29 C
Medan
Wednesday, December 31, 2025
Home Blog Page 632

Diduga Serobot Lahan, PT Jui Shin Indonesia dan PT BUMI Dilaporkan ke Polda Sumut

TAMBANG: Aktivitas tambang pasir kuarsa di Desa Gambuslaut Kabupaten Batubara yang dilaporkan ke Polda Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) yang dipimpin Irjen Effendi Irjen Setya Imam tampaknya tidak main-main melakukan penyelidikan terhadap aktivitas pertambangan pasir kuarsa di Desa Gambuslaut, Kecamatan Limapuluh Pesisir, Kabupaten Batubara, Selasa (30/1).

Diduga aktivitas tambang pasir kuarsa yang dimotori oleh PT Jui Shin Indonesia itu menjadi pemicu bertambah parahnya banjir di Desa Gambuslaut yang berada di sekitar lokasi pertambangan. “Anggota sudah saya perintahkan lidik,” tegas Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Sumut Kombes Pol Andry Setyawan.

Sebelumnya, Direskrimsus menerima laporan dari masyarakat bahwa akibat penambangan pasir kuarsa yang dilakukan PT Jui Shin Indonesia di Desa Gambuslaut, Kecamatan Limapuluh Pesisir, Kabupaten Batubara, dinilai sangat merugikan negara, masyarakat. Tidak cuma itu saja, bahwa aktivitas tambang itu jug diduga melanggar hukum.

Sebab diyakini letak aktivitas tambang tidak sesuai titik kordinat sesuai izin yang didapat mereka (WIUP/RKAB/dan lainnya). Parahnya lagi, diduga aktivitas tambang diduga menjadi pemicu banjir. Baru-baru ini di akhir tahun 2022, bencana banjir besar pernah menenggelamkan atap rumah warga di Desa Gambuslaut. Berkisar 330 kepala keluarga menjadi korban. Termasuk juga tanaman dan perkebunan.

Terbaru disampaikan Kepala Desa Gambus Laut, Zaharuddin, bahwa ada beberapa lokasi lainnya pertambangan pasir kuarsa perusahaan tersebut di Kabupaten Batubara, seperti di Kecamatan Airputih. “Yang di Sukaramai sudah beroperasi tempo hari, saat ini sudah ditinggalkan. Habis dari Gambus Laut kabarnya mau pindah lagi ke Sukaramai,” beber Kades Zaharuddin.

Akibat galian tambang pasir tersebut, katanya, air pasang masuk ke perkebunanan dan permukiman masyarakat. Sehingga tanaman masyarakat banyak yang mati, ”Padahal di Desa Gambuslaut ada 6.167 jiwa yang tinggal tidak jauh dari lokasi tambang,” beber Zaharuddin.

Pantauan langsung wartawan di lokasi penambangan pasir kuarsa milik PT Jui Shin Indonesia (PT JSI) di Desa Gambuslaut itu telah menembus daerah aliaran sungai (DAS). Areal pertambangan ternyata berdampingan langsung dengan hutan lindung. Terlihat adanya plank yang didirikan Dinas Kehutanan Propinsi Sumatera Utara.

Padahal sebagian lokasi tambang masih ada pemilik lahannya bernama Sunani (58) seluas 4 hektare. ”Lahan milik warga itu juga digali oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” beber Zaharuddin. Sunani yang tidak terima lahannya diserobot langsung menanyakan kepada pekerja yang berada di lahan tambang tersebut. Dari pekerja yang mengaku bernama Panca didapat informasi, bahwa mereka dari PT Jui Shin Indonesia.

Selain tu didapat juga informasi bahwa pasir yang dikeruk dengan alat berat itu, termasuk lahan Sunani itu dikirim ke PT Bina Usaha Mineral Indonesia (BUMI) yang diduga anak atau grup dari PT Jui Shin Indonesia. Setelah itu sampai ke PT Jui Shin Indonesia di KIM 2 Medan.

Setelah mendapat informasi akurat, PT Jui Shin Indonesia, PT BUMI, dan pria yang dipanggil Panca yang disebut sebagai Direktur kedua perusahaan tersebut dilaporkan ke Polda Sumut atas dugaan pencurian pasir kuarsa dan pengerusakan lahan milik Sunani sesuai Nomor STTLP/B/8#/I/2024. Disebut-sebut Pa bersama beberapa pria diduga oknum aparat melakukan pematokan sepihak di lokasi penambangan, tanpa disaksikan Kepala Desa Gambuslaut, Minggu (28/1), pagi.

Atas perbuatan itu, kuasa hukum Sunani (pelapor), Darmawan Yusuf SH SE MPd MH CTLA Med, menegaskan, pihaknya akan melaporkan perkara baru, apalagi bila nantinya ditemukan mencaplok lahan kliennya. “Fakta hukum tidak bisa dibuang, patok lama masih ada. Mematok baru sepihak itu dasarnya di mana, bila nantinya sampai mencaplok tanah milik Sunani, kita akan laporkan perkara baru,” tegas sosok pengacara kondang itu.

Ditanya wartawan soal aktivitas penambangan pasir tersebut di luar kordinat/WIUP? Darmawan mengatakan, “Berarti ada banyak pihak yang dirugikan, baik negara juga pihak lain sebagai pemilik lahan yang sah. Karena dalam operasional pertambangan berjalan harus ada dan sesuai RKAB, di situ semua dijelaskan detail rencana kerja perusahaan tambang itu, diawasi lagi,” urainya.

“Jadi bila melewati WIUP, berarti kuat dugaan bahan yang ditambang perusahaan itu di luar perhitungan pajak ke negara, ke pemerintah daerah dan sebagainya, itu kan sama saja negara rugi dibuatnya. Dari itu, aparat penegak hukum, Kejati Sumut, Polda Sumut, harus berlomba gerak cepat menindak persoalan ini, dari masyarakat sampai negara diduga kuat banyak dirugikan disini.

Seperti APH dari Ditreskrisus Polda Sumut, bisa buat laporan laporan tipe A, itu tanpa adanya laporan masyarakat, bisa bertindak memproses hukum,” tegas Darmawan. Pria yang gemar memberikan edukasi hukum di publik melalui medsos itu juga mengatakan bahwa apa yang dikatakan Pak Dirkrimsus Polda Sumut kepada wartawan, bahwa masyarakat masih yakin kepadas Polda Sumut sedang berupaya selamatkan masyarakat melalui penegakan hukum.

Menurut Dermawan ada ribuan jiwa yang bisa terancam bila kasus ini dibiarkan. “Semoga tidak berulang lagi bencana banjir seperti kemarin, apalagi jangan sampai semakin parah akibat ulah manusia maupun pelaku usaha,” harapnya.

Kepada Inspektur Tambang Kementerian ESDM di Sumut maupun pusat, dan Dinas Perdagangan Energi dan Mineral Pemerintah Propinsi Sumut, Dermawan SH, berharap agar mengevaluasi izin-izin IUP, RKAB, Amdal untuk perusahaan PT Jui Shin tersebut. “Artinya, dengan kata lain sesuai fakta yang ada, sebaiknya aktivitas tambang pasirnya itu disetop dululah,” tegasnya.

Sementara, pihak PT Jui Shin Indonesia di KIM II Medan ketika didatangi wartawan kantornya untuk mendapat keterangan tentang aktivitas tambang pasir tersebut belum menerima jawaban. ”Pak Panca dan Pak Asep yang biasanya ditemui wartawan bang, tetapi kata orang (di kantor) itu keduanya sedang keluar,” kata sekuriti jaga. Begitu juga dengan PT BUMI di Jalan Dahlia, Komplek Cemara Asri Medan ketika didatangi kantornya seperti tidak ada aktivitas di dalam.

“Jarang ada orang di situ pak, sekali sebulan belum tentu ada orangnya, kalau pun ada sebentar langsung pergi,” kata warga setempat. Lalu dicoba lagi konfirmasi melalui sambungan seluler, Panca Irwan Ginting disebut selaku Direktur di (Jui Shin dan BUMI) belum juga memberikan keterangan.(rel/azw)

24 Mahasiswa FK UISU Ikuti Yudisium dan Sumpah Dokter

SUMPAH DOKTER: Sebanyak 24 mahasiswa FK-UISU mengikuti Yudisium dan sumpah dokter, Selasa, (30/1).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – SUMUTPOS.CO-Sebanyak 24 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (FK-UISU) mengikuti Yudisium dan sumpah dokter, Selasa, (30/1).

Dari 24 mahasiswa yang mengikuti sumpah, tiga di antaranya merupakan lulusan berprestasi.

Ketiganya adalah, Dokter Vahira Nissha Matovani Ray dengan nilai IPK tertinggi 3,78.

Kemudian Dokter Mirza Rerfky Pratama dengan nilai Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter Computer Based Test (UKMPPD CBT) tertinggi 83,00.

Terakhir, Dokter Fitri Annisa dengan nilai UKMPPD OSCE tertinggi 89,75.

Sumpah dokter dan Yudisium 24 mahasiswa yang dilaksanakan di Aula Gedung FK-UISU, Jalan STM Medan ini dihadiri Rektor Prof Dr Safrida SE MSI diwakili Wakil Rektor Bidang Akademik dan Dakwah Islamiyah Prof Dr Marzuki SH MHum.

Kemudian Mewakili Dirut RS Pirngadi Komkordik RS Pirngadi dr Ade Wirata Sp An dan Mewakili IDI Medan dr Galdy Wafie MKed ( An) Sp An. Tidak ketinggalan, Dekan FK-UISU, dr Tri Makmur SpS beserta jajarannya.

Dalam kesempatan itu, Dekan FK-UISU, Tri Makmur mengucapkan selamat kepada para mahasiswa yang hari ini mengkikuti Yudisium dan pengucapan Sumpah Dokter.

“Selamat kepada para dokter baru karena sudah berada di tahap angkat sumpah dokter,” ujar Dekan FK-UISU, Selasa, (30/1).

Disebutkannya, pencapaian hari ini merupakan titik awal dalam merangkai hari-hari berikutnya.

“Maka dari itu, perbanyak belajar dan menjadi yang terbaik di manapun berada. Jadilah dokter dengan rasa empati tinggi yang tak pilih kasih terhadap siapa pun,” sebutnya.

Bahwa sebagai dokter yang resmi itu, katanya, harus melayani masyarakat dan dapat bertanggung jawab serta berintegritas.

“Terlebih dalam memastikan setiap langkah keputusan klinis yang diambil karena memiliki dampak positif bagi kesembuhan pasien,” pungkasnya.(rel/azw)

Ketidakpastian Pasar Keuangan Global, BI: Stabilitas Sistem Keuangan Tetap Terjaga

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Gubernur BI Perry Warjiyo dan Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa pada Rapat Berkala KSSK I 2024 di Jakarta yang disiarkan secara online YouTube Selasa (30/1). Istimewa

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengatakan, Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) triwulan IV-2023 tetap terjaga di tengah risiko perlambatan ekonomi dunia dan ketidakpastian pasar keuangan global.

Menurutnya, perkembangan ini didukung oleh kondisi perekonomian dan sistem keuangan domestik yang resilien, serta koordinasi dan sinergi Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang terus diperkuat.

“Dengan perkembangan tersebut, kondisi perekonomian dan sistem keuangan domestik secara keseluruhan tahun 2023 terjaga baik dan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Erwin dalam siaran persnya, di Website BI Selasa (30/1).

Rapat tersebut dihadiri Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa dalam Rapat Berkala KSSK I-2024, yang juga disiarkan di Youtube, pada Senin (29/1).

Erwin menuturkan, berkomitmen untuk terus memperkuat koordinasi dan sinergi, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko perlambatan ekonomi dan berlanjutnya ketidakpastian global di tahun 2024. “Termasuk rambatannya pada perekonomian dan sektor keuangan domestik,” tandasnya. (dwi)

Wakapolres Sergai Rapat Anev Pengamanan TPS Se- Sergai

BERSAMA: Wakapolres Sergai Kompol Damos C Aritonang bersama anggota.

SERGAI, SUMUTPOS.CO- Polres Serdangbedagai (Sergai) menggelar rapat analisa dan evaluasi (Anev) hasil pemetaan, identifikasi, lokasi, dan potensi ancaman dalam pelaksanaan pengamanan (PAM) tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah hukum (Wilkum) Polsek Teluk Mengkudu, Firdaus, dan Tanjung Beringin, di Aula Patriatama Polres Sergai Seirampah, Selasa (30/1/2024).

Anev dipimpin Wakapolres Sergai Kompol Damos C Aritonang didampingi Kabag Ops Kompol LS Siregar, Kabag SDM Kompol SP Anal Ampun, serta diikuti Kapolsek Teluk Mengkudu AKP Sugiono, Kapolsek Firdaus AKP Andi Sujendral, Kapolsek Tanjung Beringin AKP Tobat Sihombing, dan para personel PAM TPS sebanyak 114 personel.

Dalam arahannya, Kompol Damos C Aritonang meminta seluruh personel PAM TPS agar segera mendatangi dan mencek lokasi TPS, mengenali petugas KPPS dan Linmas di masing-masing TPS.

“Personel PAM TPS harus dapat mengamankan kotak suara yang telah di distribusikan KPUD Sergai dan PPK, serta PPS. Dan segera melaporkan setiap potensi ancaman dan kendala yang ada dalam pelaksanaan pengamanan TPS,” tegasnya.

Kabag Ops Kompol LS Siregar menambahkan, personel Pam TPS harus dapat menganalisa potensi kerawanan dan gangguan keamanan di masing-masing TPS.

Memberdayakan semua potensi masyarakat untuk mendukung terciptanya situasi Kamtibmas yang kondusif selama berlangsung, dan setelah berakhirnya proses pemungutan suara.

Seluruh personel Pam TPS harus mengetahui SOP pengamanan dalam pelaksanaan Pemilu 2024 dan proses pemungutan suara di TPS.

“Segera melaporkan kepada pimpinan setiap permasalahan yang terjadi selama proses pemungutan suara berlangsung, untuk segera dapat ditindaklanjuti,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Kabag Ops juga mengenalkan dan mensosialisasikan petunjuk dan penggunaan aplikasi pengamanan TPS Polres Sergai yang telah dibuat, dan akan di pergunakan oleh seluruh personel Pam TPS pada Pemilu 2024. Dengan tujuan, untuk mempermudah seluruh personel dalam melaksanakan tugas pengamanan di setiap TPS yang berada di wilayah hukum Polres Sergai.

Usai sosialisasi aplikasi, dilanjutkan dialog interaktif dan sesi tanya jawab dengan seluruh personel Pam TPS.

Ps Kasi Humas Polres Sergai, Iptu Edward Sidauruk kepada awak media mengatakan, dari hasil Anev yang dilakukan, secara umum personel PAM TPS di Wilkum Polsek Teluk Mengkudu, Firdaus, dan Tanjung Beringin, telah mendatangi TPS yang menjadi objek pengamanan. Telah mengenali dan melakukan komunikasi dan koordinasi dengan petugas KPPS dan Linmas di masing-masing TPS.

Selain itu, personel PAM TPS telah melakukan deteksi dini, dan menganalisa potensi gangguan Kamtibmas di masing-masing objek pengamanan dalam rangka mengantisipasi terjadinya potensi kerawanan dan gangguan keamanan selama berlangsungnya proses pemungutan suara di TPS.

“Berdasarkan dialog interaktif yang dilakukan bersama personel PAM TPS, diketahui sampai saat ini belum ada ditemukan kendala dan masalah dalam melaksanakan Pam TPS Pemilu 2024,” jelasnya. (fad/ram)

Komisi I Minta Disdukcapil Medan Lebih Gencar Sosialisasikan IKD

Anggota DPRD Kota Medan, Robi Barus.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Komisi I DPRD Kota Medan, Robi Barus, meminta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Medan untuk lebih gencar dalam menyosialisasikan aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD). Pasalnya, jumlah warga Kota Medan yang telah memiliki IKD terbilang masih sangat kecil.

“IKD ini kan program Pemerintah Pusat yang sifatnya sangat baik. Salah satu tujuannya agar identitas dan data penduduk bisa terangkum dalam satu data dan terkoneksi secara digital. Tapi di Kota Medan, kita lihat jumlah warga yang sudah mengaktivasi IKD masih sangat kecil,” ucap Robi Barus kepada Sumut Pos, Selasa (30/1/2024).

Dikatakan Robi, hingga awal Januari 2024, baru sekitar 60 ribuan warga Kota Medan yang telah mengaktivasi IKD. Sementara dari jumlah penduduk Kota Medan yang berjumlah sekitar 2,5 juta jiwa, terdapat lebih dari 1,8 juta jiwa yang telah berusia di atas 17 tahun atau wajib memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).

“Patokannya mudah, lihat saja jumlah DPT Kota Medan di Pemilu 2024 ini, jumlahnya lebih dari 1.850.000 orang, artinya lebih dari 1,8 juta jiwa sudah memiliki KTP. Dari jumlah itu baru 60 ribuan yang sudah aktivasi IKD. Kalau kita persentasekan, itu baru sekitar 3,25 persen, masih sangat kecil,” ujarnya.

Robi pun berharap, Disdukcapil Kota Medan bisa lebih gencar melakukan langkah-langkah strategis dalam meningkatkan jumlah warga Kota Medan yang melakukan aktivasi IKD. Salah satunya, dengan meningkatkan sosialisasi ke masyarakat.

“Lakukan kolaborasi dengan pihak Kecamatan, Kelurahan, hingga kepling-kepling di Kota Medan untuk menyosialisasikan IKD ini kepada seluruh warga Kota Medan. Saya yakin, pasti masih banyak sekali warga Kota Medan yang bahkan belum tahu apa itu IKD,” kata Ketua Fraksi PDIP DPRD Medan itu.

Selanjutnya, Robi pun meminta Disdukcapil Kota Medan untuk mengarahkan setiap masyarakat yang datang ke kantor Disdukcapil Kota Medan saat mengurus dokumen kependudukannya agar sekaligus melakukan aktivasi IKD.

“Masyarakat sebaiknya langsung datang diarahkan untuk melakukan aktivasi IKD. Tak hanya ke kantor Disdukcapil, di kantor-kantor camat dan yang terbaru di Mal Pelayanan Publik kan pasti juga ada petugas Disdukcapil, di sana juga sebaiknya petugas mengarahkan masyarakat untuk melakukan aktivasi IKD,” lanjutnya.

Robi menjelaskan, sejatinya aktivasi IKD memang belum menjadi kewajiban. Akan tetapi, hal itu perlu untuk diperhatikan karena merupakan program Pemerintah Pusat yang bertujuan baik untuk masyarakat.

“Toh tidak ada ruginya masyarakat melakukan aktivasi IKD ini. Bahkan dengan memiliki IKD, data warga tersebut bisa terkoneksi dengan data-data lainnya yang dibutuhkan dalam pengurusan apapun,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, hingga awal Januari 2024, sebanyak 60.000 masyarakat Kota Medan sudah melakukan aktivasi IKD. Jumlah tersebut diyakini akan terus bertambah mengingat sampai saat ini hal tersebut masih berjalan.

“Sampai saat ini kita masih terus berjalan aktivasi IKD. Sekitar 60.000 orang sudah melakukannya,” ucap Kadisdukcapil Kota Medan, Baginda Siregar saat dikonfirmasi, Jumat (5/1/2024) lalu.

Dikatakan Baginda, bagi warga Kota Medan yang ingin melakukann aktivasi IKD, bisa datang ke kantor camat maupun Disdukcapil Kota Medan di saat jam kerja.

“Di kecamatan ada petugas yang standby, begitu juga di kantor Disdukcapil. Proses pengaktifannya juga sebentar, sekitar 10 menit saja. Aktiviasi IKD ini juga kita haruskan kepada masyarakat yang datang untuk mengurus dokumen di Disdukcapil,” ujarnya.

Meski saat ini aktivasi IKD belum diwajibkan, Baginda mengimbau masyarakat untuk tetap melakukan aktivasi. Sebab, hal tersebut nantinya akan membantu masyarakat dalam pengurusan dokumen lainnya. (map/ram)

Dorong Peningkatan Hidup Sehat, Hassanudin Ajak Masyarakat Tekan Angka Stunting di Sumut

Pj Gubernur Sumut, Hassanudin.(ist/SUMUT POS)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara, Hassanudin mengajak masyarakat, untuk bersama-sama menekan angka stunting, dengan menjaga kesehatan, dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Hal itu, disampaikan Hassanudin saat meninjau Posyandu dan PAUD di Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Selasa (30/1/2024). Hassanudin juga mengajak masyarakat untuk terus rajin datang ke Posyandu.

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tingkat prevalensi stunting di Sumut berada pada angka 21,1%. Untuk itu, kegiatan Posyandu diharapkan semakin digalakkan, untuk menurunkan prevalensi stunting hingga tercapai target 14%.

“Posyandu ini, penting sekali dalam upaya kita menurunkan stunting. Posyandu mitra penting Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dalam upaya penurunan stunting, sehingga stunting kita sesuai target yaitu 14%,” kata Hassanudin.

Selain itu, menurut Hassanudin, Posyandu juga mitra strategis Pemprov Sumut dalam mengatasi berbagai isu kesehatan masyarakat. Pemprov Sumut berkomitmen akan terus bersama-sama dengan berbagai pihak. Termasuk Posyandu untuk menyelesaikan berbagai permasalahan kesehatan masyarakat di Sumut.

“Ibu-ibu, bawa terus anak-anaknya ke Posyandu ya, banyak manfaatnya, kita terus jaga kesehatan anak anak kita disini (posyandu),” kata Hassanudin, Selasa 30 Januari 2024.

Mantan Pangdam I Bukit Barisan itu, mengungkapkan bahwa lebih baik menjaga kesehatan ketimbang mengobati.

“Lebih mudah untuk kita menjaga kebersihan dan kesehatan, ketimbang kita mengobati, lebih sulit mengobati,” kata Hassanudin.

Disampaikan juga, Posyandu memiliki peran strategis dalam mengatasi berbagai isu kesehatan masyarakat. Salah satunya stunting, yang bisa ditangani melalui kegiatan Posyandu.

Sementara itu, Pj Ketua TP PKK Sumut Dessy Hassanudin yang juga Pembina Posyandu Sumut mengatakan, saat ini Posyandu tengah menggalakkan peran Posyandu dalam menangani berbagai permasalahan kesehatan masyarakat. Ia juga berharap masyarakat tidak ragu datang ke Posyandu.

“Kita juga mengharapkan masyarakat tidak ragu datang ke Posyandu, dengan ke Posyandu masyarakat bisa mendapatkan berbagai layanan kesehatan, memang mencegah lebih baik daripada mengobati,” kata Dessy.

Turut hadir Bupati Tapsel Dolly Pasaribu, Pj Bupati Padanglawas Utara Patuan Rahmat Syukur Hasibuan, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Agus Tripriyono, Kepala Bappelitbang Sumut Hasmirizal Lubis, Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit, dan OPD Pemprov Sumut lainnya.(gus/ram)

KPU dan Bawaslu Kota Medan Pastikan Netral di Pemilu 2024

Ketua KPU Medan, Mutia Atiqah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Setelah Sumatera Utara dihebohkan dengan adanya oknum komisioner Bawaslu Kota Medan yang terjerat Operasi Tangkap Tangan (OTT), baru-baru ini Sumatera Utara kembali dikejutkan dengan adanya komisoner KPU Padang Sidempuan yang turut terjaring OTT.

Alhasil, kondisi itu pun semakin mempertegas persepsi liar masyarakat terkait ketidaknetralan para penyelenggara Pemilu 2024.

Ditanya terkait hal itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan, Mutia Atiqah memastikan bahwa pihaknya di KPU Kota Medan akan tetap netral dalam Pemilu 14 Februari 2024. Saat ini, pihaknya juga sudah menandatangani pakta integritas terhadap seluruh komisoner KPU Kota Medan.

“Saya pastikan kita (KPU Medan) netral. Begitu juga terhadap seluruh petugas PPS dan KPPS, terus kita ingatkan agar bekerja sesuai amanat UU,” ucap Mutia, Selasa (30/1/24).

Dikatakan Mutia, kemarin pihaknya bersama perwakilan KPU di seluruh Sumatera Utara (Sumut) juga diberikan penguatan oleh KPU RI melalui sambungan zoom.

“Jadi kita diminta agar mengurangi berkumpul-kumpul di luar sampai waktu Pemilu nanti. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi yang rentan terjadi menjelang Pemilu,” ujarnya.

Kalaupun nanti ada komisioner maupun petugas PPS dan KPPS yang terbukti melakukan pelanggaran, Mutia menyebut bahwa semua perbuatan tersebut tentu akan menuai sanksi.

“Kalau memang sudah melenceng dari amanat UU dan peraturan KPU, tentu oknum-oknum tersebut akan ada sanksinya. Kasus OTT terhadap rekan kita yang terjadi di Padangsidempuan harus menjadi pembelajaran. Kita prihatin atas peristiwa itu. Oleh karenanya, saya imbau rekan-rekan KPU Medan agar menjalankan tugasnya sesuai amanat UU,” pungkasnya.

Hal serupa juga dikatakan Ketua Bawaslu Kota Medan, David Reynold Tampubolon. Ia menyebutkan, penandatanganan pakta integritas membuktikan bahwa Bawaslu Kota Medan juga qkan bersikap netral dalam Pemilu 2024 nanti.

“Selalu kita ingatkan, baik itu komisioner maupun PKD agar bekerja sesuai tupoksinya. Tugas Bawaslu sebagai pengawas Pemilu tentu sarat banyaknya godaan, makanya selalu kita ingatkan jajaran kita agar selalu netral,” katanya.

David menyadari bahwa pelanggaran bisa saja terjadi, baik itu dari Peserta Pemilu maupun penyelenggara. Hanya saja, dirinya menegaskan bahwa hal-hal seperti itu terjadi terhadap oknum saja.

“Sanksinya pasti ada bagi setiap oknum yang melanggar, apakah itu etik ataupun pidana. Namun saya tegaskan jika sikap kita (Bawaslu Medan) netral dalam Pemilu ini,” pungkasnya. (map/ram)