25 C
Medan
Sunday, December 28, 2025
Home Blog Page 70

Ricky Anthony Perbaiki Jalan ke Masjid Pakai Uang Pribadi

DIPERBAIKI: Perbaikan jalan menuju Masjid Ar Ridho yang dilakukan secara pribadi oleh Wakil Ketua DPRD Sumut, Ricky Anthony.(Istimewa)
DIPERBAIKI: Perbaikan jalan menuju Masjid Ar Ridho yang dilakukan secara pribadi oleh Wakil Ketua DPRD Sumut, Ricky Anthony.(Istimewa)

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Pengabdian tiada henti kepada masyarakat terus dilakukan Pimpinan DPRD Sumut Ricky Anthony. Kali ini, legislator muda dari Partai NasDem itu, hadir di tengah masyarakat Desa Tanjung Putus, Kecamatan Padangtualang, Kabupaten Langkat.

Pria yang karib dikenal RA itu, melakukan perbaikan terhadap akses jalan menuju Masjid Ar Ridho di Dusun Sidodadi Lorong 2. Kehadirannya dalam upaya merespons keluhan dan aspirasi masyarakat yang kesulitan akses jalan menuju masjid di tengah musim penghujan.

RA mendapat informasi itu dari Tim Barisan Pendukung Ricky Anthony (Bapera) di desa tersebut. Adapun informasi dimaksud, yakni masyarakat yang akan beribadah, terhambat karena akses jalan terkesan tak layak.

“Kami menerima usulan yang disampaikan warga di sana. Mereka meminta agar jalan menuju Masjid Ar Ridho di desanya diperbaiki. Jalannya sangat becek dan sulit dilalui saat musim hujan,” ungkap RA, dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (14/10).

RA memperbaiki jalan tersebut dengan uang pribadinya. Langkah yang dilakukan RA mendapat apresiasi dan masyarakat senang atas bantuan tersebut. Mereka dapat melangkah dengan nyaman menuju tempat ibadah.

Kepada masyarakat, RA mengaku juga akan menyampaikan hal tersebut kepada pemerintah. Tujuannya, agar anggaran dapat dikucurkan untuk memperbaiki infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat pada tahun depan.

Namun begitu, ada ratusan usulan untuk perbaikan jalan yang sudah mendarat di meja dinas terkait. Karena itu, sebagai langkah awal, RA merealisasikan harapan konstituen dengan dana pribadi secara pribadi.
“Sambil menunggu usulan masyarakat direalisasikan, kami perbaiki dulu jalannya. Supaya di musim hujan seperti ini, masyarakat dapat melewatinya dengan nyaman,” katanya.

“Alhamdulillah, saya bantu memperbaikinya dengan biaya pribadi. Semoga bermanfaat dan terus semangat dengan pengabdian tiada henti,” imbuh RA.

Sementara itu, warga sekitar mengucapkan terima kasih atas perhatian RA. Bantuan yang diberikan wakil rakyat ini, sangat bermanfaat untuk warga sekitar. Jalan ke tempat ibadah mereka sehari-hari jadi lebih mudah dilalui.

“Alhamdulillah. Terima kasih banyak Pak RA atas bantuannya. Akses jalan ke Masjid Ar Ridho jadi lebih mudah. Hanya Allah yang mampu membalas kebaikan Pak RA. Semoga sehat-sehat dan sukses selalu,” doa masyarakat untuk RA. (ted/saz)

Buaya Muncul di Aliran Sungai Besitang Langkat

BUAYA: Kemunculan buaya hebohkan masyarakat di aliran Sungai Besitang. (Istimewa)
BUAYA: Kemunculan buaya hebohkan masyarakat di aliran Sungai Besitang. (Istimewa)

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Seekor buaya muncul di aliran Sungai Besitang dan memberi rasa takut serta khawatir di kalangan masyarakat maupun nelayan. Kemunculan buaya itu, diketahui melalui unggahan di media sosial (medsos), Senin (13/10) lalu.

Buaya muara berukuran tiga meter itu, muncul ketika berada di tepi aliran Sungai Besitang. Sontak, masyarakat dan nelayan yang melihat itu ketika melintas dengan perahu membuat kaget serta terkejut.

Aryadi, warga Besitang menyebutkan, buaya muara pernah terlihat berjemur di rawa pinggiran Sungai Sei Pucuk, Kelurahan Pekan Besitang. Kemunculan buaya ini, diakuinya, membuat warga dan nelayan yang melintas menjadi takut.

“Memang sudah beberapa hari ini ada kabar kemunculan buaya, banyak nelayan yang lihat. Lokasinya tidak jauh dari pemukiman warga dan tempat nelayan mencari kerang. Kemunculan buaya ini membuat masyarakat dan nelayan menjadi takut,” kata Aryadi, Selasa (14/10).

Camat Besitang, Irham effendi mengaku sudah mendalami informasi tersebut. Namun, tidak ada yang dapat menunjukkan lokasi pasti keberadaan buaya itu.

“Saya sudah tanya pihak desa, mereka hanya dengar saja tak melihat langsung. Mereka tidak bisa tunjukkan lokasi, waktu dan seringnya di mana. BKSDA dan tim cepat tanggap kabupaten sudah dihubungi juga. Mereka minta titik koordinat agar bisa standby, sampai sekarang belum ada yang menunjukkan itu,” ujar Irham.

Irham meminta agar warga yang melihat keberadaan buaya itu untuk segera dilaporkan, agar langsung ditindaklanjuti.

Sementara itu, Kepala Seksi Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah 2 Stabat, Bobby Nopandry mengaku, sudah menerima kabar terkait kemunculan buaya muara itu.

“Informasi itu sudah kami tindaklanjuti dan sudah dilaporkan ke Kementrian Kelautan dan Perikanan,” pungkasnya. (ted/saz)

Bank Mandiri Gelar Livin’ Fest 2025 di Medan, Akselerasi Sinergi Lintas Sektor

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Dalam momentum peringatan ulang tahun ke-27, Bank Mandiri menghadirkan Livin’ Fest 2025 di Kota Medan sebagai perayaan yang memadukan hiburan, kolaborasi, dan pemberdayaan ekonomi.

Mengusung tema “Sinergi Majukan Negeri”, gelaran ini menjadi wujud komitmen Bank Mandiri untuk memperkuat sinergi antara sektor finansial, UMKM, dan industri kreatif, sekaligus mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi daerah serta perluasan lapangan kerja baru. Acara ini akan berlangsung pada 23 – 26 Oktober 2025 di REGALE International Convention Centre, Medan, dengan puncak perayaan pada Sabtu (25/10/2025).

Livin’ Fest 2025 menjadi persembahan khusus bagi nasabah dan masyarakat yang telah setia mendukung perjalanan Bank Mandiri selama 27 tahun, sekaligus mempertegas posisi perseroan sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional yang inklusif.

Festival ini menggabungkan unsur hiburan, pameran bisnis, dan akses layanan publik dalam satu ekosistem yang saling memperkuat. Panggung utama akan menampilkan deretan musisi populer seperti Armada, Jamrud, DJ Yasmin, Osen Hutasoit, dan Siantar Rap Foundation, yang diharapkan menambah daya tarik bagi masyarakat Medan dan sekitarnya.

Regional CEO I/Sumatera 1 Bank Mandiri, I Gede Raka Arimbawa, mengatakan Livin’ Fest bukan sekadar ajang hiburan, tetapi juga wadah kolaborasi produktif yang menghadirkan dampak ekonomi berkelanjutan.

“Kami ingin memastikan setiap kegiatan Bank Mandiri membawa manfaat langsung bagi masyarakat. Melalui semangat Sinergi Majukan Negeri, kami memperluas akses pasar, memperkuat ekosistem UMKM, serta menciptakan peluang kerja baru yang mendukung akselerasi ekonomi lokal,” ujar Gede dalam keterangannya, Selasa (14/10/2025).

Lebih dari 150 tenant akan berpartisipasi dalam Livin’ Fest 2025, meliputi sektor kuliner, fesyen, kriya, dan UMKM binaan Bank Mandiri. Kolaborasi juga terjalin dengan mitra nasional seperti Inacraft dan Scent of Indonesia, yang menghadirkan nuansa khas ekonomi kreatif nusantara dalam format modern.

Selain itu, tersedia Government Hub yang memfasilitasi layanan publik dari berbagai instansi seperti Samsat, DJP (pajak), Imigrasi (paspor), dan Kementerian Kesehatan melalui RSUP H. Adam Malik, untuk mempermudah masyarakat mengakses layanan publik di tengah festival.

Sebagai bagian dari rangkaian “HUT Mandiri Semua Hepi”, Bank Mandiri juga menghadirkan promo eksklusif bagi nasabah. Program unggulan mencakup Mandiri KPR dan Mandiri Auto dengan bunga spesial 1,27% fix satu tahun serta cashback hingga Rp2,7 juta. Dalam pameran properti, hadir 18 pengembang ternama yaitu developer nasional Ciputra, Sapta Group dan Agung Podomoro Group serta developer lokal Sapta Group dan Capital Group.

Sementara di sektor otomotif, dukungan datang dari Mandiri Utama Finance dan Mandiri Tunas Finance, bersama 21 grup otomotif seperti BYD Indonesia, Tunas Toyota, BMW, Hyundai, Geely, GMW, MG, Mitsubishi, Mercedez Benz dan Asco Daihatsu, lengkap dengan fasilitas test drive untuk kendaraan roda dua dan roda empat.

Seluruh program dan transaksi di Livin’ Fest terintegrasi melalui aplikasi Livin’ by Mandiri, yang kini menjadi tulang punggung ekosistem digital perseroan. Hingga Juni 2025, aplikasi ini telah digunakan oleh 32,9 juta pengguna, tumbuh 27% secara tahunan, dengan nilai transaksi mencapai Rp2.097 triliun, naik sekitar 11 persen dibandingkan periode sebelumnya. Capaian ini menegaskan posisi Bank Mandiri sebagai bank dengan komitmen kuat dalam mempercepat akselerasi transformasi digital dan memperluas inklusi keuangan di seluruh Indonesia.

Selain kegiatan bisnis dan finansial, Livin’ Fest juga menghadirkan Fun Run 2,75K dan 5K yang terbuka untuk masyarakat umum. Ajang ini menjadi simbol kebersamaan sekaligus cerminan gaya hidup sehat dan optimis di tengah geliat ekonomi yang terus bangkit.

Tak ketinggalan, kolaborasi dengan Garuda Indonesia Travel Fair, Scent of Indonesia, dan Inacraft turut memperkaya konten acara dengan berbagai aktivitas tematik yang relevan dengan karakter masyarakat urban dan kreatif. “Memasuki usia ke-27, kami ingin perayaan ini menjadi bentuk nyata kontribusi Bank Mandiri kepada negeri. Livin’ Fest adalah refleksi komitmen kami untuk terus memperkuat sinergi dengan berbagai pihak, memperluas lapangan kerja, dan menghadirkan manfaat yang dirasakan langsung oleh masyarakat,” tutup Gede sambil menambahkan bahwa informasi lengkap mengenai Livin’ Fest 2025 dapat diakses melalui bmri.id/livinfest. (adz)

Medan Selayang Kuasai Gulat Porkot Medan 2025

Ketua Umum KONI Kota Medan Aswindy Fachrizal didampingi Ketua Panitia Cabor Gulat Aldo Yusuf Simangunsong bersama peraih medali cabor gulat Porkot Medan 2025. (Dok Pribadi)
Ketua Umum KONI Kota Medan Aswindy Fachrizal didampingi Ketua Panitia Cabor Gulat Aldo Yusuf Simangunsong bersama peraih medali cabor gulat Porkot Medan 2025. (Dok Pribadi)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kecamatan Medan Selayang berhasil menjadi juara umum cabang olahraga gulat pada Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan XV tahun 2025. Selayang berhasil meraih 12 emas dan 1 perak.

Posisi kedua ditempati Medan Maimun dengan 5 emas, 4 perak, dan 1 perunggu. Posisi ketiga diraih Medan Area dengan 2 emas, 2 perak, dan 4 perunggu. Medan Denai di posisi kelima dengan 1 emas, 3 perak, dan 1 perunggu.

Pengalungan medali cabang olahraga gulat ini turut dihadiri Ketua Umum KONI Kota Medan Aswindy Fachrizal SE. Aswindy memuji semangat dan atusias para pegulat yang bertanding di Porkot ini.

“Pertandingan cabang gulat ini cukup seru. Para peserta cukup antusias untuk meraih juara. Banyak juga atlet-atlet muda yang menjadi peserta,” ungkap Aswindy.

Aswindy mengucapkan terima kasih kepada PGSI Kota Medan yang telah menggelar pertandingan cabang gulat tersebut.

Sedangkan Ketua Panitia Aldo Yusuf Simangunsong menjelaskan, pertandingan cabang olahraga gulat diikuti 120 atlet dari 13 kecamatan. Kecamatan yang bersaing, yakni Amplas, Area, Deli, Denai, Johor, Kota, Maimun, Perjuangan, Petisah, Polonia, Selayang, Sunggal, dan Tembung.

“Gulat mempertandingkan 20 kelas. Kita berharap akan muncul atlet-atlet muda berbakat dari Porkot Medan ini yang akan dibina PGSI Kota Medan,” harap Aldo. (dek)

Berlangsung di Romo Center Medan, PMP Launching Program Rumah Pangan Murah

PELUNCURAN: PMP meluncurkan kegiatan ‘Rumah Pangan Murah,’ di Rumah Aspirasi Romo Center, Jalan Bunga Baldu II No 25, Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, Senin, (13/10). (Markus Pasaribu/Sumut Pos)
PELUNCURAN: PMP meluncurkan kegiatan ‘Rumah Pangan Murah,’ di Rumah Aspirasi Romo Center, Jalan Bunga Baldu II No 25, Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, Senin, (13/10). (Markus Pasaribu/Sumut Pos)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PENGAWAL Merah Putih Putih (PMP) meluncurkan kegiatan ‘Rumah Pangan Murah,’ di Rumah Aspirasi Romo Center, Jalan Bunga Baldu II No.25, Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, Senin (13/10). Kegiatan itu, dalam upaya menekan inflasi yang melonjak di Sumatera Utara (Sumut) dan Kota Medan khususnya.

“Untuk menekan inflasi di Sumatera Utara, khususnya di Kota Medan, PMP menggelar Rumah Pangan Murah. Kita berharap, program ini dapat membantu masyarakat dalam memperoleh bahan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” ujar Ketua Dewan Penasihat Pengawal Merah Putih, Raden Muhammad Khalil Prasetyo didampingi Ketua PMP, Susilo dan Sekretaris PMP, Suwarno serta jajaran lainnya.

Dalam kegiatan yang dirangkai dengan pemberian bantuan sembako kepada sejumlah warga yang bermukim di sekitar lokasi acara tersebut, politisi Partai Gerindra yang akrab disapa Mas Tyo itu mengatakan bahwa PMP akan benar-benar berupaya untuk berkontribusi dalam menekan inflasi yang mengkhawatirkan di Sumatera Utara, khususnya di Kota Medan.

“Sejak awal, kami bertekad agar program-program pemerintah bisa sampai dan dirasakan masyarakat. Dengan demikian, apa yang di dicita-citakan pemerintah dengan terlaksana dengan baik,” ujarnya.

Dijelaskan Tyo, PMP ingin agar sekecil apapun yang diakukan pihaknya bisa membantu menekan inflasi di Sumatera Utara.

“Lagipula selama ini kita memang punya awareness bahwa daya beli masyarakat sudah sangat menurun. Sehingga, tentu akan bermanfaat jika kita bisa mendistribusikan harga pangan murah. Hari ini kita launching program Rumah Pangan Murah di Kota Medan, menyusul di Kota Binjai dan Deliserdang,” ungkapnya.

Dikatakannya, H. Raden Muhammad Syafi’i atau Romo yang sekarang menjabat Wakil Menteri Agama (Wamenag) yang juga Ketua Dewan Kehormatan Pengawal Merah Putih senantiasa berpesan agar kami terus menampung aspirasi masyarakat. “Rumah Pangan Murah ini sebagai tindak lanjut aspirasi masyarakat,” tegas Mas Tyo yang juga mantan Anggota Komisi III DPRD Medan itu.

Untuk itu, pria yang juga Sekretaris Rumah Aspirasi Romo Center ini mengajak seluruh elemen agar bersama-sama mengatasi inflasi di Sumut. “Jangan hanya kritik tanpa memberi solusi, sampaikan kritik yang konstruktif untuk tujuan membangun,” ajaknya.

Disebutkannya, tujuan awal hadirnya Pengawal Merah Putih untuk mencari tahu dan membantu mengatasi persoalan yang terjadi di masyarakat. Sekaligus, membantu program pemerintah, terutama program Presiden Prabowo Subianto di bidang ketahanan pangan dan stabilisasi harga pangan.

“Selain itu, tentu saja kehadiran dan manfaat Pengawal Merah Putih dapat dirasakan masyarakat. Semoga Pengawal Merah Putih mendapat amanah lebih besar untuk berperan di tengah masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Pengawal Merah Putih, Susilo, menambahkan bahwa launching Rumah Pangan Murah ini untuk memenuhi janji kepada masyarakat agar program pangan murah berlanjut. Untuk diketahui, beberapa waktu lalu kami sudah melaksanakan pasar murah, tepatnya menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia. Saat itu sambutan masyarakat sangat luar biasa.

“Kami mampu menghabiskan 1,5 ton beras hanya dalam waktu satu jam. Namun masih banyak warga yang datang dan di situlah kami berjanji dan minta doa agar program pangan murah dapat berlanjut. Alhamdulillah janji itu terealisasi,” urainya.

Susilo juga menguraikan bahwa Pengawal Merah Putih telah beberapa kali mendampingi dan mengedukasi petani di Deliserdang, Langkat dan Serdangbedagai (Sergai).

“Di Hamparanperak, Deliserdang, sudah empat kali panen. Langkat sekali dan itu terus kami lakukan. Apa yang kami lakukan, bertujuan membantu program Presiden Prabowo Subianto, terutama di bidang pertahanan pangan dan stabilisasi harga pangan,” tandasnya.

Sedangkan Sekretaris Pengawal Merah Putih, Suwarno menambahkan, pihaknya menyiapkan beras ukuran 5 kilogram dengan harga Rp60 ribu, gula putih ukuran 1 kilogram Rp18 ribu dan minyak goreng 1 liter Rp16 ribu.

Di kesempatan itu, seorang warga sekitar yang menerima bantuan sembako, Kasidah (70) menyampaikan terima kasih dan berharap Pengawal Merah Putih terus jaya.

“Alhamdulillah, terima kasih atas bantuannya. Semoga Pengawal Merah Putih selalu jaya dan bantuan semakin sering kami terima,” harapnya. (map/azw)

Seluruh Warga Medan Dicover UHC, Zulkarnaen: Jangan Takut Berobat

SOSIALISASI: Wakil Ketua DPRD Kota Medan, H Zulkarnaen SKM menggelar Sosialisasi Perda Kota Medan No.4 Tahun 2012 di Jalan Aluminium Raya Gg Banten, Sabtu (11/10).(Markus Pasaribu/Sumut Pos)
SOSIALISASI: Wakil Ketua DPRD Kota Medan, H Zulkarnaen SKM menggelar Sosialisasi Perda Kota Medan No.4 Tahun 2012 di Jalan Aluminium Raya Gg Banten, Sabtu (11/10).(Markus Pasaribu/Sumut Pos)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – WAKIL Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan, H Zulkarnaen SKM meminta kepada seluruh warga Kota Medan agar tidak takut untuk berobat ke puskesmas maupun seluruh rumah sakit yang sudah bekerja sama dengan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Hal itu ditegaskan H Zulkarnaen ketika menggelar Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan No 4 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Kota Medan di Jalan Aluminium Raya Gang Banten, Kelurahan Tanjungmulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sabtu (11/10).

Dikatakan Zulkarnaen pada kesempatan yang turut dihadiri Kasi PPM Kecamatan Medan Deli, Rinaldi Z Siregar, Kabid SDK Dinas Kesehatan Medan, Iin Juliani Saragih, serta perwakilan Puskesmas Medan Deli, dr Budiarti, UHC telah disiapkan Pemko Medan untuk memberikan jaminan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat Kota Medan.

“Total ada lebih dari Rp300 miliar anggaran yang kita siapkan untuk menjalankan program UHC di tahun ini. Jadi jangan ragu, meskipun BPJS Kesehatan bapak/ibu menunggak iurannya atau bahkan bapak/ibu tidak punya BPJS Kesehatan sama sekali, seluruh warga Kota Medan tetap bisa berobat gratis dengan hanya menunjukkan KTP/KK Medan,” ucap Zulkarnaen.

Pimpinan DPRD Kota Medan dari Fraksi Partai Gerindra itu mengatakan, masyarakat telah membayar pajak kepada Pemko Medan. Pajak tersebut pun dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk pembangunan dan pelayanan.

“Salah satunya pajak tersebut dikembalikan kepada masyarakat melalui program UHC ini. Dengan program UHC, masyarakat dapat berobat secara gratis dengan hanya menunjukkan KTP/KK Medan,” ujar wakil rakyat dari Dapil Medan III (Medan Perjuangan, Medan Timur, Medan Tembung, dan Medan Deli) tersebut.

Terlepas dari semua itu, Zulkarnaen menegaskan bahwa UHC memang merupakan program yang baik dalam memberikan perlindungan berupa jaminan kesehatan kepada masyarakat.

“Akan tetapi, masyarakat juga berkewajiban untuk menjaga kesehatannya. Sebab pada dasarnya tidak ada manusia yang mau sakit, tentunya kita semua ingin selalu sehat. UHC atau BPJS Kesehatan menjadi penolong saat kita membutuhkannya,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang SDK Dinas Kesehatan Kota Medan, Iin Juliani Saragih, menjelaskan kepada masyarakat yang hadir bahwa pada dasarnya UHC pada dasarnya merupakan bantuan Pemerintah Kota (Pemko) Medan kepada warganya yang tidak mampu.

“Karena sebenarnya UHC itu iurannya tidak gratis, tetapi ditanggung oleh pemerintah daerah. Tidak hanya Kota Medan, tetapi sekarang UHC juga berlaku di seluruh Sumatera Utara,” kata Iin.

Pada kesempatan itu, Iin Juliani Saragih juga menjawab sejumlah pertanyaan masyarakat, termasuk soal pecandu narkoba yang tidak masuk ke dalam tanggungan BPJS Kesehatan maupun UHC.

“Untuk pengguna narkoba, itu kecanduannya tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan, sebab kecanduan narkoba ini bukan sebuah penyakit, tetapi kelalaian oleh penggunanya. Sama seperti kecelakaan dalam berkendara, itu tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan,” kata Juliani.

Iin juga membenarkan apa yang disampaikan Zulkarnaen, bahwa warga Kota Medan tetap bisa berobat secara gratis dengan hanya menunjukkan KTP ataupun Kartu Keluarga (KK) Kota Medan.

“Walaupun BPJS Kesehatan bapak/ibu menunggak, bapak/ibu tetap bisa berobat dengan UHC. Tunggakannya tetap tercatat, namun pelayanan kesehatan tetap bisa didapatkan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Medan Deli, dr Budiarti mengajak seluruh masyarakat Medan Deli untuk turut menjaga kesehatan. Salah satu diantaranya dengan menjaga seluruh anggota keluarga dari bahaya narkoba.

“Narkoba bisa menimbulkan banyak penyakit, mulai dari ringan hingga berat. Misalnya seperti ganja, bila terlalu berat kecanduannya bisa sampai mengalami gangguan jiwa atau kegilaan,” ungkapnya.

Dr Budiarti pun mengajak masyarakat untuk tidak ragu berobat ke faskes-faskes milik pemerintah, mulai dari puskesmas hingga rumah sakit milik Pemko Medan.

“Jangan ragu berobat ke puskesmas, RSUD Bachtiar Djafar, dan RSUD dr Pirngadi. Semua itu faskes milik Pemko Medan, dokter dan pelayanan didalamnya terus membaik dan tidak kalah dari RS swasta,” pungkasnya.
(map/azw)

Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Rahmansyah Sibarani Serap Aspirasi Guru dan Siswa

BERSAMA: Anggota DPRD Sumut Rahmansyah Sibarani, saat melaksanakan kunjungan reses ke Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut IX pada 5-14 Oktober 2025 di Kabupaten Tapteng dan Kota Sibolga.(Istimewa)
BERSAMA: Anggota DPRD Sumut Rahmansyah Sibarani, saat melaksanakan kunjungan reses ke Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut IX pada 5-14 Oktober 2025 di Kabupaten Tapteng dan Kota Sibolga.(Istimewa)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) melaksanakan kunjungan reses ke Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut IX pada 5-14 Oktober 2025. Kunjungan reses kali ini, Rahmansyah Sibarani melaksanakan kegiatan di sejumlah titik daerah pemilihannya, khususnya di sejumlah kecamatan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) dan Kota Sibolga.

Di Kabupaten Tapteng, pertemuan reses Rahmansyah melakukan pertemuan di sejumlah perguruan negeri dan swasta, mulai dari tingkat SMP hingga SMA. Kunjungan reses tersebut guna menyerap aspirasi para siswa, tenaga pengajar atau guru, orang tua siswa, komite sekolah hingga masyarakat sekitar, bertujuan meningkatkan kuantitas prasarana dan kualitas pendidikan di Kabupaten Tapteng dan Kota Sibolga.

“Bagi saya, kunjungan reses ini sangat penting untuk menyerap aspirasi, bukan sekadar janji-janji.

Karena saya ingin tahu aspirasi dari masyarakat, tentu juga dari guru-guru, siswa, komite sekolah hingga orang tua yang juga bagian dari masyarakat yang sangat perlu diterima dan diperjuangkan aspirasinya,” ungkap Rahmansyah, dalam keterangan persnya di Kecamatan Barus, Kabupaten Tapteng, Minggu (12/10) lalu, di sela-sela melaksanakan kegiatan resesnya.

Rahmansyah menjelaskan, beberapa titik atau lokasi sekolah di Kabupaten Tapteng tersebut, yakni SMA Negeri 1 Manduamas, SMA Negeri 1 Sosorgadong, dan SMA Negeri 1 Sorkam Barat. Sedangkan di sekolah swasta, Rahmansyah yang juga Ketua Fraksi Partai NasDem, melaksanakan pertemuan dan kegiatan di Perguruan Muhammadiyah SMP 28 Barus Pasar, Perguruan Al Washliyah Barus, dan Perguruan Nadhlatul Ulama (NU) Barus, Kabupaten Tapteng.

Dia juga mengatakan, kegiatan pertemuan reses di lingkungan pendidikan atau sekolah tersebut, guna memperjuangkan aspirasi dan peningkatan kualitas pendidikan hingga sumber daya manusia di daerah. Begitu juga, lanjut Rahmansyah yang juga Anggota Komisi E membidangi Kesra dan Pendidikan, reses kali ini untuk menyampaikan informasi terkini dari program yang digagas dan dibangun pemerintah pusat Presiden Prabowo Subianto dan Gubernur Sumut Bobby Nasution.

“Di antaranya yakni Sekolah Rakyat atau Sekolah Gratis, Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa, hingga Sekolah Lima Hari dan program berobat gratis hanya dengan menggunakan KTP. Sehingga melalui reses ini juga, kami ingin mengetahui aspirasi dan perkembangan mengenai program yang dijalankan pemerintah pusat dan provinsi,” katanya.

Rahmansyah menyampaikan, dalam setiap pertemuan resesnya di lingkungan sekolah tersebut dia juga memberikan bantuan berupa alat olah raga berupa masing-masing dua bola volly dan bola kaki hingga dua unit komputer di setiap lokasi pertemuan.

“Sehingga ada sebanyak 18 unit komputer nantinya akan segera saya sampaikan langsung ke sekolah tempat pertemuan reses tersebut. Pemberian komputer tersebut merupakan bantuan pribadi saya untuk mendukung pembelajaran maupun operasional sekolah,” sebutnya.

Selain memberikan perangkat olah raga dan komputer, Rahmansyah memberikan empat laptop, di antaranya di SMAN 1 Sosorgadong satu init laptop belajar untuk seorang siswa yang orang tuanya sudah tidak ada lagi atau meninggal, namun berprestasi dalam belajar, yakni atas nama Hottar Oscar Lase. Begitu juga seorang siswa SMAN 1 Sorkam Barat atas nama Winda Nasution, yang orang tuanya sudah meninggal dunia namun berprestasi, juga menerima satu unit laptop.

Dia menjelaskan, dalam setiap pertemuan di sekolah negeri atau SMA tersebut Rahmansyah menerima aspirasi dari pihak sekolah untuk membantu alokasi anggaran dalam APBD Sumut untuk pembangunan atau rehab ruang kelas, kantor hingga penyediaan prasarana sekolah.

Selain itu, para guru juga mohon perhatian dari Pemprovsu untuk peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru khususnya bagi guru honorer.

Meninjau Lapangan

Lebih lanjut, Rahmansyah menyampaikan di sela-sela pertemuan reses, dia juga meninjau lapangan ke beberapa titik proyek pembangunan yang sedang dikerjakan. Proyek yang merupakan usulan dan perjuangan Rahmansyah, di antaranya penahan banjir atau benteng di Sungai Aek Sirahar, Desa Kampung Mudik, Kecamatan Barus, Kabupaten Tapteng dan proyek pembangunan jalan provinsi di kawasan Pakkat perbatasan Kabupaten Tapteng dan Humbanghasundutan (Humbahas).

“Kita sudah melihat langsung sedang dalam tahap pengerjaan. Sehingga jalan tersebut akan semakin mempermudah arus transportasi bagi pengendara yang ingin ke Medan atau sebaliknya Kabupaten Tapteng, Humbahas hingga ke Provinsi Aceh,” jelasnya.

Selain itu, Rahmansyah juga meninjau titik lokasi pembangunan Jalan Sudirman Kota Sibolga, dimana diketahui jalan tersebut baru-baru ini telah memakan korban pengendara yang melintas.
Begitu juga melihat langsung pengerjaan pembuatan guadrail atau pembatas jalan di kawasan Pal 7 Kecamatan Sosorgadong, Tapteng, yang baru-baru ini telah jatuh tig korban jiwa akibat kenderaan minibus masuk ke sungai atau laut.

“Atas nama Anggota DPRD Sumut, saya menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Pemprov Sumut di bawah kepemimpinan Gubernur Bobby Nasution, yang telah berkenan berkolaborasi dalam membantu dan menyahuti aspirasi masyarakat daerah khususnya di daerah pemilihan saya diantaranya meliputi Tapteng dan Sibolga.

Begitu juga kolaborasi mewujudkan program berobat gratis hanya dengan menggunakan KTP,” bebernya.

Lebih lanjut Rahmansyah dalam paparan resesnya menyampaikan, dia selama menjadi anggota dewan atau satu periode sebelumnya telah melakukan perjuangan dan menyalurkan bantuan sosial sebanyak 465 pembangunan dan rehab rumah ibadah baik masjid dan gereja hingga sekolah.

Tak hanya itu, dia juga telah memperjuangkan dan menyalurkan alokasi dana APBD Sumut untuk pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Tapteng dan Kota Sibolga hingga penyediaan dua unit kenderaan mobil sampah. (map/saz)

Pertanyakan Alasan Pemprov Sumut Impor 50 Ton Cabai, Zeira Salim: Harusnya Kita yang Ekspor

KETERANGAN: Wakil Ketua Komisi A DPRD Sumut, Zeira Salim Ritonga, saat menyampaikan keterangan.
KETERANGAN: Wakil Ketua Komisi A DPRD Sumut, Zeira Salim Ritonga, saat menyampaikan keterangan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Ketua Komisi A DPRD Sumatera Utara (Sumut), Zeira Salim Ritonga, mempertanyakan langkah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) yang mengimpor 50 ton cabai dari Pulau Jawa, untuk menekan laju inflasi.

“Kami mempertanyakan, kenapa Pemprov Sumut mengambil cabai dari Jawa? Padahal Sumut ini merupakan daerah swasembada cabai,” tegas Zeira, saat memberikan keterangannya, Senin (13/10).

Zeira menjelaskan, sebagian besar kabupaten kota di Sumut merupakan penghasil utama komoditas cabai. Dia mencontohkan sejumlah daerah, seperti Kabupaten Karo, Humbanghasundutan (Humabahas), hingga Batubara, memiliki lahan pertanian luas untuk tanaman cabai.

“Sumut ini satu penghasil cabai terbesar di Indonesia. Misalnya di Batubara, ada sekitar 1.500 hektare lahan khusus untuk penanaman cabai,” bebernya.

Politisi PKB tersebut, juga mengatakan, beberapa waktu lalu Komisi A DPRD Sumut melakukan audiensi ke Pemkab Batubara. Dalam pertemuan itu, Pemkab Batubara memaparkan, mereka telah menyiapkan langkah antisipasi terhadap fluktuasi harga cabai, termasuk adanya penampung tetap dari industri pengolahan cabai.

“Kami sempat audiensi ke Pemkab Batubara, dan mereka menyampaikan, jika harga cabai turun, sudah ada penampung tetap yang menampung hasil panen. Jadi, sistemnya sudah berjalan baik,” jelas Zeira.

Menurut Zeira, berdasarkan penjelasan Pemkab Batubara di masa Bupati Zahir, sistem distribusi cabai di daerah itu sudah terencana dengan baik. Para penampung biasanya sudah siap dua pekan sebelum masa panen, untuk mencegah cabai membusuk.

“Cabai ini kan cepat busuk. Jadi waktu itu saya ingat, Pemkab Batubara menyampaikan, sudah ada penampungnya sebelum panen dua minggu. Kalau sekarang harga mahal dan inflasi tinggi, harus ditelusuri penyebabnya, Apakah karena gagal panen, distribusi yang tidak lancar, atau faktor lain?” katanya.

Dia pun menegaskan, Sumut selama ini dikenal sebagai daerah surplus cabai. Satu sentra terbesar berada di Desa Lubuk Cuik, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Kabupaten Batubara, yang mampu menghasilkan puluhan ribu ton cabai setiap tahunnya.

“Makanya saya sampaikan, seharusnya Sumut bisa menjaga stabilitas harga cabai sendiri. Kami pertanyakan, kenapa tiba-tiba malah mengambil 50 ton dari luar provinsi? Meski alasannya untuk operasi pasar dan pengendalian inflasi,” tegas Zeira.

Zeira menilai, kebijakan impor cabai dari Jawa memang bisa menjadi solusi cepat, tapi perlu menjadi evaluasi serius bagi Pemprov Sumut.

“Seharusnya Sumut yang mengekspor cabai, bukan malah impor. Karena Sumut ini satu pemasok cabai terbesar di Indonesia. Bahkan di Batubara baru saja dilakukan panen raya,” bebernya.

Berdasarkan data yang dihimpun sentra produksi cabai merah di Sumut meliputi Kabupaten Karo, Batubara, Simalungun, Tapanuli Utara, Langkat, Dairi, Toba, Humbahas, Mandailingnatal (Madina), dan Padangsidimpuan, dengan total produksi mencapai 146.182 ton per tahun.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, Togap Simangunsung menyampaikan, Pemprov Sumut akan menyalurkan 50 ton cabai merah yang didatangkan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi daerah, yang hingga kini masih tergolong tinggi. (san/saz)