25 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Drive Angry, Bangkit dari Neraka untuk Balas Dendam

Cage berperan sebagai John Milton, yang dikisahkan datang dari neraka yang sangat mencintai anak perempuannya, kakek yang menyayangi cucunya. Dia sudah mati, dan hidup kembali untuk menuntut balas kepada orang yang telah membunuh anak perempuannya, dan kemudian mengambil cucunya. Anak perempuan Milton dibunuh nabi sebuah sekte aliran, bernama Jonah King.

Jonah kemudian mengambil cucu Milton, untuk dijadikan korban pada malam bulan purnama, demi kebaikan umat manusia. Milton bangkit dari neraka, mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi melewati sebuah jembatan panjang, untuk menyelamatkan sang cucu.

Aksi Nicolas Cage yang dingin dalam film ini cukup memuaskan. Dari awal, alur cerita berjalan sangat ringan. Milton mengejar segerombolan orang dalam beberapa mobil, lalu menghabisi mereka.

Adegan lalu berpindah ke sebuah kafe, tempat Milton nantinya bertemu dengan Piper, cewek seksi pelayan kafe itu, yang bosan dan bermasalah dengan bosnya, lalu cabut. Milton minta tumpangan pada Piper. Namun, ia tak bisa pergi begitu saja ketika Piper kemudian bermasalah dengan pacarnya. Begitulah, Milton membantu Piper menghajar si pacar itu, dan selanjutnya sudah bisa ditebak: cewek itu ikut ke mana pun Milton pergi.

Memang harus begitu,  bukan, dalam setiap film laga yang menghibur? Harus ada cewek yang selalu menyertai setiap aksi sang jagoan. Tapi, sepeninggalan Milton dan Piper, muncul seorang pria berdasi, dengan gerak-gerik yang serba kaku, yang sejak awal membuat kita berpikir, dia pasti bukan manusia, tapi robot.

Yang jelas, pria perlente itu menelusuri jejak Milton, dan kepada orang-orang yang ditemuinya mengaku sebagai seorang akuntan. Tapi, belakangan, ketika bermasalah dengan para polisi, dia melempar koin ke udara, dan, hup, begitu tertangkap tangan, koin itu berubah menjadi lencana FBI. Film ini memang komikal dan kocak, namun secara keseluruhan dikemas dengan rapi.

Jadi, film ini benar-benar lengkap. Bumbu humor ada, menghiasi aksi yang penuh kekerasan dan berdarah-darah, balapan mobil-mobil kuno, dan ledakan yang menimbulkan api bergumpal-gumpal. Dan, semua itu disempurnakan dengan pameran tubuh seksi Amber Heard (‘Zombieland’, 2009) sebagai Piper, yang tak hanya sekedar pajangan, melainkan juga bisa menembak dan berantam.

Ditambah lagi dengan adegan mobil meledak berkeping-keping yang menggunakan efek 3D menambah keasyikan kita menikmati film ini. (net/jpnn)

Cage berperan sebagai John Milton, yang dikisahkan datang dari neraka yang sangat mencintai anak perempuannya, kakek yang menyayangi cucunya. Dia sudah mati, dan hidup kembali untuk menuntut balas kepada orang yang telah membunuh anak perempuannya, dan kemudian mengambil cucunya. Anak perempuan Milton dibunuh nabi sebuah sekte aliran, bernama Jonah King.

Jonah kemudian mengambil cucu Milton, untuk dijadikan korban pada malam bulan purnama, demi kebaikan umat manusia. Milton bangkit dari neraka, mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi melewati sebuah jembatan panjang, untuk menyelamatkan sang cucu.

Aksi Nicolas Cage yang dingin dalam film ini cukup memuaskan. Dari awal, alur cerita berjalan sangat ringan. Milton mengejar segerombolan orang dalam beberapa mobil, lalu menghabisi mereka.

Adegan lalu berpindah ke sebuah kafe, tempat Milton nantinya bertemu dengan Piper, cewek seksi pelayan kafe itu, yang bosan dan bermasalah dengan bosnya, lalu cabut. Milton minta tumpangan pada Piper. Namun, ia tak bisa pergi begitu saja ketika Piper kemudian bermasalah dengan pacarnya. Begitulah, Milton membantu Piper menghajar si pacar itu, dan selanjutnya sudah bisa ditebak: cewek itu ikut ke mana pun Milton pergi.

Memang harus begitu,  bukan, dalam setiap film laga yang menghibur? Harus ada cewek yang selalu menyertai setiap aksi sang jagoan. Tapi, sepeninggalan Milton dan Piper, muncul seorang pria berdasi, dengan gerak-gerik yang serba kaku, yang sejak awal membuat kita berpikir, dia pasti bukan manusia, tapi robot.

Yang jelas, pria perlente itu menelusuri jejak Milton, dan kepada orang-orang yang ditemuinya mengaku sebagai seorang akuntan. Tapi, belakangan, ketika bermasalah dengan para polisi, dia melempar koin ke udara, dan, hup, begitu tertangkap tangan, koin itu berubah menjadi lencana FBI. Film ini memang komikal dan kocak, namun secara keseluruhan dikemas dengan rapi.

Jadi, film ini benar-benar lengkap. Bumbu humor ada, menghiasi aksi yang penuh kekerasan dan berdarah-darah, balapan mobil-mobil kuno, dan ledakan yang menimbulkan api bergumpal-gumpal. Dan, semua itu disempurnakan dengan pameran tubuh seksi Amber Heard (‘Zombieland’, 2009) sebagai Piper, yang tak hanya sekedar pajangan, melainkan juga bisa menembak dan berantam.

Ditambah lagi dengan adegan mobil meledak berkeping-keping yang menggunakan efek 3D menambah keasyikan kita menikmati film ini. (net/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/