SUMUTPOS.CO – TALKSHOW yang diinisiasi oleh alumni Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P) dihadiri oleh KPU, Bawaslu, Kesbangpol Provsu, perwakilan partai politik, Kodim 0201 BS, Polrestabes Medan, Kanwil Kementerian Agama Sumut dan para sahabat difabel tergabung dalam organisasi seperti PPDI dan Pertuni.
Para mahasiswa yakni Ikhwanul Hafiz (S1), Alyad’ul Siregar (D3) dan Faiz Aulia Rahman Sitepu (S1) didampingi Yan Djuna, public relations Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Sukma Medan begitu antusias. Sebab kegiatan talkshow menjadi pengalaman perdana mereka untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana mekanisme Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024.
Sebagai pemilih pemula yang telah memiliki KTP, dirasa bahwa kegiatan ini sangat positif apalagi selama tiga bulan terakhir ini mereka terlibat langsung sebagai volunteer di Pelataran Difabel Sumatera Utara, Gallery & Cafe, lokasi yang digunakan sebagai tempat talkshow.
Menjadi volunteer di tempat yang diresmikan Edy Rahmayadi (mantan Gubsu) pada 3 September 2023 menjadi wadah bagi mereka dalam rangka pengabdian masyarakat. Apalagi saat ini STIM Sukma Medan yang berbasis STIFIn yang diketuai Dr Wardayani MSi memberi keleluasaan kepada setiap mahasiswa untuk banyak terlibat pada kegiatan di luar kampus sehubungan dengan program MBKM yang dibuat Kementerian Dikbud Ristek.
Kegiatan yang diketuai Awaludiin ini dibuka Hendra DS (ketua Ika STIK-P), mahasiswa menjadi memiliki ilmu pengetahuan baru terkait serba serbi suatu kepanitiaan dimana mereka terlibat dalam urusan teknis. Mulai persiapan acara hingga acara berlangsung dan berjalan lancar pada Rabu (20/12).
Dukungan dari Khadijah Sharaswaty Indonesia yang merupakan mitra STIM Sukma Medan, sahabat difabel di Pelataran Difabel Cafe & Gallery dan para panitia dari Ika STIK-P yang solid.
Talkshow menghadirkan Dewi Natadiningrat sebagai moderator, M Yusuf (PPDI), Suhardi Situmorang (Bawaslu) dan Agus Arifin (KPU) yang mengupas tuntas bagaimana sahabat difabel yang sesungguhnya memiliki hak memilih difasilitasi. Sebab diatur dalam Undang-Undang termasuk fasilitas utama yang harus mereka dapatkan sehingga keberadaan mereka tidak dapat diabaikan.
Talkshow juga diisi dengan kegiatan seni budaya menampilkan tarian Melayu penyambutan tamu makan sirih dan ditutup dengan tarian Wonderful oleh Sanggar Tari Anak Berkebutuhan Khusus Tuna Rungu dari Kabupaten Batubara yang tampil memukau. (dmp)