MEDAN, SUMUTPOS.CO- Secara umum, obat-obatan digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit, maupun meningkatkan kesehatan. Karenanya, dibutuhkan pengetahuan bagaimana cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan benar agar terwujud peningkatan derajat kesehatan.
Untuk meningkatkan pengetahuan bagaimana cara mendapatkan obat secara benar dan aman, dosen-dosen program studi Farmasi Institut Kesehatan Helvetia (IKH) serta tim mahasiswa, menggelar pengabdian kepada masyarakat di beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di Kota Medan dan Binjai. Kegiatan yang dilaksanakan mulai 30 Januari sampai 2 Februari 2024 ini, digelar di SMAN 17 Medan, SMAN 7 Medan, SMK Swasta Pharmaca, dan SMA Tunas Pelita Binjai.
”Banyak juga obat-obatan, terutama tetes mata, tidak memenuhi persyaratan penyimpanan dan penggunaan yang benar, sehingga dapat menyebabkan risiko terhadap mata. Selain itu, maraknya penjualan sediaan kosmetika di pasaran, membuat banyak oknum yang memasukkan bahan-bahan terlarang ke dalamnya,” kata dosen IKH, Siti Fatimah Hanum didampingi dosen lainnya yakni Mandike Ginting, Ruth Mayana Rumanti, dan Leny melalui siaran persnya kepada Sumut Pos, Senin (12/2/2024).
Menurut Siti Fatimah, Indonesia kaya akan tanaman-tanaman tradisional yang dapat dikembangkan menjadi sediaan kosmetik dan terbukti mempunyai khasiat yang sangat baik dalam beberapa penelitian. “Namun,BPOM menyatakan masih terdapat produsen yang menyisipkan bahan berbahaya dalam sediaan kosmetika,” sebutnya.
Oleh sebab itu, kata Siti, dosen-dosen program studi Farmasi IKH berperan penting dalam menerapkan Tri Darma Perguruan Tinggi, dengan melakukan pengabdian dalam bentuk kegiatan sosial, diantaranya dalam bentuk kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ke beberapa SMA sederajat di Kota Medan dan Kota Binjai.
“Kegiatan PKM ini telah memberikan pengetahuan bagi murid-murid SMA untuk lebih bijak dalam mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat-obatan yang digunakan dalam lingkungan keluarga mereka. Murid-murid juga dibimbing untuk lebih memahami penggunaan obat tetes mata, lama penyimpanan yang diizinkan untuk menjamin sediaan tetes mata masih dalam keadaan layak guna,” bebernya.
Siti pun memuji antusias para siswa SMA itu dalam kegiatan tersebut. Menurutnya, banyak siswa yang bertanya dan bertukar pikiran kepada tim dosen-dosen IKH mengenai topik yang disampaikan.
Disebutkannya, Institut Kesehatan Helvetia juga turut mendukung kegiatan PKM tahun 2024 ini. Adapun bentuk dukungan yang diberikan terhadap pelaksanaan PKM, berupa pemberian fasilitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan selama kegiatan berlangsung. (rel)