26 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Ajarkan Pendidikan Karakter

SMA Swasta Gajah Mada Medan

Dalam waktu dekat, seluruh siswa akan mengikuti Ujian Nasional (UN) baik tingkat SMA hingga SD sederajat. Dengan adanya hal ini, semua sekolah juga buru-buru mempersiapkan para siswanya.

Hal itu juga berlaku di SMA Swasta Gajah Mada Medan Jalan HM Said No 19 Medan. Siswa dipersiapkan dengan membahas soal-soal mirip UN juga soal-soal UN beberapa tahun belakangan.

Kepala SMA Gajah Mada Medan Drs Fo’arota Zega MPd didampingi Wakil Bidang Kesiswaan Afdal Syukri Skom mengatakan, setelah menjawab soal-soal tersebut siswa boleh mengklipingnya. “Dengan begitu mereka bisa mengulangnya di rumah,” terangnya, Rabu (6/4).

Selain itu, lanjutnya, siswa kelas XII juga telah diberikan les tambahan sejak November 2010 lalu. Namun, Zega menjelaskan, sekolah menggelar les tambahan pada pagi hari, dikarenakan proses belajar mengajar di sekolah tersebut dimulai pada siang hari.

Tentunya, untuk mengevaluasi hasil les tambahan yang digelar tersebut, pihak sekolah juga bekerjasama dengan penerbit buku dan bimbingan belajar dalam menggelar try out. “Direncanakan, hingga menjelang UN kita akan mengadakan try out hingga tiga kali. Dan Minggu ini, try out terakhir akan digelar,” ujar Zega.

Tentunya, persiapan untuk peningkatan mutu pendidikan siswa sangat mempengaruhi dalam menghadapi UN. Bukan hanya pada waktu-waktu menjelang UN. Karenanya, pihak SMA Gajah Mada Medan menerapkan pendidikan karakter kepada siswa. “Tentunya hal ini merupakan pedidikan yang dapat mempengaruhi prilaku siswa menjadi satu pribadi yang santun. Dan ini juga mempengaruhi kelulusan mereka nantinya,” kata Zega.

Zega memaparkan, komponen-komponen yang diterapkan seperti memberikan pemahaman kepada siswa agar cinta almamaternya. Selain itu, lanjutnya, siswa juga diwajibkan untuk akrab antar sesama siswa, juga dengan guru. “Kami mengimplementasikannya melalui melakukan jabat tangan kepada setiap guru. Sebelum memasuki kelas untuk belajar di setiap jam pelajaran, siswa harus menjabat tangan guru,” ungkap Zega.

Dengan begitu, lanjutnya, akan tercipta satu suasana keakraban antara siswa dan guru. Karena siswa merasa diperhatiakan layaknya anak dengan orangtua, begitu juga sebaliknya terhadap guru.

Selain itu, Zega juga mengatakan, program sekolah yang sedang digalakkan adalah melaksanakan kegiatan lintas wisata dan outbond. Pihak sekolah melaksanakan kegiatan ini tiap semesternya secara bergantian. Lintas wisata pada semester pertama dan outbond pada semester terakhir. Hal tersebut diharapkan bisa lebih mengakrabkan antar sesama siswa juga siswa dengan guru.

Di sekolah yang memiliki jumlah siswa sekitar 280-an orang ini memiliki 27 orang guru yang 4 orang diantaranya telah berjenjang S2 dan 23 orang guru lainya telah seluruhnya bergelar sarjana. “Sejak 1982, SMA Gajah Mada Medan telah menamatkan sekitar 3000-an alumni. Alumni SMA Gajah Mada Medan juga banyak mengisi posisi strategis di perusahaan-perusahaan, begitu pula perangkat-perangkat pemerintahan,” ujar Zega. (saz)

SMA Swasta Gajah Mada Medan

Dalam waktu dekat, seluruh siswa akan mengikuti Ujian Nasional (UN) baik tingkat SMA hingga SD sederajat. Dengan adanya hal ini, semua sekolah juga buru-buru mempersiapkan para siswanya.

Hal itu juga berlaku di SMA Swasta Gajah Mada Medan Jalan HM Said No 19 Medan. Siswa dipersiapkan dengan membahas soal-soal mirip UN juga soal-soal UN beberapa tahun belakangan.

Kepala SMA Gajah Mada Medan Drs Fo’arota Zega MPd didampingi Wakil Bidang Kesiswaan Afdal Syukri Skom mengatakan, setelah menjawab soal-soal tersebut siswa boleh mengklipingnya. “Dengan begitu mereka bisa mengulangnya di rumah,” terangnya, Rabu (6/4).

Selain itu, lanjutnya, siswa kelas XII juga telah diberikan les tambahan sejak November 2010 lalu. Namun, Zega menjelaskan, sekolah menggelar les tambahan pada pagi hari, dikarenakan proses belajar mengajar di sekolah tersebut dimulai pada siang hari.

Tentunya, untuk mengevaluasi hasil les tambahan yang digelar tersebut, pihak sekolah juga bekerjasama dengan penerbit buku dan bimbingan belajar dalam menggelar try out. “Direncanakan, hingga menjelang UN kita akan mengadakan try out hingga tiga kali. Dan Minggu ini, try out terakhir akan digelar,” ujar Zega.

Tentunya, persiapan untuk peningkatan mutu pendidikan siswa sangat mempengaruhi dalam menghadapi UN. Bukan hanya pada waktu-waktu menjelang UN. Karenanya, pihak SMA Gajah Mada Medan menerapkan pendidikan karakter kepada siswa. “Tentunya hal ini merupakan pedidikan yang dapat mempengaruhi prilaku siswa menjadi satu pribadi yang santun. Dan ini juga mempengaruhi kelulusan mereka nantinya,” kata Zega.

Zega memaparkan, komponen-komponen yang diterapkan seperti memberikan pemahaman kepada siswa agar cinta almamaternya. Selain itu, lanjutnya, siswa juga diwajibkan untuk akrab antar sesama siswa, juga dengan guru. “Kami mengimplementasikannya melalui melakukan jabat tangan kepada setiap guru. Sebelum memasuki kelas untuk belajar di setiap jam pelajaran, siswa harus menjabat tangan guru,” ungkap Zega.

Dengan begitu, lanjutnya, akan tercipta satu suasana keakraban antara siswa dan guru. Karena siswa merasa diperhatiakan layaknya anak dengan orangtua, begitu juga sebaliknya terhadap guru.

Selain itu, Zega juga mengatakan, program sekolah yang sedang digalakkan adalah melaksanakan kegiatan lintas wisata dan outbond. Pihak sekolah melaksanakan kegiatan ini tiap semesternya secara bergantian. Lintas wisata pada semester pertama dan outbond pada semester terakhir. Hal tersebut diharapkan bisa lebih mengakrabkan antar sesama siswa juga siswa dengan guru.

Di sekolah yang memiliki jumlah siswa sekitar 280-an orang ini memiliki 27 orang guru yang 4 orang diantaranya telah berjenjang S2 dan 23 orang guru lainya telah seluruhnya bergelar sarjana. “Sejak 1982, SMA Gajah Mada Medan telah menamatkan sekitar 3000-an alumni. Alumni SMA Gajah Mada Medan juga banyak mengisi posisi strategis di perusahaan-perusahaan, begitu pula perangkat-perangkat pemerintahan,” ujar Zega. (saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/