30 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Pemerintah Canangkan Tambah Proporsi SMK

MEDAN- Pemerintah mencanangkan proporsi sekolah menengah kejuruan (SMK) di tahun 2015 lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya, yakni 60 berbanding 40. Dimana pada tahun sebelumnya, perbandingan porsi sekolah menengah umum lebih mendominasi yakni 65 persen lebih besar dibanding sekolah kejuruan yang hanya 35 persen.
Adanya peningkatan daya tampung sekolah menengah kejuruan (SMK) itu dibarengi dengan peningkatan mutu dan  sarana/prasarana sesuai dengan arah kebijakan dan pengembangan pendidikan kejuruan. “2015, jumlah sekolah kejuruan (SMK) sudah akan lebih banyak proporsinya dibanding sekolah menengah umum. Ini menunjukkan sebuah pengembangan sumberdaya yang lebih berorientasi pada  dunia kerja yang dijadikan sebagai prioritas utama,” ungkap Sekretaris Disdiksu Bahauddin Manik, ketika membuka acara Lomba Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (LKS SMK) tingkat provinsi tahun 2011 di Hotel  Madani, Selasa (16/12).

Kendati demikian, sebut Bahauddin, Disdiksu selama ini penyelenggaraan pendidikan SMK masih kurang  memperhatikan sistem pembelajaran yang relevan dengan pengetahuan dan kecakapan hidup keseharian (life skill) mencakup kompetensi kognitif, afektif dan psikomotorik.

“Reorientasi pendidikan SMK perlu dilakukan dengan penyempurnaan model  pembelajaran serta perangkat yang mendukungnya untuk menghasilkan inovasi pembelajaran. Mengingat pendidikan kejuruan dirancang untuk mengembangkan keterampilan,  kecakapan, pemahaman, sikap, kebiasaan kerja dan nilai-nilai yang diperlukan untuk bekerja  atau mengembangkan menjadi lebih produktif,” ucapnya.

Selain membekali siswa dengan keterampilan sesuai dengan tuntutan lapangan kerja, bilang Bahauddin, siswa juga perlu diberikan pembinaan pengetahuan dan keterampilan serta dilatih secara terus  menerus.

Sehingga lanjutnya, lomba kompetensi siswa SMK ini merupakan salah satu langkah dalam  pembinaan dan pengembangan link and match, sekaligus sebagai wahana untuk melakukan promosi  kepada dunia usaha dan industri.
“Untuk itu kepada para peserta lomba saya minta berkompetisi dengan semangat  sportifitas tinggi sehingga dapat membuktikan diri memiliki bakat dan prestasi yang paling  baik,” terangnya.

Ketua Panita Pelaksana Kabid Dikmenti Latifah Hanum, dalam laporannya menyebutkan, LKS tingkat provinsi Sumut tahun 2011 ini diikuti 257 peserta utusan 25  kabupaten/kota se-Sumut.  Masing-masing peserta lomba didampingi guru pembimbing dibawah  koordinasi ketua kontingen kabupaten/kota.(uma)

MEDAN- Pemerintah mencanangkan proporsi sekolah menengah kejuruan (SMK) di tahun 2015 lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya, yakni 60 berbanding 40. Dimana pada tahun sebelumnya, perbandingan porsi sekolah menengah umum lebih mendominasi yakni 65 persen lebih besar dibanding sekolah kejuruan yang hanya 35 persen.
Adanya peningkatan daya tampung sekolah menengah kejuruan (SMK) itu dibarengi dengan peningkatan mutu dan  sarana/prasarana sesuai dengan arah kebijakan dan pengembangan pendidikan kejuruan. “2015, jumlah sekolah kejuruan (SMK) sudah akan lebih banyak proporsinya dibanding sekolah menengah umum. Ini menunjukkan sebuah pengembangan sumberdaya yang lebih berorientasi pada  dunia kerja yang dijadikan sebagai prioritas utama,” ungkap Sekretaris Disdiksu Bahauddin Manik, ketika membuka acara Lomba Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (LKS SMK) tingkat provinsi tahun 2011 di Hotel  Madani, Selasa (16/12).

Kendati demikian, sebut Bahauddin, Disdiksu selama ini penyelenggaraan pendidikan SMK masih kurang  memperhatikan sistem pembelajaran yang relevan dengan pengetahuan dan kecakapan hidup keseharian (life skill) mencakup kompetensi kognitif, afektif dan psikomotorik.

“Reorientasi pendidikan SMK perlu dilakukan dengan penyempurnaan model  pembelajaran serta perangkat yang mendukungnya untuk menghasilkan inovasi pembelajaran. Mengingat pendidikan kejuruan dirancang untuk mengembangkan keterampilan,  kecakapan, pemahaman, sikap, kebiasaan kerja dan nilai-nilai yang diperlukan untuk bekerja  atau mengembangkan menjadi lebih produktif,” ucapnya.

Selain membekali siswa dengan keterampilan sesuai dengan tuntutan lapangan kerja, bilang Bahauddin, siswa juga perlu diberikan pembinaan pengetahuan dan keterampilan serta dilatih secara terus  menerus.

Sehingga lanjutnya, lomba kompetensi siswa SMK ini merupakan salah satu langkah dalam  pembinaan dan pengembangan link and match, sekaligus sebagai wahana untuk melakukan promosi  kepada dunia usaha dan industri.
“Untuk itu kepada para peserta lomba saya minta berkompetisi dengan semangat  sportifitas tinggi sehingga dapat membuktikan diri memiliki bakat dan prestasi yang paling  baik,” terangnya.

Ketua Panita Pelaksana Kabid Dikmenti Latifah Hanum, dalam laporannya menyebutkan, LKS tingkat provinsi Sumut tahun 2011 ini diikuti 257 peserta utusan 25  kabupaten/kota se-Sumut.  Masing-masing peserta lomba didampingi guru pembimbing dibawah  koordinasi ketua kontingen kabupaten/kota.(uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/