Sumber belajar adalah semua sumber baik berupa data, orang, dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajarnya (AECT,1977).
Sumber belajar tersebut dapat dibedakan menjadi 6 jenis, yaitu pesan (message), orang (people), bahan (materials), alat (tool and equipment), teknik (technique), dan lingkungan (setting). Pesan adalah segala informasi dalam bentuk ide/gagasan, fakta, data, yang disampaikan kepada siswa, biasanya pesan-pesan ini sudah tertuang dalam kurikulum yang berlaku. Orang adalah manusia yang berperan sebagai pengolah dan penyaji pesan, seperti guru, pembimbing, dan narasumber lain (resource person) yang dilibatkan dalam kegiatan pambelajaran. Bahan berkaitan dengan software atau perangkat lunak yang berisi pesan-pesan pembelajarn, seperti buku teks, modul, majalah, paket belajar, termasuk juga film, program tevisi, dan kaset audio. Alat adalah perangkat keras (hard ware) yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran, seperti proyektor OHP, televise, proyektor slide, slide dan pesawat radio. Teknik adalah prosedur yang digunakan untuk menyajikan pesan/bahan ajar, seperti simulasi, diskusi, demonstrasi, pemecahan masalah. Sumber belajar yang terakhir, yaitu lingkungan yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan belajar-mengajar.
A. Pengertian Lingkungan
Dalam kamus Umum Indonesia (KUBI), lingkungan diartikan sebagai bulatan yang melingkungi (melingkari). Pengertian lainnya, lingkungan adalah sekalian yang terlingkup di suatu daerah. Dalam literature lain, disebutkan bahwa lingkungan ini merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri dari unsur-unsur dari biotik (makhluk hidup), abiotik (benda mati), dan budaya manusia. Jalinan hubungan antara manusia dengan lingkungannya tidak hannya ditentukan dengan jenis dan jumlah makhluk hidup dan benda mati, melainkan juga oleh budaya manusia itu sendiri. Lingkungan sebagi sumber belajar dapat dimaknai sebagai segala sesuatu yang ad di sekitar atau di sekeliling siswa (makhluk hidup lain, benda mati, dan budaya manusia) yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatn belajar dan pembelajaran secara lebih optimal.
B. Nilai Lingkungan
Lingkungan yang ada di sekitar siswa adalah salah satu sumber yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar secara optimal. Apabila Anda mengajar dengan menggunakan lingkungan tersebut sebagai sumber belajarnya maka hal itu akan lebih bermakna dan bernilai, sebab para siswa diharapkan dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya, keadaan yang dialami sehingga lebih nyata, lebih factual, dan kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan. Nilai-nilai apa saying anda peroleh dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar? Banyak sekali keuntungan yang dapat kita peroleh, diantaranya berikut ini:
Lingkungan menyediakan berbagai hal yang dapat dipelajari siswa, memperkaya wawasannya, tidak terbatas oleh empat dinding kelas, dan kebenarannya lebih akurat.(bersambung)
Kegiatan belajar dimungkinkan akan lebih menarik, tidak membosankan, dan menumbuhkan antusiasme siswa untuk lebih giat belajar.
Belajar akan lebih bermakna (meaningful learning), sebab siswa diharapkan dengan keadaan yang sebenarnya.
Aktifitas siswa akan lebih meningkat dengan memungkinkannya meenggunakan wawancara, membuktikan sesuatu, dan menguji fakta.
Dengan memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada di lingkungannya, dapat dimungkinkan terjadinya pembentukan pribadi para siswa, seperti cinta akan lingkungan.
Jika anda cermati kelima poin di atas, begitu banyaknya manfaat yang dapat diraih dari lingkungan sebagai sumber belajar ini, bahkan sebenarnya hamper semua isi mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dapat dipelajari dari lingkungan. Dengan memperhatikan keuntungan-keuntungan di atas, tertarikkah anda untuk menggunakan lingkungan dalam kegiatan pembelajaran?
Saat ini ada guru yang memiliki sifat konservatif di dalam melaksanakan proses pembelajaran. Artinya, guru itu merasa senang dengan apa yang sudah rutin dikerjakannya sehingga apabila muncul sesuatu yang baru dan inovatif, guru tersebut agak sulit menerima apabila menerangkannya. Mudah-mudahan Anda tidak termasuk pada golongan guru seperti itu. Untuk itu Anda harus berusaha mengembangkan proses pembelajaran sebaik mungkin yang salah satunya sengan memanfaatkan seoptimal mungkin lingkungan yang ada di sekitar.
Apabila anda sebagai guru yang telah memahami tentang prinsip dan konsep belajar mandiri seperti dianjurkan di atas, tentunya Anda sudah dapat menarik makna bahwa konsep belajar mandiri adalah konsep “mandiri dalam belajar”, Anda juga pasti akan memahami konsep tentang “mandiri dalam belajar”.
Oleh karena Anda sendiri adalah Guru maka prinsip mandiri dalam mengajar sehari-hari. Dalam konsep mandiri dalam mengajar anda dituntut untuk tidak terlalu tergantung kepada cukupnya jumlah guru, lengkapnya fasilitas mengajar, memadainya buku paket dan sebagainya.
Dalam prinsip mandiri dalam mengajar adalah meletakkan dasar untuk penuh inisiatif, dan kreatif untuk menciptakan berbagai kemungkinan agar muridnya tetap belajar dengan baik. Prinsip mandiri bagi guru adalah melepaskan diri dari ketergantungan terhadap fasilitas yang dikirim pemerintah, dan terhadap kelengkapan jumlah guru yang mengajar di sekolah Anda. Prinsip mandiri adalah menciptakan berbagai situasi pembelajaran yang terlepas dari ketergantungan terhadap alasan serba kekurangan tadi.
Di lingkungan tempat tinggal Anda ataupun di lingkungan sekolah, terhadap kekayaan alam yang sangat melimpah dan dapatdimanfaatkan untuk menutupi serba kekurangan tadi, bahkan jauh lebih baik jika dibandingkan dengan fasilitas yang dapat disediakan oleh pemerintah. Lingkungan alam sekitar baik lingkungan alam maupun lingkungan social budaya seperti dalam contoh-contoh di atas adalah “laboratorium raksasa”, yang dapat digunakan sebagai sumber belajaroleh murid-murid. Dengan demikian, sebetulnya sesekolah dan guru tidak sendirian, mereka dapat “berkomunikasi” dengan lingkungan, dan dengan sumber belajar lain. Tugas Anda sebagai guru adalah mengungkap, menggali dan memanfaatkan kekayaan alam yang serba melimpah ini untuk menunjang pendidikan. Persoalannya sekarang adalah “bagaimana Anda dapat menggunakan laboratorium raksasa tersebut sehingga berbagai kekurangan tadi dapat diatasi”?
Memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar, memberikan tuntunan dalam mengaitkan antara kurikulum dengan lingkungan sehari-hari, serta memvariasikan metodemengajar agar tidak terjadi kebosanan. Ini penting karena guru berhadapan dengan murid dari berbagai jenis latar belakang, tingkat kemampuan, dan kebutuhan yang berbeda satu sama lain. Oleh karena itu, dalam menggunakan sumber belajar, metode penyampaian dan berbagai pendekatan lainnya harus disesuaikan dengan kebutuhannya.
Manfaat yang diperoleh dalam menggunakan lingkungan sebagai sumber adalah: Murid-murid dapat melihat secara langsung benda-benda yang berkaitan dengan mata pelajarn di sekolahnya; Murid dapat membuktikan dan menerapkan teori atau konsep yang pernah didapat di sekolah ke dalam kehidupan sehari-hari; Menanamkan sikap untuk menyayangi lingkungan sekitar. Sebagai pedoman bagi Anda dalam menggunakan laboratorium raksasa ini, perlu dilakukan langkah-langkah, seperti berikut.
Mengidentifikasi sumber lingkungan yang ada di sekitar Anda yang dapat digunakan untuk kepentingan belajr murid-murid. Memanfaatkan sumber lingkungan tersebut untuk kepentingan belajar murid-murid.
Beberapa hal yang perlu anda pertimbangkan dalam menentukan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar adalah berikut ini. Sumber tersebut mudah dijangkau (kemudahan), tidak memerlukan biaya tinggi (kemurahan), tempat tersebut cukup aman untuk digunakan sebagai sumber belajar (keamanan), berkaitan dengan materi yang diajarkan di sekolah (kesesuaian).
Dengan mempelajari lingkungan alam diharapkan siswa dapat lebih memenuhi bahan ajar, lebih dari itu dapat menumbuhkan kesadaran, cinta alam, mungkin dengan menjaga dan memelihara lingkungan.
Dalam mata pelajaran Pengetahuan Alam (sains), siswa diminta mempelajari lingkungan alam di sekitar tempat tinggalnya atau di sekitar sekolah, mereka diminta mencatat dan mempelajari gejala-gejala alam misalnya suhu udara, jenis tumbuhan, jenis hewan, baik secara individual maupun kelompok melalui kegiatan mengamati, bertanya kepada ahli, membuktikansendiri atau mencobanya. Siswa tentu akan memperoleh sesuatu yang sangat berharga dari kegiatan belajarnya itu yang mungkin tidak akan ditemukan dari pengalaman belajar di sekolah sehari-hari. (*)
Oleh:
Aptisoma
Guru SD Al-Ittihadiyah