25.6 C
Medan
Thursday, May 30, 2024

Ekonomi RI Bakal Terganggu

Akibat Pengaruh Tsunami Jepang

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi memprediksi perekonomian Indonesia bakal terganggu akibat gempa bumi dan tsunami di Jepang pada 11 Maret 2011.

“Gempa bumi dan tsunami yang memorakporandakan negeri Sakura jelas dampaknya dalam segi perekonomian juga akan dirasakan Indonesia,” kata Sofjan Wanandi, Selasa (15/3).

Selain itu, katanya, target pertumbuhan ekonomi 6,3 persen per tahun akan terpengaruh, begitu juga ekspor Indonesia ke Jepang juga akan mengalami gangguan.

“Saat krisis tahun 2008 yang melanda negara-negara di Eropa, Amerika saja baru mulai normal dan ini ada musibah lagi di salah satu negara yang maju di kawasan Asia, jelas ini akan mengganggu,” katanya.
Menurut dia, mulai sekarang harus ada pemikiran untuk ikut mengatasi persoalan tersebut, jangan hanya membicarakan politik tanpa diimbangi kemajuan perekonomian. “Pemerintah sekarang telah berjalan 1,5 tahun, tetapi yang dibicarakan hanya masalah politik terus dan jarang membicarakan masalah terobosan ekonomi untuk kemakmuran bangsa ini,” katanya.

Sepuluh tahun terakhir ini, katanya, dalam memajukan ekonomi, Indonesia hanya mengandalkan menjual potensi alam, seperti tambang batu bara, minyak, perkebunan, dan lain-lain.

Bahkan, 80 persen anggaran yang ada hanya untuk pembiayaan dan sebagian 20 persen untuk pembangunan.
Namun, hal berbeda dikatakan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulistyo.  Terpukulnya beberapa industri di Jepang seperti industri manufaktur, memungkinkan bahwa peluang Indonesia di dunia bisnis menjadi terbuka. “Peluang dengan sendirinya mungkin ada. Kalau mereka butuh, misalnya meminta pabriknya yang di Indonesia, pasti mungkin ada peluangnya,” Suryo Bambang Sulistyo di Jakarta, Selasa (15/3).
Namun demikian, dia bilang,  Indonesia harus melihat ini sebagai langkah antisipatif,  agar kita tidak dirugikan atau langkah antisipatif lain untuk memperkuat ekspor Indonesia. (net/bbs/jpnn)

Akibat Pengaruh Tsunami Jepang

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi memprediksi perekonomian Indonesia bakal terganggu akibat gempa bumi dan tsunami di Jepang pada 11 Maret 2011.

“Gempa bumi dan tsunami yang memorakporandakan negeri Sakura jelas dampaknya dalam segi perekonomian juga akan dirasakan Indonesia,” kata Sofjan Wanandi, Selasa (15/3).

Selain itu, katanya, target pertumbuhan ekonomi 6,3 persen per tahun akan terpengaruh, begitu juga ekspor Indonesia ke Jepang juga akan mengalami gangguan.

“Saat krisis tahun 2008 yang melanda negara-negara di Eropa, Amerika saja baru mulai normal dan ini ada musibah lagi di salah satu negara yang maju di kawasan Asia, jelas ini akan mengganggu,” katanya.
Menurut dia, mulai sekarang harus ada pemikiran untuk ikut mengatasi persoalan tersebut, jangan hanya membicarakan politik tanpa diimbangi kemajuan perekonomian. “Pemerintah sekarang telah berjalan 1,5 tahun, tetapi yang dibicarakan hanya masalah politik terus dan jarang membicarakan masalah terobosan ekonomi untuk kemakmuran bangsa ini,” katanya.

Sepuluh tahun terakhir ini, katanya, dalam memajukan ekonomi, Indonesia hanya mengandalkan menjual potensi alam, seperti tambang batu bara, minyak, perkebunan, dan lain-lain.

Bahkan, 80 persen anggaran yang ada hanya untuk pembiayaan dan sebagian 20 persen untuk pembangunan.
Namun, hal berbeda dikatakan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulistyo.  Terpukulnya beberapa industri di Jepang seperti industri manufaktur, memungkinkan bahwa peluang Indonesia di dunia bisnis menjadi terbuka. “Peluang dengan sendirinya mungkin ada. Kalau mereka butuh, misalnya meminta pabriknya yang di Indonesia, pasti mungkin ada peluangnya,” Suryo Bambang Sulistyo di Jakarta, Selasa (15/3).
Namun demikian, dia bilang,  Indonesia harus melihat ini sebagai langkah antisipatif,  agar kita tidak dirugikan atau langkah antisipatif lain untuk memperkuat ekspor Indonesia. (net/bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/