27 C
Medan
Wednesday, December 31, 2025
Home Blog Page 5329

Hapus Buku Lahan Eks HGU PTPN II Picu Konflik, Kelompok Tani: Harus Dikaji Ulang dan Direvisi

ist SERAHKAN:Kelompok Tani Sada Nioga Desa Lau Bekeri, Kutalimbaru, Deliserdang menyerahkan dokumen kepada Ketua JPKP Sumut, Trieyanto Sitepu sebagai pendamping penyelesaian lahan eks HGU PTPN 2.
ist
SERAHKAN:Kelompok Tani Sada Nioga Desa Lau Bekeri, Kutalimbaru, Deliserdang menyerahkan dokumen kepada Ketua JPKP Sumut, Trieyanto Sitepu sebagai pendamping penyelesaian lahan eks HGU PTPN 2.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kebijakan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumut terkait proses penghapusbukuan 2.216 hektare aset eks Hak Guna Usaha (HGU) PTPN II khususnya di Deli Serdang, Binjai, dan Langkat dinilai memicu konflik masyarakat. Untuk itu, kebijakan tersebut harus segera dikaji ulang dan direvisi.

Wakil Ketua Kelompok Tani Sada Nioga Desa Lau Bekeri, Kutalimbaru, Deli Serdang, Marlan Sinulingga menyatakan, kebijakan penghapusbukuan tersebut jelas sangat tidak terima. “Kami sangat tidak setuju, dari mana pula uang kami membayarnya. Kalau dibayar ke PTPN II, apa hak mereka sementara kami sudah menguasai sejak zaman Belanda. Lahan itu merupakan peninggalan nenek moyang kami, tapi kok disuruh pula membayar,” kata Marlan bersama Yusuf Sembiring (Sekretaris Kelompok Tani Sada Nioga) dan Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Sumut, di Kantor Sekretariat DPW JPKP Sumut Komplek Griya Sakinah, Percut Seituan, kemarin.

Diutarakan Marlan, sesuai SK Gubernur Sumut Nomor 168 Tahun 1980, lahan yang diduduki kelompoknya seluas 112 hektare telah diberikan kepada masyarakat, bukan kepada yang lain. “Apakah hukum itu berlaku surut, artinya ketika dikeluarkan SK Gubernur Sumut, lantas keluar kebijakan baru dari BPN Sumut maka tidak berlaku lagi? Jadi kalau masyarakat tidak mampu membayar bagaimana, apa diusir? Mestinya, ada solusi yang pro kepada rakyat. Kalau kebijakan BPN Sumut tetap dipertahankan, maka menimbulkan konflik berkepanjangan yang tidak akan selesai. Terus terjadi bentrok fisik yang mengakibatkan korban luka dan korban jiwa,” ungkapnya sembari mengatakan, di mana keberpihakan pemerintah kepada rakyat.

Dia menegaskan, apabila sudah hapus buku jangan pula dibebankan membayar lagi. Tapi, ini tidak karena kebijakan BPN Sumut untuk hapus buku tetap membayar.

Diceritakan Marlan, awalnya lahan yang mereka kuasai berjumlah sekitar 1.100 hektare. Kemudian, berkurang dan terus menyusut dari 900 hektare, 822 hektare hingga 112 hektare. “Masyarakat sudah menguasai dari zaman Belanda. Setelah Belanda angkat kaki dari tanah air, Presiden RI Soekarno menginstruksikan bahwa perkebunan yang dikuasai Belanda harus diduduki. Artinya, kuasai lahan dan kerjakan sesuai dengan kemampuan masing-masing, salah satunya lahan di Desa Lau Bekeri sejak tahun 1945,” paparnya.

Setelah berganti tahun, sambung Marlan, pemerintah di Sumut ingin mengembangkan provinsi ini dan dibentuklah PT Serat yang bergerak di bidang perkebunan. Ketika terbentuk PT Serat, ternyata persoalan di lapangan belum selesai. Masyarakat mau diusir dari lahan yang dikuasainya tanpa ganti rugi, tentu tidak mungkin. Akhirnya, terjadi bentrok fisik sehingga PT Serat gagal dalam mengelola.

Oleh karenanya, dialihfungsikan dan dibentuk PTPN IX (sekarang PTPN II). Namun, masyarakat tetap menguasai lahan dan tidak bisa diusir. Setelah 1965 dan pecahnya momen G30 S PKI, direbut paksalah tanah yang dikuasai warga seluas 822 hektare. “Siapa yang bertahan dituduh PKI pada saat itu di Desa Lau Bekeri. Dulunya, ada 7 desa namun digabungkan menjadi 1 desa. Akan tetapi, masyarakat tetap menuntut namun tak berhasil,” terangnya.

Ia melanjutkan, pada 1979, PTPN IX mengusulkan HGU diperpanjang. Namun, berdasarkan petunjuk Gubernur Sumut saat itu, Edward Waldemar Pahala Tambunan, untuk dibatalkan. Artinya, HGU tersebut tidak jadi diperpanjang dan keluarlah SK Gubernur Sumut Nomor 168 Tahun 1980. SK tersebut diperuntukkan untuk Desa Lau Bekeri dan Desa Sampecita Kecamatan Kutalimbaru dengan jumlah 12 desa. Tapi, sampai sekarang haknya tidak pernah didapat atau tidak jelas.

“Sudah dipertanyakan ke BPN Deli Serdang, Sumut dan pusat, tetapi tidak ada tanggapan atau solusi yang jelas hingga saat ini. Makanya, kami mengusulkan kepada Presiden RI Jokowi melalui Kepala Staf Kepresidenan agar diperhatikan untuk diberikan hak legalitasnya atas pengusaan lahan,” sebutnya.

Disinggung apakah lahan yang dikuasai berada dalam 2.216 hektare, Marlan tidak mengetahui pasti. Sebab, sampai sekarang pemerintah baik pusat maupun daerah belum menjelaskan apa memang termasuk atau tidak. Padahal, sejak tahun 1979-1980 sudah dihapusbuku tetapi tak kembali pada masyarakat lahan seluas 822 hektare. Hanya tersisa, 112 hektare.

“Warga Desa Lau Bekeri yang pribumi dan mengelola sejak zaman Belanda tidak kebagian seluruhnya. Jadi, yang kebagian adalah PT Panca Jaya (pengembang perumahan) dan warga hanya kebagian sisanya 112 hektare. Namun, ketika kami klaim ternyata sampai sekarang legalitasnya tidak ada. Sudah diurus tetapi tidak bisa dikeluarkan suratnya, namun kami yang menguasai secara fisiknya,” jelasnya.

Parahnya, Pemprovsu mengklaim lahan 112 hektare yang dikuasai warga milik mereka. Ketika itu, gubernurnya Raja Inal Siregar. Lalu, dibentuknya Yayasan Karya Darma dan kemudian dialihkan kepada PT Panca Jaya yang dibangun perumahan pada 1995-1996.

“Walau kita yang menguasai tetapi mereka tetap mengklaim miliknya, sehingga sering terjadi bentrok fisik hingga mengakibatkan korban luka bahkan korban jiwa melayang. Kami mempertanyakan, siapa yang bisa menyelesaikan persoalan ini? Makanya, kami mohon kepada Presiden RI melalui Kelapa Staf Kepresidenan yang berharap hak kami diberikan,” tukasnya.

Sementara, Ketua JPKP Sumut, Trieyanto Sitepu mengkritik kebijakan penghapusan buku lahan eks HGU PTPN 2 tersebut. Berdasarkan Undang Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 33 ayat 3, disebutkan bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara, dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Sedangkan UU Nomor 5/1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok Agrariapasal 2 menyatakan, atas dasar ketentuan Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 dan hal-hal sebagai yang dimaksud dalam pasal 1, negara sebagai organisasi kekuasaan seluruh rakyat. Dari kedua aturan tersebut, dapat diartikan tidak ada istilah tanah milik negara. Namun, yang ada adalah tanah dikuasai oleh negara.

“Dikuasai dengan dimiliki itu berbeda. Jadi, kami menilai dari dua aturan tersebut bahwa tanah eks HGU adalah tanah milik negara bukan Menteri BUMN,” kata Trieyanto.

Lebih lanjut dia mengatakan, berdasarkan UU Nomor 1/2004 Tentang Perbendaharaan Negara pasal 49 ayat 2 yaitu barang milik negara harus dilengkapi dengan status kepemilikan. Kemudian, pasal 57 ayat 1 dan 2, serta Peraturan Pemerintah Nomor 40/1996 Tentang HGU, bahwa pemegang HGU berkewajiban untuk menyerahkan kembali tanah yang diberikan dengan HGU kepada negara sudah HGU hapus. Dan, menyerahkan sertifikat HGU yang sudah dihapus tersebut kepada kepala Kantor Pertanahan. Dari sini artinya, ketika PTPN II telah habis masa HGU-nya maka secara serta merta harus dikembalikan kepada negara sertifikatnya.

“Jadi, kalau dianggap sebagai aset negara maka tidak mungkin lagi tanah yang HGU-nya sudah dikembalikan kepada negara masih dianggap sebagai aset. Hal ini juga melihat dari pasal 33 ayat 3 UUD 1945. Kalau aset itu sudah ada status kepemilikan,” sebut Trieyanto.

Ia mengkritik mengapa dalam diktum ketiga dan keempat kebijakan Kepala BPN Nomor 42, 43, 44 Tahun 2002 serta SK Kepala BPN Nomor 10 Tahun 2004 yang menyatakan, menyerahkan pengaturan penguasaan, pemilikan, pemanfaatan penggunaan tanah HGU kepada gubernur dan selanjutnya diproses sesuai ketentuan berlaku untuk memperoleh izin pelepasan Menteri BUMN.

“Kalau dikatakan izin pelepasan aset dari Menteri BUMN, maka berarti terkesan mengenyampingkan pasal 33 ayat 3 UUD 1945. Bagaimana mungkin, misalnya saya menyerahkan HGU kepada si A selama 25 tahun. Lalu, sesudah berakhir maka dimintakan izin pelepasan aset kepada Menteri BUMN,” jabarnya.

Oleh karena itu, tegas Trieyanto, setelah proses Pemilu 2019 pada 17 April mendatang selesai, maka akan menyatakan sikap kepada Presiden RI untuk melakukan peninjauan kembali atas diktum ketiga dan keempat SK Kepala BPN Nomor 42, 43, 44 Tahun 2002 serta, SK Kepala BPN Nomor 10 Tahun 2004. Hal ini terkait adanya izin pelepasan aset dari Menteri BUMN atas tanah yang dikuasai negara.

“Berdasarkan UU Nomor 14/2014 Tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP), kita mau tahu mana saja batasan wilayah aset PTPN II. Kita tidak tahu aset-aset milik perusahaan negara tersebut. Kita minta ini transparan atau disampaikan secara jelas. Kalau berdasarkan data nominatif, maka patut dipertanyakan nominatif atau masyarakat yang mana. Selain itu, lahan eks HGU seluas 2.216 hektare yang disampaikan kepala BPN Sumut telah mendapat persetujuan penghapusbukuan dari Menteri BUMN selaku pemegang saham. Begitu juga lahan eks HGU seluas 3.300 hektare akan ditata kembali,” cetusnya.

Dia menambahkan, negara harus adil dan pro kepada rakyat dalam persoalan lahan eks HGU PTPN II. “Kita khawatir akan timbul konflik berkepanjangan apabila kebijakan Kepala BPN Sumut tetap diberlakukan. Buktinya, sudah ada korban jiwa akibat konflik lahan tersebut, dan jangan sampai terjadi lagi kondisi seperti ini,” tandasnya. (azw)

Fasilitasi Warga Binaan, Petugas akan Dimutasi

TANDATANGANI: Petugas Lapas Kelas II Binjai melakukan penandatanganan Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM)
TANDATANGANI: Petugas Lapas Kelas II Binjai melakukan penandatanganan Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumut, Dewa Putu Gede akan menindak tegas berupa sanksi mutasi kepada petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) apabila kedapatan memfasilitasi warga binaan.

Hal itu disampaikan Putu saat menghadiri penandatanganan fakta integritas menuju zona Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani yang digelar Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Binjai, kemarin (10/4).

Pada kesempatan itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumut, Dewa Putu Gede meminta semua jajaran tidak menganggap tandatangan zona integritas WBK dan WBBM hanya seremonial belaka.

Dewa Putu pun menegaskan, dirinya akan memberikan sanksi tegas apabila petugas Lapas yang tidak menjalankan amanah integritas tersebut akan dimutasikan ke daerah pelosok.

Putu mencontohkan, integritas WBK yang dilanggar petugas seperti memfasilitasi telepon genggam (Handphone)kepada warga binaan. “Tak bisa dipungkiri hal itu dapat terjadi. Sepanjang integritas manusia (masih rendah). Bicara integritas bukan pegawai saja. Integritas warga binaan juga. Karena niat dan cara itu, dengan cara apapun akan dilakukan,” kata Putu di Lapas Binjai.

“Hancurkan hp kalau ditemukan. Kalau pegawai membawa fasilitasi, ditarik ke Kanwil dulu. Proses dan periksa yang bersangkutan. Kita letak di tempat lebih jauh,” tegas Putu.

Cara ini, kata dia, menuai efek jerah. “Sudah ada mulai berkurang. Jauh dari keluarga ditempatkan,” ujar dia.

Putu Gede mengapresiasi langkah yang dilakukan Kalapas Binjai. “Penandatangan ini tidak main-main. Penandatangan ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik yang selanjutnya diturunkan dengan Surat Edara Menpan RB Nomor 52 Tahun 2014 untuk menuju Indonesia hebat ke depannya,” kata Putu di Lapas Binjai.

Menurut dia, penandatangan fakta integritas WBK dan WBBM ini tidak hanya dilakukan oleh jajaran Kemenkumham saja. Semua kementerian yang membidangi pelayanan publik, kata dia, juga melakukan hal serupa. Langkah ini dilakukan untuk menunjukan jati diri bangsa Indonesia melalui kearifan lokal yang terus dibangun.

“Diperkirakan bidang pelayanan mulai merosot sehingga terjadi permasalahan,” ujar dia.

Putu menambahkan, sudah 30 satuan kerja di jajaran Kanwil Kemenkumham Sumut yang sudah melakukan penandatangan fakta integritas WBK dan WBBM. “Hari ini fokus kepada WBK. Karena nanti setelah mendapat WBK, langsung kita mengejar WBBM,” kata Putu.

“Saya yakin dan pasti terkait pembentukan zona integritas, merupakan tujuan pemerintah bahwa seluruh pelayanan publik harus terbaik,” ujar dia.

“Saya bisa dibohongi, Kalapas bisa dibohongi, tapi tuhan ada di mana-mana. Saya ingatkan WBK dan WBBM ini merupakan komitmen bersama,”pungkasnya. (ted/han)

Ketua MPC PP Langkat Ajak Kader Sukseskan Program Jokowi

istimewa/sumut pos SAMBUTAN: Ketua MPC PP Langkat Terbit Rencana PA memberikan sambutan pada Musancab Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Priode 2019-2021, di Taman Mini Wisata. Langkat, Desa Sei Limbat Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat.
istimewa/sumut pos
SAMBUTAN: Ketua MPC PP Langkat Terbit Rencana PA memberikan sambutan pada Musancab Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Priode 2019-2021, di Taman Mini Wisata. Langkat, Desa Sei Limbat Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Bupati Langkat Terbit Rencana PA selaku ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Langkat, membuka Musyawarah Anak Cabang (Musancab) PP Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Priode 2019 – 2021, di Taman Mini Wisata Langkat, Desa Sei Limbat Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat, Rabu (10/4).

Ketua MPC PP Langkat yang Aakrab disapa ketua Cana, mengharapkan Musancab ini menghasilkan ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) PP Selesai yang terbaik, dengan mampu membimbing seluruh kadernya menjadi kader yang nasionalis serta berwiraswasta, mandiri dan kreatif.

“Untuk itu, saya imbau kepada seluruh kader PP Selesai, agar mendukung seluruh program-program ketua PAC PP Selesai, terpilih nantinya,” pungkasnya.

Ketya Cana juga menegaskan, kepada seluruh kader PP Langkat agar menghindari narkoba, minuman keras serta tidak melibatkan diri pada aksi pelanggaran hukum lainnya.

Dirinya juga berharap, unsur Forkopim Kecamatan Selesai dan unsur Forkopim di wilayah Langkat lainnya, dapat membina dan bekerjasama dengan kader PP, dengan mengarahkan untuk mentaati peraturan yang ada. Serta mengajak kader PP Langkat menyukseskan dan mendukung program kerja presiden RI Joko Widodo.

“Mari kita bekerjasama untuk memajukan PP di Kabupaten Langkat, jaga marwah dan kehormatannya. Apabila terdapat kader terlibat narkoba ataupun terlibat kasus kriminal lainnya, saya sendiri yang akan bertindak secara tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku, karena perbuatan itu telah merusak nama baik PP,” tegasnya.

Selanjutnya, ketua Cana mengimbau kader PP se Langkat untuk mendukung putra terbaik Langkat pada Pemilu 2019 mendatang, agar dapat duduk di DPR RI yaitu Delia Pratiwi Br Sitepu SH dan DPRD Provsu H Rizky Yunanda Sitepu STP yang juga selaku ketua KNPI Langkat. Maksudnya agar putra putri Langkat memiliki perwakilan baik di pusat maupun di provinsi, guna akses untuk mempercepat pembangunan negeri bertuah ini. (bam/han)

Kades Harus Gunakan Dana Desa untuk Bangun Desa, Ali Umri Tampung Aspirasi Warga soal Jalan Rusak

Istimewa/sumut pos BERSAMA WARGA: Anggota DPR RI Ali Umri saat reses di Kota Binjai, Rabu (9/4). Ali Umri meminta Kades gunakan dana desa untuk bangun desa.
Istimewa/sumut pos
BERSAMA WARGA: Anggota DPR RI Ali Umri saat reses di Kota Binjai, Rabu (9/4). Ali Umri meminta Kades gunakan dana desa untuk bangun desa.

BINJAI, SUMUJTPOS.CO – Selama dua hari melakukan reses di tiga daerah meliputi Kabupaten Langkat, Kota Binjai dan Kabupaten Asahan Rabu (9/4) dan Kamis (10/4), anggota DPR RI HM Ali Umri SH, MKn dari Fraksi partai NasDem, masih banyak menemukan banyak jalan rusak.

“Kita prihatin melihat kondisi jalan yang rusak menuju Dusun Karya Jadi Batang Serangan yang kondisinya berabu dan hancur. Seharusnya, Kadesnya memperbaiki jalan itu dan laporkan ke Bupati Langkat. Begitu juga jalan menuju Dusun Moncol Desa Sidumulyo, Kecamatan Binjai, begitu hancur jalannya,” ujar Ali Umri yang didampingi Caleg DPRD Binjai HM Rizky Syahputra, SH, M.Kn.

Di hadapan ribuan warga Dusun Karya Jadi, Desa Karya Jadi, Batang seranga , di Kelurahan Batang Serangan Kecamatan Batang Serangan dan di Dusun Moncol Desa Sidumulyo, Kecamatan Binjai serta di Dusun Sumber Mulyo Desa Purwobinangun Kecamatan Sei Bingai Langkat, Ali Umri meminta para Kepala Desa agar benar-benar mengunakan dana desa yang begitu besar jumlahnya untuk membangun desanya.

“Jangan sampai masyarakat mengeluh dengan konsisi jalan rusak, parit yang rusak. Sebab, tiap desa mendapat dana desa dari pemerintah pusat sebesar Rp1 miliar. Jadi Kades harus memperhatikan desanya,” pinta Ali Umri.

Sementara itu, di Dusun Sumbermulyo Desa Purwobinangun, Kecamatan Sei Bingai, warga mengeluhkan parit yang rusak hingga menyebabkan banjir sampai ke rumah warga. Tak hanya itu, Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) tidak ada di desa itu sehingga konsisi jalan gelap gulita.

“Keluhan ini merupakan masukan yang sangat berharga bagi saya. Saya akan menyurati Bupati Langkat dan Kepala PLN setempat agar mereka bisa menindaklanjuti keinginan dan keresahan warga,” ujar Ali Umri.

Ali Umri sangat menyayangkan kinerja anggota dewan dari kabupaten dan provinsi yang tidak mempedulikan buruknya infrastruktur, baik jalan, drainase hingga LPJU. “Sudah begitu lama menjadi anggota dewan kenapa masyarakat tidak merasakan keberadaan mereka sebagai perwakilan masyarakat di legislatif? Maunya kita sebagai anggota dewan turun dan dengar aspirasi dan keluhan warga, sehingga masyarakat  bisa menyampaikan keluhan mereka,” kata Umri lagi.

Ali Umri yang juga maju lagi sebagai caleg DPR RI Dapil Sumut 3 ini juga tak lupa mengingatkan kepada warga agar memberikan hak suaranya pada Pemilu 17 April mendatang. “Warga jangan sampai terpengaruh dengan berita hoaks dan hasutan dengan menjelek jelekan calon presiden. Pilih saja sesuai sesuai keinginan dan jangan sampai golput,” ujar Ali Umri.

Di Kelurahan Binjai Estate, Kecamatan Binjai Selatan Ali Umri tak lupa memuji kinerja Presiden Jokowi yang telah melakukan pembangunan hingga di luar pulau Jawa. Sedangkan di Kabupaten Asahan, Ali Umri melakukan kegiatan reses di Desa Meranti Kecamatan Meranti, di Kelurahan Siumbut Umbut Kec.Kisaran Timur Kab.Asahan,di Kelurahan Melawan Kec.Kisaran Timur,Di Desa Simpang Empat KecamatanSimpang Empat.(ila)

Stok Sembako di Medan Dipastikan Aman

Sutan Siregar/SUMUT POS Pedagang merapikan barang dagangannya di Pasar Pringgan Medan, Kamis (20/6).
Sutan Siregar/SUMUT POS
Pedagang merapikan barang dagangannya di Pasar Pringgan Medan, beberapa waktu lalu. Stok sembako untuk Kota Medan dipastikan cukup, menjelang Lebaran 2019.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim Satgas Pangan Kota Medan memastikan stok  sembako  yang beredar di Kota Medan banyak. Masyarakat tidak perlu khawatir akan lonjakan harga menjelang hari besar keagamaan, seperti Bulan Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru mendatang.

Hal ini terungkap dalam Rapat Koordinasi Satgas Pangan Kota Medan di Ruang Rapat III Kantor Wali Kota Medan, Kamis (11/4). Rapat Koordinasi ini digelar guna mengevaluasi ketersediaan stok  sembako yang ada di Kota Medan, serta menyusun strategi Tim Satgas Pangan untuk mencegah lonjakan harga khususnya menjelang hari besar keagamaan.

Kadis Ketahanan Pangan Kota Medan selaku Sekretaris Tim Satgas Pangan, Emilia Lubis, memaparkan kecukupan sembako untuk warga Medan untuk tiga bulan mendatang. Bahkan pada bahan-bahan tertentu, stok yang tersedia banyak, hingga dapat mencukupi kebutuhan 1 tahun ke depan.

“Setelah Tim Satgas Pangan melakukan pengecekan lapangan untuk memantau stok yang ada beredar di distributor. Dengan begitu kita dapat memastikan bahwa stok bahan pokok untuk warga Medan tergolong cukup,” ujarnya.

Walaupun begitu, Emilia juga menyampaikan bahwa Tim Satgas Pangan tetap akan terus memantau fluktuasi harga bahan pokok yang beredar di pasar, khususnya tradisional yang ada di Kota Medan. Hal itu untuk mencegah para pedagang untuk memainkan harga dan memanfaatkan momentum hari besar keagamaan.

“Insya Allah, Tim Satgas Pangan juga akan turun memantau harga bahan pokok pada saat Bulan Ramadhan, terutama seminggu menjelang Hari Raya Idul Fitri,” ungkapnya.

Emilia memaparkan ketersediaan bahan pokok secara rinci di Kota Medan. Untuk beras, saat ini stok beras yang ada sebanyak 54.694 Ton sedangkan kebutuhan hanya 17.559 ton. Sstok gula sebanyak 4.565 ton, sedangkan kebutuhan masyarakat hanya 1.207 ton.

Begitupun dengan minyak goreng yang memiliki stok sebanyak 60.620 ton, sedangkan kebutuhan 2.711 ton.

Untuk bahan yang tidak tahan lama, sambung Emilia, seperti stok bawang merah mencapai 145 ton, sedangkan kebutuhan hanya 16,32 ton. Begitu juga dengan stok cabai merah sebanyak 17 ton, sedangkan kebutuhan 13,58 ton. Stok daging sapi 475 ton, sementara kebutuhan masyarakat mencapai 301,51 ton.

”Dari perincian tersebut kita mendapat gambaran pada bahan-bahan pokok yang tidak tahan lama seperti cabai merah, daging sapi, dan bawang merah Kota Medan memiliki stok yang cukup untuk 3 bulan ke depan. Sementara untuk bahan yang tahan lama seperti beras, minyak goreng dan gula kita memiliki stok yang banyak hingga 1 tahun mendatang,” pungkas Emilia.

Ketua Tim Satgas Pangan yang diwakili Kasat Intelkam Polrestabes Medan Sahat Sianipar menyampaikan, dengan stok yang lebih dari cukup ini, pihaknya optimis warga Medan tidak akan kekurangan khususnya menjelang hari besar keagamaan.

Walaupun optimis akan stok yang cukup, sambung Sianipar,pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap spekulan-spekulan yang diprediksi akan memanfaatkan momentum Hari besar keagamaan.

“Kami Tim Satgas Pangan selalu siap dan sigap untuk memukul mundur spekulan yang memainkan harga dan mengambil keuntungan pada waktu-waktu tertentu khususnya menjelang hari raya keagamaan,” ujarnya. (rf/rel)

Manjakan Konsumen dengan Segudang Program Eksklusif, SHARP Indonesia Jelang Usia Emas

ISTIMEWA LIMA: Manajemen Sharp Indonesia berpose dengan angka lima untuk menunjukkan usia Sharp 50 tahun mendatang dan serangkaian program bertema angka lima di Jakarta, belum lama ini.
ISTIMEWA
LIMA: Manajemen Sharp Indonesia berpose dengan angka lima untuk menunjukkan usia Sharp 50 tahun mendatang dan serangkaian program bertema angka lima di Jakarta, belum lama ini.

Perjalanan panjang PT Sharp Electronics Indonesia menjadi produsen elektronik yang dipercaya dari generasi ke generasi segera memasuki babak baru. Di usia yang semakin mapan, yaitu 50 tahun pada 2020 mendatang, Sharp Indonesia membuktikan keseriusan dan konsistensinya sebagai produsen elektronik nomor satu di tanah air.

Terpaan pesaing elektronik yang semakin gencar tidak menjadi penghalang, melainkan pemicu bagi Sharp Indonesia untuk meroket tinggi menjadi pemimpin pasar. Di tahun akhir tahun 2018, Sharp berhasil menduduki peringkat nomor satu pangsa pasar empat kategori produk utama, seperti lemari es, AC, mesin cuci, dan TV. Lebih dari segudang prestasi juga tidak hentinya ditorehkan oleh Sharp Indonesia, baik yang berkaitan dengan produk maupun kontribusi sosial.

CEO PT Sharp Electronics Indonesia, Tadashi Ohyama menyatakan seluruh pencapaian tersebut menandakan bahwa kesuksesan Sharp Indonesia tidak hanya diukir sendirian, melainkan melibatkan banyak pihak termasuk konsumen setia di nusantara.

“Menuju lima dekade bukanlah waktu yang sebentar untuk sebuah merek elektronik. Pencapaian yang berhasil dirintis sejak tahun 1970 ini merupakan pencapaian banyak pihak, termasuk dukungan keluarga Indonesia. Untuk itu, terimalah persembahan program-program menarik dan produk eksklusif kami selama setahun ke depan. Terima kasih telah menjadi bagian dari Sharp Indonesia, mari bersama-sama kita menyongsong usia gemilang 50 tahun di 2020 nanti,” ujarnya saat acara peluncuran kampanye ‘50 Years Celebration’

Jelang usia emas tersebut, Sharp Indonesia mempersembahkan ‘50 Years Celebration: Kita Dekat, Kita Keluarga’ – sebuah kado istimewa yang dibagikan untuk keluarga Indonesia atas kesetiaannya menggunakan produk-produk Sharp Indonesia. Selebrasi ulang tahun Sharp Indonesia akan berlangsung selama setahun sejak 10 April 2019 – 20 Maret 2020 serentak di seluruh Indonesia dalam payung program belanja ‘SHARP Lovers’ Day’ edisi ulang tahun.

Kemeriahan ulang tahun ditandai dengan hadirnya SHARP Mobile Display Truck (SMDT) yang akan menyambangi konsumen setia Sharp di lima pulau besar di Indonesia, yaitu Jawa, Bali, Kalimantan, Sumatera, hingga Sulawesi. Truk keliling ini akan mengunjungi kota – kota hingga pelosok desa guna memperkenalkan produk-produk terbaru dari Sharp, selain menawarkan transaksi penjualan, truk ini pun akan melayani perbaikan produk hingga konsultasi mengenai penggunaan produk.

Garansi lima tahun khusus untuk produk LED TV juga masih bisa dinikmati bagi konsumen yang melakukan pembelian unit LED TV apapun sejak 1 Maret 2019 lalu. Hanya dengan meregistrasikan produk melalui aplikasi SHARP ID, konsumen dapat memanfaatkan perbaikan produk khususnya untuk panel dan suku cadang.

Sepanjang tahun tersebut pula, Sharp Indonesia akan menyelenggarakan lima (5) ekshibisi di lima kota besar dan lima puluh (50) aktivitas penjualan yang menarik di seluruh cabang di Indonesia. Aktivasi berupa program promosi belanja yang dijalankan bersama mitra toko ataupun dealer terpilih akan memanjakan konsumen dan dealer dengan beragam hadiah dan promo yang menarik.

Perayaan hari jadi ke-50 tahun ini semakin istimewa dengan peluncuran eksklusif 5.000 unit produk berwarna emas, khususnya untuk kategori produk lemari es, mesin cuci, TV, Air Purifier, dan Car Air Purifier, yang nantinya bisa dimiliki oleh konsumen. Untuk memecah rasa penasaran konsumen dengan keanggunan produk ini, produk – produk tersebut dapat ditemukan langsung di lima puluh (50) toko di seluruh Indonesia, termasuk Hyper Channel maupun toko yang telah dinobatkan sebagai Sharp Tomodachi Store.

Dengan serangkaian program yang non-stop hadir selama setahun ke depan, Sharp Indonesia semakin optimis mampu melampaui target penjualan yang lebih tinggi pada 5 Maret 2020. Optimisme ini didukung oleh rencana Sharp Indonesia yang siap memasuki revolusi industri 4.0 dengan mengaplikasikan digital manufacturing di dalam pabrik.

“Sebagai produsen elektronik yang terbilang konsisten dalam berkarya sesuai kebutuhan konsumen Indonesia, kami yakin dapat mencapai penjualan yang lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Untuk itu, kami telah menargetkan penjualan hingga Rp 11 triliun di tahun 2020 mendatang, yang mana memiliki total 2 kali lipat dari pencapaian kami di tahun 2015 lalu. Total penjualan ini sudah melalui kalkulasi yang matang dan tentunya kesiapan tim kami untuk memberikan yang terbaik,” imbuh Andry Adi Utomo, National Sales Senior General Manager PT Sharp Electronics Indonesia.

Seraya menyambut usia baru, kampanye digital melalui sosial media tengah dilakukan lewat tagar #2019PilihSharp. Kampanye ini dilaksanakan untuk memantapkan pilihan konsumen terhadap Sharp sebagai produk andalannya. dengan Adapun informasi terbaru mengenai ‘50 Years Celebration: Kita Dekat, Kita Keluarga’ dapat diakses dengan mudah melalui website www.id.sharp dan aplikasi SHARP ID. “Bersamaan dengan peluncuran program ini di Jakarta, Team Sharp di seluruh Indonesia pun bergerak untuk melaksanakan kegiatan HAIKA & MICHIGAERI sebuah program apresiasi terhadap dealer – dealer terbaik Sharp telah setia berjuang bersama Sharp selama ini,” tutup Andry. (rel/ram)

PLN Sekaligus Beri Layanan Prima Kesehatan

ist MOU: Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan Rino Gumpar H dan Direktur Umum dan Kerjasama RS Royal Prima Yusriando bersama GM PLN UIW Sumut Feby Joko Priharto dan Dirut RS Royal Prima Suhartina Darmadi foto bersama usai penandatanganan MoU.
ist
MOU: Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan Rino Gumpar H dan Direktur Umum dan Kerjasama RS Royal Prima Yusriando bersama GM PLN UIW Sumut Feby Joko Priharto dan Dirut RS Royal Prima Suhartina Darmadi foto bersama usai penandatanganan MoU.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Utara melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) Co-Branding Layanan Prioritas dengan Rumah Sakit Umum (RSU) Royal Prima, di aula rumah sakit, Jalan Ayahanda Medan, Rabu (10/4).

Penandatanganan kerja sama tersebut dihadiri General Manager PLN UIW Sumut Feby Joko Priharto, Direktur Utama RSU Royal Prima dr. Suhartina Darmadi MKM, Rektor Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Dr. Chrismis Novalinda Ginting, SSiT, MKes, Direktur Umum dan Kerjasama RS Royal Prima Dr Ir Yusriando SH, MH, jajaran manajemen PLN UIW Sumut, dan jajaran RSU Royal Prima dan civitas akademika UNPRI.

Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan Rino Gumpar H dan Direktur Umum dan Kerjasama RS Royal Prima Dr Ir. Yusriando SH, MH.

Kemudian juga dilakukan penandatanganan kerja sama Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) antara PLN dengan UNPRI yang ditandatangani oleh SM Niaga dan Pelayanan Pelanggan Rino Gumpar H dan Rektor UNPRI Chrismis Novalinda Ginting.

General Manager PLN UIW Sumut Feby Joko Priharto mengatakan, pelayanan kesehatan prima menjadi keinginan setiap pasien yang berobat di setiap unit kesehatan, baik itu berupa fasilitas, maupun responsifnya pelayanan semua unit kesehatan.

Pelayanan prima ini memberikan sebuah privilege tersendiri bagi setiap pasien yang tentunya akan diprioritaskan dalam setiap kebutuhan dan keinginannya ketika berobat. Pelayanan prima seperti inilah yang akan diberikan oleh PLN dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan yang sudah mendapatkan Layanan Prioritas dalam kehandalan pasokan listrik dan Tingkat Mutu Pelayanan.

PLN bekerja sama dalam memberikan Layanan Prioritas kepada para Pelanggan Layanan Prioritas PLN dengan memberikan harga khusus ketika berobat di Rumah Sakit Royal Prima. Selain itu, lanjutnya, kerja sama Co-Branding ini menjadi bagian daripada implementasi Program Prioritas bukan hanya dari segi kebutuhan produk saja, tetapi keuntungan kesehatan yang didapatkan oleh setiap Pelanggan Prioritas tentu menjadi perhatian PLN.

“Kami memberikan fasilitas ini tentunya sebagai benefit bagi yang sudah maupun yang ingin menjadi Pelanggan Layanan Prioritas PLN. Jadi PLN tidak hanya memberikan keandalan pasokan listrik saja kepada pelanggan prioritas, namun juga memberikan layanan prima dalam bidang kesehatan,” ujar Feby Joko Priharto.

Co-Branding ini tentunya, lanjut Feby, diharapkan dapat memberikan privilege untuk Pelanggan Layanan Prioritas PLN karena RS Royal Prima ini terbukti sudah menjadi mitra kesehatan yang responsif dan mengutamakan pelayanan Prima kepada setiap pegawai PLN, sehingga PLN yakini bahwa RS Royal Prima dapat memberikan pelayanan yang Prima juga kepada Pelanggan Prioritas PLN maupun pasien umum lainnya.

Dirut RS Royal Prima Suhartina Darmadi mengatakan, pihaknya siap untuk melaksanakan kerja sama tersebut dan memberikan pelayanan yang terbaik. Apalagi RSU Royal Prima memiliki layanan dan fasilitas yang baik dan akan terus menyempurnakan fasilitas yang dibutuhkan.

“RSU Royal Prima akan terus berbenah sesuai dengan visi rumah sakit yakni memberikan pelayanan terbaik dengan standar kualitas tertinggi untuk memenuhi kebutuhan kesehatan pasien dan keluarga pasien,” ujarnya.

Direktur Umum dan Kerjasama RS Royal Prima Yusriando menambahkan, pihaknya menyampaikan respon positif Co-Branding bersama PLN ini.

“Keunggulan yang diberikan salah satunya adalah layanan untuk pasien perusahaan umum dan BPJS Ketenagakerjaan, dimana akan mendapatkan Layanan Prioritas Pelayanan Upgrade satu tingkat untuk kamar rawat inap,” ujar nya.

Selain itu, lanjutnya, seluruh Pelanggan Layanan Prioritas PLN yang memegang Kartu Layanan Prioritas PLN akan mendapatkan Layanan Prioritas dan Kartu Prioritas dari RS Royal Prima, dan apabila pelanggan prioritas PLN adalah perusahaan, maka seluruh karyawan di perusahaan tersebut juga mendapatkan fasilitas prioritas dari RS Royal Prima. (ila/ram)

Tinggkat Elektabilitas Jelang Pencoblosan, Saling Klaim 60%

Ayo memilih
Ayo memilih

Delapan hari menjelang pencoblosan pemilihan presiden 2019, masing-masing tim sukses begitu percaya diri kalau Capres dan Cawapres yang mereka dukung bakal menang. Bahkan, mereka mengklaim kalau elektabilitas pasangan Capres-Cawapres yang mereka usung terus meningkat, mencapai 60 persen.

Ketua DPD Partai PDI Perjuangan Sumut, Japorman Saragih mengungkapkan, semakin mendekati Pemilu, elektabilitas Joko Widodo dan Maruf Amin semakin stabil, bahkan cenderung naik. “Kalau secara nasional, elektabilitas pasangan 01, kita perhitungkan berkisar 60 sampai 65 persen. Kalau untuk Sumut sendiri, kita perhitungkan di kisaran angka 50 sampai 55 persen,” kata Japorman kepada Sumut Pos, Rabu (10/4) via telepon selulernya.

Japorman menyebutkan, dasar angka itu dapat dilihat dari visi dan misi yang telah disampaikan Jokowi- Maruf yang dapat diterima masyarakat. Menurutnya, seluruh visi dan misi serta program yang disampaikan paslon nomor urut 1 satu tersebut merupakan jawaban dari persoalan yang ada pada bangsa saat ini dan masyarakat pun tampak antusias dalam menerima program tersebut.

Selain itu, kata Japorman, Jokowi juga merupakan sosok yang mampu mempertahankan NKRI dari pihak-pihak yang ingin merubah dan merusak NKRI itu sendiri. “Jokowi juga mampu mengisi kemerdekaan Indonesia ini dengan pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat. Soekarno adalah sosok yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, sedangkan Jokowi adalah sosok yang mempertahankan kemerdekaan serta kedaulatan NKRI dan mengisinya dengan pembangunan,” ujar Japorman.

Sementara, tim sukses pasangan calon nomor urut 02, Prabowo-Sandi tak mau kalah. Mereka juga mengklaim, paslon yang mereka usung juga memiliki elektabilitas yang terus meningkat menjelang hari pencoblosan, 17 April. “Kami optimis bahwa kami akan menang dalam pilpres kali ini. Kami sudah melakukan survei internal, dan hasilnya elektabilitas paslon nomor 02 mencapai 60 persen,” kata Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Sumut, Sugiat Santoso kepada Sumut Pos, Rabu (11/4).

Namun, kata Sugiat, pihaknya tidak mau lengah dengan hasil survei yang mereka yakini tersebut. Tim sukses Prabowo-Sandi inipun bertekad untuk terus mengawal suara-suara tersebut hingga sampai ke KPU.

Ditambahkan Sugiat, Capres Prabowo Subianto juga telah menginstruksikan para tim suksesnya di seluruh tanah air untuk melakukan tiga hal dalam memenangkan pilpres kali ini. “Pertama, Pak Prabowo meminta seluruh rakyat untuk datang ke TPS dan jangan Golput. Kedua, meminta kepada semua pendukung supaya menolak ‘money politics’. Dan terakhir, coblos 02,” tutupnya.

Menanggapi hal itu, pengamat sosial politik dari Universitas Sumatera Utara (USU), Prof Suwardi Lubis mengatakan, rasa optimis dan klaim yang dilakukan setiap tim sukses adalah hal yang lumrah. “Setiap tim sukses punya penilaiannya masing-masing, mereka bekerja masing-masing dan punya lumbung suaranya masing-masing, itu hal yang lumrah. Rasa optimis memang harus dimiliki oleh setiap calon dan tim suksesnya agar punya semangat dalam bersaing,” terang Suwardi.

Namun, kata Suwardi, Klaim tersebut tidak bisa dijadikan ukuran untuk memenangkan persaingan. “Setiap tim sukses sah-sah saja punya penilaian masing-masing dan mengklaim bahwa pihaknya akan memenangkan persaingan ini. Namun kembali lagi, semua akan dibuktikan pada tanggal 17 April dan perhitungan KPU yang akan menjadi penentunya,” tutupnya.

Prabowo: Kita di Antara 58-63

Sementara, Capres Prabowo Subianto sendiri mengklaim, elektabilitasnya bersama Sandiaga Uno sangat kuat. Prabowo menyebut elektablitas yang kuat itu merupakan hasil survei lembaga yang kredibel. “Dalam pidato saya, dalam kampanye terbuka terakhir ini saya ingin menyampaikan bahwa survei-survei yang dilakukan oleh lembaga-lembaga yang benar, lembaga-lembaga yang akurat, lembaga-lembaga yang sudah terbukti bener, bukan lembaga-lembaga yang bala-bala, bukan lembaga-lembaga yang menjual diri, bukan lembaga survei yang membohongi rakyat,” kata Prabowo saat kampanye di Stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (10/4).

“Hitungan kita, kita berada di posisi yang sangat-sangat kuat,” sambung dia.

Perhitungan itu, kata Prabowo, bukan hanya dari lembaga survei dalam negeri. Cawapres nomor urut 02 itu mengklaim survei lembaga luar negeri juga merilis hasil serupa. “Hitungan dari lembaga-lembaga dalam dan luar negeri kita berada di posisi antara 58 sampai 63 pada hari ini,” katanya.

Prabowo meyakini pada Pilpres 2019 ini dirinya akan menang. Mengingat hasil survei sudah menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan. “Kita merasa sebentar lagi Indonesia menang,” ujar Prabowo.

Kendati demikian, Prabowo meminta pendukungnya tak besar kepala. Ketum Gerindra itu meminta pendukungnya untuk terus waspada akan adanya indikasi kecurangan pada 17 April mendatang. “Kita di ambang kemenangan tapi kita tidak boleh besar kepala. Tidak boleh adigang adigung adiguno, ojo dumeh. Ya kita harus jeli dan waspodo… waspodo… jaga TPS!” katanya.

Hasil Survei Tak Kompak

Sementara dari berbagai lembaga survei, banyak merilis elektabilitas kedua pasangan calon di pilpres 2019. Terbaru,  kemarin dua lembaga survei yakni Puskaptis dan Indodata merilis survei terkait elektabilitas antara Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandiaga terpaut 18 persen. Menariknya, hampir sama dengan tahun 2014, lembaga-lembaga survei ini juga tak “kompak”. Ada yang memenangkan Prabowo, ada juga yang memenangkan Jokowi.

Lembaga survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) merilis hasil survei elektabilitas calon presiden dan wakil presiden 2019. Puskaptis memaparkan, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno unggul tipis yakni 47,59 persen sementara dari Jokowi-Maaruf Amin 45,37 persen.

Elektabilitas Prabowo-Sandiaga yang unggul dari Jokowi-Maaruf, diungkap publik dengan berbagai alasan diantaranya menginginkan perubahan dan presiden baru. Survei ini dilakukan pada 26 Maret – 2 April 2019, yang diklaim dilakukan secara proporsional di 34 provinsi, dengan jumlah responden sebanyak 2.100 berusia 17 tahun atau di atasnya dan telah menikah, serta tersebar baik di pedesaan maupun di perkotaan.

Survei dilakukan dengan Metode Multistage Random Sampling dan margin error kurang lebih 2,4 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Prabowo Subianto-Sandiaga menguasai perolehan suara di lima provinsi di Pulau Jawa. Dalam surveinya Puskaptis menyatakan, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga menguasai perolehan suara di lima provinsi di Pulau Jawa.

Sementara berdasarkan hasil survei Indodata, pasangan Jokowi-Ma’ruf 54,8 persen dan Prabowo-Sandi Sandi 32,5 persen. Direktur Eksekutif Indodata, Danis T Saputra mengatakan, hasil yang mereka dapatkan bahwa Jokowi-Amin masih unggul, itu tercermin dari pertanyaan survei yang dilakukan secara door to door. “Kami menanyakan bapak/ibu jika Pilpres dilakukan hari ini, siapa yang akan dipilih?” kata Danis dalam rilis di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (8/4) lalu.

“Hasilnya menunjukan pasangan Jokowi-Ma’ruf 54,8 persen. Prabowo-Sandi 32,5 persen. Sedangkan sisanya menjawab tidak tahu atau tidak menjawab,” tambahnya. Danis lalu menjabarkan jika pemilih yang tidak menjawab atau tidak tahu dihilangkan dalam survei. Hasilnya masih menunjukan bahwa Paslon 01 masih unggul dari Paslon 02.(mag-1/bbs/adz)

Hari Terakhir Pengurusan A5 Membeludak di KPU Medan

Sutan Siregar/Sumut Pos MEMBELUDAK: Masyarakat membeludak mengurus formulir pindah tempat memilih atau formulir A5 pada hari terakhir di Kantor KPU Medan, Rabu (10/4). Masyarakat yang bisa memperoleh formulir A5 ini harus memenuhi peryaratan yakni terkena bencana alam, sakit, menjadi tahanan, dan menjalankan tugas saat pencoblosan.
Sutan Siregar/Sumut Pos
MEMBELUDAK: Masyarakat membeludak mengurus formulir pindah tempat memilih atau formulir A5 pada hari terakhir di Kantor KPU Medan, Rabu (10/4). Masyarakat yang bisa memperoleh formulir A5 ini harus memenuhi peryaratan yakni terkena bencana alam, sakit, menjadi tahanan, dan menjalankan tugas saat pencoblosan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hari terakhir pengurusan formulir pindah memilih atau A5 di Kantor KPU Medan membeludak, Rabu (10/4). Sejak pagi, masyarakat sudah memadati kantor KPU Medan di Jalan Kejaksaan Nomor 37 itu.

Berdasarkan nomor antrean yang dibuat KPU Medan, tak kurang dari 1.273 orang yang datang mengurus formulir A5n

“Total yang mengurus formulir A5 pada hari ini ada 1.273 orang. Kalau kita jumlahkan dengan hari-hari sebelumnya, total yang mengurus formulir A5 ini berkisar dua ribuan orang,” kata Komisioner KPU Medan Divisi Data, Nana Miranti kepada Sumut Pos, Rabu (10/4) sore.

Membeludaknya jumlah warga yang mengurus formulir A5 ini, menurut Nana, sudah mereka prediksi sebelumnya. “Karena ini adalah hari terakhir dan kita yakini sejak awal akan sangat membludak yang mengurus formulir ini, maka kita pergunakan sistem nomor antrean,” sebutnya.

Lantas, apa yang menjadi kendala bagi masyarakat dalam mengurus formulir A5 tersebut? Menurut Nana, yang menjadi kendala adalah banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui syarat-syarat dalam mengurus formulir pindah memilih ini. “Kita hanya mengkoordinir pemilih dalam keadaan tertentu, dan kriterianya ada 4, yakni yang terkena bencana alam, sakit, menjadi tahanan dan menjalankan tugas saat hari pemilihan. Banyak masyarakat yang tidak masuk kriteria itu tapi malah mengurus formulir A5,” tegasnya.

Ditambahkan Nana, untuk pemilih yang sedang menjalani tugas saat hari pemilihan umum, harus disertakan dengan surat tugas dari kantor. “Baik itu pegawai negeri maupun pegawai swasta, semua harus menggunakan surat tugas. Bila syarat-syaratnya terpenuhi, tentu akan kita akomodir,” terangnya.

Pantauan Sumut Pos, hingga sore menjelang malam, kantor KPU Medan masih dipadati oleh masyarakat yang mau mengurus formulir pindah tersebut. “Kalau pendaftaran dan pengambilan nomor antrian itu sudah kita tutup sejak pukul 16.00 tadi. Yang sampai saat ini masih mengantri di kantor KPU adalah mereka yang sudah mendapatkan nomor antrian dan sedang menunggu antriannya,” tutupnya. (mag-1)

Pemprovsu Sudah Buat Edaran, 17 April Libur Nasional, Jangan Halangi Pekerja Memilih

pran HASIBUAN/sumut pos telekonferens: Wagubsu Musa Rajekshah memimpin telekonferens dengan Forkopimda Sumut kepada jajaran Kemendagri di Kantor Gubsu, Rabu (10/4).
pran HASIBUAN/sumut pos
telekonferens: Wagubsu Musa Rajekshah memimpin telekonferens dengan Forkopimda Sumut kepada jajaran Kemendagri di Kantor Gubsu, Rabu (10/4).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) segera menyampaikan surat edaran tentang libur nasional pada Rabu, 17 April 2019. Surat edaran ini sebagai tindak lanjut Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2019 tentang Hari Pemungutan Suara Pemilihan Umum 2019 Sebagai Hari Libur Nasional.

Dengan keluarnya surat edaran tersebut, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah mengingatkan manajemen perusahaan, untuk tidak melarang karyawannya menggunakan hak pilihnya. Bila ada diketahui perusahaan yang melarang karyawannya, dia meminta Bawaslu selaku lembaga pengawasan untuk turun tangan.

“Kami pemerintah provinsi hanya bisa mengimbau, karena itu adalah ranahnya Bawaslu dan sudah ada aturannya juga untuk itu,” kata pria yang akrab disapa Ijeck ini usai memimpin Rapat Koordinasi Forkopimda Sumut melalui telekonferensn

kepada jajaran Kemendagri di Kantor Gubsu, Rabu (10/4).

Dia pun mengajak masyarakat agar jangan golput dalam Pemilu 2019 ini. “Mari datang ke TPS dan pilih pemimpin sesuai hati nurani kita masing-masing. Manfaatkan momen Pemilu 2019 untuk menentukan pilihan politik, dan membawa bangsa kita ke arah lebih baik,” katanya.

Selain itu, dia juga mengungkapkan, meski hari libur nasional, namun dia meminta kepada pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk tetap standby. “Ya, setelah mencoblos kita minta pegawai Disdukcapil tetap standby di kantornya. Begitupun dengan Disdukcapil kabupaten/kota, mana tahu memerlukan data-data dari KPU,” tutupnya.

Menyikapi ini, anggota Bawaslu Sumut Divisi SDM, Agus Salam mengatakan, pihaknya secara terpusat sudah membuka pusat pengaduan masyarakat bilamana ada hak pilih warga yang tidak terakomodir, maupun adanya dugaan kecurangan serta penyimpangan dalam proses pemilu. “Masyarakat dapat melaporkan ke Pusat Pengaduan melalui nomor WA (WhatsApp) ke 081114141414. Email: medsos@bawaslu.go.id, dan website: bit.ly/laporpengawasanmedsos. Atau bisa juga melalui aplikasi gowaslu dengan cara didownload melalui playstore,” katanya.

Pihaknya juga meminta agar tidak ada perusahaan yang menghalangi hak pilih pekerjanya pada hari pemilihan nanti. Sembari itu, Bawaslu Sumut juga segera menyurati lembaga pemerintah, BUMN, BUMD terutama perusahaan swasta yang ada di Sumut supaya membebaskan karyawannya pada 17 April untuk menyalurkan hak pilih. “Aktivitas kantor ataupun perusahaan tetap boleh, namun yang tidak boleh itu menghalangi karyawannya yang mau menggunakan hak pilih. Kami akan konsern mengawasi ini pada hari H nantinya,” tegasnya.

Menanggapi hal itu, anggota Komisi E DPRD Sumut Juliski Simorangkir mengimbau agar setiap karyawan atau pekerja untuk tetap bertahan dengan Kepres dan lebih memilih untuk datang ke TPS. “Mereka tidak boleh takut, mereka tidak masuk bekerja bukan karena mangkir tapi karena pemerintah sudah menentukan tanggal 17 April sebagai hari libur. Dan mereka harus memanfaatkan waktu itu untuk melakukan pencoblosan,” ucap Juliski kepada Sumut Pos, Rabu (10/4).

Apabila perusahaan memberikan sanksi pada karyawan yang tidak bekerja pada tanggal 17 April dan memilih untuk melakukan pencoblosan, maka Juliski mempersilahkan karyawan tersebut untuk mengadukan hal itu kepada pihaknya di DPRD Sumut. “Masak karyawan yang libur di hari libur harus diberi sanksi, logikanya dimana. Kalau ada yang diberi sanksi karena ini, maka segera laporkan ke kami di komisi E. Kami akan panggil pihak perusahaannya dan akan meminta pemerintah untuk memberikan sanksi pada perusahaan itu,” ujar Juliski.

Untuk itu, kata Juliski, setiap masyarakat harus memanfaatkan waktu itu untuk memberikan hak suaranya. Karena Libur diberikan pemerintah di tanggal 17 April nanti bukanlah tanpa tujuan, melainkan agar setiap masyarakat memiliki waktu agar bisa datang ke TPS dan memberikan hak suaranya untuk merubah nasib bangsanya menjadi lebih baik. “Maka tidak ada lagi alasan untuk Golput, manfaatkan waktu itu untuk datang ke TPS,” tandasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja Sumut Harianto Butarbutar menegaskan, pihaknya tidak lagi mengatur perihal aktivitas kantor swasta untuk libur pada 17 April nanti, melainkan lebih menekankan jangan sampai ada manajemen perusahaan mengangkangi hak konstitusi para pekerjanya menyalurkan pilihan politik. “Silahkan perusahaan maupun kantor menerjemahkan Keppres tersebut, bahwa 17 April adalah hari libur nasional karena kita sedang menghadapi pesta demokrasi. Tapi bukan juga serta merta umpama sebuah pabrik harus berhenti operasional, lalu meliburkan karyawannya semua. Yang paling penting adalah perusahaan atau pimpinan pabrik itu mesti menjamin hak suara karyawannya. Kan bisa saja setelah mencoblos mereka kembali masuk kerja,” katanya.

Ia mencontohkan kondisi serupa tentu akan dialami karyawan atau pegawai rumah sakit, dimana tidak mungkin karena lagi ada pemilu lantas rumah sakit tersebut tutup untuk melayani masyarakat. “Tidak mungkin kita mengatur ribuan perusahaan yang ada di Sumut ini, gara-gara even pemilu. Kita pemerintah daerah hanya sifatnya mengimbau, selebihnya pihak perusahaan pandai-pandailah mengatur atas kebijakan yang sudah ditetapkan pemerintah,” katanya.

Pemprovsu Siap Sukseskan Pemilu

Sepekan menjelang hari pencoblosan, segala persiapan sudah hampir rampung. Mulai dari distribusi logistik sampai pengamanan oleh aparat kepolisian pada hari H nanti. “Alhamdulillah dalam penyebaran surat suara sampai hari ini tidak ada kendala, namun ini masih ada waktu sampai 17 April, kami terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan seluruh penyelenggara pemilu,” ujar Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah.

Dia mengharapkan Pemilu 2019 di Sumut berjalan aman dan kondusif, dan seluruh masyarakat dapat hadir ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya. “Pemprovsu juga sudah menginstruksikan Disdukcapil se Sumut agar tetap membuka kantor, bilamana ada data-data yang dibutuhkan pihak penyelenggara pemilu,” katanya.

Mewakili Kapolda Sumut, AKBP Guntur Agung Supono, dalam laporan kepada Mendagri melalui telekonfrens menyampaikan, secara umum jelang Pemilu 2019 di Sumut situasi keamanan dan ketertiban masyarakat masih kondusif, meski diakui bahwa intensitas dan dinamika yang terjadi cukup meningkat. “Namun begitu bersama jajaran TNI, kami telah bekerjasama melakukan pengamanan Kamtibmas termasuk beberapa kali melaksanakan gelar pasukan. Dan besok (hari ini) kami akan menggelar apel persiapan pengamanan TPS se Sumut, dihadiri Panglima TNI dan Kapolri di Lapangan Benteng Medan,” katanya.

Pihaknya sudah menyiapkan 23.342 personil yang ditugaskan untuk menyukseskan Pemilu 2019. Jumlah tersebut terdiri dari 13.002 personel dari Polri dan 10.340 personel dari TNI. “Seluruh personil juga sudah dibekali dengan buku saku SOP pengamanan pemilu,” katanya.

Ketua KPU Sumut Yulhasni yang turut hadir mengungkapkan, logistik pemilu sudah disebar ke 42.650 TPS se Sumut. Namun terdapat kerusakan surat suara sebanyak 187.207 dan kotak suara 10.721. “Persiapan kita sudah hampir rampung. Persoalan pengiriman logistik di Kepulauan Nias menggunakan jalur udara dan laut, karena sulit diakses transportasi darat. Mengenai surat suara yang rusak, kami sudah laaporkan kepada KPU pusat dan sudah ditindaklanjuti yang mana pengirimannya sedang dalam perjalanan,” terangnya.

Pihaknya meminta bantuan aparat TNI dan Polri agar logistik bisa terkirim semua sebelum hari pencoblosan nanti. “Dan per 3 April jumlah daftar pemilih tetap kita di Sumut sebanyak 9.786.005 orang,” ungkapnya.

Sedangkan dari Bawaslu melaporkan, sudah menyiapkan personel pengawasan TPS, pelatihan saksi di TPS dan patroli pengawasan politik uang. “Kita sudah mempersiapkan personel pengawasan, pelatihan saksi dari parpol dan pengawasan politik uang. Kita sudah siap untuk menyambut pemilu 2019,” kata Komisioner Bawaslu Sumut Agus Salam.

Direktorat Jendral Bina Adminstrasi Kewilayahan Eko Subowo yang didampingi Ditjen Otda Djorhermansyah Djohan dan Ditjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh mengapresiasi kesiapan Sumut untuk Pemilu 2019. Untuk masalah logistik akan segera ditindaklanjuti. “Kami sangat mengapresiasi kesiapan dari Sumut untuk Pemilu 2019, pertahankan koordinasinya. Untuk masalah logistik akan segera ditindaklanjuti dan penyelenggara segera menyelesaikan pengiriman ke daerah-daerah kepulauan,” katanya.

Rapat koordinasi melalui video conference ini dihadiri unsur Forkopimda Sumut, Kadisdukcapil Sumut Ismael Parenus Sinaga, Kepala Badan Kesbangpol Sumut Suriadi Bahar dan Kasatpol PP Anthony Siahaan. (prn/mag-1)