26 C
Medan
Wednesday, December 24, 2025
Home Blog Page 4892

Rencana Kerusuhan Mujahid 212 Terbongkar, Dosen Motori Gerakan Massa

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Polisi telah menetapkan 6 orang sebagai tersangka rencana kerusuhan pada aksi Mujahid 212. Seluruh tersangka diamankan pada Sabtu, 28 September 2018 di wilayah Cipondoh kota Tangerang.

Mereka juga diketahui memiliki peranan berbeda dalam kerusuhan yang rencananya akan dilakukan setelah matahari terbenam.

Berdasarkan data yang dihimpun, seluruh rencana tersebut dikomandoi oleh SS (61) yang berprofesi sebagai dosen. SS bertindak sebagai koordinator kelompok untuk membuat kerusuhan dengan bom molotov dan granat nanas. SS juga menentukan target yang akan dilempari bom molotov.

SS kemudian merekrut OS (42) yang bertindak sebagai eksekutor yang akan melempar bensin dan bom molotov. OS juga bertindak sebagai pengantar bahan peledak berupa granat nanas yang diterima dari SS kepada Y yang saat ini masih dalam daftar pencarian orang.

Selain itu, OS juga merekrut AU (43) dan YF (50) untuk membantu OS melakukan eksekusi. AU dan YF juga menerima sejumlah uang dari SS yang diterima melalui OS.

Sementara itu, bom dan molotov yang akan digunakan disiapkan oleh S alias Laode (30). S mengaku membuat bom tersebut dibantu oleh teman-temannya.

Selain membuat bom, S juga membuat skenario kerusuhan atas perintah SS serta mempersiapkan massa perusuh untuk mengikuti aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI.

Polisi juga mengamankan AB (44) yang merupakan dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) dan memberikan perintah untuk membuat bahan peledak jenis bom molotov. AB kemudian menyimpan bom molotov tersebut di rumahnya.

Polisi kemudian mengamankan barang bukti berupa 29 bom molotov dari kediaman AB dan juga selongsong amunisi gas air mata dari kediaman S alias Laode. (bbs/okz/ala)

Siswa Dilarang Ikut Demo

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menerbitkan Surat Edaran Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pencegahan Keterlibatan Peserta Didik dalam Aksi Unjuk Rasa yang Berpotensi Kekerasan.

Surat edaran yang ditandatangani 27 September 2019 itu memuat larangan pelibatan peserta didik dalam kegiatan unjuk rasa yang berpotensi pada tindakan kekerasan, kekacauan, dan perusakan.

Muhadjir mengatakan, penerbitan surat edaran ini merupakan buntut dari aksi unjuk rasa pelajar pada 25 September lalu yang berujung kerusuhan hingga membahayakan keselamatan diri dan orang lain.

“Saya ingin mengingatkan peserta didik kita, siswa kita harus kita lindungi dari berbagai macam tindak kekerasan atau berada di dalam lingkungan di mana ada kemungkinan mengancam jiwa yang bersangkutan,” ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Minggu (29/9).

Dalam surat edaran tersebut, Muhadjir meminta kepala daerah hingga kepala dinas pendidikan setempat untuk memastikan pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru memantau peserta didik di dalam dan luar lingkungan sekolah. Muhadjir juga meminta pihak sekolah menjalin kerja sama dengan orang tua/wali untuk memastikan putera/puterinya mengikuti proses pembelajaran sesuai ketentuan.

“Siswa itu masih tanggung jawab guru dan orang tua, karena menurut undang-undang statusnya masih sebagai warga negara yang dilindungi. Belum dewasa, belum bisa mengambil keputusannya sendiri,” terangnya.

Muhadjir juga meminta kepala sekolah dan guru membangun komunikasi harmonis dan melakukan kegiatan belajar yang dapat menyalurkan pemikiran kritis, bakat, dan kreativitas peserta didik.

Pihak sekolah juga diminta memastikan pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan peserta didik tidak mudah terprovokasi informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan menyesatkan. Selain itu, Muhadjir juga meminta kepala sekolah dan guru memberikan pendampingan dan pembinaan kepada peserta didik yang terdampak dalam aksi unjuk rasa.

“Pendidikan tidak main sanksi, kalau pemberian sanksi namanya bukan pendidikan,” ucapnya.

Ia juga meminta agar kepala daerah dan pihak sekolah memastikan pihak siapa saja dengan maksud dan tujuan apa saja, untuk tidak melibatkan peserta didik dalam kegiatan unjuk rasa yang berpotensi pada tindakan kekerasan, kekacauan, dan perusakan.

Surat edaran ini disusun berdasarkan UU 23/2002 tentang Perlindungan Anak, Peraturan Mendikbud 82/2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan, dan Permendikbud 30/2017 tentang Pelibatan Keluarga pada Penyelenggaraan Pendidikan. (bbs/ala)

Rekrutmen CPNS Sudah Dekat, Jangan Tergoda Calo

UJIAN: Peserta CPNS mengikuti ujian seleksi di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Istimewa/sumut pos

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah kembali mengingatkan pelamar CPNS 2019 untuk tidak tergoda dengan para calo yang selalu muncul saat rekrutmen dimulai. Apalagi ada rentang waktu cukup panjang antara pengumuman, pendaftaran, seleksi administrasi dengan tes CPNS.

Pengumuman, pendaftaran, dan seleksi administrasi dilakukan mulai pekan ke-4 Oktober hingga akhir tahun ini. Sedangkan tes kompetensi dasar (TKD) dan tes kompetensi bidang (TKB) dimulai pada 2020.

“Masyarakat jangan tergoda dengan oknum yang mengaku bisa dititip nomor pelamar untuk bisa lulus. Jangan percaya itu. Kalau ada yang menjanjikan laporkan saja bila ada kerugian,” kata Deputi SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) Setiawan Wangsaatmaja, Minggu (29/9).

Dia menegaskan, sistem seleksi sekarang sangat objektif dan transparan. Hanya pelamar CPNS itu sendiri yang bisa menolong dirinya sendiri.

“Sistem computer assisted test (CAT) membuat seleksi CPNS transparan. Semua hasil bisa langsung dilihat pelamar jadi enggak ada tipu-tipu,” ujarnya.

Dia menyadari di daerah masih banyak masyarakat yang terpengaruh dengan percaloan. Itu sebabnya pemerintah tidak henti-hentinya menyerukan kepada masyarakat jangan percaya calo.

“Belajar yang tekun, jaga kesehatan, itu kunci suksesnya. Kalau belajar serius pasti bisa jawab soal-soalnya,” tandasnya.

Rekrutmen CPNS 2019 akan dimulai akhir Oktober. Rencananya, tahapan pertama adalah pengumuman lewat sscn.bkn.go.id, website KemenPAN-RB serta masing-masing instansi.

Pengumuman lowongan CPNS akan dimulai pekan ke-4 Oktober. Ini sesuai hasil kesepakatan bersama pemerintah.

Adapun kuota CPNS yang disiapkan tahun ini sebanyak 197.111 orang. Terdiri dari instansi daerah 159.257 orang dan pusat 37.854.( jpnn/ala)

Ambon Tanggap Darurat, 244.780 Orang Mengungsi

net PENGARAHAN: Prajurit TNI memberikan arahan kepada para pengungsi akibat gempa di Ambon, belum lama ini.
PENGARAHAN: Prajurit TNI memberikan arahan kepada para pengungsi akibat gempa di Ambon, belum lama ini.

AMBON, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menetapkan status darurat bencana selama 14 hari, dari 26 September – 9 Oktober 2019, pascagempa besar bermagnitudo 6,5 yang terjadi pada Kamis (26/5) lalu.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan, selama masa tanggap darurat tersebut, Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Kota Ambon bertugas untuk mengkoordinasikan semua unsur untuk penanganan darurat di sejumlah kecamatan seperti Baguala, Teluk Ambon, Sirimau, Nusaniwe dan Kota Ambon.

“Data Pusdalops BPBD Provinsi Maluku per hari ini mencatat 10 korban meninggal dunia dan 31 luka-luka. Sementara itu, total korban meninggal dunia dari tiga kabupaten di Provinsi Maluku berjumlah 30 orang,” kata Agus dalam siaran persnya, Minggu (29/9).

Korban meninggal terbanyak berada di Kabupaten Maluku Tengah berjumlah 14 orang, Kota Ambon 10 orang dan Seram Bagian Barat (SBB) 6 orang. Sedangkan korban luka-luka, total jumlah mencapai 156 orang dengan rincian Maluku tengah 108, Kota Ambon 31 dan SBB 17.

“Pascagempa juga menyebabkan terjadinya pengungsian warga. Mereka yang mengungsi berjumlah 244.780 orang, dengan rincian SBB 109.661 orang, Maluku Tengah 108.000 orang dan Kota Ambon 27.119,” terang Agus.

Sementara, pendataaan kerusakan rumah masih terus dilakukan. Sejauh ini jumlah rumah rusak di Kota Ambon sebanyak 374 unit dengan rincian 173 rusak ringan (RR), 74 rusak sedang (RS) dan 74 rusak berat (RB). Kerusakan rumah wilayah SBB mencakup 31 RR, 163 RS dan 106 RB.

BPBD Provinsi Maluku telah mendirikan dua tenda keluarga di halaman Rumah Sakit Umum Haulussy, Kota Ambon dan RSU Tulehu, Maluku Tengah. Selain itu, Pemda setempat juga mendistribusikan terpal kepada masyarakat terdampak.

Upaya pendataan di lapangan masih terus dilakukan oleh tim reaksi cepat BPBD Provinsi Maluku, salah satunya untuk mengidentifkasi titik-titik pengungsian. Sementara ini titik konsentrasi teridentifikasi di Desa Waai seperti di wilayah Air Terjun Waai, Dusun Ujung Batu dan Batu Dua.

Sedangkan di Kota Ambon, penyintas terkonsentrasi di SMA Siliwangi, Kuburan atas SMA 9, dan SMA 9. Melihat kondisi terkini, beberapa tantangan masih dihadapi dalam penanganan darurat.

Salah satunya perlu upaya intensif untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk segera kembali ke rumah masing-masing.

“BNPB telah mengirimkan tim pendukung dalam manajemen posko dan dukungan logistik serta peralatan yang telah tiba di Maluku. Di sisi lain, TNI mengoperasionalkan rumah sakit lapangan di Kampus Darussalam, Maluku Tengah,” tambahnya. (jpnn/ala)

Liga 3 Zona Sumut 2019, Karo United Juara, PSDS Lolos

ist JUARA: Pengurus Asprov PSSI Sumut bersama pemain dan ofisial Karo United yang menjadi juara Liga 3 Sumut.
JUARA: Pengurus Asprov PSSI Sumut bersama pemain dan ofisial Karo United yang menjadi juara Liga 3 Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Karo United tampil sebagai juara Liga 3 Zona Sumatera Utara 2019. Mereka memastikan gelar usai mengalahkan PS Bhinneka dengan skor 5-2 pada laga final di Stadion Teladan Medan, Minggu (29/9) sore.

Pertandingan final ini berjalan seru. Bhinneka unggul terlebih dulu melalui M Chandra Syahputra Nasution pada menit ke-3. Keunggulan tersebut bertahan lama, sebelum Karo United menyamakan kedudukan melalui Ahmad Fatoni Usman di menit ke-29. Hasil 1-1 bertahan hingga turun minum.

Pada babak kedua, Karo United melakukan pesta gol dengan empat gol. Ahmad Fatoni Usman mencetak hattrick setelah kembali tambah gol menit ke-61 dan 89. Dua gol lainnya dicetak Iyansen Delpiero pada menit ke-63 dan Willyando menit ke-65. Sedangkan Bhinneka hanya menambah satu gol melalui M Azhari Parapat menit ke-79.

Peringkat ketiga diraih PSDS Deliserdang, setelah membenam Batak United dengan skor 8-2. Lima gol PSDS diborong Muhammad Irsan, ditambah Tri Andre Ramadhan, Purnomo dan Muhammad Hanbal. Batak United membalas melalui M Sidik dan Diki Darmawan.

Hasil ini membuat PSDS meraih satu tiket ke babak regional Sumatera, mendampingi Karo United dan PS Bhinneka.

Liga 3 Zona Sumut tersebut ditutup Exco Asprov PSSI Sumut, Prof M Fidel Ganis Siregar. Dalam sambutannya, Fidel berharap Karo United, PS Bhinneka dan PSDS bisa bersaing di tingkat regional, Oktober mendatang.

Didampingi Sekretaris Umum Fityan Hamdy, Fidel berharap agar ketiga wakil Sumut bisa lolos ke Liga 2 musim depan. “Harapan kami kepada manajer dan pemain ada kesebelasan dari Sumut yang mengisi Liga 2. Harapan kami dipundak kalian,” tuturnya.

Penghujung sambutannya, Fidel apresiasi kepada seluruh peserta. “Tentunya kami sangat berharap, walau ini liga amatir tapi kami melihat sudah dikelola dengan profesional. Saya harap klub yang sudah dibina dengan baik diteruskan dan ditingkatkan,” harapnya. (btr/dek)

Indra Sjafri Panggil Natanael dan Egy MV

net DIPANGGIL: Nataneal Siringo-ringo ikut dipanggil.
DIPANGGIL: Nataneal Siringo-ringo ikut dipanggil.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Timnas Indonesia U-22 akan melakoni Traning Camp (TC) di Bogor pada 1-6 Oktober 2019. Pelatih TimnasU-22 Indra Sjafri pun memanggil 30 pemain, termasuk pemain PSMS Natanael Siringo-ringo dan gelandang Lechia Gdansk Egy Maulana Vikri.

TC diadakan sebagai persiapan Timnas Indonesia U-22 mengikuti turnamen CFA Team China Chongqing Three Gorges Bank Cup International Football 2019. Bersama tuan rumah China, Arab Saudi, dan Yordania, kejuaraan tersebut bakal berlangsung pada 9-11 Oktober.

CFA Team China Chongqing Three Gorges Bank Cup International Football 2019. Turnamen ini berlangsung pada 9-11 Oktober, serta diikuti tuan rumah China, Arab Saudi dan Yordania.

Laman PSSI menuliskan Indra Sjafri akan membawa 22 hingga 24 pemain ke China pada 7 Oktober. Turnamen itu sekaligus pemanasan bagi Timnas Indonesia U-22 sebelum terjun di SEA Games 2019.

Timnas Indonesia U-22 akan bertemu Arab Saudi pada partai pertama CFA Team China Chong Qing Three Gorges Bank Cup International Football 2019, 9 Oktober 2019. Berselang dua hari, pasukan berjulukan Garuda Muda ini bakal berhadapan dengan China dan Yordania, 13 Oktober mendatang. Seluruh pertandingan bakal berlangsung di Stadion Wanzhou Pailou Sports.

Sebelumnya, Indra Sjafri telah menetapkan 40 pemain untuk didaftarkan entry by name ke SEA Games 2019 yang akan bergulir di Filipina pada November 2019. Sesuai regulasi, hanya 20 nama yang dapat bermain pada perhelatan multicabang tersebut. (bbs/dek)

Raibnya Honor TAPD Rp1,6 Miliar Mulai Terkuak, Gubsu Minta Jangan Dipolitisir

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meminta semua pihak jangan mempolitisir kasus uang Rp1,6 miliar yang raib untuk pembayaran honor Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) tersebut. Dia menegaskan, serahkan semua proses penyelidikan yang tengah dilakukan pihak kepolisian, paska komplotan pencuri uang itu mulai terkuak pada pekan lalun

“Biar diproses polisi, biar diproses sampai tuntas, jangan dihalangi dia (kepolisian) dalam penyelidikannya, sehingga bisa tuntas,” ujarnya menjawab wartawan di Medan, Jumat (27/9).

Edy yang baru saja pulang dari Korea mengatakan, dengan terungkapnya kasus itu, hasil pemeriksaan Inspektorat Sumut juga tetap ditunggu. “Semua berjalan simultan, jangan lagi dibawa ke mana-mana, termasuk ke politik, kita harus sudah riil,” tegas mantan Pangkostrad itu.

Gubernur juga berharap, agar para pelaku pencurian uang itu segera diberikan ganjaran hukum sesuai perbuatan mereka. “Sudah pasti itu orang yang berbuat jahat, berbuat jelek dan harus dihukum, ini kan negara hukum, oke!,” katanya.

Soal jabatan Raja Indra Saleh dan dua pejabat lain yang sebelumnya dinonaktif atas kasus ini, Edy menekankan, bahwa itu wewenang dan hak perogratifnya sebagai gubernur. Gubernur pun belum mau mengaktifkan Indra Saleh sampai tuntas dulu permasalahan kasus hilangnya Rp1,6 miliar tersebut.

Sebagaimana diketahui, Gubernur Edy menonaktifkan Indra Saleh dari jabatan sebagai Plt Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Setdaprovsu, maupun dari jabatannya sebagai sekretaris di badan itu, terhitung Jumat (20/9). Tidak hanya Indra Saleh, dua anggotanya juga ikut dinonaktifkan, yakni Fuad Perkasa sebagai Kabid Pengelolaan Anggaran dan Henri Pohan sebagai Kasubbid Pengelolaan Anggaran.

Sementara itu sebelumnya, Inspektur Provinsi Sumut Lasro Marbun mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang menyelesaikan naskah hasil pemeriksaan atas raibnya uang miliaran rupiah tersebut. “Selanjutnya akan dilaksanakan espose internal Inspektorat, setelah espose disusun laporan hasil pemeriksaan laporan,” katanya, Kamis (26/9).

Marbun menepis isu bahwa uang yang raib tersebut untuk ‘upah ketok’ bagi wakil rakyat. Ia menegaskan sesuai hasil pemeriksaan pihaknya, uang itu memang diperuntukkan membayar honorarium TAPD Sumut selama kegiatan pembahasan PAPBD 2019 dan RAPBD 2020. “Uang (Rp1,6 M) yang hilang peruntukannya untuk honorarium TAPD. Mengenai prosedur benar atau salah, mohon maaf itu bagian dari materi dan akan dimuat dalam laporan,” pungkasnya. (prn)

3 Jamaah Wafat, 2 Masih Dirawat di Arab Saudi

istimewa DIPERIKSA: Seorang jamaah haji menjalani pemeriksaan kesehatan di Asrama Haji Medan, Saat ini masih ada 2 jamaah Sumut dirawat di Makkah.
DIPERIKSA: Seorang jamaah haji menjalani pemeriksaan kesehatan di Asrama Haji Medan, Saat ini masih ada 2 jamaah Sumut dirawat di Makkah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO– Pasca berakhirnya operasional ibadah haji 1440 Hijriah, masih ada lima jamaah haji asal Sumut yang tertinggal di Tanah Suci karena sakit. Informasi terakhir yang diperoleh Sumut Pos, tiga dari lima jamaah haji tersebut telah wafat. Sedangkan dua jamaah lainnya hingga kini masih di rawat di Rumah Sakit Arab Saudi, menunggu untuk dipulangkan.

Ketiga jamaah yang wafat masing-masing, Raminah Baginda Harahap binti Baginda P Harahap (73) warga Jalan Pelita VI Medan, Jarwani Mat Kabari bin Ambari (89) warga Jalan Pendidikan I Dusun XII Sei Rotan, Percut Seituan, Deliserdang, dan Baginda Satio Malim Pohan bin Mara Perdamean (67) warga Portibi Julu, Padang, Kabupaten Padanglawas Utara.

Sedangkan, Muhammad Syafri Khaidir bin Khaidir NR (58) warga Kampung Baru Alur Dua Babalan, Kabupaten Langkat dan Syawaluddin Abdul Sinaga bin Abdul Hamid (68) warga Jalan Pancing Perjuangan, Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai, masih di rawat di RS Arab Saudi. “Yang satu dari Kloter 2 Kabupaten Langkat (M Syafri Khaidir) dan dari Kloter 19,” ujar Kepala Seksi (Kasi) Pendaftaran dan Dokumen Haji, Kemenag Sumit, Iyong Sahrial kepada Sumut Pos, Minggu (29/9).

Iyong menjelaskan, ketiga jamaah yang wafat tersebut, meninggal disebabkan sakit pernapasan. Seperti almarhum Jarwani, wafat pada tanggal 14 September 2019. Kemudian, Baginda Satio Malim Pohan, wafat pada tanggal 16 September 2019 dan Raminah Baginda Harahap wafat pada tanggal 17 September 2019.

Lebih lanjut, kata dia, saat ini kedua jamaah belum dimungkinkan untuk dipulangkan ke Tanah Air. Untuk itu, Kemenag Sumut tetap berkoordinasi dengan bagian transportasi Kementerian Agama pusat, untuk memulangkan dua jamaah tersebut.

“Ada petugas transportasi kita akan ke Jakarta, lalu transportasi Jakarta ini akan mendampingi sampai Medan. Ketika kita dapat kabar, kita akan hubungi keluarganya kemudian Kakan Kemenag asal kloternya, sama-sama disambut nanti di Bandara Kualanamu,” terangnya.

Sementara, dua jamaah tetap mendapatkan pendampingan selama di rawat di Arab Saudi. “Disana ada Dakker, Kantor Urusan Haji juga ada disana. Bahkan bagi yang meninggal inipun yang mengeluarkan surat meninggalnya juga Konjen (konsulat jenderal),” pungkasnya. (man)

10 Oktober, Groundbreaking Danau Toba, 7 Investor Investasikan Rp6,1 Triliun

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sempat terkendala pengadaan lahan, namun secara umum pembangunan kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) Danau Toba cukup positif, dan akan segera dilakukan ground breaking. Ketua Tim Percepatan Pembangunan 10 Bali Baru Kementerian Pariwisata dan Ketua Kelompok Kerja Pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Hiramsyah Sambudhy Thaib mengatakan, ground breaking akan dilakukan pada 10 Oktober mendatang.

Menurut Hiramsyah, hingga September 2019, terdapat tujuh investor atau Penanam Modal Asing (PMA) dan Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) yang berinvetasi di Danau Toba. PMA tersebut berasal dari berbagai negara di Asia, terutama China, Jepang, dan Korea Selatan.

Total nilai investasi dari ketujuh PMDN dan PMA yang masuk tersebut sebesar Rp6,1 triliun dengan fokus pengembangan pada fasilitas akomodasi atau hotel. “Masuknya mereka, mendorong kami untuk mempercepat pembangunan destinasi wisata super prioritas Danau Toba,” kata Hiramsyah, Minggu (29/9).

Selain Danau Toba, juga akan dilakukan groundbreaking untuk destinasi lainnya seperti Borobudur yang akan dilakukan pada akhir tahun, dan lainnya seperti Lombok, Labuan Bajo, dan Manado-Bitung-Likupang pada kuartal I-2020. Dengan mulai siapnya destinasi super prioritas ini, Hiramsyah mengharapkan, pada 2020 dan ke depannya pertumbuhan sektor pariwisata dapat bertahan di level dua digit namun dengan angka lebih besar, sekitar 20 persen.

Investasi yang terus tumbuh target tersebut bukan tanpa alasan, jika bertolak dari pencapaian yang tetap menunjukkan tren positif. Hiramsyah mengungkapkan, pada 2017, terjadi pertumbuhan investasi sebesar 32 persen. Angka ini mengungguli pertumbuhan total investasi keseluruhan sektor yang hanya sebesar 13 persen. Pertumbuhan investasi pariwisata tersebut terdiri dari PMDN yang melonjak 188 persen dan PMA yang meningkat 32 persen.

Sementara tahun 2018, pertumbuhan investasi sektor pariwisata menurun 10 persen. Namun, penurunan ini masih di atas angka pertumbuhan total investasi keseluruhan sektor yang mencapai 4,1 persen. “Pertumbuhan investasi pariwisata tersebut terdiri dari PMDN yang meningkat 42 persen dan PMA yang turun sebesar 28 persen,” urai Hiramsyah.

Kontribusi terbesar berasal dari modal asing yakni senilai 952,95 juta dollar AS atau ekuivalen Rp13,5 triliun. Sementara modal dalam negeri sekitar 655,7 juta dollar AS atau setara Rp9,3 triliun.

Adapun jumlah proyek yang terealisasi sebanyak 2.668 proyek dari PMA dan 586 proyek dari PMDN.

Percepatan pembangunan lima destinasi wisata super prioritas ini juga didukung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui kucuran anggaran senilai Rp7,1 triliun pada tahun depan. Anggaran tersebut melonjak signifikan bila dibandingkan tahun 2019, yang hanya sebesar Rp1,7 triliun.

Dari anggaran Rp7,1 triliun tersebut, anggaran terbesar dialokasikan untuk kawasan Danau Toba senilai Rp2,5 triliun untuk unit organisasi Sumber Daya Air (SDA), Bina Marga, Cipta Karya, dan Penyediaan Perumahan.

Selain itu, untuk kawasan Mandalika yakni senilai Rp 1,7 triliun dan Borobudur sebesar Rp1,3 triliun. “Yang besar Borobudur, Lombok (Mandalika), dan Toba, karena areanya luas,” ujar Kepala Badan Pengembangan Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hadi Sucahyono, Minggu, 29 September 2019.

Sementara itu, kawasan Labuan Bajo mendapatkan alokasi anggaran Rp 1 triliun. Sisanya untuk kawasan Likupang Rp563,8 miliar. Likupang belakangan masuk ke dalam daftar kawasan superprioritas karena untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus Bitung.

Hadi mengatakan, potensi infrastruktur menuju Likupang sudah ada, yakni jalan tol Manado-Bitung yang dijadwalkan beroperasi tahun depan. “Sentuhan sedikit, bisa mendatangkan turis banyak. Apalagi orang yang transit mau ke Bunaken misalnya, kami geser dulu ke sana (Likupang) sebelum ke Bunaken,” ujarnya.

Alasan itulah yang membuat Presiden Joko Widodo mendorong destinasi wisata di Kabupaten Minahasa Utara itu masuk ke dalam daftar destinasi superprioritas. Sebelumnya, hanya ada empat destinasi superprioritas, yakni Candi Borobudur, Danau Toba, Lombok, dan Labuan Bajo. Keempatnya menunjukkan tren kenaikan kunjungan wisatawan dalam beberapa tahun terakhir.

Hadi mengatakan, potensi menghidupkan KEK Bitung membuat Likupang layak masuk destinasi superprioritas kendati jumlah wisatawan masih rendah. Dari anggaran dukungan infrastruktur PUPR untuk Likupang pada 2020 sebesar Rp 563,8 miliar, anggaran unit organisasi Sumber Daya Air dialokasikan Rp22 miliar, Bina Marga Rp108,7 miliar, Cipta Karya Rp345,2 miliar, dan Penyediaan Perumahan Rp87,9 miliar.(kpc/bbs)

Poldasu Telusuri Dalang di Balik Aksi Demo Pelajar

UNJUK RASA: Para pelajar saat melakukan demontrasi di depang Gedung DPRD Sumut, Jumat (27/9) lalu. Demontrasi yang menolak revisi UU KPK dan KUHP ini berujung ricuh.
UNJUK RASA: Para pelajar saat melakukan demontrasi di depang Gedung DPRD Sumut, Jumat (27/9) lalu. Demontrasi yang menolak revisi UU KPK dan KUHP ini berujung ricuh.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ratusan pelajar yang diamankan saat demontrasi berujung rusuh di gedung DPRD Sumut, Jumat (27/9) pekan lalu, kini telah dipulangkan ke keluarganya masing-masing. Meski begitu, Polda Sumut akan menelusuri aktor di balik aksi ratusan pelajar yang menolak Revisi Undang Undang KPK dan Revisi KUHP tersebut.

KAPOLDA Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan, melibatkan pelajar untuk melakukanLak mereka yang masih tergolong pelajar. “Kita khawatir, mereka ini menjadi korban dari pihak-pihak tertentu, karena tujuannya untuk membuat onar di negara kita ini. Kami mengimbau agar seluruh orangtua ikut mengawasi anak-anak kita ini. Saya yakin mereka belum paham apa yang mereka tuntut ini,” ujarnya.

Sementara, ratusan pelajar yang diamankan saat terjadi kerusuhan dalam aksi tersebut, telah dipulangkan ke keluarganya masing-masing. Mereka dipulangkan pada Jumat (27/9) malam itu, juga setelah dijemput orangtuanya.

“Pelajar yang diamankan berjumlah 143 orang. Mereka semua telah dipulangkan pada malam itu juga (mulai pukul 19.00 sampai 22.00 WIB),”n

ujar Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto melalui Kasat Narkoba Polrestabes Medan AKBP Raphael kepada wartawan, kemarin.

Disebutkan dia, para pelajar yang dipulangkan telah dilakukan pendataan. Sekitar 90 persen, merupakan pelajar yang statusnya masih aktif. Namun sayangnya, tidak dijelaskan berasal dari sekolah mana saja pelajar tersebut. “Kami tidak mencatat nama sekolah mereka, yang kami catat hanya nama dan alamat mereka. Makanya, yang datang menjemput hanya orangtua mereka, bukan gurunya,” sebut Raphel.

Dikatakannya, sebelum dikembalikan kepada pihak keluarga, 143 pelajar ini dilakukan tes urine. Hasilnya, diketahui ada yang positif menggunakan narkoba jenis sabu-sabu dan ada juga yang terindikasi mengonsumsi sabu-sabu serta ganja kering. “Satu orang positif menggunakan sabu-sabu dan tiga orang terindikasi pernah menggunakan sabu-sabu dan ganja,” bebernya.

Ia mengaku, keempat pelajar, baik yang terindikasi pernah menggunakan narkoba dan pemakai narkoba sudah dilakukan upaya untuk rehabilitasi. “Kami sudah ketemu dengan orangtua dari empat orang ini. Karena mereka masih pelajar, maka kita rekomendasikan agar direhab dan sudah disetujui oleh masing-masing orangtua,” tukasnya.

Sementara, Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menyesalkan pelajar di Medan ikut unjuk rasa. Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait mengatakan, para pelajar yang terlibat dalam aksi dieksploitasi oleh para oknum-oknum yang memiliki kepentingan politik. “Anak-anak ini fakta menunjukkan dimanfaatkan untuk tujuan politik oleh kelompok tertentu. Hal itu tidak dibenarkan, bahkan dilarang oleh undang-undang,” kata Arist.

Dia menyatakan, para pelajar sangat dilarang untuk mengikuti kegiatan politik. Karenanya, tindakan kepolisian yang mengamankan mereka sudah layak dilakukan. “Mereka bukan bagian dari mahasiswa dan sangat dilarang. Penegak hukum sudah pantas mengamankan anak-anak itu, tetapi dengan pendekatan lebih humanis,” tuturnya.

Menurut Arist, pemanfaatan pelajar dalam aksi demo sudah tersistematis, terstruktur dan teroganisir oleh oknum yang memiliki kepentingan. Sebab, bukan hanya tejadi di Medan saja, melainkan hampir meliputi seluruh daerah para pelajar berunjuk rasa. “Makanya, kita minta dengan tegas untuk tidak memanfaatkan anak-anak dalam berpolitik. Selain itu, diminta kepada aparat kepolisian segera mengambil tindakan tegas pelaku yang memanfaatkan pelajar,” ketusnya.

Arist menambahkan, diharapkan kepada orangtua dan pemerintah dapat membina para pelajar dengan baik. Tidak hanya itu, lakukan pendekatan dengan anak untuk menasehati hal-hal apa saja yang tidak boleh dilakukan dengan usia dini. “Anak itu harus dibina dan dipanggil orangtuanya, untuk diberi pengarahan supaya tidak terlibat dalam kegiatan apapun yang berujung politik. Anak-anak ini hanya menjadi korban dari para kelompok,” tandasnya.

Awasi Kegiatan Pelajar Lebih Ketat

Anggota DPRD Sumatera Utara, Zeira Salim Ritonga meminta para orang tua dan kepala sekolah lebih ketat mengawasi para pelajar agar tidak ikut-ikutan melakukan demonstrasi, mengingat sebagian besar usia mereka masih di bawah umur. “Perlu kontrol orang tua dan sekolah dalam mengawasi kegiatan para murid sekolah,” katanya menjawab Sumut Pos, Minggu (29/9).

Kejadian yang belakang ini terjadi, ungkap dia, dimana para demonstran banyak yang anarkis melakukan perusakan-perusakan fasilitas publik, memang sangat merugikan semua pihak. “Jangan sampai informasi-informasi yang tidak lengkap disajikan kepada murid-murid sekolah sehingga mereka terprovokasi untuk melakukan demontrasi yang berujung pada kerusuhan,” katanya.

Menurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, Dinas Pendidikan Sumut juga perlu segera mengimbau seluruh sekolah di Sumut untuk secara ketat mengawasi aktivitas pelajar terutama pada jam-jam sekolah. “Jangan sampai mereka bolos sekolah hanya karena ingin ikut-ikutan demo, namun sebagian besar mereka tidak tahu inti persoalan. Perlu diwaspadai kepentingan politik menggunakan para murid sekolah sebagai martil untuk memancing kerusahan,” tegas dia.

Selain itu, sambung Zeira, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga harus berperan aktif mengimbau masyarakat untuk tidak memperbolehkan anak dibawah umur berdemonstrasi. Menyoal tuntutan massa pelajar dan mahasiswa yang disampaikan dalam aksi, dia menilai sebenarnya tuntutan itu sudah ditunda sampai adanya kesepahaman antara pemerintah, DPR dan masyarakat.

“Banyak kesalahpahaman masyarakat terhadap RUU KUHP dan RUU KPK. Ini terlihat dari postingan dimedia-media yang tidak memberikan informasi yang lengkap. RUU ini kan merivisi KUHP yang sudah ratusan tahun lebih belum disesuaikan dengan keadaan saat ini. Ini KUHP zaman Belanda dulu, disempurnakanlah saat ini,” katanya.

Terkait RUU KPK, imbuh dia juga perlu untuk direvisi dengan memperkuat lembaga antirasuah tersebut. Dimana dengan mempertimbangkan kepastian hukum dan hak asasi manusia (HAM). “Seperti SP3 yang harus dirivisi. Dimana di KPK harus ada SP3 agar jelas kepastian hukumnya sesuai dengan KUHAP. Dewan Pengawas diperlukan guna lembaga KPK bekerja profesional. Sebab KPK adalah jaksa yang diperlakukan untuk kejahatan luar biasa (kasus korupsi), jangan sampai KPK kesannya abuse of power,” pungkasnya.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumut, Arsyad Lubis, mengaku risau melihat banyaknya pelajar demo di Kota Medan. Karena itu, pihaknya membantu Polda Sumut meredam aksi pelajar dengan cara persuasif. “Kita inginkan pelajar tidak lagi demo dan harus terus belajar di sekolahnya untuk mendapatkan prestasi baik. Bukan ikut aksi demo, “ ucap Arsad Lubis usai melakukan dialog dan koordinasi dengan DirBinmas Polda Sumut, di Medan, Sabtu (28/9).

Arsad Lubis mengimbau semua pihak untuk tetap menjaga Sumut sebagai miniaturnya Indonesia yang mempunyai berbagai macam suku dan agama. “Optimalkan pelajar untuk belajar dan sebagai generasi penerus bangsa. Pelajar jangan dijadikan alat politik, karena mereka masih sangat muda dan belum saatnya diajak dan dipengaruhi untuk turun ke jalanan, “ ujarnya.

Arsad mengaku, ada indikasi bahwa pelajar diajak oleh orang yang tidak bertanggung jawab/provokator untuk menjadi martil supaya situasi bertambah kacau. Adapun hasil pertemuan itu agar Kadisdik membuat surat edaran kepada para kepala sekolah, baik SMA negeri dan swasta agar melarang siswanya demo, tapi fokus mengikuti pelajaran.

“PJU Polda Sumut dan Polres jajaran pada hari Senin menjadi pembina upacara di sekolah – sekolah. Menjalin kerja sama dengan Polri dan aparat keamanan setempat untuk menjaga sekolah tetap kondusif, “ tandasnya.

Sementara itu, Sekretaris DPRD Sumut Erwin Lubis mengatakan hingga kini pihaknya belum menghitung kerugian atas kerusakan fasilitas di gedung dewan selama menjadi sasaran lemparan benda keras oleh demonstran. “Belum, belum ada. Nanti kami komunikasikan ke pemprov dan gubernur. Kami masih mendata bagian dan ruangan mana saja yang rusak,” katanya. (ris/prn)