30.6 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Ajang Pembuktian Kecerdasan Anak Indonesia

International Math and Science Camp 2011

JAKARTA -Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (P2LK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud)  bekerjasama dengan Surya Institute dibawah pimpinan Prof. Yohanes Surya menggelar International Math and Science Camp 2011.

Kegiatan yang berlangsung mulai 22 – 26 November 2011 di kompleks rekreasi Sariater, Subang, Jawa Barat tersebut akan diikuti oleh siswa SD dan SMP yang masuk dalam program program Akselerasi dan Layanan Cerdas Istimewa. Direktur P2LK Kemdikbud, Mudjito menerangkan, pesertanya tidak hanya dari Indonesia, tapi juga dari luar negeri yakni Thailand, Filipina dan Taiwan. “Untuk Indonesia, akan diikuti oleh 55 anak dan 15 guru pendamping,” terang Mudjito di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Selasa (22/11).

Dengan kegiatan ini diharapkan agar anak-anak yang bertalenta tersebut memiliki kemampuan mengeksplorasi dan menemukan lebih dalam ilmu matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). “Selama legiatan, para siswa akan diajak mengenal dan menyenangi matematika dan IPA dengan cara yang menyenangkan dan praktek lapangan’ ujarnya.
Selama kegiatan, lanjut Mudjito, anak-anak juga akan diajak pendalaman teori, pemecahan masalah yang sifatnya saling kerjasama antar peserta dan bukan dalam bentuk kompetisi. “Nantinya peserta akan melakukan kunjungan ke tempat wisata edukasi dan budaya untuk memperkaya pemahaman mereka tentang matematika dan IPA serta lebih mengenal budaya Indonesia,” imbuh Mudjito.

Sejumlah pakar dari dalam dan luar negeri yang akan menjadi narasumber pada kegiatan ini, antara lain Prof. Wen Hsien Sun dari Taiwan, Dr. Simon L. Chua dari Filipina, Prof. Yohanes Surya, Dr. Saladin Uttunggawadewa, dan Prof. Khairurizal, ketiganya dari Indonesia.

Mudjito menambahkan, kegiatan ini bisa dijadikan ajang pembuktian bahwa Indonesia memiliki potensi SDM yang luar biasa. Ini dibuktikan dengan tradisi perolehan medali emas pada Olimpiade Matematika dan IPA di tingkat internasioal. “Rata-rata, anak-anak yang mengikuti kegiatan ini memiliki  IQ di atas 130. Memiliki kreativitas yang baik dan menyelesaikan tugas dengan baik,” akunya. (cha/jpnn)

International Math and Science Camp 2011

JAKARTA -Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (P2LK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud)  bekerjasama dengan Surya Institute dibawah pimpinan Prof. Yohanes Surya menggelar International Math and Science Camp 2011.

Kegiatan yang berlangsung mulai 22 – 26 November 2011 di kompleks rekreasi Sariater, Subang, Jawa Barat tersebut akan diikuti oleh siswa SD dan SMP yang masuk dalam program program Akselerasi dan Layanan Cerdas Istimewa. Direktur P2LK Kemdikbud, Mudjito menerangkan, pesertanya tidak hanya dari Indonesia, tapi juga dari luar negeri yakni Thailand, Filipina dan Taiwan. “Untuk Indonesia, akan diikuti oleh 55 anak dan 15 guru pendamping,” terang Mudjito di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Selasa (22/11).

Dengan kegiatan ini diharapkan agar anak-anak yang bertalenta tersebut memiliki kemampuan mengeksplorasi dan menemukan lebih dalam ilmu matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). “Selama legiatan, para siswa akan diajak mengenal dan menyenangi matematika dan IPA dengan cara yang menyenangkan dan praktek lapangan’ ujarnya.
Selama kegiatan, lanjut Mudjito, anak-anak juga akan diajak pendalaman teori, pemecahan masalah yang sifatnya saling kerjasama antar peserta dan bukan dalam bentuk kompetisi. “Nantinya peserta akan melakukan kunjungan ke tempat wisata edukasi dan budaya untuk memperkaya pemahaman mereka tentang matematika dan IPA serta lebih mengenal budaya Indonesia,” imbuh Mudjito.

Sejumlah pakar dari dalam dan luar negeri yang akan menjadi narasumber pada kegiatan ini, antara lain Prof. Wen Hsien Sun dari Taiwan, Dr. Simon L. Chua dari Filipina, Prof. Yohanes Surya, Dr. Saladin Uttunggawadewa, dan Prof. Khairurizal, ketiganya dari Indonesia.

Mudjito menambahkan, kegiatan ini bisa dijadikan ajang pembuktian bahwa Indonesia memiliki potensi SDM yang luar biasa. Ini dibuktikan dengan tradisi perolehan medali emas pada Olimpiade Matematika dan IPA di tingkat internasioal. “Rata-rata, anak-anak yang mengikuti kegiatan ini memiliki  IQ di atas 130. Memiliki kreativitas yang baik dan menyelesaikan tugas dengan baik,” akunya. (cha/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/