SUMUTPOS.CO – Literasi merupakan istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu. Literasi perlu terus ditingkatkan guna mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki peserta didik.
Hal itu yang diterapkan oleh UPTD SMP Negeri 1 Tanjung Balai Kabupaten Asahan. Kepala UPTD SMP Negeri 1 Tanjung Balai Kabupaten Asahan, Watini mencetuskan program Pekan Literasi Kita (PELITA) yang sudah dijalankan sejak awal tahun pelajaran baru 2023/2024 lalu. Lewat program tersebut, dalam seminggu setiap apel pagi, siswa dimotivasi untuk mengembangkan bakatnya dan tampil di depan teman-temannya.
Dikatakan Watini, PELITA ini dimaksudkan untuk lebih memupuk rasa percaya diri yang selama ini kurang tergali. Setiap hari dalam satu Pekan dibuat jadwal kegiatan yang dapat menampung bakat dan potensi siswa serta mengembangkan budaya khas daerah. Pada hari Senin, tema literasi adalah cinta NKRI, Selasa cinta bahasa, Rabu Tari Gubang massal, Kamis Jelajah Nusantara, Jumat Religi, dan Sabtu Sehat. ‘’Dengan pekan literasi tersebut, diharapkan Profil Pelajar Pancasila akan tumbuh pada diri siswa UPTD SMP Negeri 1 Tanjung Balai,’’ujarnya.
Disebutkan Watini, saat awal dirinya bertugas di sekolah ini, ia melihat, siswa masih terkesan kurang percaya diri dan tidak termotivasi saat diajak tampil baik di dalam maupun di luar kelas. Seiring waktu, Watini mulai mengenali lingkungan tempat dia bertugas tersebut. Ia banyak berdialog dengan wakil kepala sekolah dan beberapa pembantu kepala sekolah (PKS) untuk mengenali karakter warga sekolah lebih mendalam.
Berbekal pengalaman dan pemahaman sebagai Fasda pembelajaran program PINTAR Tanoto Foundation untuk Kabupaten Asahan, Watini mengembangkan pembelajaran aktif dan pengelolaan lingkungan belajar. Watini mengajak seluruh guru untuk bersama-sama fokus hanya pada asset yang dimiliki sekolah. Sosialisasi pembelajaran aktif dengan unsur MIKIR dilakukan oleh Watini dan meminta seluruh guru dapat menerapkan di kelasnya masing-masing. Dengan pembelajaran aktif, pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru. ‘’Secara perlahan siswa menjadi lebih percaya diri untuk terlibat aktif di dalam kelas baik saat diskusi maupun presentasi dalam hal mengemukakan ide dan pendapat,’’ujar Watini.
Langkah berikutnya, mengajak seluruh guru untuk membuat program yang dapat mengembangkan bakat dan potensi siswa. Seluruh wali kelas dan semua guru mata pelajaran saling berkolaborasi membimbing siswa dalam memetakan dan mengembangkan bakatnya melalui Program PELITA.
Watini selalu mendukung siswa untuk bisa tampil bukan hanya di tingkat sekolah, tetapi membawa mereka tampil pada tingkat kabupaten. Pada Bulan Agustus yang lalu Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan melaksanakan lomba Revitalisasi Bahasa Melayu untuk tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. UPTD SMP Negeri 1 Tanjung Balai mengutus siswa yang mengikuti bidang lomba Puisi berbahasa Melayu, Senandong Asahan, dan Mendongeng dengan bahasa Melayu.
Lisdarwati sebagai guru Bahasa Indonesia UPTD SMP Negeri 1 Tanjung Balai Kabupaten Asahan mengatakan, tidak lagi merasa kesulitan dalam memilih siswa yang akan diseleksi dalam mengikuti lomba. Karena sudah ada beberapa nama yang menjadi target untuk diseleksi di tingkat sekolah. Hal ini karena siswa sudah menunjukkan bakat dan potensinya pada kegiatan Pekan Literasi Kita setiap minggunya.
Beberapa hari sebelum lomba, siswa-siswi tersebut ditampilkan pada kegiatan apel pagi untuk melatih dan meningkatkan rasa percaya diri siswa. Sampai akhirnya pada saat perlombaan, untuk lomba mendongeng meraih juara satu dan akan mewakili Kabupaten Asahan dalam lomba mendongeng dengan bahasa Melayu di Tingkat Provinsi pada bulan Oktober 2023 mendatang.
Watini merasa senang karena berawal dari pembelajaran aktif dan program PELITA, bakat dan potensi siswa dapat tergali. Menurutnya saat ini, semua guru sangat berperan aktif dalam menumbuhkan dan mengembangkan bakat siswa.
Muhammar siswa kelas tujuh yang meraih juara lomba mendongeng mengaku semakin bersemangat untuk menampilkan bakat yang dimilikinya dan mengajak teman-teman sekelasnya untuk bersemangat dan percaya diri dalam mengembangkan bakatnya. (rel/sih)