27 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 61

MTQ Kelurahan Persiakan 2025 Jadi Ajang Lahirkan Qari dan Qariah Terbaik

ANTUSIAS: Peserta MTQ Tingkat Kelurahan Persiakan antusias mengikuti lomba di Aula Kantor Kelurahan Persiakan, Selasa (21/10). Kegiatan ini menjadi ajang seleksi menuju MTQ Tingkat Kecamatan Padang Hulu, Kota Tebingtinggi.(Istimewa)
ANTUSIAS: Peserta MTQ Tingkat Kelurahan Persiakan antusias mengikuti lomba di Aula Kantor Kelurahan Persiakan, Selasa (21/10). Kegiatan ini menjadi ajang seleksi menuju MTQ Tingkat Kecamatan Padang Hulu, Kota Tebingtinggi.(Istimewa)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Puncak acara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-54 Tingkat Kelurahan Persiakan, Kecamatan Padang Hulu, Kota Tebingtinggi, berlangsung meriah pada Selasa sore (21/10), dengan kegiatan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba.

Suasana aula kantor kelurahan tampak penuh antusias, saat panitia mengumumkan nama-nama qari dan qariah terbaik dari enam lingkungan yang mengikuti ajang tersebut. Para peserta yang berhasil menjadi juara dinilai telah menunjukkan kemampuan terbaik dalam membaca Alquran dengan suara merdu, tajwid yang tepat, dan penghayatan makna ayat yang mendalam.

Penyerahan hadiah dilakukan langsung Lurah Persiakan, Yenli Herna Yanti Saragih, didampingi para dewan juri dan tokoh masyarakat.

Dalam sambutannya, Yenli menyampaikan apresiasi dan harapan agar kegiatan MTQ ini terus dilaksanakan setiap tahun, sebagai bentuk pembinaan generasi Qurani di lingkungan masyarakat.

“Kami berharap melalui MTQ ini akan lahir qari dan qariah terbaik, yang nantinya dapat mengharumkan nama Kelurahan Persiakan di tingkat kota bahkan provinsi. Semoga semangat mencintai Alquran terus tumbuh di hati masyarakat,” harap Yenli.

Selain peserta, acara juga dihadiri para kepala lingkungan, tokoh agama, serta orang tua peserta yang turut memberikan dukungan moral. Para pemenang lomba mendapatkan trofi, piagam penghargaan, dan hadiah pembinaan dari pihak kelurahan sebagai bentuk motivasi.

Kegiatan ditutup dengan doa dan sesi foto bersama seluruh peserta, panitia, dan pejabat kelurahan. Suasana kekeluargaan dan kebersamaan tampak kental, menandakan semangat ukhuwah Islamiyah yang menjadi tujuan utama penyelenggaraan MTQ ini. (mag-3/saz)

Peduli Tumbuh Kembang Anak, Bupati Batubara Bagikan Makanan Bergizi

BERIKAN: Bupati Batubara Baharuddin Siagian, bersama Ketua TP PKK Batubara Henny Heridawaty, saat memberikan makanan tambahan bergizi secara gratis kepada anak-anak stunting di Kecamatan Sei Suka di Rumah Dinas Bupati Batubara, Selasa (21/10).(Dokumen Diskominfo Batubara)
BERIKAN: Bupati Batubara Baharuddin Siagian, bersama Ketua TP PKK Batubara Henny Heridawaty, saat memberikan makanan tambahan bergizi secara gratis kepada anak-anak stunting di Kecamatan Sei Suka di Rumah Dinas Bupati Batubara, Selasa (21/10).(Dokumen Diskominfo Batubara)

BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Bupati Batubara Baharuddin Siagian, bersama Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Batubara Henny Heridawaty, menghadiri kegiatan pemberian makanan tambahan berupa susu dan kacang hijau secara gratis kepada anak-anak stunting di Kecamatan Sei Suka di Aula Rumah Dinas Bupati Batubara, Selasa (21/10).

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi anak-anak stunting sekaligus mendukung program pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Batubara.

“Pemkab Batubara berkomitmen untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus, seperti anak-anak stunting,” ungkap Baharuddin.

Selain itu, Baharuddin juga menekankan pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak secara teratur dan intervensi dini apabila ditemukan permasalahan kesehatan atau gizi.

“Pencegahan stunting harus dilakukan secara berkelanjutan selama beberapa bulan bahkan tahun, tergantung dari kondisi anak,” jelasnya.

Menurutnya, pemberian makanan bergizi merupakan satu langkah penting dalam upaya meningkatkan kesehatan dan tumbuh kembang anak. Makanan yang bergizi dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Melalui kegiatan ini, diharapkan kesehatan dan tumbuh kembang anak-anak stunting dapat semakin meningkat, sehingga mereka tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.

Bupati bersama Ketua TP PKK Kabupaten Batubara, juga berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat untuk peduli terhadap anak-anak stunting serta mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (lib/saz)

Produk UMKM Warga Binaan Rutan Medan Selama Setahun, Tembus Penjualan Ribuan Unit

UMKM: Foto: Produk-produk UMKM karya warga binaan Rutan Medan yang ditampilkan. (Ist)
UMKM: Foto: Produk-produk UMKM karya warga binaan Rutan Medan yang ditampilkan. (Ist)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Program pembinaan kemandirian di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Medan membuahkan hasil. Selama satu tahun terakhir, berbagai produk UMKM hasil karya warga binaan, mencatat angka penjualan yang signifikan.

“Keberhasilan ini menjadi bukti nyata efektivitas program pembinaan yang dijalankan di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan serta sejalan dengan program akselerasi yang digagas Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia,” ujar Kepala Rutan Kelas I Medan, Andi Surya, Selasa (21/10).

Beragam produk hasil karya warga binaan meliputi berbagai sektor usaha, antara lain tas dan handbag sebanyak 323 unit, sandal 1.084 unit, kerajinan tangan 212 unit, konveksi 118 unit, lukisan 10 unit, meubel 105 unit, ikan teri olahan 151 unit, berbagai jenis keripik 61 unit, roti 4.324 unit, serta paving blok yang mencapai 10.000 keping.

Menurut Andi, capaian tersebut tidak terlepas dari kolaborasi antara warga binaan, petugas pembinaan, dan pihak eksternal yang turut membantu dalam proses pemasaran produk.

“Kami terus berupaya agar setiap warga binaan memperoleh kesempatan untuk mengasah keterampilan yang bermanfaat dan produktif. Hasil penjualan ini menjadi motivasi bagi kami untuk meningkatkan kualitas produk sekaligus menyiapkan warga binaan agar siap kembali ke masyarakat dengan bekal keahlian yang nyata,” katanya.
Program pembinaan kemandirian ini tidak hanya berfokus pada pelatihan keterampilan, tetapi juga berdampak langsung pada peningkatan ekonomi warga binaan. Sepanjang tahun ini, terangnya, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dihasilkan mencapai Rp28,5 juta.

“Setiap warga binaan yang terlibat dalam kegiatan produksi juga memperoleh upah berupa premi yang disimpan dalam rekening tabungan masing-masing, sehingga dapat menjadi modal awal untuk berwirausaha setelah bebas nanti,” jelasnya.

Lebih lanjut, kata dia, melalui berbagai unit kegiatan seperti bengkel kerja, dapur roti, konveksi, pertukangan, hingga produksi olahan pangan, warga binaan dibimbing untuk menghasilkan produk bernilai jual dan diminati masyarakat.

Program ini menjadi bagian dari strategi besar Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam mewujudkan transformasi pembinaan yang produktif, inovatif, dan berkelanjutan.

Dengan pendekatan tersebut, Rutan Kelas I Medan bukan hanya tempat pembinaan, tetapi juga berkembang sebagai pusat pelatihan kerja dan wirausaha yang turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kreatif di masyarakat.

Dengan semangat mendukung program akselerasi yang digagas Menteri Imipas, Rutan Kelas I Medan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan daya saing produk karya warga binaan.

“Harapannya, produk-produk UMKM Rutan Medan dapat dikenal luas di tingkat nasional dan menjadi contoh nyata keberhasilan pembinaan produktif di lingkungan pemasyarakatan Indonesia,” pungkasnya. (man/ila)

Dosen Polmed Latih Pelaku UMKM Terapkan Akuntansi Biaya untuk Harga Jual yang Lebih Kompetitif

MEDAN, SUMUTPOS.CO— Selama ini, banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menentukan harga jual produksi tanpa dasar perhitungan biaya yang jelas. Akibatnya, tidak sedikit pelaku usaha yang tidak mengetahui berapa keuntungan sebenarnya dan berisiko mengalami kerugian.

Menyikapi hal ini, tim Dosen Politeknik Negeri Medan (Polmed) dari lintas disiplin ilmu yang diketuai Eli Safrida, S.E., M.Si, dengan anggota Dr. Deliana, S.E., Ak., M.Si, Rihat Sebayang, S.T., M.T., Dra. Rumnasari K. Siregar, M.Si, dan Nuraini, S.S., M.A. dibantu lima mahasiswa dari Program Studi D4 Akuntansi Keuangan Publik menggelar pengabdian kepada masyarakat dengan melakukan pendampingan terhadap pelaku usaha “Nisa Bakso” di Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia.

Tim Dosen Polmed ini memberikan pelatihan tentang penerapan akuntansi biaya dalam penentuan harga pokok produksi (HPP) dan strategi harga jual yang kompetitif. Kegiatan yang didukung pendanaan dari DIPA Politeknik Negeri Medan ini berlangsung sejak Agustus hingga November 2025.

Para dosen membantu pelaku usaha memahami pentingnya pencatatan biaya secara sistematis untuk menentukan harga pokok produksi yang akurat. “Selama ini, UMKM Nisa Bakso menetapkan harga jual secara perkiraan tanpa dasar perhitungan biaya yang jelas. Hal ini sering membuat pelaku usaha sulit mengetahui keuntungan sebenarnya dan berisiko mengalami kerugian ketika harga bahan baku naik,” kata ketua tim Eli Safrida, S.E., M.Si, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Sumut Pos, Rabu (22/10/2025).

Menurut Eli, adapun materi pelatihan yang diberikan yakni tentang.identifikasi komponen biaya produksi, penyusunan laporan HPP sederhana, serta simulasi penetapan harga jual berdasarkan margin keuntungan yang realistis. Selain itu, mereka juga memberikan bantuan alat berupa mesin vacuum sealer untuk meningkatkan kualitas kemasan dan memperpanjang masa simpan produk bakso dan tahu bakso.

“Dengan pendampingan ini, kami berharap pelaku UMKM dapat mengelola keuangan usaha secara lebih efisien dan menetapkan harga jual yang bersaing tanpa mengorbankan keuntungan,” ujar Eli.

Eli dan para dosen lainnya berharap, program ini menjadi bukti nyata kontribusi perguruan tinggi dalam memberdayakan pelaku usaha kecil agar lebih mandiri, efisien, dan berdaya saing tinggi di tengah ketatnya persaingan pasar pangan olahan.

Sementara pemilik UMKM “Nisa Bakso”, Chairunniysa Marpaung menyampaikan terima kasih atas dukungan dan bimbingan dari para dosen dan mahasiswa Politeknik Negeri Medan. “Kini kami jadi lebih paham cara menghitung biaya produksi dan menentukan harga jual dengan benar. Alat pengemasan yang diberikan juga sangat membantu meningkatkan kualitas produk kami,” ungkapnya. (rel/adz)

Pemerintah Kelurahan Sampaikan Permohonan ke PT DPM, Posyandu Balita & Lansia di Parongil Direnovasi

RENOVASI: PT Dairi Prima Mineral merenovasi gedung Posyandu di Kelurahan Parongil, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi.(Dokumen PT DPM)
RENOVASI: PT Dairi Prima Mineral merenovasi gedung Posyandu di Kelurahan Parongil, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi.(Dokumen PT DPM)v

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kelurahan Parongil, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, menyampaikan permohonan terkait usulan renovasi Posyandu Balita dan Lansia. Dalam hal ini, PT Dairi Prima Mineral (DPM) pun mengakomodir permohonan tersebut.

Lurah Parongil Irwansyah B Tumangger, pun membenarkan usulan perbaikan bangunan Posyandu tersebut. Dan saat ini, telah direnovasi pihak perusahaan.

Dia juga mengatakan, sebelumnya pihaknya mengusulkan ke perusahaan pertambangan timah dan seng itu, supaya bangunan Posyandu yang merupakan eks Puskesmas Parongil diperbaiki atau direnovasi.

“Usulan ini kami sampaikan saat PT DPM menyalurkan Dana Corporate Social Responsibility (CSR) lewat kegiatan Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM), yakni pemberian makanan tambahan kepada balita dan warga lanjut usia (lansia) pada 20 Agustus 2025 lalu,” ungkap Irwansyah, Selasa (21/10).

Pada kesempatan itu, lanjut Irwansyah, pihaknya pun menyampaikan ke Manajemen PT DPM agar membantu renovasi bangunan Posyandu tersebut. Sebab menurutnya, kondisi bangunan sudah sangat memprihatinkan, karena banyaknya kerusakan.

“Kami berharap perusahaan bisa membantu renovasi. Gedung bekas Puskesmas Parongil itu, saat ini dimanfaatkan jadi gedung Posyandu Balita dan Lansia, Karang Taruna, dan tempat Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL),” bebernya.

Dan menurutnya, saat ini perusahaan sudah mengakomodir permohonan tersebut.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada PT DPM, karena sudah membantu renovasi gedung tersebut. Kini bangunan itu sudah sangat layak untuk digunakan,” ujar Irwansyah.

Terpisah, Superintendent of External Relations PT DPM, Idayani Jody juga membenarkan, pihak perusahaan telah mengakomodir permohonan Kelurahan Parongil untuk perbaikan Posyandu.

“Perusahaan berusaha membantu untuk kepentingan masyarakat,” pungkasnya. (rud/saz)

Bupati Karo Panen Perdana Kentang

PANEN: Bupati Karo Antonius Ginting dan Wakil Bupati Karo Komando Tarigan, saat panen perdana kentang di Desa Sukanalu.(Istimewa)
PANEN: Bupati Karo Antonius Ginting dan Wakil Bupati Karo Komando Tarigan, saat panen perdana kentang di Desa Sukanalu.(Istimewa)

KARO, SUMUTPOS.CO – Dalam upaya mendukung ketahanan pangan daerah, Bupati Karo Antonius Ginting bersama Wakil Bupati Karo Komando Tarigan, melaksanakan panen perdana kentang di Desa Sukanalu, Kecamatan Naman Teran, Senin (20/10) lalu.

Dalam sambutannya, Antonius mengapresiasi panen perdana kentang yang menjadi bagian dari dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional. Dia menegaskan, langkah ini merupakan wujud komitmen Pemkab Karo dalam memperkuat sektor pertanian unggulan daerah.

“Panen perdana ini bukan hanya simbol keberhasilan petani, tapi juga bukti nyata sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan BUMDes dalam memperkuat ketahanan pangan,” ungkap Antonius.

Usai pelaksanaan panen, Antonius juga menyempatkan diri berdialog santai dengan masyarakat Desa Sukanalu.

Dalam diskusi ringan tersebut, masyarakat menyampaikan berbagai aspirasi dan harapan terkait pengembangan pertanian di wilayah mereka, yang disambut dengan tanggapan positif dan dukungan langsung dari Antonius.

Sementara itu, Wakil Bupati Karo, Komando Tarigan menilai, penerapan metode pertanian modern oleh BUMDes Gegeh Persada mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi kentang.

“Rata-rata satu pokok kentang dapat menghasilkan hingga 2,4 kilogram. Ini hasil yang sangat memuaskan dan menjadi contoh bagi desa lain,” ungkap Komando.

Berdasarkan keterangan Direktur BUMDes Gegeh Persada, lahan yang dikelola untuk budidaya kentang seluas dua hektare, dengan siklus panen mencapai tiga kali dalam setahun. Adapun alokasi Dana Desa sebesar 20 persen dari pagu Dana Desa digunakan untuk mendukung kegiatan operasional dan pengembangan BUMDes Gegeh Persada, sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan ekonomi masyarakat desa.

Di sisi lain, Kepala Dinas PMD Data Martina br Ginting, menuturkan, hasil keuntungan dari pengelolaan BUMDes Desa Sukanalu akan dimanfaatkan untuk memberdayakan masyarakat, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan.

Menutup rangkaian kegiatan, Camat Naman Teran bersama Kepala Desa Sukanalu dan masyarakat setempat, memberikan kejutan kepada Wakil Bupati Karo, berupa kue ulang tahun. Momen tersebut berlangsung penuh kehangatan dan kebersamaan, bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun ke-52 Komando.

Kegiatan panen perdana ini diharapkan menjadi momentum bagi Desa Sukanalu dan wilayah sekitarnya, untuk terus mengembangkan potensi pertanian berbasis inovasi dan kemandirian ekonomi desa. (deo/saz)

Untuk Kesejahteraan Masyarakat, Pemko Binjai Tekankan Inovasi

APEL: Jajaran pimpinan OPD dan ASN Pemko Binjai saat mengikuti apel.(Dokumen Diskominfo Binjai)
APEL: Jajaran pimpinan OPD dan ASN Pemko Binjai saat mengikuti apel.(Dokumen Diskominfo Binjai)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pemko Binjai menekankan kepada jajaran untuk menciptakan inovasi demi kesejahteraan masyarakat. Penekanan ini disampaikan Inspektur Kota Binjai Eka Edi Saputra, saat memimpin apel, Senin (20/10) lalu.

Jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) turut mengikuti apel tersebut. Pada kesempatan itu, Eka menyatakan, sektor perekonomian merupakan urat nadi kehidupan daerah. Tanpa ekonomi yang kuat, lanjutnya, pembangunan tidak akan berjalan optimal.

“Karena itu, Pemko Binjai melalui Bagian Perekonomian terus berupaya mendorong berbagai program dan inovasi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Eka.

Eka menyebutkan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Binjai terus melakukan koordinasi untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok. Pemko Binjai secara rutin melakukan monitoring ke pasar dan bekerja sama dengan distributor serta pelaku usaha, agar masyarakat dapat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

Dia juga mengajak kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk bekerja dengan disiplin, jujur, serta profesional. Eka menegaskan, setiap individu adalah bagian dari mesin pembangunan yang tak terpisahkan.

Sekecil apapun tugas yang dikerjakan dengan penuh tanggung jawab, akan memberikan dampak besar bagi masyarakat. Dengan semangat kebersamaan dan komitmen seluruh jajaran, Eka optimistis, Pemko Binjai mampu mewujudkan kota yang maju, sejahtera, serta berkelanjutan.

Dia juga mengingatkan pentingnya meningkatkan disiplin dan etos kerja, memperkuat koordinasi antarunit kerja, serta menciptakan inovasi hingga terobosan di bidang perekonomian sesuai kebutuhan masyarakat.
“Seluruh ASN dan non-ASN harus senantiasa menjaga integritas, menghindari penyalahgunaan wewenang, dan menjunjung tinggi nilai-nilai Berakhlak,” imbau Eka. (ted/saz)

Tim Dit PPA-PPO Bareskrim Kunjungi Polres Tanah Karo

KUNJUNGAN: Direktur Dit PPA-PPO Bareskrim Polri, Brigjen Pol Nurul Azizah, saat berkunjung ke Polres Tanah Karo. (Istimewa)
KUNJUNGAN: Direktur Dit PPA-PPO Bareskrim Polri, Brigjen Pol Nurul Azizah, saat berkunjung ke Polres Tanah Karo. (Istimewa)

KARO, SUMUTPOS.CO – Polres Tanah Karo menerima kunjungan Tim Direktorat Tindak Pidana Perempuan dan Anak dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (Dit PPA-PPO) Bareskrim Mabes Polri, Selasa (21/10). Kehadiran mereka dalam rangka studi kelayakan pembentukan Satuan Reserse PPA dan PPO di Polres Tanah Karo.

Tim yang dipimpin langsung Direktur Dit PPA-PPO Bareskrim Polri, Brigjen Pol Nurul Azizah, selaku ketua tim, turut didampingi Kombes Pol Cahyo Widyatmoko, beserta anggota. Dari Polda Sumut turut hadir pejabat pendamping dari Rorena dan Direktorat Kriminal Umum.

Dalam sambutannya, Brigjen Pol Nurul Azizah menyampaikan, Polres Tanah Karo menjadi satu Polres pertama yang dikunjungi tim dalam kegiatan studi kelayakan ini.

“Polres Tanah Karo tidak termasuk dalam lima besar kasus terbanyak di wilayah Polda Sumut, namun memiliki catatan positif sebagai satu Polres yang paling rajin mengirimkan laporan bulanan terkait penanganan kasus PPA dan PPO,” ungkap Nurul.

Lebih lanjut, Nurul menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk melakukan uji studi kelayakan terhadap rencana pembentukan Satuan Reserse PPA dan PPO, dengan melakukan verifikasi bukti lapangan serta klarifikasi kepada personel, petugas terkait, dan stakeholder seperti Dinas Sosial, Dinas PPPA, hingga pekerja sosial (peksos).

Selain itu, tim juga melakukan peninjauan terhadap bangunan dan ruangan yang direncanakan akan dijadikan sebagai ruang pelayanan khusus Satres PPA dan PPO di Polres Tanah Karo.

Menurut Nurul, pembentukan satuan ini menjadi penting karena penanganan kasus yang melibatkan perempuan dan anak harus dilakukan secara khusus, mengingat kasus-kasus tersebut bersifat sensitif dan membutuhkan pendekatan berbeda dibandingkan tindak pidana umum lainnya. (deo/saz)

Prabowo Tidak Pandang Bulu Berantas Korupsi Selama Setahun jadi Presiden

JAKARTA, SUMUTPOS.CO- Pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto genap menginjak usia satu tahun. Executive Director Next Indonesia, Christiantoko menilai, salah satu hal yang coba ditunjukkan pemerintah saat ini adalah komitmen memberantas korupsi.

Christiantoko mengatakan, salah satu buktinya dengan agenda penyerahan uang sitaan kasus CPO dari Kejaksaan Agung (Kejagung) ke Kementerian Keuangan senilai Rp 13,2 triliun.

“Korupsi ini berusaha untuk dilakukan atau diberantas,” kata Christiantoko dalam acara Katadata Policy Dialogue ‘Satu Tahun Prabowo-Gibran, Mengukur Langkah Awal Prabowonomics’, di Lounge Katadata Indonesia, Plaza Blok M, Jakarta Selatan, Selasa (21/10).

Ia menyoroti pernyataan Prabowo dalam acara penyerahan uang sitaan itu. Namun, ia perlu melihat komitmen Prabowo dalam membuktikan pernyataannya itu. “Dari pernyataan terbaru kemarin di Kejagung oleh Presiden, dia tidak pandang bulu. (Tapi) kita tidak bisa menilai sekarang, apakah Presiden memenuhi apa yang diucapkan atau tidak,” katanya.

Di sisi lain, ia juga menilai pemerintah dalam setahun pertama tengah berupaya mengatasi kebocoran keuangan negara. Pada kesempatan yang sama, Peneliti Utama Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Siti Zuhro berpandangan, pemerintah perlu mengefektifkan birokrasi di masa pemerintahan setelah berjalan satu tahun ini. Terlebih, menurutnya saat ini terdapat banyak pemecahan.

“Jadi birokrasi krusial itu maksudnya bagaimana sekarang mengefektifkan birokrasi,” kata dia. Ia juga menyarankan agar adanya keterlibatan pemerintah daerah terkait program-program populis pemerintah. Langkah ini perlu dilakukan agar program besar tersebut bisa berjalan baik.

“Harus ada keterlibatan secara bottom-up supaya terjadi balance (keseimbangan). Kita seringnya berasumsi bahwa desa-daerah itu tidak cakap, padahal tidak,” katanya.

Sementara itu, Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menyoroti gemuknya pemerintahan saat ini. Ia menyarankan untuk mengkaji apakah gemuknya pemerintahan dapat menyokong target Indonesia Emas pada 2045 atau tidak.

“Mungkin eksekutif perlu memikirkan dulu lah apakah bila pemerintahan yang banyak ini memang dibutuhkan atau tidak untuk menunjang program-program strategis astacita,” kata Arya. (adz)

Gaungkan Era Kendaraan Listrik, PLN UID Sumut Ajak Media Jelajahi SPKLU di Sumatera Utara

Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sumut, Surya S. Sitepu saat menjelaskan lokasi-lokasi yang sudah tersedia SPKLU di Sumatera Utara
Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sumut, Surya S. Sitepu saat menjelaskan lokasi-lokasi yang sudah tersedia SPKLU di Sumatera Utara

MEDAN- PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara terus menggencarkan sosialisasi dan edukasi publik mengenai ekosistem kendaraan listrik.

Kali ini, PLN UID Sumatera Utara mengajak para jurnalis dari berbagai media, cetak, online, dan elektronik untuk mengenal lebih dekat Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang telah beroperasi di wilayah Sumatera Utara.

Kegiatan kunjungan lapangan yang digelar pada Senin (20/10) ini diisi dengan tur langsung ke sejumlah SPKLU strategis, salah satunya SPKLU Rest Area A Jalan Tol Medan–Tebingtinggi.

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya PLN dalam memperkuat pemahaman publik bahwa masyarakat kini tidak perlu khawatir lagi mencari tempat pengisian daya kendaraan listrik, karena jaringan SPKLU PLN sudah tersebar di berbagai titik penting di Sumatera Utara.

Antusiasme para wartawan dalam kegiatan ini sangat tinggi. Para jurnalis aktif menggali informasi teknis mengenai proses pengisian daya, durasi pengisian, tarif, hingga sistem keamanan dan kesiapan infrastruktur kelistrikan PLN dalam mendukung transisi menuju transportasi ramah lingkungan.

Diskusi berjalan interaktif, mencerminkan tingginya rasa ingin tahu publik terhadap inovasi energi bersih yang kini kian dekat dengan kehidupan sehari-hari.

General Manager PLN UID Sumatera Utara, Ahmad Syauki, yang turut mendampingi langsung kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa keberadaan SPKLU merupakan wujud nyata komitmen PLN dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 sekaligus memperkuat ekosistem kendaraan listrik di tanah air.

“PLN menghadirkan SPKLU sebagai bagian dari infrastruktur utama menuju transportasi berbasis listrik yang rendah emisi. Kami ingin masyarakat merasa aman dan nyaman bepergian jauh tanpa khawatir kehabisan daya. Bahkan di lokasi-lokasi yang relatif sepi pun, kami tetap menyediakan SPKLU agar pengguna kendaraan listrik yakin bahwa PLN selalu hadir di setiap perjalanan mereka,” ujar Ahmad Syauki.

Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Syauki juga membagikan pengalamannya menggunakan mobil listrik untuk kegiatan operasional harian.

“Menggunakan kendaraan listrik itu menyenangkan dan efisien. Biaya bahan bakar bisa hemat hingga 90 persen dibanding kendaraan konvensional, dan pajaknya pun dibebaskan oleh pemerintah. Jadi tidak ada alasan untuk ragu beralih ke kendaraan listrik,” tambahnya.

Hingga saat ini, PLN UID Sumatera Utara telah mengoperasikan 75 unit SPKLU yang tersebar di 56 lokasi strategis di berbagai daerah, mulai dari rest area jalan tol, pusat kota, kawasan wisata, hingga perkantoran pemerintahan.

Seluruh SPKLU tersebut sudah terintegrasi dengan ekosistem digital PLN Mobile, yang memungkinkan pengguna kendaraan listrik untuk menemukan lokasi SPKLU terdekat, memantau ketersediaan daya, serta melakukan transaksi pembayaran secara cashless.

Melalui kegiatan ini, PLN UID Sumatera Utara berharap sinergi dengan insan pers dapat semakin kuat, mengingat media memiliki peran strategis dalam memperluas literasi publik tentang energi bersih dan transportasi hijau.

“Kami mengapresiasi antusiasme dan semangat rekan-rekan media hari ini. Kehadiran dan partisipasi aktif mereka menjadi energi tambahan bagi kami untuk terus memperluas informasi positif mengenai transisi energi. Bersama media, PLN ingin membangun pemahaman bahwa kendaraan listrik bukan sekadar tren, tetapi solusi nyata untuk bumi yang lebih bersih,” pungkas Syauki.

Langkah penguatan infrastruktur SPKLU di Sumatera Utara merupakan bagian dari komitmen PLN dalam mempercepat tercapainya Net Zero Emission 2060, sekaligus memperkuat posisi provinsi ini sebagai wilayah yang siap mendukung ekosistem transportasi listrik yang berkelanjutan, efisien, dan ramah lingkungan. (ila)