31.8 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Pedagang Warkop Harapan Bertahan di Gedung Dewan

Protes Karena tak Dilibatkan

MEDAN- Puluhan pedagang warung kopi (Warkop) Jalan Samanhudi terus bertahan di gedung DPRD Medan. Melihat kondisi itu, Wali Kota Medan Rahudman Harahap mengimbau agar para pedagang mau datang ke Pemko Medan guna menjelaskan segala permasalahan yang terjadi.

“Bukan begitu cara mereka (pedagang). Mereka datang saja, Kita (Pemko Medan) akan ikut di dalamnya, karena akan difasilitasi,” kata Rahudman di Balai Kota Medan, Selasa (21/11) siang.

Sementara warga yang masih berkumpul di halaman gedung DPRD Medan terus mendesak agar Camat Medan Maimun Said Reza dicopot dari jabatannya. Mereka menduga, Koperasi Serba Usaha (KSU) bersama Camat Medan Maimon sudah melakukan jual beli stan Harapan Square terhadap pedagang baru.

“Stan sudah diperjual belikan oleh Camat Medan Maimon dan KSU, jelas kami sudah keberatan, karena kami sudah dibinasakan dan tidak dilibatkan terhadap stan Harapan Square,” kata Boasa Simanjuntak. Dengan begitu, lanjutnya, mereka sudah membuat surat dengan tiga lampiran yang akan diberikan kepada Wali Kota Medan, Kapolresta Medann
Dirut Bank Sumut dan Camat Medan Maimon. “Hal ini agar Wali Kota Medan menyikapi dengan tegas bahwa unjuk rasa yang dilakukan pedagang bukan karena masalah iuran Rp70 ribu per hari. Tapi, ini bukti pedagang sengaja dibinasakan dan tak dilibatkan dalam rencana pembangunan Harapan Square,” jelasnya.

Menurutnya, ini adalah bentuk konspirasi agar pedagang lama yang berjualan tidak mengisi stan dan diisi oleh pedagang lain yang sanggup membayar Rp70 ribu. “Camat Medan Maimon telah melakukan pembodohan dan pembohongan publik. KSU itu siapa yang bentuk dan untuk siapa? KSU tidak pernah ikut andil dalam pembangunan Harapan Square, yang jelas koperasi adalah dari, oleh dan untuk anggota,” jelasnya.

Camat Medan Maimon, Said Reza menambahkan kalau berdasarkan kesepakatan yang sudah disepakati dengan Komisi C, seluruh pedagang akan ditampung. “Semua pedagang siap ditampung, tetapi itu semuanya urursan dengan Koperasi bukan dengan Camat,” jelasnya singkat.(adl)

Protes Karena tak Dilibatkan

MEDAN- Puluhan pedagang warung kopi (Warkop) Jalan Samanhudi terus bertahan di gedung DPRD Medan. Melihat kondisi itu, Wali Kota Medan Rahudman Harahap mengimbau agar para pedagang mau datang ke Pemko Medan guna menjelaskan segala permasalahan yang terjadi.

“Bukan begitu cara mereka (pedagang). Mereka datang saja, Kita (Pemko Medan) akan ikut di dalamnya, karena akan difasilitasi,” kata Rahudman di Balai Kota Medan, Selasa (21/11) siang.

Sementara warga yang masih berkumpul di halaman gedung DPRD Medan terus mendesak agar Camat Medan Maimun Said Reza dicopot dari jabatannya. Mereka menduga, Koperasi Serba Usaha (KSU) bersama Camat Medan Maimon sudah melakukan jual beli stan Harapan Square terhadap pedagang baru.

“Stan sudah diperjual belikan oleh Camat Medan Maimon dan KSU, jelas kami sudah keberatan, karena kami sudah dibinasakan dan tidak dilibatkan terhadap stan Harapan Square,” kata Boasa Simanjuntak. Dengan begitu, lanjutnya, mereka sudah membuat surat dengan tiga lampiran yang akan diberikan kepada Wali Kota Medan, Kapolresta Medann
Dirut Bank Sumut dan Camat Medan Maimon. “Hal ini agar Wali Kota Medan menyikapi dengan tegas bahwa unjuk rasa yang dilakukan pedagang bukan karena masalah iuran Rp70 ribu per hari. Tapi, ini bukti pedagang sengaja dibinasakan dan tak dilibatkan dalam rencana pembangunan Harapan Square,” jelasnya.

Menurutnya, ini adalah bentuk konspirasi agar pedagang lama yang berjualan tidak mengisi stan dan diisi oleh pedagang lain yang sanggup membayar Rp70 ribu. “Camat Medan Maimon telah melakukan pembodohan dan pembohongan publik. KSU itu siapa yang bentuk dan untuk siapa? KSU tidak pernah ikut andil dalam pembangunan Harapan Square, yang jelas koperasi adalah dari, oleh dan untuk anggota,” jelasnya.

Camat Medan Maimon, Said Reza menambahkan kalau berdasarkan kesepakatan yang sudah disepakati dengan Komisi C, seluruh pedagang akan ditampung. “Semua pedagang siap ditampung, tetapi itu semuanya urursan dengan Koperasi bukan dengan Camat,” jelasnya singkat.(adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/