25 C
Medan
Friday, September 27, 2024

Pelatihan Peningkatan Pendapatan Pengrajin Batik Mangrove melalui Digital Marketing

PROGRAM studi sistem informasi berkolaborasi dengan program studi akuntansi dan program studi manajemen Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia melakukan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM).

Tema PKM adalah pelatihan peningkatan pendapatan pengrajin batik mangrove melalui digital marketing. Kegiatan ini dilaksanakan melalui skema program PKM oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia tahun 2024 dengan nomor kontrak: 064/E5/PG.02.00/PM.BATCH,2/2024 tanggal 1 Agustus 2024.

Dosen pada kegiatan ini adalah Riah Ukur Ginting SSi MCs (dosen sistem informasi) sebagai ketua. Kemudian Renika Hasibuan SE MSi (dosen akuntansi) dan Roberto Roy Purba SE MSc (dosen manajemen).

Mahasiswa juga ikut membantu PKM tersebut. Yaitu Fernando H Sinaga dan Yakasi D Daeli (sistem informasi), Theresia Duha (akuntansi) dan Anastasia Manalu (manajemen).

PKM diadakan di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Percutseituan, Kabupaten Deliserdang yang dipimpin Selamet (kepala desa) dan Ricky (sekretaris desa). Tanjungrejo adalah desa yang kaya dengan keindahan alam, perikanan, pembatik dan objek wisata hutan mangrove yang jaraknya sejauh 31,3 km dari kampus USM Indonesia.

Masyarakat desa memanfaatkan keberadaan hutan mangrove sebagai salah satu sumber penghasilan melalui berbagai macam produk inovasi seperti wisata hutan manggrove, makanan dan batik mangrove.

Awalnya, batik mangrove dimulai dari perkumpulan ibu rumah tangga yang saling belajar dalam proses pembuatan batik mangrove dengan nama Komunitas Sima Batik Mangrove. Tahun 2016, komunitas ini menjadi kelompok yang fokus pada batik manggrove dipimpin Hamidah sebagai ketua yang membawahi 12 peserta.

Bahan tinta berasal dari kayu mangrove yang diolah jadi bahan dasar pewarnaan batik. Dilakukan proses mordanting, menggambar, merebus kayu mangrove untuk mendapatkan pewarnaan batik dimulai dengan fiksasi tunjung (merebus dan membilas).

Kemudian mewarnai, ngelorod, ngecap, mencanting serta terakhir menjahit agar bisa dikreasikan antara lain menjadi tas, dompet, sandal, baju dan saputangan.

PKM ini bertujuan menambah nilai hasil produk sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan dengan dua aspek yaitu produksi dan manajemen usaha. Apek produksi dengan memberikan pelatihan tentang desain teknik shobori yaitu itajime shibori. Sedangkan aspek manajemen usaha dengan memberikan pelatihan digital marketing dalam memperluas pemasaran produk batik mangrove dan memberikan pelatihan kemampuan mitra dalam mengelola keuangan bisnis.

Pelatihan dilaksanakan pada 8 dan 22 Agustus 2024 serta 5 dan 19 September 2024. Turut bergabung para mahasiswa program studi Agribisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dengan skema hibah program Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) Kemendikbud. (dmp)

PROGRAM studi sistem informasi berkolaborasi dengan program studi akuntansi dan program studi manajemen Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia melakukan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM).

Tema PKM adalah pelatihan peningkatan pendapatan pengrajin batik mangrove melalui digital marketing. Kegiatan ini dilaksanakan melalui skema program PKM oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia tahun 2024 dengan nomor kontrak: 064/E5/PG.02.00/PM.BATCH,2/2024 tanggal 1 Agustus 2024.

Dosen pada kegiatan ini adalah Riah Ukur Ginting SSi MCs (dosen sistem informasi) sebagai ketua. Kemudian Renika Hasibuan SE MSi (dosen akuntansi) dan Roberto Roy Purba SE MSc (dosen manajemen).

Mahasiswa juga ikut membantu PKM tersebut. Yaitu Fernando H Sinaga dan Yakasi D Daeli (sistem informasi), Theresia Duha (akuntansi) dan Anastasia Manalu (manajemen).

PKM diadakan di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Percutseituan, Kabupaten Deliserdang yang dipimpin Selamet (kepala desa) dan Ricky (sekretaris desa). Tanjungrejo adalah desa yang kaya dengan keindahan alam, perikanan, pembatik dan objek wisata hutan mangrove yang jaraknya sejauh 31,3 km dari kampus USM Indonesia.

Masyarakat desa memanfaatkan keberadaan hutan mangrove sebagai salah satu sumber penghasilan melalui berbagai macam produk inovasi seperti wisata hutan manggrove, makanan dan batik mangrove.

Awalnya, batik mangrove dimulai dari perkumpulan ibu rumah tangga yang saling belajar dalam proses pembuatan batik mangrove dengan nama Komunitas Sima Batik Mangrove. Tahun 2016, komunitas ini menjadi kelompok yang fokus pada batik manggrove dipimpin Hamidah sebagai ketua yang membawahi 12 peserta.

Bahan tinta berasal dari kayu mangrove yang diolah jadi bahan dasar pewarnaan batik. Dilakukan proses mordanting, menggambar, merebus kayu mangrove untuk mendapatkan pewarnaan batik dimulai dengan fiksasi tunjung (merebus dan membilas).

Kemudian mewarnai, ngelorod, ngecap, mencanting serta terakhir menjahit agar bisa dikreasikan antara lain menjadi tas, dompet, sandal, baju dan saputangan.

PKM ini bertujuan menambah nilai hasil produk sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan dengan dua aspek yaitu produksi dan manajemen usaha. Apek produksi dengan memberikan pelatihan tentang desain teknik shobori yaitu itajime shibori. Sedangkan aspek manajemen usaha dengan memberikan pelatihan digital marketing dalam memperluas pemasaran produk batik mangrove dan memberikan pelatihan kemampuan mitra dalam mengelola keuangan bisnis.

Pelatihan dilaksanakan pada 8 dan 22 Agustus 2024 serta 5 dan 19 September 2024. Turut bergabung para mahasiswa program studi Agribisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dengan skema hibah program Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) Kemendikbud. (dmp)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/