bagi Eselon III adalah Golongan III/d hingga Golongan IV/d. Artinya, secara kepangkatan personelnya berpangkat Pembina atau Penata yang sudah mumpuni.

Eselon IV. Eselon ini merupakan hirarki jabatan struktural lapis keempat, terdiri dari dua jenjang: Eselon IVA dan IVB. Jenjang pangkat bagi Eselon IV adalah terendah Golongan III/b dan tertinggi Golongan III/d.

Artinya secara kepangkatan, personelnya berpangkat Penata yang sudah cukup berpengalaman. Makna kepangkatannya adalah menjamin mutu.

Terkait penerapan tugas dan fungsi, eselon-eselon tersebut memiliki jabatan yang berbeda dalam sebuah institusi negara.

Di tingkat pusat atau Kementerian; Eselon I terdiri dari Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Direktur Jenderal, Kepala Badan, dan lain-lain.

Eselon II terdiri dari Kepala Biro, Kepala Pusat, Sekretaris Direktorat Jenderal, Sekretaris Badan, dan lain-lain.

Eselon III terdiri dari Kepala Bagian, Kepala Bidang, dan lain-lain. Eselon IV terdiri dari Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi.

Sedangkan Di tingkat daerah atau Provinsi; Eselon I yaitu Sekretaris Daerah. Eselon II yaitu Asisten Sekretaris Daerah, Kepala Biro, Kepala Dinas, Kepala Badan, dan lain-lain.

Eselon III yaitu Sekretaris Badan, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang, Kepala Bagian, dan lain-lain. Eselon IV terdiri dari Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi. (bbs/ala)

Eggy Sudjana Kembali Ditangkap, Pengacara Sebut Terkait Perakitan Bom

net BERSAMA: Eggy Sudjana bersama Razman Arief Nasution diabadikan, beberapa waktu lalu.
BERSAMA: Eggy Sudjana bersama Razman Arief Nasution diabadikan, beberapa waktu lalu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Eggi Sudjana kembali diciduk aparat kepolisian. Eggy diciduk dari kediamankannya di kawasan Bogor, Jawa Barat, Minggu (20/10) dini hari. Dalam penggerebekan itu, ponsel Eggi turut disita penyidik.

Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra pun membenarkan penangkapan tersebut.

“Benar, Eggi Sudjana ditangkap,” kata Asep ketika dikonfirmasi, Minggu (20/10).

Namun ia belum merinci kronologis penangkapan tersebut. Bahkan ia juga enggan menyebutkan kasus apa yang menyebabkan Eggi kembali berurusan dengan aparat kepolisian.

Asep hanya mengatakan, Eggi hingga kini masih diperiksa secara intensif oleh penyidik Polda Metro Jaya. Lantaran pihak Polda Metro Jaya yang menangkap politikus PAN tersebut.

“Saat ini (Eggi) sedang diperiksa oleh penyidik Polda Metro Jaya. Iya, (yang menggeledah dan menangkap) Polda Metro Jaya,” sambungnya.

Ia juga membenarkan kalau ponsel Eggi disita oleh penyidik. “(Handphone) diamankan dan dibawa,” pungkas Asep.

Terpisah, pengacara Eggi, Alamsyah mengaku kliennya dimintai klarifikasi terkait pertemuan dengan orang yang merakit bom.

“Katanya ditangkap, saya bilang, ‘Persoalan apa?’ Ada persoalan bahwa ada orang yang diduga merakit bom yang mana orang tersebut pernah ke rumah Pak Eggi,” kata Alamsyah kepada wartawan, Minggu (20/10).

Namun Alamsyah tidak mengetahui identitas orang yang merakit bom tersebut. Menurut Alamsyah, perakit bom tersebut sempat memijit Eggi dan berjualan obat.

“Pernah ke rumah Pak Eggi dan pernah mijat, pernah jual obat gitu menurut istrinya semalam,” ujar dia.

Alamsyah menegaskan kasus yang menjerat Eggi bukan kasus makar. Saat ini Eggi didampingi pihak keluarga.

“Dia diklarifikasi untuk itu, bukan ditangkap untuk kasus makar, dalam pengertian dia ditangkap bukan kasus makar,” ujar dia.

Untuk diketahui, Eggi belum lama ini keluar dari rumah tahanan (rutan) setelah permohonan penangguhan penahanannya dikabulkan oleh penyidik. Ia sempat ditahan di Rutan Polda Metrp Jaya atas kasus dugaan makar. (bbs/ala)