26 C
Medan
Tuesday, December 30, 2025
Home Blog Page 99

Sambut HUT ke-77, Polwan Polda Sumut Gelar Baksos dan Donor Darah

DONOR DARAH: Polda Sumut saat melaksanakan kegiatan bakti sosial dan donor darah.(Istimewa)
DONOR DARAH: Polda Sumut saat melaksanakan kegiatan bakti sosial dan donor darah.(Istimewa)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-77 Polisi Wanita (Polwan), Polwan Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) melaksanakan kegiatan bakti sosial (baksos) dengan mengunjungi dan memberikan bantuan ke dua lokasi, yakni Rumah Mengaji Anak Yatim Banaatul Adni di Binjai Utara, dan Panti Asuhan Sahabat Anak di Kabupaten Deliserdang, Jumat (12/9) lalu.

Kegiatan ini dipimpin langsung Pakor Polwan Polda Sumut AKBP Gultom Rosmaida Feriana, bersama jajaran Polwan lainnya. Kedatangan rombongan disambut hangat oleh para pengurus dan anak-anak panti. Rangkaian kegiatan diawali dengan sambutan dari Pakor Polwan Polda Sumut serta perwakilan pihak penerima bantuan. Selanjutnya, dilakukan penyerahan sembako dan kebutuhan pokok kepada anak-anak yatim piatu serta diakhiri dengan sesi foto bersama.

Suasana penuh kekeluargaan dan keceriaan terlihat saat Polwan berinteraksi dengan anak-anak panti. Kehadiran para srikandi Polri ini tidak hanya membawa bantuan, tetapi juga memberikan semangat dan kebahagiaan bagi anak-anak yang membutuhkan.

Pakor Polwan Polda Sumut, AKBP Gultom Rosmaida Feriana menyampaikan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Polwan terhadap masyarakat, khususnya anak-anak yatim piatu.

“Bakti sosial ini adalah wujud nyata kepedulian Polwan Polda Sumut dalam rangka Hari Jadi ke-77 Polwan. Kami ingin hadir dan berbagi kebahagiaan dengan anak-anak panti, sekaligus mempererat tali silaturahmi dengan masyarakat. Semoga apa yang kami lakukan ini bermanfaat dan menambah semangat kami dalam mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara,” ungkap Rosmaida.

Kegiatan berlangsung dengan aman, lancar, dan penuh kehangatan. Kehadiran Polwan Polda Sumut diharapkan semakin memperkuat citra Polri yang humanis serta selalu hadir untuk masyarakat.
Sebelumnya, Polwan Polda Sumut lebih dulu melaksanakan kegiatan donor darah bersama Ibu Bhayangkari di Gedung Tunggal Panaluan, Kantor Bhayangkari Sumut.

Kegiatan kemanusiaan ini dihadiri langsung oleh Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto bersama Ibu Asuh Polwan Mona, para Pejabat Utama (PJU) Polda Sumut beserta Ibu, Ketua Panitia HUT ke-77 Polwan, jajaran panitia, tim PMI Sumut, serta peserta donor darah dari berbagai satker Polda Sumut.

Dari hasil kegiatan, tercatat sebanyak 244 peserta hadir, dengan rincian 174 orang lolos screening dan berhasil mendonorkan darahnya, sementara 70 orang tidak lolos screening karena berbagai faktor kesehatan.
Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, menyampaikan apresiasi atas antusiasme jajaran Polwan, Bhayangkari, serta seluruh personel yang ikut serta dalam aksi donor darah ini.

“Donor darah ini adalah wujud nyata kepedulian Polwan Polda Sumut bersama Bhayangkari terhadap sesama. Kegiatan ini bukan hanya bagian dari perayaan HUT Polwan, tapi juga bentuk pengabdian sosial untuk membantu masyarakat yang membutuhkan,” tutur Whisnu.

Sementara itu, Pakor Polwan Polda Sumut, AKBP Gultom Rosmaida Feriana menegaskan, kegiatan donor darah ini telah dipersiapkan dengan baik dan bekerja sama dengan PMI Sumut.

“Ini merupakan rangkaian HUT ke-77 Polwan. Kami sangat bersyukur atas partisipasi seluruh peserta. Semoga darah yang terkumpul dapat bermanfaat dan menjadi ladang amal bagi para pendonor,” katanya.

Kegiatan donor darah ini menjadi satu rangkaian acara Hari Jadi ke-77 Polwan 2025, yang mengusung semangat “Polwan Siap Mendukung Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045”. (dwi/saz)

Masalah Adminduk Banyak Terjadi di Lapangan, Agus Setiawan Komit Bantu Masyarakat

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Banyak sekali persoalan yang dihadapi masyarakat terkait pelayanan administrasi kependudukan (Adminduk). Karenanya, anggota DPRD Medan dari Fraksi PDI Perjuangan Agus Setiawan, berkomitmen mendampingi masyarakat dalam menuntaskan segala persoalan yang dihadapi masyarakat dalam pengurusan Adminduk seperi KK, KTP, Akte Kelahiran, Akte Kematian, Akte Pernikahan, surat keterangan ahli waris, dan sebagainnya.

Hal ini terungkap ketika Agus Setiawan menggelar Sosialisasi Perda Nomor 03 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan Kota Medan di lapangan parkir Vihara Gunung Timur, Kelurahan Sukaramai II, Medan Area, Minggu (14/9/25). Hadir dalam sosialisasi itu Budi Zulkarnaen mewakili Camat Medan Area, Deli Situmorang mewakili Lurah Sukaramai II, Isma mewakili Disdukcapil, dan sejumlah pengurus PAC PDI Perjuangan Medan Area.

Menurut Agus, adminduk seperti KK, KTP, dan akte kelahiran, merupakan dokumen kependudukan yang wajib dimiliki setiap warga negara. Namun, masyarakat seringkali dihadapkan pada siatuasi sulit dalam mendapatkan haknya tersebut.

Dia mencontohkan seperti yang dialami Janto Tjiawi, warga Jalan AR Hakim Gang Titi dan Achen, warga Tegal Sari Mandala II Medan Denai. Keduanya sengaja dihadirkan Agus pada sosialisasi perda tersebut. Menurut Agus, selama 31 tahun Janto mengurus KK dan KTP tapi tidak kunjung selesai.

Agus pun meminta Janto Tjiawi untuk menyampaikan langsung apa yang dialaminya. Janto menceritakan, pada tahun 1994 silam rumahnya mengalami kebakaran. Ketika itu, sedikitnya ada 90-an rumah yang terbakar, termasuk rumahnya. “Semua ludes terbakar. Sejak saat itu, saya tidak punya KK dan KTP lagi,” kata kakek berusia 75 tahun itu.

Dia berusaha untuk mengurusnya ke kantor kelurahan, kecamatan, dan dinas kependudukan, namun hasilnya nihil. “Sudah entah berapa kali saya mengurusnya, tapi tak bisa juga. Bosan, saya tak urus lagi,” sebutnya.

Akhirnya, lanjut Janto, dia mendapat undangan untuk menghadiri kegiatan sosialisasi perda yang dilaksanakan Agus Setiawan beberapa bulan lalu. Saat itulah dia menyampaikan persoalan yang dihadapinya. “Untng saya jumpa Pak Agus. Dia yang uruskan,” kata Janto.

Janto juga mengungkapkan, Agus juga membantunya dalam pengobatan matanya yang mengalami katarak. “Saya mau operasi katarak, tapi syaratnya harus ada KTP. Karena KTP saya tidak ada, saya temui lagi Pak Agus. Akhirnya saya dibantu Pak Agus, sehingga saya bisa menjalani operasi katarak,” imbuhnya.

Sementara Achen, mengaku ibunya yang dibantu Agus Setiawan. Achen mengungkapkan, ibunya dulu pernah mengurus paspor untuk pergi ke luar negeri, namun menggunakan jasa calo. Ternyata, nama yang tertera di paspor itu bukan nama ibunya. “Waktu itu ibu tidak memperhatikan nama yang tertera, sehingga ketika kepengurusan kembali menjadi rumit karena ada dua nama untuk satu paspor,” ungkapnya.

Sehingga pihak imigrasi meminta agar mengurusnya ke pengadilan. Namun sebelum mengurus ke pengadilan, harus ada melampirkan surat keterangan dari kelurahan. “Pihak kelurahan tidak mau tanda tangan, alasannya takut bermasalah dengan hukum,” ungkap Achen lagi.

Menyikapi kedua persoalan ini, Agus mengungkapkan, mungkin saja masih banyak masyarakat Kota Medan yang mengalami hal serupa. “Itulah makanya, kita harapkan pelaksanaan Sosperda ini bisa benar-benar bermanfaat masyarakat. Masyarakat harus bisa lebih memahami hak dan kewajibannya sebagai warga Kota Medan,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Maria warga Jalan Kapten Jumhana, Kelurahan Sukaramai II, Medan Area, menyampaikan kalau dirinya hingga saat ini tidak memiliki KK dan KTP. “Anak saya masih SD, dia juga butuh akte kelahiran. Kemana saya harus mengurusnya pak,” tanya Maria.

Sementara David Shingcun menyampaikan, cucu belum memiliki akte lahir. “Pihak sekolah cucu saya minta akte kelahiran. Sementara waktu mau diurus, diminta surat dari klinik tempat cucu saya lahir,” ujarnya.

Menyikapi itu, Agus meminta perwakilan Disdukcapil untuk membantu Maria mendapatkan dokumen kependudukannya. Menyahuti permintaan Agus, Isma yang mewakili Disdukcapil meminta kepada Maria untuk datang ke Disdukcapil Kota Medan dengan membawa surat domisili dari kelurahan.

Agus pun meminta Kasi Pemerintahan Sukaramai II, Deli Situmorang untuk membantu Maria untuk mendapatkan surat keterangan domisili. Deli pun menyanggupi permintaan Agus tersebut.

Sedangkan untuk permasalahan David Shingcun, Isma menyampaikan, syarat untuk membuat akte memang harus ada surat keterangan lahir dari klinik atau rumah sakit tempat si anak lahir. Namun jika tidak ada, Isma menyarankan agar David langsung ke Disdukcapil dengan membawa persyaratan yang dibutuhkan seperti KTPkedua orangtua, buku nikah/akte nikah, dan KK.

Agus menegaskan, dia akan mengawal masalah ini sampai selesai. “Bapak dan ibu tak perlu khawatir, saya akan terus memantau perkembangannya,” pungkasnya. (adz)

Geopark Caldera Toba Kembali Raih Green Card, M Nuh: Alhamdulillah…

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Anggota DPD RI asal Sumatera Utara KH Muhammad Nuh MSP mengucap syukur atas keberhasilan Geopark Kaldera Toba kembali meraih status Green Card (kartu hijau) dari UNESCO. Hal ini diumumkan pada Sidang Komite Eksekutif ke-11 Konferensi Global Geopark Network (GGN) yang berlangsung di Kutralkura, wilayah La Araucania, Chile, pada 5-12 September 2025.

“Alhamdulillah, dengan izin Allah SWT, Geopark Caldera Toba mendapatkan kembali status green card,” kata KH Muhammad Nuh melalui pesan tertulisnya yang diterima Sumut Pos, Sabtu (13/9/2025) malam.

Bagi Muhammad Nuh, Danau Toba merupakan karunia Allah SWT di Sumatera Utara yang harus dijaga. “Kita bangga dan bersyukur dengan adanya danau yang terbentuk karena letusan Gunung Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu, yang diakui dunia keindahannya,” ujar Ketua Persis Sumatera Utara ini.

Menurutnya, Indonesia baru mengkampanyekan Kaldera Toba pada 2018. Dua tahun berselang, tepatnya 2020, baru mendapatkan status sebagai geopark dunia dari UNESCO. “Status ini disetujui pada Juli 2020,” ujar Nuh yang duduk di Komite IV DPD RI ini.

Sayangnya, lanjut Nuh, pada 4-5 September 2023 pada kegiatan evaluasi dari UNESCO di Maroko, pengelolaan Geopark Toba dinilai tidak memenuhi standar UNESCO dan mendapatkan peringatan, turun status menjadi Yellow Card (kartun kuning). “Artinya, kalau dalam waktu 2 tahun tidak dilakukan perbaikan, akan diberikan status Red Card (kartu merah), maka status Geopark Kaldera Toba tidak diakui lagi oleh UNESCO dan ini bisa berimplikasi luas,” jelas Nuh yang juga ulama ini.

Menyikapi kondisi itu, lanjut Nuh, Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) menggelar pertemuan di Jakarta pada 30 September 2023 lalu, guna membahas masalah status Yellow Card dari UNESCO tersebut. Nuh hadir pada pertemuan tersebut.

Selanjutnya pada 11 Oktober 2023, Nuh menggelar Focus Group Discusion (FGD) di kantor daerah DPD RI, Jalan Gajah Mada Medan.
Hadir dalam FGD tersebut para aktivis lingkungan, akademisi, dan Pemprov Sumatera Utara.

“Kita mengajak semua pihak untuk bekerja sama mengembalikan Geopark Kaldera Toba untuk kembali mendapatkan penilaian yang baik (Green Card) dari UNESCO, karena pengelolaannya sesuai dengan standar dunia,” sebut Nuh.

Lantas, apa manfaat yang dirasakan masyarakat Sumatera Utara dengan status green card Kaldera Toba? “Sangat banyak manfaat yang bisa kita dapat dari status greend card tersebut,” ucapnya.

Diantaranya, sebut Nuh, dengan pengakuan lembaga dunia, maka Danau Toba akan menjadi bahan promosi wisata Internasional, sehingga dapat meningkatkan daya tarik wisatawan mancanegara. “Danau Toba disejajarkan dengan objek wisata yang diakui dunia dan banyak dikunjungi seperti Langkawi dan lainnya,” jelas Nuh.

Selain itu, kata Nuh, juga membantu pelestarian warisan geologi, keanekaragaman hayati dan lainnya. “Bisa juga membuka peluang lapangan kerja, meningkatkan daya saing dan kemandirian,” jelasnya lagi.

Oleh karena itu, Nuh mengajak semua pihak, mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Pemerintah Kabupaten di sekitar Danau Toba, dan semua pihak untuk menjaga status yang baik ini.

“Kita juga berterima kasih kepada Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, para bupati di sekitar Danau Toba dan General Manager Toba Caldera Unesco Global Geopark (TCUGGp) Dr Azizul Kholis dan tim, Pimpinan KMDT dan semua pihak yang sudah bekerja keras untuk kebaikan Danau Toba dan daerah yang kita cintai ini, Sumatera Utara. Semoga kebersamaan kita dalam kebaikan ini mendatangkan keberkahan dari Allah SWT, aamiin,” pungkas Nuh. (adz)

Anggota MPR RI Penrad Siagian Perkuat Nilai Kebangsaan di Kalangan Generasi Muda Sumut

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Upaya penguatan karakter kebangsaan terus digaungkan Anggota MPR RI, Pdt Penrad Siagian kepada kalangan generasi muda. Penguatan karakter kebangsaan ini dilakukan saat menggelar sosialisasi 4 pilar kebangsaan di Rumah Pengabdian Penrad Siagian, Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut), Jumat, 12 September 2025.

Sosialisasi yang dihadiri mahasiswa dan siswa penerima bantuan PIP dan KIP beserta beberapa orang tua ini bertujuan untuk semakin mengenalkan nilai-nilai kebangsaan dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa baru dan calon mahasiswa.

“Sosialisasi 4 pilar kebangsaan ini penting bagi para mahasiswa baru dan calon mahasiswa untuk membekali mereka di dunia akademik yang lebih beragam,” kata Penrad Siagian dalam keterangannya, Sabtu (13/9/2025).

Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan fenomena mengkhawatirkan di dunia pendidikan tinggi yang harus mendapat perhatian serius. Dalam dunia akademik, sering kali mahasiswa dan para calon mahasiswa hanya tekun pada dunia akademiknya, tetapi sering lupa untuk mampu bersosialisasi dan membangun jejaring dengan kelompok yang berbeda.

Situasi ini membuat soft skill para mahasiswa dan calon mahasiswa tersebut menjadi lemah. “Bukan saja soft skill mengenai sosialisasi dan membangun jejaring yang lemah, para mahasiswa dan calon mahasiswa kerap banyak yang terkungkung dalam lingkungan yang homogen, dan ini kurang baik, karena membuat pola pikir sempit dan cenderung menjadi kelompok yang kurang toleran,” tegasnya.

Dalam sosialisasi itu, anggota MPR RI asal Sumut ini menekankan, dalam kehidupan akademik kampus, para mahasiswa diharapkan mampu dan siap menerima keberagaman identitas baik suku maupun agama. Anggota Komite I DPD RI ini pun berpesan bahwa Indonesia dibangun di atas keberagaman dan menjadi kekuatan yang besar.

“Perjumpaan dengan identitas berbeda adalah kunci, maka jangan sekali-kali hanya asyik dengan kelompok sendiri. Karena melihat Indonesia yang besar adalah dengan berjumpa dengan identitas-identitas yang berbeda,” ujar Penrad.

Di akhir sosialisasi ini, Penrad menyampaikan kepada para mahasiswa baru dan calon mahasiswa untuk terus mengasah kepekaan sosial dengan tidak melupakan nilai-nilai kebangsaan terutama persatuan Indonesia. Hal itu dilakukan untuk mewujudkan generasi emas yang peduli dengan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Menjaga persatuan penting, tetapi jangan lupa melatih kepekaan sosial pada kelompok rentan agar adik-adik semua mampu menjadi generasi emas yang berkontribusi pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ucap Pdt. Penrad Siagian. (adz)

Absen di Sosperda tentang UMKM, Dodi Simangunsong Tuding Kadis Koperasi Tak Hargai Wali Kota

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Medan Dodi Robert Simangunsong melaksanakan Sosialisasi Perda Nomor 03 Tahun 2024 tentang Perlindungan dan Pengembangan Usaha Kecil Mikro dan Menengah Kota Medan di Jalan Pulau Harapan Kelurahan Sitirejo I Medan Kota, Sabtu (13/9/2025).

Dia menyayangkan ketidakhadiran Dinas Koperasi UKM Perindag dan Dinas Kominfo Kota Medan pada pelaksanaan sosialisasi tersebut. “Padahal, Perda yang saya sosialisasikan ini berhubungan langsung dengan Dinas Koperasi UKM Perindag,” kata Dodi kepada wartawan usai sosialisasi.

Menurut Dodi, harusnya Sosperda yang dilaksanakan Anggota DPRD Medan ini benar-benar dimanfaatkan Dinas Koperasi UKM Perindag Kota Medan dalam mensosialisasikan program-programnya kepada masyarakat.

“Mereka tidak perlu lagi capek-capek menyiapkan tempat dan mengumpulkan massa karena sudah kami yang memfasilitasi. Mereka cukup datang saja menyampaikan program-program mereka yang berhubungan langsung dengan masyarakat,” tegas Dodi.

Karena ketidakhadiran Dinas Koperasi UKM Perindag, banyak pertanyaan yang disampaikan masyarakat terkait koperasi dan UMKM tidak bisa terjawab. “Ini bentuk ketidakpatuhan mereka kepada Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas. Karena mereka kami undang atas nama Pemko Medan dalam hal ini Wali Kota Medan. Tapi mereka sama sekali tidak menghargai wali kota,” tegasnya lagi.

Wakil Ketua Badan Kehormatan DPRD Medan ini pun meminta Wali Kota Medan Rico Waas untuk mengevaluasi kinerja Kadis Koperasi UKM Perindag Kota Medan Benny Iskandar Nasution. Pasalnya, dengan ketidakhadiran perwakilan Dinas Koperasi UKM, program-program prioritas wali kota di bidang koperasi dan UMKM tidak tersampaikan ke masyarakat.

“Ini harus menjadi bahan evaluasi Wali Kota Medan. Bukan hanya Dinas Koperasi, tapi juga Kepala Dinas Kominfo Medan,” tandas Dodi.

Perda Nomor 03 Tahun 2024 tentang Perlindungan dan Pengembangan UMKM ini, sebut Dodi, sangat penting diketahui masyarakat. Karena Perda ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja, peningkatan kesejahteraan, perluasan jangkauan ekonomi, perlindungan hukum dan kemudahan perizinan bagi pelaku UMKM, serta kontribusi dalam stabilitas ekonomi daerah dan nasional.

“Perda ini juga memberikan payung hukum bagi pemerintah daerah untuk memberdayakan dan membina UMKM, sehingga UMKM bisa tumbuh kuat, mandiri, dan berdaya saing,” pungkasnya.

Hadir dalam sosialisasi ini Sekretaris Kecamatan Medan Kota Endang Wastiani, dan perwakilan dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Medan, Muhammad Iqbal. (adz)

Petugas Imigrasi Bandara KNIA Dibacok Begal, Korban Alami 30 Jahitan di Kepala

OLAH TKP: Satreskrim Polresta Deliserdang saat melakukan olah TKP pembegalan korban di Jalan Desa Baru, Kecamatan Batangkuis, Kabupaten Deliserdang, Rabu (10/9) sekira pukul 02.30 WIB.
OLAH TKP: Satreskrim Polresta Deliserdang saat melakukan olah TKP pembegalan korban di Jalan Desa Baru, Kecamatan Batangkuis, Kabupaten Deliserdang, Rabu (10/9) sekira pukul 02.30 WIB.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Seorang petugas imigrasi Bandara Kualanamu Internasional (KNIA) bernama Budiman (49) dibacok kawan begal bersenjata tajam di Jalan Desa Baru, Kecamatan Batangkuis, Kabupaten Deliserdang, Rabu (10/9) sekira pukul 02.30 WIB.

Akibat peristiwa itu korban mengalami luka bacok pada bagian kepala belakang. Diperkirakan ada tiga puluh jahitan diberikan di kepala korban untuk menutup luka bacokan yang didapatnya. Selain mengalami luka bacok, korban juga mengalami kerugian dengan kehilangan sepedamotor dan handphone korban.

Peristiwa perampasaan dengan kekarasan itu dibenarkan Kasat Reskrim Polresta Deliserdang Kompol Rizqi Akbar.”Ya (petugas imigrasi Kualanamu dibegal). (Yang hilang) motor dan hp,” kata, Jumat (12/9).

Rizqi Akbar mengatakan peristiwa itu telah dilaporkan istri korban ke Polresta Deliserdang. Berdasarkan laporan istri korban, diketahui bahwa peristiwa itu terjadi di Jalan Desa Baru, Kecamatan Batangkuis, pada Rabu (10/9) sekira pukul 02.30 WIB.

Saat kejadian korban hendak pergi bekerja dengan menggunakan sepeda motor Yamaha NMAX dengan Nomor Polisi BK 6584 AKR ,

Setibanya di lokasi kejadian, korban dipepet begal yang membawa senjata tajam. Lalu para pelaku membacok bagian kepala korban.

“Setibanya di tempat kejadian, korban tiba-tiba dibacok dengan menggunakan senjata tajam pada bagian kepalanya oleh terlapor yang juga mengendarai sepeda motor,” jelasnya.

Selain dibacok, kata Rizqi, pelaku juga memukuli bagian kaki korban. Setelah itu, pelaku mengambil barang-barang korban. Rizqi belum memerinci jumlah pelaku begal tersebut.

“Terlapornya masih dalam lidik, dan atas laporan ini pihak Unit Pidum Satreskrim Polresta langsung olah TKP dan melakukan penyelidikan,” kata Risqi Akbar.

Sementara Kanit Pidum Polresta Deliserdang Iptu, Jimmy Depari menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan penyelidikan.

” Kejadiannya Rabu (10/9) sekira pukul 02.30 WIB di Jalan Lintas Desa Baru Kecamatan Batangkuis Kabupaten Deliserdang diduga telah terjadi tindak pidana pencurian dengan kekerasan dengan korban bernama Budiman. Sepedamotor dan Handphone korban merk Oppo A76 dirampas komplotan begal, ” kata Iptu Jimmy Depari.

Dikatakannya, kejadian bermula saat korban pergi bekerja dengan mengendarai sepeda motornya. Setibanya di tempat kejadian korban tiba-tiba dibacok dengan menggunakan senjata tajam pada bagian kepalanya.

“Para pelaku mengendarai sepeda motor, dan melakukan kekerasan terhadap korban dengan melakukan pemukulan pada bagian kaki korban. Setelah korban lumpuh para pelaku mengambil barang-barang milik korban,” sebut Iptu.Jimmy Depari.

“Istri korban sudah melaporkan kasus ini ke Polresta Deliserdang. Diperkirakan korban mengalami kerugian Rp31 juta,” kata Iptu Jimmy Depari

Iptu Jummy melanjutkan, setelah perstiwa itu terjadi korban ditolong warga di bawa ke Rumah Sakit Patar Asih. “Tetapi sekarang sudah dibawa ke rumah untuk rawat jalan,” bebernya

Pihak kepolisian sudah mendatangi rumah korban untuk memintai keterangan kepada korban dan istrinya. Sampai saat ini Unit Pidum Sat Reskrim Polresta Deliserdang masih memburu para komplotan begal sadis tersebut. (btr/azw)

Serap Aspirasi dan Keluhan Warga Kecamatan Medan Area, Rico Waas Apresiasi Pemanfaatan Lahan Tidur Untuk Jadi Produktif

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mendengarkan aspirasi dan keluhan masyarakat secara langsung kembali dilakukan Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas melalui kegiatan Sapa Warga. Kali ini, Sabtu (13/9/2025) program yang mendapatkan antusias masyarakat ini dilakukan di Kecamatan Medan Area, tepatnya di Kelurahan Pasar Merah Timur.

Tidak hanya mendengarkan saja, keluhan yang disampaikan masyarakat ini juga langsung ditindaklanjuti Rico Waas yang hadir bersama Anggota DPRD Kota Medan Afif Abdillah dan segenap Pimpinan Perangkat Daerah di lingkungan Pemko Medan. Seperti keluhan yang disampaikan Rosma terkait dengan Adminduk.

“Tetangga saya anaknya tidak memiliki akta kemarin saya bantu untuk mengurusnya namun ditolak karena KTP ayahnya belum e-KTP dan keberadaan ayahnya tidak diketahui. Jadi mohon solusinya pak Wali Kota, karena akte ini dibutuhkan untuk sekolah anak tersebut yang sudah kelas 2 SD,” ujarnya.

Menanggapi keluhan tersebut, Rico Waas langsung meminta Kadisdukcapil untuk segera menyelesaikannya. “Itu kan data KTPnya tinggal ditarik aja dan dimasukkan ke digital, saya minta selesaikan,” pinta Rico Waas.

Hal yang menarik ternyata sebelum Rico Waas menanggapi keluhan ibu Rosma, petugas Disdukcapil yang ada di lokasi Sapa Warga langsung meminta data KTP tetangganya untuk dilakukan pengecekan dan diselesaikan permasalahannya. Langkah ini diapresiasi Rico Waas.

Keluhan juga disampaikan, Efrina Sikumbang terkait PKH lansia. Dirinya menyampaikan orang tuanya belum mendapatkan PKH.

“Untuk mendapatkan PKH lansia, apakah orang tua saya harus masuk Kartu Keluarga anaknya atau melalui kartu keluarga dirinya,” ujarnya.

Menanggapi pertanyaan ini Rico Waas meminta Kadis Sosial Khoiruddin Rangkuti untuk menjawabnya.

Dijelaskan Kadis Sosial, untuk pengajuan PKH lansia dilakukan melalui Kelurahan. Bagi yang mendapatkan PKH nantinya masyarakat akan dimasukkan dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi (DTSE).

“Nanti kami minta data Fotocopy kartu keluarga orang tuanya untuk di cek terlebih dahulu. PKH ini merupakan program Pemerintah Pusat, Pemko Medan hanya mengajukan saja, yang menentukan itu Pemerintah Pusat,” jelas Kadis Sosial.

Permasalahan lainnya juga disampaikan masyarakat kepada Rico Waas pada program Sapa Warga. Seperti lampu jalan yang mati, honor program magrib mengaji dan permintaan tiang listrik sampai dengan permintaan pemagaran di kuburan muslim yang ada di lingkungan tersebut.
Selain itu masyarakat juga mengeluhkan harga sembako termasuk cabai merah yang melonjak.

“Harga cabai saat ini memang naik, dikarenakan terjadi kemarau panjang di wilayah produksi cabai, sehingga pasokan cabai masuk ke kota Medan sedikit. Saya lagi cari solusi untuk mengatasinya. Bagi harga sembako yang naik, Pemko Medan saat ini sedang menggelar program Gerakan Pangan Murah (GPM),” kata Rico Waas.

Usai sapa Warga Rico Waas bersama Anggota DPRD Medan Afif Abdillah dengan berjalan kaki mengunjungi taman aktif Kelurahan Pasar Merah Timur. Sembari berjalan Rico Waas menjumpai dan berbincang dengan masyarakat bahkan juga menyapa anak-anak sekolah dasar (SD). Terlihat masyarakat dan anak-anak begitu antusias dengan kehadiran orang nomor satu di Kota Medan tersebut.

Saat tiba di taman aktif, Rico Waas melihat taman yang awalnya lahan tidur dimanfaatkan untuk menjadi produktif. Berbagai tanaman apotek hidup dan sayuran ditanam di lahan tersebut. Tidak hanya itu terdapat ternak ikan lele.

“Produktif sekali Kelurahan di Kecamatan Medan Area ini. Tentunya hal ini patut dicontoh oleh Kelurahan lainnya di Kota Medan. Pemanfaatan Lahan Tidur ini hasilnya juga telah dirasakan masyarakat, ini menandakan kolaborasi antara Pemerintah Kecamatan dan masyarakat terjalin dengan baik,” ucap Rico Waas.

Selanjutnya tak jauh dari taman aktif, Rico Waas meninjau gedung sekolah SDN 060826 dan SDN 064928. Di sekolah tersebut Rico Waas melihat fasilitas sarana dan prasarana yang sudah rusak dan perlu perbaikan. (ila)