DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Sumatera Utara (USU) membentuk pengurus Nucleus Guard pada kegiatan Program Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Suka Makmur, Deli Tua pada Kamis, 10 Oktober 2024. Kegiatan ini dilaksanakan bersama Kepala Desa Suka Makmur, Sekretaris Desa Suka Makmur, Ketua PKK Desa Suka Makmur dan 24 orang peserta yang merupakan perwakilan PKK setiap dusun di desa tersebut.
Kegiatan ini diketuai Winni R.E. Tumanggor, S.K.M., M.P.H. beserta Ir. Indra Chahaya, M.Si., dan Nursa’adah, S.ST., M.Agr. Kegiatan ini juga dibantu lima orang mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat USU yaitu Yuni Indah Utari Harahap, Adinda Silitonga, Ema Puspita Br Purba, Debora Anatasya dan Viola Agnesya Br Sembiring. Program Pengabdian kepada Masyarakat ini mendapatkan dana secara penuh oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi 2024.
Kegiatan ini berisi pemaparan hasil rangkaian kegiatan Pengabdian Masyarakat yang telah digelar mulai dari Bulan Juli lalu. Rangkaian kegiatan Pengabdian yang telah dilaksanakan adalah Pelatihan Dapur Resik, Penerapan Teknologi Kompos dengan Composting Bag, Pelatihan Dapur Bergizi, dan Penerapan Teknologi Hidroponik.
Rangkaian kegiatan ini berisi pemberian edukasi dan praktek langsung kepada peserta untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait dengan pengolahan sampah dapur organik dan anorganik dan makanan bergizi.
Dalam rangkaian kegiatan Pengabdian Masyarakat ini, tim pengabdian juga memberikan beberapa peralatan kepada PKK Desa Suka Makmur yaitu 25 unit Composting Bag dan perlengkapan kompos, 8 unit Hidroponik, peralatan masak yang aman, serta 3 unit alat timbang bank sampah.
Acara ini berisi pemaparan laporan kegiatan yang telah dilakukan, pemutaran video rangkaian setiap kegiatan, penyerahan plakat kepada Kepala Desa Suka Makmur, pengukuhan kepengurusan Nucleus Guard, kesan dan pesan dari Kepala Desa Suka Makmur, Sekretaris Desa, Ketua PKK, dan Petugas Lapangan Desa Suka Makmur, pengumuman dusun terbaik serta kesan dan pesan dari mahasiswa MBKM.
Acara dimulai dengan penyajian laporan rangkaian kegiatan yang telah dilakukan selama ini. Penyajian laporan rangkaian kegiatan disampaikan oleh ketua tim pengabdian masyarakat, Winni R.E Tumanggor, S.K.M., M.P.H.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemutaran video rangkaian semua kegiatan yang telah dilaksanakan sejak Bulan Juli. Kegiatan selanjutnya adalah pemberian kesan dan pesan dari Kepala, Sekretaris, Kepala PKK dan Petugas Lapangan Desa Suka Makmur. Tim pengabdian juga memberikan cendera mata berupa plakat untuk Desa Suka Makmur serta pengukuhan kepengurusan Nucleus Guard.
Pembentukan Kepengurusan Nucleus Guard terdiri dari Koordinator Dapur Resik dan Koordinator Dapur Bergizi. Nucleus Guard dibentuk oleh tim pengabdian sebagai upaya pemberdayaan masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan sampah dan ketahanan pangan yang ada di Desa Suka Makmur.
Ketua Nucleus Guard adalah Diana Handayani S.Pd dan wakilnya Risnawati. Koordinator Dapur Resik diketuai oleh Maya Sari. Koordinator Dapur Resik mencakup Kepengurusan Bank Sampah Nucleus. Susunan dalam Bank Sampah terdiri dari Direktur yaitu Maya Sari, Sekretaris yaitu Sutini, Bendahara yaitu Novila Mandasari, Penimbang yaitu Nova Nopita, Pengepak yaitu Sri Herningsih beserta 20 anggota.
Pembentukan Bank Sampah Nucleus ini diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan sampah dan menghasilkan nilai ekonomis bagi Desa Suka Makmur.
Sedangkan Koordinator Dapur Bergizi diketuai oleh Dahriza Rizky beserta 20 anggota dapur bergizi. Dapur Bergizi fokus pada perkembangan budidaya tanaman Hidroponik dalam upaya ketahanan pangan mandiri di Desa Suka Makmur.
Kepala Desa Suka Makmur, H. Syahriel, S.Sos mengaku bangga karena desanya ditunjuk sebagai tempat pengabdian kepada masyarakat dalam rangka Dapur Resik dan Bergizi: Pemberdayaan Kelompok PKK yang ada di Desa Suka Makmur ini. “Kami sebagai pemerintah Desa Suka Makmur mengucapkan ribuan terima kasih kepada dosen dan mahasiswa USU telah memilih desa ini menjadi tempat pengabdian masyarakat,” katanya.
Acara selanjutnya adalah pembacaan dusun pemenang. Dusun pemenang diukur dari nilai post-test, keaktifan selama kegiatan, keaktifan di media sosial, laporan gambar di grup WhatsApp peserta pengabdian. Acara ditutup dengan ucapan kesan dan pesan dari mahasiswa MBKM dan kesan dan pesan peserta pengabdian. (rel/adz)