29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jago Matematika

Siti Rahma Putri meraih juara pertama pada Olimpiade Matematika tingkat Kota Medan, Februari 2010 lalu. Siswa kelas IX 1 SMP Negeri 2 Medan ini juga tak menyangka, dia bisa meraih predikat tersebut. “Persiapan saya hanya belajar seperti biasa di sekolah, di bimbingan belajar dan di rumah.

Hanya ada sedikit tambahan yakni membaca buku-buku soal Olimpiade. Ini saya beli dan baca karena soal Olimpiade berbeda dengan soal yang dipelajari di sekolah,” ujarnya, Sabtu (9/4).

Putri, panggilan akrabnya, mengaku pada Olimpiade waktu itu terdapat 45 orang siswa lainnya dari berbagai sekolah di Kota Medan jadi saingannya. Menurutnya, para siswa saingannya tersebut terlihat cukup berpengalaman.
“Saya sempat down juga, karena itu untuk pertamakalinya saya mengikuti Olimpiade. Namun, dengan berkonsentrasi akhirya saya bisa menjawab soal dengan baik,” kata remaja kelahiran Medan 11 Mei 1997 ini.
Anak sulung dari 3 bersaudara pasangan Mashud dan Nur Jannah Nasution ini, selain jago Matematika, juga berprestasi di kelasnya. Putri selalu meraih  minimal ranking 5 besar.

Dengan semua prestasinya, menurut Putri, kedua orangtuanya selalu mengingatkannya dengan berbagai nasihat. “Mereka juga tak pernah merayakan secara besar-besaran atas prestasi yang saya dapat. Mereka takut saya jadi besar kepala. Mereka selalu mengingatkan saya untuk terus belajar, jangan sombong dan terus mempertahankan prestasi-prestasi saya,” ujarnya.

Putri juga memiliki hobi baca novel. “Kalau koleksi novel gak punya, karena saya meminjam novel dari Perpustakaan Daerah,”katanya. (saz)

Siti Rahma Putri meraih juara pertama pada Olimpiade Matematika tingkat Kota Medan, Februari 2010 lalu. Siswa kelas IX 1 SMP Negeri 2 Medan ini juga tak menyangka, dia bisa meraih predikat tersebut. “Persiapan saya hanya belajar seperti biasa di sekolah, di bimbingan belajar dan di rumah.

Hanya ada sedikit tambahan yakni membaca buku-buku soal Olimpiade. Ini saya beli dan baca karena soal Olimpiade berbeda dengan soal yang dipelajari di sekolah,” ujarnya, Sabtu (9/4).

Putri, panggilan akrabnya, mengaku pada Olimpiade waktu itu terdapat 45 orang siswa lainnya dari berbagai sekolah di Kota Medan jadi saingannya. Menurutnya, para siswa saingannya tersebut terlihat cukup berpengalaman.
“Saya sempat down juga, karena itu untuk pertamakalinya saya mengikuti Olimpiade. Namun, dengan berkonsentrasi akhirya saya bisa menjawab soal dengan baik,” kata remaja kelahiran Medan 11 Mei 1997 ini.
Anak sulung dari 3 bersaudara pasangan Mashud dan Nur Jannah Nasution ini, selain jago Matematika, juga berprestasi di kelasnya. Putri selalu meraih  minimal ranking 5 besar.

Dengan semua prestasinya, menurut Putri, kedua orangtuanya selalu mengingatkannya dengan berbagai nasihat. “Mereka juga tak pernah merayakan secara besar-besaran atas prestasi yang saya dapat. Mereka takut saya jadi besar kepala. Mereka selalu mengingatkan saya untuk terus belajar, jangan sombong dan terus mempertahankan prestasi-prestasi saya,” ujarnya.

Putri juga memiliki hobi baca novel. “Kalau koleksi novel gak punya, karena saya meminjam novel dari Perpustakaan Daerah,”katanya. (saz)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/