31.7 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Persiapkan Siswa Hadapi UN

MEDAN- Ujian Nasioal (UN) tingkat SMA sederajat, tinggal sebentar lagi. Berkaitan dengan itu, pihak sekolah berlomba-lomba mengatur strategi agar seluruh siswanya lulus. Soalnya, keberhasilan siswa dalam mengikuti UN juga menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan sekolah.

Kepala SMA WR Supratman 2 Medan, Yong King Hung mengatakan salah satu trik yang dibuat oleh SMA WR Supratmana dalah menerapkan pembelajaran intensif bagi siswa kelas akhir. “Mereka akan menghadapi UN, jadi jauh hari mereka harus dipersiapkan. Bagi kelas XII sejak awal Januari 2011 ini mereka telah mengikuti pembelajaran di sekolah hingga pukul 16.15 WIB,” ujarnya.

Namun, untuk tenaga pengajarnya pihak sekolah mengharuskan guru mereka sendiri yang memberikan persiapan. “Kami tak menyediakan pengajar dari luar, bukan karena tak mampu. Tapi, menurut kami yang paling mengerti tentang kebutuhan siswa untuk menghadapi UN adalah guru-guru kami sendiri. Karena guru-guru kami pula yang mengetahui silabus pengajaran yang siswa perlukan untuk mempersiapkan dirinya,” jelas Yong. Bagi kelas XII sejak awal Januari 2011 ini mereka telah mengikuti pembelajaran di sekolah hingga pukul 16.15 WIB.

Saat ini sambung Yong tenaga pengajar di SMA WR Supratman ada 26 orang yang semuanya telah menempuh pendidikan sarjana. Pihak sekolah merasa siap untuk memberikan kompetensi yang dibutuhkan siswa. “Dari 26 guru empat diantaranya telah S-2, dan empat pula diantara 26 tadi sedang menjalani studi S-2,” paparnya.

Selain itu, selama ini SMA WR Supratman juga telah menerapkan pendidikan sesuai silabus yang diharuskan dari Bisnus Center, lembaga pendidikan swasta yang menguasai IT dan mengacu kepada silabus yang telah digariskan Dinas Pendidikan Kota Medan. Bisnus Center sendiri merupakan salah lembaga pendidikan yang menjadi minta SMA WR Supratman dalam hal penguasaan teknologi bagi siswa.

Yong lebih lanjut mengatakan, dengan kerjasama ini diharapkan siswa memiliki kompetensi yang lebih mapan di bidang IT. “Kerjasama ini baik dari penyediaan tenaga pengajar, pengelolaan pembelajaran dan supervisi,” paparnya.

Menurut Yong, ini telah dilakukan sejak 2005 lalu dan menghasilkan capaian yang sangat memuaskan, baik bagi siswa maupun sekolah. “Kami sempat menjuarai even animasi komputer yang diselenggarakan BPAD Sumut belum lama ini,” katanya.

Tak hanya itu, kata Yong, pihak sekolah juga menerapkan kurikulum nasional sekaligus memvariasikan sistem pendidikannya dengan kurikulum internasional. “Dengan melakukan hal ini diyakini semakin meningkatkan mutu pendidikan di sini. Muaranya kami akan menuju sekolah bertaraf internasional. Saat ini kami telah mengadakan mata pelajaran yang menggunakan guru dari Inggris untuk mengajar Bahasa Inggris,” terangnya.

SMA WR Supratman 2 Medan memiliki 3 program yang mumpuni. “Adapun tiga program ini yakni Bahasa Inggris, laboratorium bahasa yang langsung di bimbing oleh guru dari Inggris dan laboratorium komputer yang sangat memadai baik pengelolaan dan pembimbingan siswa,” kata Yong.

Awal berdirinya sekolah WR Supratman ini pada 1960, dan pada 1985 baru terbentuk WR Supratman 1 Medan dan WR Supratman 2 Medan di 1 kompleks sekolah di Jalan Asia No 143 Medan. “Menurut pemerintah, hal ini lebih baik dan efisien, seiring bertambahnya siswa, yang secara otomatis juga menambah kelas di sekolah ini. Dan tepat pada 2002 lalu, Yayasan membangun gedung baru untuk WR Supratman 2 Medan di tempat sekarang ini,” jelas Yong. (saz)

MEDAN- Ujian Nasioal (UN) tingkat SMA sederajat, tinggal sebentar lagi. Berkaitan dengan itu, pihak sekolah berlomba-lomba mengatur strategi agar seluruh siswanya lulus. Soalnya, keberhasilan siswa dalam mengikuti UN juga menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan sekolah.

Kepala SMA WR Supratman 2 Medan, Yong King Hung mengatakan salah satu trik yang dibuat oleh SMA WR Supratmana dalah menerapkan pembelajaran intensif bagi siswa kelas akhir. “Mereka akan menghadapi UN, jadi jauh hari mereka harus dipersiapkan. Bagi kelas XII sejak awal Januari 2011 ini mereka telah mengikuti pembelajaran di sekolah hingga pukul 16.15 WIB,” ujarnya.

Namun, untuk tenaga pengajarnya pihak sekolah mengharuskan guru mereka sendiri yang memberikan persiapan. “Kami tak menyediakan pengajar dari luar, bukan karena tak mampu. Tapi, menurut kami yang paling mengerti tentang kebutuhan siswa untuk menghadapi UN adalah guru-guru kami sendiri. Karena guru-guru kami pula yang mengetahui silabus pengajaran yang siswa perlukan untuk mempersiapkan dirinya,” jelas Yong. Bagi kelas XII sejak awal Januari 2011 ini mereka telah mengikuti pembelajaran di sekolah hingga pukul 16.15 WIB.

Saat ini sambung Yong tenaga pengajar di SMA WR Supratman ada 26 orang yang semuanya telah menempuh pendidikan sarjana. Pihak sekolah merasa siap untuk memberikan kompetensi yang dibutuhkan siswa. “Dari 26 guru empat diantaranya telah S-2, dan empat pula diantara 26 tadi sedang menjalani studi S-2,” paparnya.

Selain itu, selama ini SMA WR Supratman juga telah menerapkan pendidikan sesuai silabus yang diharuskan dari Bisnus Center, lembaga pendidikan swasta yang menguasai IT dan mengacu kepada silabus yang telah digariskan Dinas Pendidikan Kota Medan. Bisnus Center sendiri merupakan salah lembaga pendidikan yang menjadi minta SMA WR Supratman dalam hal penguasaan teknologi bagi siswa.

Yong lebih lanjut mengatakan, dengan kerjasama ini diharapkan siswa memiliki kompetensi yang lebih mapan di bidang IT. “Kerjasama ini baik dari penyediaan tenaga pengajar, pengelolaan pembelajaran dan supervisi,” paparnya.

Menurut Yong, ini telah dilakukan sejak 2005 lalu dan menghasilkan capaian yang sangat memuaskan, baik bagi siswa maupun sekolah. “Kami sempat menjuarai even animasi komputer yang diselenggarakan BPAD Sumut belum lama ini,” katanya.

Tak hanya itu, kata Yong, pihak sekolah juga menerapkan kurikulum nasional sekaligus memvariasikan sistem pendidikannya dengan kurikulum internasional. “Dengan melakukan hal ini diyakini semakin meningkatkan mutu pendidikan di sini. Muaranya kami akan menuju sekolah bertaraf internasional. Saat ini kami telah mengadakan mata pelajaran yang menggunakan guru dari Inggris untuk mengajar Bahasa Inggris,” terangnya.

SMA WR Supratman 2 Medan memiliki 3 program yang mumpuni. “Adapun tiga program ini yakni Bahasa Inggris, laboratorium bahasa yang langsung di bimbing oleh guru dari Inggris dan laboratorium komputer yang sangat memadai baik pengelolaan dan pembimbingan siswa,” kata Yong.

Awal berdirinya sekolah WR Supratman ini pada 1960, dan pada 1985 baru terbentuk WR Supratman 1 Medan dan WR Supratman 2 Medan di 1 kompleks sekolah di Jalan Asia No 143 Medan. “Menurut pemerintah, hal ini lebih baik dan efisien, seiring bertambahnya siswa, yang secara otomatis juga menambah kelas di sekolah ini. Dan tepat pada 2002 lalu, Yayasan membangun gedung baru untuk WR Supratman 2 Medan di tempat sekarang ini,” jelas Yong. (saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/