31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Alasan Kesibukan Pejabat, Penyaluran BSM Kembali Molor

MEDAN-Penyaluran Beasiswa Miskin (BSM) untuk jenjang Sekolah Dasar(SD) kembali molor. Padahal sebelumnya sudah dijadwalkan penyaluran BSM SD akan dibagi pada 1 Nopember  lalu, namun karena adanya penyesuaian maka BSM direncanakan akan dibagi pada 9 Nopember.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Layanan Khusus Dinas Pendidikan Sumut, Henri Siregar mengatakan, keterlambatan penyaluran BSM disebabkan kesibukan para pejabat, dan untuk mengambil saat yang tepat, direncanakan BSM akan diserahkan secara simbolis pada 15 Nopember mendatang.

“Sebenarnya akan dibagikan secara simbolis pada 9 Nopember ini, namun ada kesibukan. Sejumlah pejabat, jadi secara simbolis akan diserahkan pada tanggal 15 Nopember,” ungkap Henri kepada wartawan, Senin (7/11).
Henri tidak merinci bentuk kesibukan yang membuat sejumlah pejabat yang dimaksudkannya sehingga harus mengundurkan kembali penyaluran BSM hingga dua minggu lamanya.

Henri juga mengatakan dalam penyerahan beasiswa ini akan dihadiri oleh Kadisdik Sumut, Syaiful Safri yang sudah mewakili 33 Kadisdik se-Sumut.

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa setiap siswa penerima akan mendapatkan beasiswa miskin sebesar Rp360.000, atau perbulannya Rp30.000.

Dana tersebut diberikan untuk membantu memenuhi kebutuhan siswa agar bisa bersekolah, sehingga tidak ada lagi siswa SD yang putus sekolah dengan alasan ketiadaan biaya.

Setiap penerima yang melakukan pengambilan terlebih dahulu diverifikasi atau dicocokkan sesuai dengan nama siswa yang sudah terdata.

Selain itu, siswa harus didampingi orang tua/wali dengan menunjukkan rapor asli yang merupakan persyaratan untuk mengambil dana bantuan tersebut.

Menanggapi hal itu, pengamat pendidikan dari Universitas Negeri Medan (Unimed), Ibnu Hajar sangat kecewa dengan alasan para pejabat yang dinilai tidak  mementingkan dunia pendidikan.

Seharusnya, bilang Ibnu, penyaluran beasiswa tetap saja berjalan meskipun tidak ada penyerahan secara simbolis. “Kan bisa menyusul penyerahan secara simbolisnya,” katanya.

Dia mengatakan, meskipun jumlah bantuan berupa beasiswa itu tidak besar, namun diyakini sangat dibutuhkan oleh siswa yang memang dianggap tidak mampu.

“Saya berharap pejabat pemerintahan lebih mementingkan kepentingan masyarakat dibanding kepentingan pribadi,” tegasnya.(uma)

MEDAN-Penyaluran Beasiswa Miskin (BSM) untuk jenjang Sekolah Dasar(SD) kembali molor. Padahal sebelumnya sudah dijadwalkan penyaluran BSM SD akan dibagi pada 1 Nopember  lalu, namun karena adanya penyesuaian maka BSM direncanakan akan dibagi pada 9 Nopember.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Layanan Khusus Dinas Pendidikan Sumut, Henri Siregar mengatakan, keterlambatan penyaluran BSM disebabkan kesibukan para pejabat, dan untuk mengambil saat yang tepat, direncanakan BSM akan diserahkan secara simbolis pada 15 Nopember mendatang.

“Sebenarnya akan dibagikan secara simbolis pada 9 Nopember ini, namun ada kesibukan. Sejumlah pejabat, jadi secara simbolis akan diserahkan pada tanggal 15 Nopember,” ungkap Henri kepada wartawan, Senin (7/11).
Henri tidak merinci bentuk kesibukan yang membuat sejumlah pejabat yang dimaksudkannya sehingga harus mengundurkan kembali penyaluran BSM hingga dua minggu lamanya.

Henri juga mengatakan dalam penyerahan beasiswa ini akan dihadiri oleh Kadisdik Sumut, Syaiful Safri yang sudah mewakili 33 Kadisdik se-Sumut.

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa setiap siswa penerima akan mendapatkan beasiswa miskin sebesar Rp360.000, atau perbulannya Rp30.000.

Dana tersebut diberikan untuk membantu memenuhi kebutuhan siswa agar bisa bersekolah, sehingga tidak ada lagi siswa SD yang putus sekolah dengan alasan ketiadaan biaya.

Setiap penerima yang melakukan pengambilan terlebih dahulu diverifikasi atau dicocokkan sesuai dengan nama siswa yang sudah terdata.

Selain itu, siswa harus didampingi orang tua/wali dengan menunjukkan rapor asli yang merupakan persyaratan untuk mengambil dana bantuan tersebut.

Menanggapi hal itu, pengamat pendidikan dari Universitas Negeri Medan (Unimed), Ibnu Hajar sangat kecewa dengan alasan para pejabat yang dinilai tidak  mementingkan dunia pendidikan.

Seharusnya, bilang Ibnu, penyaluran beasiswa tetap saja berjalan meskipun tidak ada penyerahan secara simbolis. “Kan bisa menyusul penyerahan secara simbolisnya,” katanya.

Dia mengatakan, meskipun jumlah bantuan berupa beasiswa itu tidak besar, namun diyakini sangat dibutuhkan oleh siswa yang memang dianggap tidak mampu.

“Saya berharap pejabat pemerintahan lebih mementingkan kepentingan masyarakat dibanding kepentingan pribadi,” tegasnya.(uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/