28 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Teken MoU dengan LPER, UHN Medan Apresiasi FGD UMKM

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rektor Universitas HKBP Nommensen (UHN) Medan, Haposan Siallagan mengapresiasi penyelenggaraan focus group discussion (FGD) yang digelar Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (LPER) Sumut di Universitas HKBP Nommensen (UHN) Medan, Jumat (18/6) kemarin.

KUNJUNGAN: Rektor UHN Medan Haposan Siallagan (dua kiri) dan Ketua LPER Sumut Ronald Naibaho perlihatkan nota MoU yang sudah disepakati.

FGD yang mengambil tema ‘Optimalisasi BLT UMKM dalam Pemulihan Ekonomi Nasional’ ini, kata Haposan, sangat urgen mengingat situasi ekonomi khususnya di kalangan UMKM di Sumut semakin terpuruk akibat pandemi. Melalui FGD ini, lanjut Haposan, akan diperoleh beragam pandangan yang lengkap tentang kondisi dan upaya yang bisa dilakukan untuk memulihkan ekonomi lewat usaha membangkitkan kembali UMKM.

“UHN Medan memiliki tanggung jawab untuk membantu pemerintah mencari solusi yang efektif untuk membangkitkan kembali geliat UMKM khususnya di Sumut. Begitu juga LPER yang fokus pada pendampingan dan pembinaan UMKM. Memang masih banyak hal yang harus dibenahi di sektor ekonomi di provinsi ini, baik hal yang berkaitan dengan program bantuan BLT kepada UMKM ataupun kebijakan umum lainnya. Mulai database, manajemen, sampai efektivitas,” kata Haposan.

Ia mencontohkan misalnya keberadaan angkutan darat di Medan milik pemerintah. Di satu sisi program ini bagus, namun efeknya berdampak kepada angkutan darat milik swasta. Sebab penumpang lebih memilih yang punya pemerintah karena lebih bagus dan murah. Belum lagi carut marut di Pelabuhan Belawan yang boleh dibilang hulunya ekonomi di daerah ini.

Terkait nasib usaha mikro kecil menengah (UMKM) di masa pandemi, kata rektor, hal itu tidak bisa diselesaikan sendiri oleh pemerintah. Pendapat akademisi maupun praktisi perlu didengar dan dikompilasikan.

Pandemi ini, kata Haposan, jadi pelajaran penting agar hal-hal itu dibenahi sembari berproses menuju tuntutan zaman.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada LPER Sumut, kegiatan semacam ini penting untuk menyerap beragam pikiran yang berguna bagi bangsa ini. Kegiatan ini perlu diteruskan dengan pembahasan yang lebih tajam lagi,” kata Haposan

Ketua LPER Sumut Ronald Naibaho mengatakan FGD ini didasari keprihatinan mereka melihat kondisi UMKM di Sumut yang semakin terpuruk dihantam pandemi. Adapun bantuan BLT UMKM yang dikucurkan pemerintah provinsi Sumut sejauh ini dirasa belum efektif, bahkan serasa tidak ada bekasnya.

“Kalau corona cara menghempangnya dengan vaksin dan prokes, bagaimana dengan orang yang kekurangan penghasilan, apa cara efektifnya?” tanya Ronald.

Sementara Ketua Panitia FGD sekaligus moderator Ilham Fauji Munthe menambahkan kegiatan ini digelar untuk menampung ide dan masukan dari berbagai pihak untuk disampaikan kepada pemenintah sebagai bahan evaluasi.

Ada 6 narasumber dari berbagai profesi yang memberikan pandangannya di di FGD ini. Mereka antara lain, Soekowardojo (Perwakilan BI Sumut) , Dhody Thahir (DPRD Sumut) Hasmirizal Lubis (Kepala Bappeda Sumut), Naslindo Sirait (Ekonom), Fransisca Sestri (Sekjen LPER Pusat), Dearlina Sinaga (Dosen Ekonomi UHN Medan). FGD juga dirangkai dengan penandatangan MoU LPER Sumut dengan UHN Medan .(gus/azw)

sebagai penguatan LPER dan tanggungjawab perguruan tinggi kepada masyarakatnya.(

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rektor Universitas HKBP Nommensen (UHN) Medan, Haposan Siallagan mengapresiasi penyelenggaraan focus group discussion (FGD) yang digelar Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (LPER) Sumut di Universitas HKBP Nommensen (UHN) Medan, Jumat (18/6) kemarin.

KUNJUNGAN: Rektor UHN Medan Haposan Siallagan (dua kiri) dan Ketua LPER Sumut Ronald Naibaho perlihatkan nota MoU yang sudah disepakati.

FGD yang mengambil tema ‘Optimalisasi BLT UMKM dalam Pemulihan Ekonomi Nasional’ ini, kata Haposan, sangat urgen mengingat situasi ekonomi khususnya di kalangan UMKM di Sumut semakin terpuruk akibat pandemi. Melalui FGD ini, lanjut Haposan, akan diperoleh beragam pandangan yang lengkap tentang kondisi dan upaya yang bisa dilakukan untuk memulihkan ekonomi lewat usaha membangkitkan kembali UMKM.

“UHN Medan memiliki tanggung jawab untuk membantu pemerintah mencari solusi yang efektif untuk membangkitkan kembali geliat UMKM khususnya di Sumut. Begitu juga LPER yang fokus pada pendampingan dan pembinaan UMKM. Memang masih banyak hal yang harus dibenahi di sektor ekonomi di provinsi ini, baik hal yang berkaitan dengan program bantuan BLT kepada UMKM ataupun kebijakan umum lainnya. Mulai database, manajemen, sampai efektivitas,” kata Haposan.

Ia mencontohkan misalnya keberadaan angkutan darat di Medan milik pemerintah. Di satu sisi program ini bagus, namun efeknya berdampak kepada angkutan darat milik swasta. Sebab penumpang lebih memilih yang punya pemerintah karena lebih bagus dan murah. Belum lagi carut marut di Pelabuhan Belawan yang boleh dibilang hulunya ekonomi di daerah ini.

Terkait nasib usaha mikro kecil menengah (UMKM) di masa pandemi, kata rektor, hal itu tidak bisa diselesaikan sendiri oleh pemerintah. Pendapat akademisi maupun praktisi perlu didengar dan dikompilasikan.

Pandemi ini, kata Haposan, jadi pelajaran penting agar hal-hal itu dibenahi sembari berproses menuju tuntutan zaman.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada LPER Sumut, kegiatan semacam ini penting untuk menyerap beragam pikiran yang berguna bagi bangsa ini. Kegiatan ini perlu diteruskan dengan pembahasan yang lebih tajam lagi,” kata Haposan

Ketua LPER Sumut Ronald Naibaho mengatakan FGD ini didasari keprihatinan mereka melihat kondisi UMKM di Sumut yang semakin terpuruk dihantam pandemi. Adapun bantuan BLT UMKM yang dikucurkan pemerintah provinsi Sumut sejauh ini dirasa belum efektif, bahkan serasa tidak ada bekasnya.

“Kalau corona cara menghempangnya dengan vaksin dan prokes, bagaimana dengan orang yang kekurangan penghasilan, apa cara efektifnya?” tanya Ronald.

Sementara Ketua Panitia FGD sekaligus moderator Ilham Fauji Munthe menambahkan kegiatan ini digelar untuk menampung ide dan masukan dari berbagai pihak untuk disampaikan kepada pemenintah sebagai bahan evaluasi.

Ada 6 narasumber dari berbagai profesi yang memberikan pandangannya di di FGD ini. Mereka antara lain, Soekowardojo (Perwakilan BI Sumut) , Dhody Thahir (DPRD Sumut) Hasmirizal Lubis (Kepala Bappeda Sumut), Naslindo Sirait (Ekonom), Fransisca Sestri (Sekjen LPER Pusat), Dearlina Sinaga (Dosen Ekonomi UHN Medan). FGD juga dirangkai dengan penandatangan MoU LPER Sumut dengan UHN Medan .(gus/azw)

sebagai penguatan LPER dan tanggungjawab perguruan tinggi kepada masyarakatnya.(

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/