25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kemendikbudristek Gelar Workshop Pendidikan

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melaksanakan Workshop Pendidikan Sosialisasi Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. Kegiatan ini, berlangsung di Aula Sisingamaraja XII LPMP di Jalan Bunga Raya, Kota Medan, Jumat (14/1).

Kepala Badan Standar Kurikulum, Asesmen dan Perbukuan (BSKAP), Anindito Aditomo mengatakan sosialisasi kurikulum dalam kegiatan tersebut, adalah kurikulum prototipe. Dimana, Kemendikbudristek merancang kurikulum prototipe untuk mengurangi kesenjangan pada dunia pendidikan di Indonesia.

“Salah satu tujuan dari merdeka belajar dengan berbagai program, yang kita rancang di Kemendikbudristek saat ini, adalah untuk mengurangi kesenjangan. Kesenjangan kualitas antara wilayah antara sekolah terutama antar kelompok sosial ekonomi,” ucap Anindito dalam jumpa pers, usai pelaksanaan kegiatan workshop tersebut.

Anindito mengungkapkan bahwa kurikulum prototipe tidak disebut sebagai kurikulum 2022, karena opsional. Kurikulum ini hanya akan diterapkan di satuan pendidikan yang berminat untuk menggunakannya sebagai alat untuk melakukan transformasi pembelajaran.

“Jadi, kita betul-betul serius ini betul betul kita anggap sebagai sesuatu yang harus menjadi prioritas. Justru kurikulum prototipe yang kita rancang nantinya akan bisa mengurangi kesenjangan,” jelas Anindito.

Anindito menjelaskan kurikulum prototipe ini, fleksibel dan fokus dengan pada materi esensial. Sehingga kurikulum ini, dirancang sesuai dengan pasar kerja di tanah air ini.

“Contohnya dalam hal kurikulum, kurikulum prototipe ini bisa diterapkan dengan sangat canggih kalau sekolahnya sudah siap. Kalau sekolahnya itu banyak guru yang melakukan adaptasi, kurikulum, melakukan inovasi sebelum ini,” kata Anindito.

Kurikulum Prototipe tersebut menjadi opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024.

“Jadi mereka sudah terbiasa melihat. Kalau sudah terbiasa maka akan sangat mudah diterapkan. Karena kurikulum prototipe ini, memberi kebebasan pada sekolah untuk merancang kurikulum secara inovatif. Gunakan komponen dan bagian dirasa cocok untuk mereka, asalkan komponen itu membantu mereka meningkatkan kualitas pembelajaran,” tandasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan menyambut baik dengan inovasi atas rancangan kurikulum prototipe yang dilakukan Kemendikbudristek itu. Karena, dinilai akan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia sesuai kebutuhan dunia kerja.

“Kurikulum ini, dilakukan Kemendikbudristek untuk menyesuaikan kebutuhan (Kerja) saat ini. Karena dunia kerja dan perusahaan saat ini, mengeluhkan lulusan kita tidak siap kerja. Jadi, kurikulum bisa disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja kita,” kata Sofyan Tan.

Dalam sosialisasi ini, juga dihadiri Sekretaris BSKAP, Suhadi, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Syaifuddin dan Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumut, Afrizal.(gus)

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melaksanakan Workshop Pendidikan Sosialisasi Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. Kegiatan ini, berlangsung di Aula Sisingamaraja XII LPMP di Jalan Bunga Raya, Kota Medan, Jumat (14/1).

Kepala Badan Standar Kurikulum, Asesmen dan Perbukuan (BSKAP), Anindito Aditomo mengatakan sosialisasi kurikulum dalam kegiatan tersebut, adalah kurikulum prototipe. Dimana, Kemendikbudristek merancang kurikulum prototipe untuk mengurangi kesenjangan pada dunia pendidikan di Indonesia.

“Salah satu tujuan dari merdeka belajar dengan berbagai program, yang kita rancang di Kemendikbudristek saat ini, adalah untuk mengurangi kesenjangan. Kesenjangan kualitas antara wilayah antara sekolah terutama antar kelompok sosial ekonomi,” ucap Anindito dalam jumpa pers, usai pelaksanaan kegiatan workshop tersebut.

Anindito mengungkapkan bahwa kurikulum prototipe tidak disebut sebagai kurikulum 2022, karena opsional. Kurikulum ini hanya akan diterapkan di satuan pendidikan yang berminat untuk menggunakannya sebagai alat untuk melakukan transformasi pembelajaran.

“Jadi, kita betul-betul serius ini betul betul kita anggap sebagai sesuatu yang harus menjadi prioritas. Justru kurikulum prototipe yang kita rancang nantinya akan bisa mengurangi kesenjangan,” jelas Anindito.

Anindito menjelaskan kurikulum prototipe ini, fleksibel dan fokus dengan pada materi esensial. Sehingga kurikulum ini, dirancang sesuai dengan pasar kerja di tanah air ini.

“Contohnya dalam hal kurikulum, kurikulum prototipe ini bisa diterapkan dengan sangat canggih kalau sekolahnya sudah siap. Kalau sekolahnya itu banyak guru yang melakukan adaptasi, kurikulum, melakukan inovasi sebelum ini,” kata Anindito.

Kurikulum Prototipe tersebut menjadi opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024.

“Jadi mereka sudah terbiasa melihat. Kalau sudah terbiasa maka akan sangat mudah diterapkan. Karena kurikulum prototipe ini, memberi kebebasan pada sekolah untuk merancang kurikulum secara inovatif. Gunakan komponen dan bagian dirasa cocok untuk mereka, asalkan komponen itu membantu mereka meningkatkan kualitas pembelajaran,” tandasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan menyambut baik dengan inovasi atas rancangan kurikulum prototipe yang dilakukan Kemendikbudristek itu. Karena, dinilai akan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia sesuai kebutuhan dunia kerja.

“Kurikulum ini, dilakukan Kemendikbudristek untuk menyesuaikan kebutuhan (Kerja) saat ini. Karena dunia kerja dan perusahaan saat ini, mengeluhkan lulusan kita tidak siap kerja. Jadi, kurikulum bisa disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja kita,” kata Sofyan Tan.

Dalam sosialisasi ini, juga dihadiri Sekretaris BSKAP, Suhadi, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Syaifuddin dan Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumut, Afrizal.(gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/