26.7 C
Medan
Saturday, June 1, 2024

Ada Bekas Kekerasan di Kemaluan Korban

Penemuan Dua Jenazah Wanita

SIANTAR –  Pasca ditemukannya dua jenazah wanita, Nurhayati br Silitonga (35) dan Lina br Saragih (18) tewas di dalam parit di Dusun VIII, Kampung Panda Mayu VIII, Talawi Batubara. Tim forensik RSUD Djasamen Saragih menemukan ada tanda kekerasan di kemaluan korban Lina Saragih.

“Kami menemukan ada tanda kekerasan di kemaluan korban Lina Saragih, dan kami kirim sampel paru ke Laboratorium Forensik Poldasu untuk memastikan apakah korban tewas di dalam air atau sesudah tewas baru di buang ke dalam air,” kata dr Reinhard JD Hutahaean S PF, ketika dikonfirmasi METRO (Grup Sumut Pos) di ruang kerjanya, Rabu (7/12).

Untuk itu, paparnya pihaknya masih menunggu menunggu hasil pemeriksaan paru-paru dari laboratorium untuk membenarkan apakah korban tewas di dalam air atau atau tidak.

Saat akan dikebumikan kedua jasad korban di Kampung  Panda Mayu VIII, keluarga meminta kepolisian segera mengusut kasus ini. Karena keluarga curiga atas  kematiannya, apalagi saat dilihat jasad korban banyak ditemukan luka, yang diduga ada bekas penganiayaan.

Sekedar mengingatkan, sebelum ditemukannya Nurhayati br Silitonga dan Lina Br Saragi  tewas oleh warga, sebelumnya Nurhayati br Silitonga dan Lina Br Saragih serta Novianti br Simanjuntak (18) pergi ke kebun, Senin (5/12).

Diakui Novianti kepada sejumlah warga, dianya dua temannya itu dikejar centeng kebun karena kedapatan memungut brondolan buah sawit. “Saya lari dan nggak tertangkap centeng,” ucapnya. (cr1/smg)

Penemuan Dua Jenazah Wanita

SIANTAR –  Pasca ditemukannya dua jenazah wanita, Nurhayati br Silitonga (35) dan Lina br Saragih (18) tewas di dalam parit di Dusun VIII, Kampung Panda Mayu VIII, Talawi Batubara. Tim forensik RSUD Djasamen Saragih menemukan ada tanda kekerasan di kemaluan korban Lina Saragih.

“Kami menemukan ada tanda kekerasan di kemaluan korban Lina Saragih, dan kami kirim sampel paru ke Laboratorium Forensik Poldasu untuk memastikan apakah korban tewas di dalam air atau sesudah tewas baru di buang ke dalam air,” kata dr Reinhard JD Hutahaean S PF, ketika dikonfirmasi METRO (Grup Sumut Pos) di ruang kerjanya, Rabu (7/12).

Untuk itu, paparnya pihaknya masih menunggu menunggu hasil pemeriksaan paru-paru dari laboratorium untuk membenarkan apakah korban tewas di dalam air atau atau tidak.

Saat akan dikebumikan kedua jasad korban di Kampung  Panda Mayu VIII, keluarga meminta kepolisian segera mengusut kasus ini. Karena keluarga curiga atas  kematiannya, apalagi saat dilihat jasad korban banyak ditemukan luka, yang diduga ada bekas penganiayaan.

Sekedar mengingatkan, sebelum ditemukannya Nurhayati br Silitonga dan Lina Br Saragi  tewas oleh warga, sebelumnya Nurhayati br Silitonga dan Lina Br Saragih serta Novianti br Simanjuntak (18) pergi ke kebun, Senin (5/12).

Diakui Novianti kepada sejumlah warga, dianya dua temannya itu dikejar centeng kebun karena kedapatan memungut brondolan buah sawit. “Saya lari dan nggak tertangkap centeng,” ucapnya. (cr1/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/