32.8 C
Medan
Friday, May 31, 2024

Buktikan Semut Hitam Memang Setia Kawan, Dua Siswi SMA Negeri 1 Medan Juara I Ajang Ifsa

JUARA: Zahra Annisa Fitri dan Nadya Khairussyfa, siswi SMA Negeri I yang meraih juara juara pada Indonesian Fun Science Award, belum lama ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – SMA Negeri 1 Medan sedang berbangga atas prestasi yang diraih oleh dua siswanya, yakni Zahra Annisa Fitri dan Nadya Khairussyfa. Kedua siswi tersebut menjadi juara pada ajang Indonesian Fun Science Award (IFSA), baru-baru ini. Kedua siswi berprestasi itu melakukan penelitian dengan judul: “Pengujian Kesetiaan Semut dan Makanan”.

Zahra masih duduk di kelas 12. Sementara Nadya duduk di kelas 10 SMA Negeri 1 Medan. Mereka berdua melakukan penelitian yang simpel dan tidak memakan biaya besar. Temanya unik. Tentang kesetiakawanan semut hitam terhadap temannya.

Awalnya, mereka mengambil semut hitam kayu dari perkarangan depan sekolah di mana kedua siswa tersebut belajar. Yakni di Jalan T Cik Ditiro, Medan.

“Kami hanya mengambil dan menangkap semut di depan sekolah saja,” ucap Zahra kepada wartawan di SMA Negeri 1 Medan, Rabu (20/3).

Penelitian dilakukan saat libur sekolah pada 24 Februari 2019, lalu. Mereka mengamati tingkah laku 30 ekor semut yang dilepas pada wadah kertas. Di dalamnya dibuat perangkap lem. Di sisi yang lain ditempatkan makanan berupa gula pasir dan nasi.

Dengan penelitian tersebut, Zahra dan Nadya menyimpulkan semut sebagai makhluk setia kawan. Kesimpulan ini diambil setelah mereka mendapati 60 persen semut itu memilih menolong temannya yang terperangkap.

Semakin banyak semut yang terperangkap lem, semakin banyak rekannya yang datang menolong. Mereka mengabaikan makanan yang ditabur di sekitar mereka demi menolong teman.

“Dari tiga percobaan yang kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa semut adalah hewan yang setia kawan. Oleh karena itu amanat yang bisa kita ambil adalah: kalau semut saja bisa setia, kenapa manusia tidak?” tutur Zahra.

Nadya menjelaskan, penelitian dilakukan dilatarbelakangi asumsi umum tentang semut sebagai makhluk setia kawan. “Kami ingin membuktikan apakah kesetiakawanan semut ini memang benar, seperti dikatakan orang atau sebaliknya,” kata Nadya.

Berangkat dari ide itu, proses penelitian terus dikembangkan menjadi tulisan penelitian dan ikut diperlombakan pada IFSA.

Yang menggembirakan, penelitian yang dilakukan Zahra dan Nadya ini dinobatkan sebagai juara pertama lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional ini. Dewan juri memberi nilai tinggi pada poster hasil penelitian yang menarik dan presentasi yang mantap di babak grand final.

Zahra dan Nadya mengalahkan ratusan peserta lain, termasuk 20 finalis. Para peserta datang dari provinsi-provinsi yang ada di Indonesia. Berkat keberhasilannya menjadi juara 1, Zahra dan Nadya memperoleh trofi dan piagam.

Selain itu, kedua siswi cantik itu berhak mengikuti IFSA yang digelar Swiss German University di Tangerang, Banten pada 9 Maret 2019, lalu. Hasilnya, Zahra dan Nadya mendapatkan hadiah jalan-jalan seminggu ke Jerman. Mereka juga memperoleh beasiswa kuliah di Jerman. Kedua siswa ini rencananya akan terbang ke Jerman pada Juli mendatang.

“Kami berterima kasih kepada kepala sekolah, guru pembimbing atas bimbingan kepada kami. Sehingga kami mampu meraih prestasi ini,” ucap Zahra.

Prestasi terbaik diukir oleh Zahra dan Nadya mendapatkan apresiasi dan pujian dari Kepala Sekolah (Kasek) SMA Negeri 1 Medan, Drs. Suheri M,PD. Ia merasakan bangga atas juara 1 diperoleh anak didiknya tersebut.

“Penelitian mereka memberikan kebanggaan tersendiri bagi kita selaku gurunya. Karena mereka menang tingkat nasional. Mereka akan diberangkatkan jalan-jalan ke Jerman bulan Juli ini,” ucap Suheri kepada Sumut Pos.

Suheri mengatakan banyak penelitian dilakukan SMAN 1 Medan dengan melalui program Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) dengan bimbingan guru. Termasuk Zahra dan Nadya. “Penelitian, banyak sekali ikut serta. Alhamdullilah mereka juara,” ucap Suheri dengan bahagia.

Dengan juara ini, menurut Suheri kontribusi dilakukan guru dan siswa di SMA Negeri 1 Medan membuahkan hasil yang baik. Ia akan mendorong dan mendukung siswanya untuk terus belajar dan melakukan penelitian, untuk mengikuti kejuaraan ditingkat nasional maupun internasional.

“Harapkan kita, penelitian oleh anak-anak semakin baik. Peran anak anak didik ini, menjadi penelitian dan berkontribusi menjadi prestasi. Sudah kami genjot beberapa waktu. Ini hasilnya. Hal ini merupakan jerih payah yang dilakukan SMAN 1 Medan,” tandasnya. (gus)

JUARA: Zahra Annisa Fitri dan Nadya Khairussyfa, siswi SMA Negeri I yang meraih juara juara pada Indonesian Fun Science Award, belum lama ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – SMA Negeri 1 Medan sedang berbangga atas prestasi yang diraih oleh dua siswanya, yakni Zahra Annisa Fitri dan Nadya Khairussyfa. Kedua siswi tersebut menjadi juara pada ajang Indonesian Fun Science Award (IFSA), baru-baru ini. Kedua siswi berprestasi itu melakukan penelitian dengan judul: “Pengujian Kesetiaan Semut dan Makanan”.

Zahra masih duduk di kelas 12. Sementara Nadya duduk di kelas 10 SMA Negeri 1 Medan. Mereka berdua melakukan penelitian yang simpel dan tidak memakan biaya besar. Temanya unik. Tentang kesetiakawanan semut hitam terhadap temannya.

Awalnya, mereka mengambil semut hitam kayu dari perkarangan depan sekolah di mana kedua siswa tersebut belajar. Yakni di Jalan T Cik Ditiro, Medan.

“Kami hanya mengambil dan menangkap semut di depan sekolah saja,” ucap Zahra kepada wartawan di SMA Negeri 1 Medan, Rabu (20/3).

Penelitian dilakukan saat libur sekolah pada 24 Februari 2019, lalu. Mereka mengamati tingkah laku 30 ekor semut yang dilepas pada wadah kertas. Di dalamnya dibuat perangkap lem. Di sisi yang lain ditempatkan makanan berupa gula pasir dan nasi.

Dengan penelitian tersebut, Zahra dan Nadya menyimpulkan semut sebagai makhluk setia kawan. Kesimpulan ini diambil setelah mereka mendapati 60 persen semut itu memilih menolong temannya yang terperangkap.

Semakin banyak semut yang terperangkap lem, semakin banyak rekannya yang datang menolong. Mereka mengabaikan makanan yang ditabur di sekitar mereka demi menolong teman.

“Dari tiga percobaan yang kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa semut adalah hewan yang setia kawan. Oleh karena itu amanat yang bisa kita ambil adalah: kalau semut saja bisa setia, kenapa manusia tidak?” tutur Zahra.

Nadya menjelaskan, penelitian dilakukan dilatarbelakangi asumsi umum tentang semut sebagai makhluk setia kawan. “Kami ingin membuktikan apakah kesetiakawanan semut ini memang benar, seperti dikatakan orang atau sebaliknya,” kata Nadya.

Berangkat dari ide itu, proses penelitian terus dikembangkan menjadi tulisan penelitian dan ikut diperlombakan pada IFSA.

Yang menggembirakan, penelitian yang dilakukan Zahra dan Nadya ini dinobatkan sebagai juara pertama lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional ini. Dewan juri memberi nilai tinggi pada poster hasil penelitian yang menarik dan presentasi yang mantap di babak grand final.

Zahra dan Nadya mengalahkan ratusan peserta lain, termasuk 20 finalis. Para peserta datang dari provinsi-provinsi yang ada di Indonesia. Berkat keberhasilannya menjadi juara 1, Zahra dan Nadya memperoleh trofi dan piagam.

Selain itu, kedua siswi cantik itu berhak mengikuti IFSA yang digelar Swiss German University di Tangerang, Banten pada 9 Maret 2019, lalu. Hasilnya, Zahra dan Nadya mendapatkan hadiah jalan-jalan seminggu ke Jerman. Mereka juga memperoleh beasiswa kuliah di Jerman. Kedua siswa ini rencananya akan terbang ke Jerman pada Juli mendatang.

“Kami berterima kasih kepada kepala sekolah, guru pembimbing atas bimbingan kepada kami. Sehingga kami mampu meraih prestasi ini,” ucap Zahra.

Prestasi terbaik diukir oleh Zahra dan Nadya mendapatkan apresiasi dan pujian dari Kepala Sekolah (Kasek) SMA Negeri 1 Medan, Drs. Suheri M,PD. Ia merasakan bangga atas juara 1 diperoleh anak didiknya tersebut.

“Penelitian mereka memberikan kebanggaan tersendiri bagi kita selaku gurunya. Karena mereka menang tingkat nasional. Mereka akan diberangkatkan jalan-jalan ke Jerman bulan Juli ini,” ucap Suheri kepada Sumut Pos.

Suheri mengatakan banyak penelitian dilakukan SMAN 1 Medan dengan melalui program Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) dengan bimbingan guru. Termasuk Zahra dan Nadya. “Penelitian, banyak sekali ikut serta. Alhamdullilah mereka juara,” ucap Suheri dengan bahagia.

Dengan juara ini, menurut Suheri kontribusi dilakukan guru dan siswa di SMA Negeri 1 Medan membuahkan hasil yang baik. Ia akan mendorong dan mendukung siswanya untuk terus belajar dan melakukan penelitian, untuk mengikuti kejuaraan ditingkat nasional maupun internasional.

“Harapkan kita, penelitian oleh anak-anak semakin baik. Peran anak anak didik ini, menjadi penelitian dan berkontribusi menjadi prestasi. Sudah kami genjot beberapa waktu. Ini hasilnya. Hal ini merupakan jerih payah yang dilakukan SMAN 1 Medan,” tandasnya. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/