26 C
Medan
Friday, July 5, 2024

Tingkatkan Kemampuan Literasi Numerasi Siswa dengan Metode Tutor Sebaya

SUMUTPOS.CO – Meningkatkan literasi numerasi pada anak sangat penting, khususnya pada siswa kelas I sekolah dasar. Literasi numerasi adalah kemampuan atau kecakapan dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan menggunakan matematika yang berbasis angka-angka pada semua aspek kehidupan. Numerasi ini identik dengan angka-angka atau operasi hitung dalam kehidupan sehari-hari. Menulis,membaca,menyebutkan,mengurutkan serta membandingkan bilangan merupakan kemampuan yang harus dilatih dan dikembangkan.

Namun, saat ini matematika seolah masih menjadi momok di kalangan peserta didik tingkat sekolah dasar. Karena penuh dengan hitung-hitungan membuat peserta didik bosan. Bercermin dari hal itu, guru sekolah dasar di Kabupaten Batu Bara, Hotma Wulansari Sitohang menerapkan metode  pembelajaran yang lebih menyenangkan untuk meningkatkan literasi numerasi anak yakni dengan metode pembelajaran tutor sebaya ( peer teaching ).Tutor sebaya berarti siswa mengajar siswa lainnya  atau salah satu siswa berperan sebagai pengajar ( tutor ) terhadap siswa lainnya.

Dikatakan Wulan, metode ini adalah suatu strategi pembelajaran yang kooperatif dimana siswa akan rasa saling menghargai dan mengerti dibina diantara peserta didik  yang bekerja sama. Dalam hal ini guru bertindak sebagai fasilitator, memberi penguatan materi pada peserta didik. ‘’ Sering kali saya menemukan saat salah satu peserta didik diajari temannya merasa lebih bebas, seperti tidak ada tekanan beda dengan cara pengajaran antara guru dan murid. Mengarah akan hal tersebut, saya berinisiatif untuk menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya ini. Diharapkan dengan metode ini  peserta didik termotivasi dan lebih bersemangat dalam belajar,’’ujarnya.

Metode tutor sebaya ini salah satunya diterapkan Wulan saat siswa dilatih menyebutkan dan membandingkan angka angka pada pelajaran menghitung berat badan.  Untuk mendukung kegiatan pembelajaran ini, Wulan menggunakan timbangan digital sebagai media pembelajaran. Dengan timbangan digital akan lebih memudahkan peserta didik dalam mengetahui berat badan karena langsung tertera angkanya beda dengan timbangan manual. Tujuan pembelajaran adalah peserta didik mampu menuliskan serta menyampaikan informasi terkait berat badan masing-masing peserta didik.

Sebelum kegiatan, Wulan yang merupakan guru kelas 1 di UPT SDN 30 Pasar Lapan Kecamatan Air Putih Kabupaten Batu Bara ini sudah mempersiapkan Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD ) berbentuk tabel yang isinya nama panggilan dan berat badan peserta didik. Dan bahan-bahan yang diperlukan adalah meja, kursi, timbangan digital,mikropon dan loudspeaker. Kemudian, kepada para siswa Wulan menyampaikan tujuan pembelajaran dan membagi kelompok serta menentukan ketua kelompok.

‘’Masing-masing ketua kelompok berada ditempat  yang telah disediakan. Kemudian setiap anggota menimbang berat badannya lalu melaporkan kepada ketua kelompoknya. Selanjutnya ketua kelompok menginstruksikan kepada anggotanya untuk menuliskan nama panggilannya beserta berat badan. Ketua kelompok akan mengajari anggotanya yang salah dalam penulisan di LKPD,’’sebut Wulan.

Dikatakan Wulan, secara tidak langsung dengan melihat tabel maka peserta didik mampu membandingkan berat badan yang satu dengan lainnya.  Mereka belajar membaca, menulis serta membandingkan angka dari berat badan masing-masing siswa. Diakhir kegiatan, masing-masing ketua kelompok menyampaikan hasil pengumpulan data berat badan yang tertuang di LKPD.

Metode tutor sebaya ini, membuat anak-anak lebih rileks dalam belajar. ‘’Ada siswa termasuk yang pemalu, tapi sewaktu kegiatan tampak percaya diri,’’ujar Wulan yang juga Fasda Kabupaten Batu Bara Tanoto Foundation ini. Kepala sekolah juga, lanjut Wulan mendukung metode ini. ‘’Kepala Sekolah berpesan agar guru menyiapkan media pembelajaran yang mendukung proses belajar lebih menyenangkan,’’ujar Wulan. (sih)

SUMUTPOS.CO – Meningkatkan literasi numerasi pada anak sangat penting, khususnya pada siswa kelas I sekolah dasar. Literasi numerasi adalah kemampuan atau kecakapan dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan menggunakan matematika yang berbasis angka-angka pada semua aspek kehidupan. Numerasi ini identik dengan angka-angka atau operasi hitung dalam kehidupan sehari-hari. Menulis,membaca,menyebutkan,mengurutkan serta membandingkan bilangan merupakan kemampuan yang harus dilatih dan dikembangkan.

Namun, saat ini matematika seolah masih menjadi momok di kalangan peserta didik tingkat sekolah dasar. Karena penuh dengan hitung-hitungan membuat peserta didik bosan. Bercermin dari hal itu, guru sekolah dasar di Kabupaten Batu Bara, Hotma Wulansari Sitohang menerapkan metode  pembelajaran yang lebih menyenangkan untuk meningkatkan literasi numerasi anak yakni dengan metode pembelajaran tutor sebaya ( peer teaching ).Tutor sebaya berarti siswa mengajar siswa lainnya  atau salah satu siswa berperan sebagai pengajar ( tutor ) terhadap siswa lainnya.

Dikatakan Wulan, metode ini adalah suatu strategi pembelajaran yang kooperatif dimana siswa akan rasa saling menghargai dan mengerti dibina diantara peserta didik  yang bekerja sama. Dalam hal ini guru bertindak sebagai fasilitator, memberi penguatan materi pada peserta didik. ‘’ Sering kali saya menemukan saat salah satu peserta didik diajari temannya merasa lebih bebas, seperti tidak ada tekanan beda dengan cara pengajaran antara guru dan murid. Mengarah akan hal tersebut, saya berinisiatif untuk menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya ini. Diharapkan dengan metode ini  peserta didik termotivasi dan lebih bersemangat dalam belajar,’’ujarnya.

Metode tutor sebaya ini salah satunya diterapkan Wulan saat siswa dilatih menyebutkan dan membandingkan angka angka pada pelajaran menghitung berat badan.  Untuk mendukung kegiatan pembelajaran ini, Wulan menggunakan timbangan digital sebagai media pembelajaran. Dengan timbangan digital akan lebih memudahkan peserta didik dalam mengetahui berat badan karena langsung tertera angkanya beda dengan timbangan manual. Tujuan pembelajaran adalah peserta didik mampu menuliskan serta menyampaikan informasi terkait berat badan masing-masing peserta didik.

Sebelum kegiatan, Wulan yang merupakan guru kelas 1 di UPT SDN 30 Pasar Lapan Kecamatan Air Putih Kabupaten Batu Bara ini sudah mempersiapkan Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD ) berbentuk tabel yang isinya nama panggilan dan berat badan peserta didik. Dan bahan-bahan yang diperlukan adalah meja, kursi, timbangan digital,mikropon dan loudspeaker. Kemudian, kepada para siswa Wulan menyampaikan tujuan pembelajaran dan membagi kelompok serta menentukan ketua kelompok.

‘’Masing-masing ketua kelompok berada ditempat  yang telah disediakan. Kemudian setiap anggota menimbang berat badannya lalu melaporkan kepada ketua kelompoknya. Selanjutnya ketua kelompok menginstruksikan kepada anggotanya untuk menuliskan nama panggilannya beserta berat badan. Ketua kelompok akan mengajari anggotanya yang salah dalam penulisan di LKPD,’’sebut Wulan.

Dikatakan Wulan, secara tidak langsung dengan melihat tabel maka peserta didik mampu membandingkan berat badan yang satu dengan lainnya.  Mereka belajar membaca, menulis serta membandingkan angka dari berat badan masing-masing siswa. Diakhir kegiatan, masing-masing ketua kelompok menyampaikan hasil pengumpulan data berat badan yang tertuang di LKPD.

Metode tutor sebaya ini, membuat anak-anak lebih rileks dalam belajar. ‘’Ada siswa termasuk yang pemalu, tapi sewaktu kegiatan tampak percaya diri,’’ujar Wulan yang juga Fasda Kabupaten Batu Bara Tanoto Foundation ini. Kepala sekolah juga, lanjut Wulan mendukung metode ini. ‘’Kepala Sekolah berpesan agar guru menyiapkan media pembelajaran yang mendukung proses belajar lebih menyenangkan,’’ujar Wulan. (sih)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/