26 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 581

Meryl Saragih Minta KPU Medan Lanjutkan Perhitungan Suara di PPK

Anggota Komisi A DPRD Sumut, Meryl R Saragih

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota Komisi A DPRD Sumut, Meryl Rouli Saragih meminta KPU Kota Medan tetap melanjutkan penghitungan suara secara manual di tingkat PPK, menyusul adanya penolakan hasil penghitungan suara yang dilakukan menggunakan aplikasi Sirekap. Menurut Meryl, penghitungan suara secara manual ini diyakini menjadi salah satu solusi untuk menekan narasi kecurangan dalam proses Pemilu yang digelar 14 Februari lalu.

“Kita kan tahu, suara-suara kecurangan santer kita dengar menyusul adanya ketidakpercayaan terhadap hasil penghitungan suara,” kata Meryl saat dihubungi, Kamis (22/2/2024).

Meryl yang kembali maju sebagai Caleg DPRD Sumut dari Dapil Medan B mencontohkan, perolehan suaranya hasil penghitungan aplikasi Sirekap. Pada saat penghitungan suara di angka 22%, ia memperoleh 1.900 suara. Tetapi pada saat proses penghiungan berada di posisi 27%, perolehan suaranya justru turun di angka 1.800. “Karena itu saya termasuk salah satu yang menolak hasil penghitungan Sirekap. Dan ini sejalan dengan sikap DPP,” ujar Meryl.

Diakui Meryl, dari hasil komunikasinya dengan Komisioner KPU Medan, disebutkan jika proses penghitungan suara secara manual tetap dilakukan meski sebelumnya sempat ada intstruksi untuk menghentikan proses penghitungan. “Karena kan Sirekap ini online, artinya ada divisi tersendiri. Jadi kalau ada masalah dengan Sirekap, bukan berarti penghitungan suara secara manual itu ditunda,” tegasnya.

Berdasarkan hasil penghitungan versi real count KPU, hingga 21 Februari 2024 pukul 14.00 WIB, Meryl Rouli Saragih memperoleh 1.875 suara. Perolehan suara ini progres 751 dari 2.775 TPS (27,06%). Sementara jika mengacu kepada penghitungan manual yang dilakukan tim internal berdasarkan lembar C-1 Plano, hingga 21 Februari 2024 pukul 20.00 WIB, Meryl memperoleh 24.025 suara. (adz)

Bawaslu Telusuri Pelanggaran Daerah Gelar PSU

Ketua Bawaslu Sumut M Aswin Diapari Lubis.(BAGUS SYAHPUTRA/SUMUT POS)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Sumatera Utara, melakukan kajian terhadap 21 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang menggelar Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Sumut ini.

Ketua Bawaslu Sumut M Aswin Diapari Lubis mengatakan salah satu pelaksanaan PSU di 2 TPS di Kota Medan, sedangkan dilakukan penelusuran oleh Bawaslu Kota Medan.

Dua TPS di Kota Medan, yakni di TPS 21 Kelurahan Sei Putih Tengah, Kecamatan Medan Petisah. Permasalahannya, dikarenakan pemilih dari luar Medan, dimasukkan dalam DPK oleh KPPS sebanyak 37 pemilih.

Kemudian, TPS 5 Kelurahan Titi Kuning, Kecamatan Medan Johor. Permasalahannya, dikarenakan pemilih menggunakan 2 kali pencoblosan menggunakan KTP dan menggunakan C pemberitahuan jadi double nama pemilih.

Lanjut, Aswin mengungkapkan bila ada ditemukan indikasi pelanggaran di dua TPS itu, yang menyebabkan terjadi PSU tersebut. Pihak Bawaslu Kota Medan, melakukan penelurusan.

“Indikasi pelanggaran pemilu lagi ditelusuri oleh jajaran kita, di Bawaslu Medan. Bila mana, ada indikasi tersebut, ada pelanggaran, akan ditindaklanjuti,” jelas Aswin di Kantor Bawaslu Sumut, Kota Medan, Kamis (22/2/2024).

Aswin menjelaskan di Bawaslu Sumut dan Bawaslu Kabupaten/Kota, memiliki Gakumdu. Sehingga bila ada ditemukan pelanggaran akan dilakukan penelurusan dan ditindaklanjuti bersama.

“Persoalan pelanggaran, kita mengumpulkan data dan kita kaji. Dari kajian ini, dilakukan penelusuran atau bagaimana. Mengarah pidana atau tidak,” jelas Aswin.

Aswin mengatakan, pihaknya sudah menginstruksikan kepada Bawaslu Kabupaten/Kota lainnya, di wilayah kerjanya menggelar PSU, juga dilakukan penelurusan, untuk melihat ada pelanggaran atau tidak.

“Bila mana ada pelanggaran akan ditindaklanjuti,” tandas Ketua Bawaslu Sumut itu. (gus/ram)

Sambut HUT ke-27, Pertamina Patra Niaga Berbagi Kebahagiaan Bersama Ratusan Anak Yatim Piatu

KEBAHAGIAN: Pertamina Patra Niaga berbagi kebahagia dengan ratusan anak yatim di seluruh wilayah operasionalnya..(ist/SUMUT POS)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam semangat kepedulian sekaligus menyambut HUT ke-27, Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) memberikan santunan untuk 400 anak yatim piatu yang tersebar di seluruh wilayah operasionalnya.

Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Sumbagut, Susanto August Satria mengatakan, kegiatan santunan dan doa bersama ini dilaksanakan untuk menyambut HUT PT Pertamina Patra Niaga ke-27. Kegiatan ini mengangkat tema ‘Tumbuh Berkelanjutan Melayani Negeri’.

Selain itu, santunan anak yatim piatu ini adalah bentuk komitmen Pertamina Patra Niaga untuk saling berbagi kebahagiaan kepada anak yatim.

“Acara ini merupakan momentum yang istimewa bagi kita semua, Pertamina Patra Niaga peduli dan berbagi dengan anak-anak panti asuhan. Pada kesempatan ini, kami hadir dan memberi santunan kepada 400 anak-anak yatim piatu yang tersebar di seluruh wilayah operasional,” ujar Satria, Kamis (22/2/2024).

Penyaluran santunan tersebut diserahkan oleh perwakilan Badan Dakwah Islam (BDI) Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Badan Kerohanian Umat Kristen Pertamina (Bakor Umkris) Sumbagut, Integrated Terminal (IT) Lhokseumawe, Fuel Terminal (FT) Pematang Siantar, IT Teluk Kabung, IT Dumai, Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Hang Nadim dan FT Medan Group kepada 10 panti asuhan.

“Kegiatan santunan dan doa bersama ini tak hanya dilaksanakan di Sumatera Utara, tapi juga digelar di Aceh, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau,” katanya.

Satria berharap bantuan santunan tersebut bermanfaat bagi anak-anak yatim piatu di wilayah Sumbagut. “Kami berharap santunan yang diberikan oleh Pertamina Patra Niaga ini dapat bermanfaat bagi anak-anak yatim piatu dan mudah-mudahan dapat sedikit meringankan beban mereka,” ucapnya.

Sementara itu, salah satu lembaga penerima manfaat dari kegiatan ini, Yayasan Ayah Yatim Indonesia (AYI), Rizkil Asri menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut atas terselenggaranya kegiatan santunan bagi anak yatim ini.

“Alhamdulillah, santunan ini bukan hal yang baru bagi kami, Yayasan AYI sudah beberapa kali mendapat bantuan dari Pertamina Patra Niaga. Bantuan ini sungguh luar biasa dan dampaknya kepada kami, anak-anak bisa mengenyam pendidikan dengan baik dan kami mengucapkan terima kasih kepada PT Pertamina Patra Niaga, semoga selalu sukses dan jaya,” kata Rizkil.

Dalam kesempatan yang sama, salah satu anak yatim piatu, Rafi mengaku senang dan gembira mengikuti acara santunan dan doa bersama di Mesjid Taqwa yang berada di Kantor Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Kota Medan, Rabu (21/2/2024).

“Saya senang dan gembira bisa mendapat santunan ini. Tadi kami juga mendengarkan tausiyah dan ada kuis. Selamat Ulang Tahun Pertamina Patra Niaga, semoga jaya selalu,” ujar Rafi. (gus/ram)

Bank Muamalat Targetkan Pembiayaan Multiguna Meningkat Sekitar 125%

PENJELASAN: Seorang calon nasabah menerima penjelasan dari customer service mengenai produk pembiayaan multiguna PT Bank Muamalat Indonesia Tbk di Jakarta, Kamis (22/2/2024).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menargetkan outstanding pembiayaan multiguna meningkat sekitar 125% secara year on year (yoy) pada 2024. Selain itu, kontribusi pembiayaan multiguna diharapkan dapat mencapai sekitar 20% dari total portofolio pembiayaan konsumer Bank Muamalat.

SEVP Retail Banking Bank Muamalat Dedy Suryadi Dharmawan mengatakan, sejak tahun lalu Bank Muamalat telah melakukan transformasi untuk menumbuhkan bisnis konsumer. Adapun pembiayaan multiguna akan menjadi salah satu kontributor utama.
“Untuk memastikan target tersebut tercapai kami telah menyiapkan sejumlah strategi. Salah satunya dengan menyiapkan fitur produk dan pricing yang kompetitif. Dengan strategi ini kami optimistis dapat menjadi salah satu pemain utama di produk Multiguna syariah,” ujarnya.

Dedy menjelaskan, pasca ditunjuknya Bank Muamalat sebagai Bank Penyalur Gaji (BPG) bagi ASN di lingkup instansi pemerintah, pionir bank syariah di Tanah Air ini turut mengincar penyaluran pembiayaan multiguna kepada abdi negara. ASN yang memiliki rekening gaji di Bank Muamalat berkesempatan mendapatkan pembiayaan multiguna dengan pricing yang kompetitif. Selain ASN, segmen lain yang menjadi target adalah Badan Usaha Milik Negara, insitusi pendidikan, dan layanan kesehatan.

Selain itu, Bank Muamalat juga tetap berkomitmen untuk mengembangkan segmen haji dan umrah. Salah satunya melalui produk Multiguna ProHajj Plus yang merupakan produk pembiayaan pengurusan pendaftaran porsi haji khusus atau biasa dikenal dengan ONH Plus.
Nasabah yang mendaftar haji menggunakan ProHajj Plus akan langsung mendapatkan nomor porsi haji khusus pada tahun berjalan. Proses pengajuan ProHajj Plus relatif mudah dan pengurusan porsi akan dibantu oleh Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) yang telah bekerja sama dengan Bank Muamalat.
Selain peruntukan pembiayaan haji khusus, Multiguna di Bank Muamalat juga dapat digunakan untuk keperluan ibadah umrah. Pembelian paket umrah bisa dilakukan melalui aplikasi mobile banking Muamalat DIN pada fitur Hijrah Tour.

Di samping itu, guna memperluas jaringan dan distribusi, Bank Muamalat melakukan konversi sejumlah kantor kas di beberapa wilayah menjadi Kantor Cabang Pembantu (KCP). Dengan jangkauan yang diperluas tentunya akan memudahkan Bank Muamalat untuk membantu perkembangan sektor kesehatan dan pendidikan yang juga tersebar di seluruh Indonesia, terutama dari kebutuhan akan pembiayaan. (rel/ram)

Pemilih Prabowo-Gibran dari Kalangan Sarjana Tembus di Angka 41,7%

Ketua TKD Prabowo-Gibran Sumut, Ade Jona Prasetyo. Istimewa/Sumut Pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pasangan Calon Presiden-Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di berbagai segmen pemilih berdasarkan pendidikan.

Dari data yang dirilis Litbang Kompas pasca pencoblosan, masyarakat yang lulusan sekolah dasar mencapai 55,6 persen memilih Prabowo-Gibran.
Sedangkan lulusan pendidikan menengah sebanyak 57,4 persen dan pendidikan tinggi mencapai 41,7 persen.

Begitu juga dari segi usia, pasangan dengan tagline gemoy itu unggul dari dua kandidat lainnya. Seperti dari kalangan Gen-Z, Gen-Y dan Gen-Y madya dengan angka di atas 54 persen. Sedangkan Gen-X di angka 49,1 persen dan Baby Boomer di angka 43,1 persen.

Ketua TKD Prabowo-Gibran Sumut, Ade Jona Prasetyo mengungkapkan, keberhasilan ini imbas diterapkannya politik riang dan gembira. Sehingga menyentuh seluruh segmentasi.

“Ini hasil usaha bersama. Cara yang diterapkan saat kampanye benar-benar diterima dan bermanfaat bagi masyarakat,” ungkap pria yang akrab disapa Jona ini, Rabu (21/2/2024) malam.

Menurutnya, kampanye riang gembira, santun dan menebar kebermanfaatan sangat mudah diterima masyarakat. Selain itu, masyarakat juga sudah pintar dalam menilai sosok mana yang pantas dipilih. “Terkadang simpati masyarakat muncul dari sikap-sikap non verbal,” tandasnya. (dwi/ram)

Yasonna Imbau Seluruh Kader dan Pengurus Kawal Penghitungan Suara PDIP

Ketua DPP PDI Perjuangan, Yasonna Laoly.(BAGUS SYAHPUTRA/SUMUT POS)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua DPP PDI Perjuangan, Yasonna Laoly, mengimbau seluruh kader dan pengurus PDI Perjuangan, dari DPP hingga Kecamatan dan Kelurahan/Desa, untuk bersama-sama mengawal penghitungan suara.

“Seluruh jajaran partai, mulai dari DPP sampai ketingkat yang terendah, dan seluruh Caleg dan DPR RI, sampai ke DPRD Kabupaten/Kota harus mengamankan suara partai,” ucap Yasonna kepada wartawan, saat memantau penghitungan suara di Sekretariat Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) PDIP Sumut, Jalak Sei Batang Hari Medan, Kamis (22/2).

Yasonna optimis PDI Perjuangan dari daerah pemilihan (Dapil) Sumut I memperoleh 3 kursi, Dapil Sumut II raih 2 kursi dan Dapil Sumut II berpotensi raih 3 kursi. Dengan perhitungan tersebut, seluruh jajaran pengurus PDI Perjuangan harus mengawal suara yang sudah diperoleh.

“Ada untuk menaikkan suara suara tertentu, supaya masuk memenuhi supaya bisa kesenayan dan lain lain. Untuk itu, DPP PDIP sudah membuat garis instruksi, kepada jajaran partai supaya betul-betul menjaga suara partai,” kata Yasonna.

Menteri Hukum dan HAM RI itu, mengungkapkan kedatangan dirinya ini, meminta Pengurus PDI Perjuangan di BSPN, melalui saksi-saksi partai, dan supaya betul-betul menjaga suara partai mulai dari pemilihan Presiden dan lainnya.

“Memang dalam berita acara, instruksinya, kami tidak akan menandatangani berita acara pemilihan Presiden. Tapi, DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota harus dijaga secara ketat dangan cara seksama,” jelas Yasonna.

Yasonna mengingatkan kepada Caleg yang berpotensi duduk di DPR RI, DPRD Provinsi hingga DPRD Kabupaten/Kota, untuk juga sama-sama menjaga suaranya masing-masing. Termasuk suara partai PDI Perjuangan dalam perhitungan atau rekapitulasi berjenjang tersebut.

“Saksi-saksi yang berperan, di kecamatan, yang sekarang sudah masuk rekap, dan nanti lagi di kabupaten Kota. Supaya menjaga, membantu partai untuk menjaga suara kita, supaya jangan ada yang dimanipulasi,” ucap Yasonna.

Yasonna mengungkapkan bahwa ada laporan terkait perolehan suara pada C1, suara PDIP bisa menjadi turun dan hilang. Syukurnya, punya C1 dan PDIP siap melawan.

“Saya sudah instruksikan kepada seluruh jajaran saksi kita untuk lawan kalau ada yang macam-macam. Kita gak mau kompromi lagi dengan ini. Jadi kita harus jaga betul, karna kita juga punya data punya saksi-saksi dipartai dan BSPN bekerja terus. Dan kami juga mencari data data pembanding dari informasi yang kami cari dari teman teman KPU dan Bawaslu,” jelas Yasonna.

“Jadi itu, kedatangan saya kemari, mohon juga kalian memantau dan memperhatikan pergerakan suara itu, ini kan bisa kita prediksi Quik Count sudah kita dapat lihat. Jangan pulak kalau sudah seperti itu, nanti lompat pulak dia kayak lompat bajing,” kata Yasonna.

Yasonna mengaku sudah menghubungi KPU RI, bekerja secara objektif dan profesional dalam melakukan penghitungan hingga rekapitulasi hasil suara tersebut.

“Pokoknya kita, gak mau sampaikan lah. Saya hanya mau mengingatkan, itu kan kita tau pergerakan pergerakan itu. Saya juga mengingatkan teman teman Bawaslu agar bekerja dengan profesional. Saya menelpon ketua Bawaslu, saya menelpon Ketua KPU
untuk mengingatkan dan mengenai sirekap nya yang tidak konsisten,” tandas Yasonna.(gus)

Guru Besar Unpab Beri Keterangan sebagai Ahli Pidana di Jakarta

SAKSI AHLI: Prof Dr Yasmirah Mandasari Saragih MH menjadi saksi ahli di persidangan.ISTIMEWA.

SUMUTPOS.CO – GURU Besar Universitas Pembangunan Panca Budi (Unpab) Prof Dr Yasmirah Mandasari Saragih MH memberikan keterangan sebagai ahli pidana di pengadilan. Keterangan ini disampaikan pada sidang kasus dugaan gratifikasi tindak pidana korupsi yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (21/2).

Dalam sidang ini, terdakwa disangkakan melanggar Pasal 12B Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah menjadi Undang-undang Nomor 20 Tahun 2021 Jo Pasal 65 ayat (1) Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).

Prof Dr Yasmirah Mandasari Saragih MH mengutarakan bahwa yang dikatakan gratifikasi dalam Pasal 12B UU Tentang Tindak Pidana Korupsi ini merupakan suap pasif. Sebab niat jahat (mens rea) berasal dari si pemberi suap bukan dari si penerima suap.

”Sehingga perlu dibuktikan, apakah pemberian itu terkait dengan jabatan si penerima sebagai penyelenggara negara yang bertentangan dengan kewajiban atau tugas dari si penerima tersebut,” ujar guru besar Unpab.

Prof Dr Yasmirah Mandasari Saragih MH menegaskan bahwa harus dibedakan suap pasif dengan suap aktif. ”Suap pasif niat jahat, ada di si pemberi suap. Sedangkan suap aktif, niat jahat ada di si pemberi dan si penerima,” katanya.

Selanjutnya, Guru Besar Unpab ini menjelaskan bahwa delik dalam Pasal 12B ini adalah delik formil yang menekankan kepada sikap atau perbuatan. ”Bukan kepada hasil atau akibat dari perbuatan (delik materil),” tambahnya. (dmp)

KPK Limpahkan Berkas SYL ke Tipikor PN Jakarta Pusat, Didakwa Terima Gratifikasi Rp44,5 M

DIKAWAL PENYIDIK: Eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat dikawal penyidik usai menjalani pemeriksaan. KPK telah melimpahkan perkara SYL yang bakal didakwa telah menerima gratifikasi sebesar Rp44,5 miliar.

SUMUTPOS.CO – Tim jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melimpahkan perkara eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang bakal didakwa telah menerima gratifikasi sebesar Rp44,5 miliar.

Hal itu disampaikan Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (20/2). “Tim jaksa mendakwa dengan perbuatan bersama-sama melakukan pemerasan pada para pejabat Eselon I beserta jajaran di Kementerian Pertanian RI termasuk dengan penerimaan gratifikasi sebesar Rp44,5 miliar,” kata dia.

Dakwaan lengkap terhadap SYL akan dibacakan di persidangan pertama dengan agenda pembacaan surat dakwaan. Tim jaksa KPK telah melimpahkan berkas perkara dan surat dakwaan dengan terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan kawan-kawan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada PN Jakarta Pusat, Selasa (20/2).

Dengan pelimpahan tersebut penahanan para terdakwa kini beralih menjadi wewenang Pengadilan Tipikor. Sementara itu, jadwal sidang terhadap Syahrul Yasin Limpo saat ini masih menunggu penetapan dari Pengadilan Tipikor Jakarta. “Tim jaksa saat ini menunggu info lanjutan untuk jadwal persidangan dimaksud,” ujarnya.

Sebelumnya, KPK pada hari Jumat, 13 Oktober 2023 resmi menahan SYL dan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan Muhammad Hatta (MH) dalam kasus dugaan korupsi di Kementan.

Kedua tersangka menyusul Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono (KS) yang telah lebih dahulu ditahan pada hari Rabu, 11 Oktober 2023. Perkara dugaan korupsi di Kementan bermula saat SYL menjabat sebagai Menteri Pertanian periode 2019-2024.

Dengan jabatannya tersebut, SYL lantas membuat kebijakan personal, di antaranya melakukan pungutan hingga menerima setoran dari ASN internal Kementan untuk memenuhi kebutuhan pribadi, termasuk keluarga intinya.

Kebijakan SYL untuk memungut hingga menerima setoran tersebut konon berlangsung mulai 2020 hingga 2023. SYL menginstruksikan dengan menugasi Sekjen Kementan Kasdi Subagyono (KS) dan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan Muhammad Hatta (MH) melakukan penarikan sejumlah uang dari unit eselon I dan II.

Uang dikumpulkan dalam bentuk penyerahan tunai, transfer rekening bank hingga pemberian dalam bentuk barang maupun jasa. Atas arahan SYL, tersangka KS dan MH memerintahkan bawahannya untuk mengumpulkan sejumlah uang di lingkup eselon I, yakni para direktur jenderal, kepala badan, hingga sekretaris masing-masing eselon I dengan besaran nilai yang telah ditentukan SYL kisaran mulai 4.000 hingga 10.000 dolar AS.

KPK menyebut terdapat bentuk paksaan dari SYL terhadap ASN di Kementan, seperti dengan dimutasi ke unit kerja lain hingga mendisfungsionalkan status jabatannya.

Penerimaan uang melalui KS dan MH sebagai representasi orang kepercayaan SYL itu secara rutin setiap bulan dengan menggunakan pecahan mata uang asing. Penggunaan uang oleh SYL juga diketahui oleh KS dan MH, di antaranya untuk kepentingan pribadi SYL, seperti pembayaran cicilan kartu kredit, kredit mobil Alphard, perbaikan rumah pribadi, tiket pesawat bagi keluarga, serta pengobatan dan perawatan wajah keluarganya senilai miliaran rupiah. Selain itu, penyidik menemukan ada aliran dana dari SYL ke Partai NasDem. Komisi antirasuah juga mendapati adanya penggunaan uang lain oleh SYL bersama KS dan MH untuk ibadah umrah. (jpg/ila)

Status tak Sekuat PNS, Seribu Guru PPPK di Aceh Belum Diperpanjang Kontrak

Ketum Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLPSI) Heti Kustrianingsih.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kekhawatiran honorer terhadap status pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) akhirnya terbukti.

Ini setelah ribuan guru PPPK belum diperpanjang masa kontraknya, padahal sudah habis sejak Januari 2024. Kondisi ini mengingatkan masa awal pemerintah mencetuskan perekrutan PPPK pada Februari 2019 banyak penolakan dari honorer kategori dua (K2).

Honorer K2 menolak diangkat PPPK, karena takut akan diberhentikan sewaktu-waktu. Mereka ingin diangkat PNS agar bisa hidup tenang hingga pensiun. Kekhawatiran honorer K2 tersebut akhirnya terbukti.

Ketum Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLPSI) Heti Kustrianingsih mengungkapkan, sekitar seribu guru PPPK di Provinsi Aceh kini statusnya tidak jelas. Seharusnya mereka sudah diperpanjang kontraknya, karena per 31 Januari 2024 telah selesai perjanjian kerjanya.

Namun, yang terjadi di luar dugaan guru PPPK. Sebab, hingga 21 Februari 2024 belum ada tanda-tanda akan ada perpanjangan. “Karena belum ada perpanjangan kontrak kerja, teman-teman guru PPPK di Aceh sejak Januari sampai hari ini tidak digaji. Ini bikin syok semua ASN PPPK, calon PPPK hingga honorer,” kata Heti Kustrianingsih, Selasa (21/2).

Dua bulan tidak gajian, kata Heti, membuat ASN PPPK hatinya sedih. Di satu sisi mereka harus bekerja maksimal mencerdaskan anak bangsa.

Sementara, sisi lainnya hak-haknya tidak diberikan. “Masa sejak Januari enggak digaji, sedangkan mengajar tetap jalan kan,” ucapnya.

Heti makin khawatir karena informasi rekan-rekannya, akan ada lagi angkatan kedua yang masa kontraknya berakhir 29 Februari 2024. Jika angkatan pertama (31 Januari 2024) belum dibereskan, lanjut Heti, bagaimana dengan yang kedua. Seharusnya, kata Heti, Pemda langsung memperpanjang secara otomatis terhadap kontrak kerja guru PPPK. Jangan sampai membuat guru PPPK khawatir dan tidak fokus bekerja. “Guru PPPK kan sudah dibebankan dengan berbagai kegiatan administrasi dan pembelajaran. Mengapa untuk perpanjangan kontrak kerja tidak dibikin mudah,” ujar Heti.

Dia menegaskan, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) sudah berupaya menutupi kebutuhan guru PPPK.

Jika upaya Kemendikbudristek itu diganjal pemda karena masalah perpanjangan kontrak, sangat disayangkan. Heti berharap kejadian di Aceh ini tidak menular pada daerah lain. “Mudah-mudahan perpanjangan kontrak kerja secata otomatis sampai batas usia pensiun bisa disetujui KemenPAN-RB dan dituangkan dalam PP Manajemen ASN,” tegas Heti. (jgp/ila)