25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 511

Maju di Pilkada 2024, Sereida Tambunan Siap Berkontribusi Memajukan Kabupaten Toba

Bacalon Bupati Toba, Sereida Tambunan.(BAGUS SYAHPUTRA/SUMUT POS)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bakal Calon (Bacalon) Bupati Toba, Sereida Tambunan mengikuti fit and proper test, di Kantor DPD PDI Perjuangan, di Jalan Jamin Ginting, Kota Medan, Selasa (11/6). Dia siap bertarung di Pilkada Toba 2024.

Untuk diketahui, Sereida Tambunan, yang merupakan anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta 2014-2019 dan sekarang menjadi Sekretaris Internal DPP PDI-P. Kini, Sereida Tambunan pulang kampung untuk membangun kampung halamannya di Kabupaten Toba, lebih baik lagi kedepannya

Pada tanggal 5 Juni 2024 lalu, Sereida secara resmi mendaftar sebagai bakal calon Bupati Toba dan mendaftarkan diri ke PDIP.

“Alasan dibalik keputusan saya untuk maju sebagai bakal calon Bupati adalah karena Toba merupakan kampung halaman saya sendiri,” ucap Sereida Tambunan, kepada wartawan di Kota Medan.

Sereida mengatakan bahwa ia telah aktif terlibat dalam partai sejak tahun 2004 dan telah memiliki pengalaman dalam gerakan sosial, terutama dalam advokasi tanah dan lingkungan hidup sejak tahun 90-an.

“Berangkat dari situ, saat saya menjadi anggota DPRD DKI Jakarta, saya berbasis di Dapil 8 daerah Jakarta Selatan. Namun, saat ini saya merasa terpanggil untuk kembali ke Toba, karena saya melihat bahwa perkembangan pariwisata di sana cukup lambat dan masih terdapat berbagai permasalahan yang perlu ditangani, seperti masalah sampah yang belum tertata dengan baik,” jelas Sereida.

Dalam upayanya untuk membenahi situasi tersebut, Sereida telah memilih takeline ‘Toba Na Ture Jala Na Sere’ yang artinya Toba yang tertata dan gemilang. Ia menjadikan perbaikan kondisi Toba sebagai tantangan utamanya, untuk memberikan kontribusi yang signifikan pada Kabupaten Toba.

“Menurut saya Toba ini sebagai kabupaten induk dan saya lihat perkembangan pariwisatanya, cukup lambat dan banyak hal di Toba kurang tertata termasuk masalah sampah dan ini tidak tertata dengan baik,” ucapnya.

Sebagai bagian dari tahap awal seleksi, Sereida telah mengunjungi Toba untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat di Toba. Ia turun langsung ke pasar-pasar untuk mendengarkan keluhan dan masukan dari para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta melihat langsung kondisi fasilitas pasar di Toba. Dari pengamatannya ini, Sereida percaya bahwa Toba memiliki potensi untuk menjadi daerah yang tertata dengan baik.

“Visi saya adalah membawa Kabupaten Toba menuju keadaan yang lebih tertata, teratur, bersih, sehat, dan makmur secara ekonomi serta bebas dari praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme, menuju Toba Gemilang 2035,” tegas Sereida.

Sereida juga telah merumuskan program prioritas dalam visinya tersebut, yang meliputi pelestarian lingkungan dan pengembangan pariwisata berkelanjutan, penguatan pendidikan dan kesehatan, pemberdayaan ekonomi lokal, pembangunan infrastruktur dan teknologi, serta pemerintahan yang transparan dan inklusif.

Dalam menghadapi Pilkada Kabupaten Toba, Sereida berharap dapat mendapatkan pasangan yang tepat dari partainya, PDI-P. Ia menyerahkan keputusan tersebut sepenuhnya kepada partai dan menunjukkan bahwa PDI-P biasanya mempertimbangkan kemampuan seseorang untuk memimpin Toba dalam mengajukan pasangan calon.

“Saya juga akan bersaing dengan petahana, yaitu Poltak Sitorus, yang mendapatkan surat mandat dari partai. Meski begitu, saya yakin bahwa sebagai putri asli Toba, saya dapat membawa warna baru dalam program kerja. Semua peluang itu pasti ada,” ujar Sereida.

Seandainya Sereida dipasangkan dengan Poltak, ia menekankan bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan partai.

“Namun demikian, ada harapan besar dari kaum perempuan untuk memimpin di Toba, terutama setelah saya melihat potensi yang ada dalam kunjungannya ke Toba,” tutur Sereida.(gus/han)

Setelah Tiga Bulan, Polsek Binjai Kota Ungkap Kasus Curanmor

DIAMANKAN; Pelaku pencurian kendaraan bermotor diamankan Polsek Binjai Kota.Humas Polres Binjai/Sumut Pos.

BINJAI, SUMUTPOS.CO- Unit Reskrim Polsek Binjai Kota mengungkap kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) setelah dua bulan berlalu dilaporkan. Kasi Humas Polres Binjai, Iptu Riswansyah menguraikan, korban berinisial AF (63) kehilangan sepeda motor BK 4188 PAM di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Setia, Binjai Kota, Minggu (19/3/2024).

“Korban saat itu mau pulang arisan di dekat rumahnya, Jalan Imam Bonjol, Gang Balai, Kelurahan Setia, Binjai Kota. Saat korban mau mengambil motornya, tidak ditemukan lagi,” kata Riswansyah, Selasa (11/6/2024).

Korban yang merasa dirugikan, membuat laporan ke Polsek Binjai Kota sesuai dengan nomor: LP/B/18/III/2023/SPKT Polsek Binjai Kota/Polres Binjai/Polda Sumut, Rabu (22/3/2024). Atas laporan korban, Unit Reskrim Polsek Binjai Kota melakukan penyelidikan dan akhirnya membuahkan hasil setelah dua bulan berlalu.

“Pelaku berinisial SL (47) warga Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pekan Binjai diamankan petugas, Minggu (10/6/2024) pukul 04.00 WIB,” kata Riswansyah.

Dari tangan pelaku, polisi menyita barang bukti 1 lembar STNK asli Yamaha MIo J BK 4188 PAM dan 1 kunci kontak sepeda motor. “Pelaku disangkakan pasal 363 subsider 352 KUHP dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun,” tukasnya. (ted/han)

DPRD Medan Minta Perhatian Disdikbud, Sejumlah Sekolah di Medan Utara Tak Miliki Guru Agama Kristen

RAPAT: Margaret MS saat rapat pembahasan LPj Wali Kota Medan pelaksanaan APBD TA 2023 di ruang Banggar gedung DPRD Medan, Selasa (11/6/2024) siang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO-Anggota DPRD Medan, Margaret MS, mengaku miris melihat sejumlah sekolah negeri dan swasta tingkat SD dan SLTP di Kota Medan, terutama kawasan Medan Utara. Pasalnya disana, cukup banyak sekolah yang tidak memiliki guru agama Kristen. Padahal, sekolah tersebut memiliki siswa beragama Kristen.

“Kita berharap hal ini menjadi perhatian khusus Pemko Medan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) agar segera ditindaklanjuti,” ucap Margaret MS saat melakukan rapat pembahasan LPj Wali Kota Medan pelaksanaan APBD TA 2023 di ruang Banggar gedung DPRD Medan, Selasa (11/6/2024) siang.

Dalam rapat Banggar dipimpin Wakil Ketua DPRD Medan H.T Bahrumsyah itu, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan, Benny Sinomba Siregar dan sejumlah OPD Pemko Medan tampak.

Selain Margaret, sejumlah Anggota DPRD yang bergabung di Banggar juga tampak hadir, yakni Paul Mei Anton Simanjuntak, Modesta Marpaung, Dhiyaul Hayati, Syaiful Ramadhan, Renville P Napitupulu dan Sudari ST.

Pada kesempatan itu, Margaret menyampaikan dengan penuh harapan agar Disdikbud Kota Medan dapat menempatkan guru agama Kristen di tempat sekolah yang memiliki siswa Kristen.

“Kita harapkan ada guru Kristen yang PNS, PPPK ataupun honorer ditempatkan disana,” sebut Margaret.

Disampaikan Margaret MS yang duduk kembali sebagai Anggota DPRD Medan periode 2024-2029 itu, selain pendidikan formal, pendidikan agama juga sangat perlu diterapkan dalam lingkungan sekolah agar siswa mendapat pendidikan akhlak.

“Semoga hal ini menjadi perhatian Disdikbud. Kota Medan sebagai kota besar dan majemuk, aneh juga kalau guru agama kristennya tidak ada,” ungkapnya.

Menyikapi pernyataan Margaret, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan, Benny Sinomba Siregar menyebutkan bahwa hal itu akan menjadi perhatian mereka dan segera akan mengevaluasinya.
(map/han)

Kapoldasu Terima Tiga Ulama Sumut, Lahan Al-Washliyah Ikut Dibicarakan

POLDASU: Dari kiri Prof Dr KH Amiruddin MS MA MBA PhD, KH Zulfikar Hajar Lc, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi SH SIK MSi, Al-Ustadz Dr H Amhar Nasution MA, Assoc Prof Dr H Ismail Effendy MSi dan Akmal Samosir bertemu di Mapoldasu.ISTIMEWA.

KAPOLDASU Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi SH SIK MSi menerima tiga ulama Sumut di ruang kerjanya di Medan, Senin (10/6).

Tiga ulama itu Prof Dr KH Amiruddin MS MA MBA PhD, KH Zulfikar Hajar Lc dan Al Ustadz Dr H Amhar Nasution MA. Turut hadir Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Sumut Assoc Prof Dr H Ismail Efendy MSi dan fungsionaris Al-Washliyah Akmal Samosir.

Berbagai hal dibicarakan. Terutama komitmen Kapoldasu menciptakan rasa aman bagi masyarakat, memberantas narkoba, judi dan lainnya. Juga dibicarakan penegakan hukum, termasuk lahan Al-Washliyah.

Usai pertemuan, Al-Ustadz Dr H Amhar Nasution MA mendukung komitmen Kapoldasu. Terutama untuk penegakan hukum bagi masyarakat dan pemberantasan narkoba tanpa pandang bulu.

”Dalam penegakan hukum bagi masyarakat, juga ikut dibicarakan masalah lahan Al-Washliyah,” jelas Ustadz Amhar pada pertemuan dengan media di Medan, kemarin yang dihadiri tokoh masyarakat Dr H Sakhyan Asmara MSP dan Aktivis 98 Tunggul Charles E Butar-butar.

Al-Ustadz Dr H Amhar Nasution MA mengutarakan bahwa Agung Setya Imam Effendi yang telah setahun memimpin Poldasu diyakini mumpuni selaku pengayom dan pelindung masyarakat. ”Beliau komit penegakan hukum, harus berjalan baik,” katanya.

Itulah sebabnya, lanjut Al-Ustadz Dr H Amhar Nasution MA, penegakan hukum atas lahan milik Al-Washliyah yang merupakan salah satu organisasi keagamaan terbesar di tanah air, mendapat perhatian khusus dari Kapoldasu.

”Sudah lebih 20 tahun, lahan 32 hektar yang dibeli Al-Washliyah dari PTPN 2 di Desa Helvetia, Labuhandeli, Kabupaten Deliserdang ini belum bisa dimanfaatkan oleh Al-Washliyah. Hal ini karena masih ada yang mencoba mendudukinya tanpa alas hak,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa oroses hukum juga sudah berjalan hingga Mahkamah Agung. Kini kepemilikannya sudah berkekuatan hukum tetap (inkracht). Untuk itu Al-Washliyah segera memanfaatkan untuk pembangunan Al-Washliyah Centre.

”Inilah yang kita sampaikan kepada Bapak Kapoldasu. Apabila prosesnya, sampai kepada eksekusi fisik yang dikeluarkan oleh pengadilan, maka jajaran Polda menyikapi penegakan hukum ini dengan arif sesuai ketentuan dan peraturan yang ada,” sebutnya.

Kapoldasu, lanjutnya, merespon positif dan meminta dilaporkan perkembangan yang ada. Termasuk jika akan dilakukan eksekusi, supaya bisa menyikapi untuk penegakan hukum yang berlaku.

Assoc Prof Dr H Ismail Effendy MSi yang juga kuasa PB Al Washliyah menjelaskan bahwa pihaknya sejak 2004 memperjuangkan hak milik organisasi ini, baik dengan masyarakat yang mengaku memiliki itu hingga membayar lahan kepada PTPN 2.

Ismail Effendy menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sudah memenangkan semua perkara, baik perdata maupun hak kepidanaannya sudah diserahkan kepada Al-Washliyah.

Ia juga merinci bahwa pada 13 Mei 2024 dilakukan sita eksekusi dan pengukuran ulang dilakukan pada 5 Juni 2024. Tahap selanjutnya adalah eksekusi fisik yang diharapkan selesai Juli 2024.

Meski begitu, lanjut Ismail Effendy, pihaknya masih berupaya bernegosiasi dengan bantuan FKDM Sumut dan FKDM Deliserdang sebelum dilakukan eksekusi fisik. ”Dalam hal ini, bantuan dari Poldasu dan jajarannya sangat diharapkan dalam penegakan hukum ini,” tegasnya.

Menanggapi ini, Aktivis 98 Tunggul Charles E Butar-butar mengapresiasi Kapolda Sumut yang komit dalam penegakan hukum di tengah-tengah masyarakat.

”Negara kita adalah negara hukum. Proses yang ada di Al-Washliyah ini sudah tahap proses hukum tertinggi dan sudah inkracht. Semua pihak harus menghormatinya,” ujarnya.

Ia yakin Poldasu dan jajarannya mampu menuntaskan masalah hukum ini agar tidak berlarut-larut. ”Kita mendukung kepolisian untuk segera menuntaskan permasalahan hukum ini,” katanya. (dmp)

Mobil Penumpang Ditimpa Peti Kemas, Satu Orang Tewas

TERTIMPA: Sebuah mobil tertimpa peti kemas yang diangkut oleh truk tronton, di Jalan Pulau Nias Selatan, Bundaran Kawasan Industri Medan (KIM) II Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Senin, (10/6/2024), sekitar pukul 17.00 WIB. Akibatnya, satu orang tewas di lokasi kejadian.

MEDAN DELI, SUMUTPOS.CO-Peti kemas yang diangkut truk kontainer jatuh yang mengalirkan, pengendara mobil penumpang tewas. Peristiwa maut tersebut terjadi di Jalan Pulau Nias Selatan, Bundaran Kawasan Industri Medan (KIM) II Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Senin, (10/6/2024), sekitar pukul 17.00 WIB.

Korban Suhartono (50) warga Jalan Almunium Raya Gang Salamoen, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan. Korban diketahui merupakan karyawan BUMN, yang saat itu mengemudikan mobil Toyota Kijang BK 1631 HB.

Sedangkan, truk tronton BK 8569 DR yanh dikemudikan Zusry Elfredy Ambarita, merupakan warga Simpang Empat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Peristiwa kecelakaan maut ini sempat viral di media sosial.

Berdasarkan kronologi kejadian yang dihimpun Sumut Pos dari Satuan Lalulintas Polres Pelabuhan Belawan, menyebutkan truk tronton yang membuat peti kemas, melintas dari arah KIM I menuju ke arah KIM II. Sedangkan, mobil penumpang Toyota Kijang berjalan dari arah Wisma KIM menuju ke arah Gerbang Tol Mabar I.

“Sesampainya di lokasi kejadian, truk tronton bermuatan peti kemas diduga mengalami rem blong,” ucap Kepala Satuan Lalulintas Polres Pelabuhan Belawan, AKP Edward Simanjuntak, dalam keterangannya, Senin (10/6/2024) malam.

Lanjut, Edward Simanjuntak mengungkapkan truk tronton, menabrak pembatas jalan di Bundaran KIM II. Lalu, peti kemas erjatuh ke sebelah kanan dan langsung menimpa Mobil Toyota Kijang tersebut.

“Akibat kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut, pengemudi Toyota Kijang mengalami luka-luka, dan meninggal dunia di TKP,” ucap Edward Simanjuntak.

Edward Simanjuntak mengungkapkan sempat mengalami kesulitan mengevakuasi korban, karena jasad korban terjepit di bagian dalam mobilnya dan tertimpa kontainer tersebut.

Evakuasi korban berhasil dilakukan setelah mobil korban ditarik menggunakan alat berat, untuk dikeluarkan dari kontainer menimpa mobil Toyota Kijang itu.

“Selanjutnya, korban dibawa ke RSUD Pirngadi Medan, dan kedua kendaraan mengalami kerusakan,” sebut Edward Simanjuntak.

Kini, pihak kepolisian sudah mengamankan sopir truk, dan kedua kendaraan bermotor guna proses hukum dan penyidikan selanjutnya.(mag-1/han)

DPRD Sebut Kas Pemko Medan Kacau Balau Akibat Sejumlah Proyek Multiyears

Anggota Komisi IV DPRD Medan, Hendra DS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota Komisi IV DPRD Kota Medan, Hendra DS, menyebutkan proyek-proyek multiyears yang dikerjakan sejak tahun lalu membuat kas keuangan Pemerintah Kota (Pemko) Medan menjadi kacau balau. Proyek-proyek multiyears yang membuat kacaunya kas Pemko Medan itu terdapat pada Dinas Perumahan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (PKPCKTR).

Dikatakan Ketua Partai Hanura Kota Medan itu, berdasarkan data neraca keuangan Pemko Medan tahun anggaran (TA) 2022 dan 2023, ternyata aset lancar Pemko Medan TA 2023 jauh lebih sedikit dibanding TA 2022.

Pada neraca Pemko Medan itu diketahui, aset lancar yang ada di saldo kas daerah pada TA 2022 berjumlah Rp.540,060 Miliar. Sementara pada tahun anggaran 2023, jumlahnya mengalami penurunan yang luar biasa, yakni hanya ada di angka Rp.48,587 miliar.

“Artinya, sebesar Rp500 Miliar ‘hilang’. Itulah yang membuat buat keuangan di Pemko Medan ‘cengap-cengap’. Sangat kita sesalkan,” ucap Hendra, Senin (10/6/2024) sore.

Dikatakan Hendra, dalam laporan pertanggungjawaban (LPj) Wali Kota Medan terhadap anggaran 2023, disebutkan bahwa defisitnya kas daerah disebabkan bertambahnya beban bayar di muka dari proyek multiyears yang dikerjakan oleh Dinas PKPCKTR Kota Medan.

Selain itu, katanya, PUD milik Kota Medan yang terus merugi setiap tahunnya juga menjadi penyebab investasi jangka panjang mengalami penurunan.

“Selain beban proyek multiyears, PUD milik Pemko Medan juga jadi beban karena merugi setiap tahun. Yaa, kalau rugi terus lebih PUD itu dimerger (gabung) atau ditutup saja,” ujarnya.

Hendra menyebutkan, saat ini penyertaan modal Pemko Medan ke PUD pada tahun anggaran 2022 sebesar Rp357,373 miliar dan pada tahun 2023 sebesar Rp.349,617 miliar.

“Jika terus defisit (kas daerah), maka akan berdampak pada keberlanjutan program pembangunan kota Medan ke depan,” pungkasnya.

Seperti diketahui, saat ini setidaknya ada empat proyek multiyears di Dinas PKPCKTR Kota Medan yang dimaksud sehingga membuat keuangan kas daerah Pemko Medan. Adapun keempatnya, yakni revitalisasi Stadion Kebun Bunga, pembangunan Islamic Center, pembangunan UMKM Center di USU, dan lanjutan Revitalisasi Lapangan Merdeka.
(map/han)