UNIVERSITAS Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) mengukuhkan empat dosen perempuan sebagai guru besar melalui sidang senat terbuka di Aula Utama kampus Jalan Kapten Mukhtar Basri Medan, Sabtu (23/12)
Pengukuhan empat ‘srikandi UMSU’ ini menjadi momen spesial karena digelar sehari pasca-Hari Ibu setiap tanggal 22 Desember. Ibu dosen yang dikukuhkan sebagai guru besar yakni Prof Dr Hj R Sabrina MSi (guru besar ilmu manajemen), Prof Dr Ida Hanifah MH (guru besar ilmu hukum, Prof Dr Emilda Sulasmi MPd (guru besar ilmu manajemen pendidikan) dan Prof Dr Siti Mujiatun MM (guru besar ilmu manajemen).
Rektor UMSU Prof Dr Agussani MAP menyematkan tanda profesor kepada empat guru besar.
Pengukuhan ini menambah total guru besar UMSU menjadi 16 orang. Guru besar UMSU terbanyak pada perguruan tinggi swasta di Sumut.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi berpesan agar kampus dan dunia akademik selalu menyebarkan nilai-nilai kebenaran.
”Ilmu juga mengajarkan etika, moral dan akhlak. Manusia harus hidup berdasarkan value atau nilai. Itulah yang membedakan manusia dengan makhluk yang lain,” pesannya.
Sekretaris PP Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti MEd menegaskan bahwa professor sejatinya adalah pendekar. ”Mereka yang menjadi benteng ilmu, seni dan budaya serta benteng akhlak dan benteng pradaban,” sebut Prof Dr Abdul Mu’ti MEd.
Pidato pengukuhan guru besar berjudul Tantangan dan Prospek Hak-hak Pekerja Rumah Tangga (Prof Dr Ida Hanifah MH) dan Implementasi Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan (Prof Dr Hj R Sabrina MSi).
Kemudian Manajemen dan Kepemimpinan Berkelanjutan pada Sekolah Swasta di Era Society 5.0 (Prof Dr Emilda Sulasmi MPd) dan Implementasi Financial Teknologi Dalam Perspektif Maqashid Syariah (Prof Dr Siti Mujiatun MM).
Prof Dr Hj R Sabrina MSi menceritakan alasan memilih bergabung di dunia akademik bersama UMSU. Ia
memberi apresiasi karena UMSU memiliki beberapa item yang mumpuni terlihat dari capaian akreditasi unggul.
”UMSU memiliki visi, misi dan kebijakan yang dijabarkan secara visioner dan akuntabel yang direalisasikan dengan nyata untuk pengembangan mahasiswa maupun dosen. UMSU memiliki percepatan guru besar yang professional,” puji Sekdaprovsu periode 2018-2021 tersebut.
Prof Dr Emilda Sulasmi MPd juga berterima kasih kepada sivitas akademika UMSU yang memberikan kesempatan berproses di dunia akademik. ”Saya melihat tata kelola UMSU modern, kepemimpinan kolektif dan kolegial serta leadership solid,” katanya.
Rektor UMSU Prof Dr Agussani MAP menegaskan bahwa pihaknya mendorong dan memfasilitasi dosen untuk meraih jabatan tertinggi sebagai guru besar. ”Dikukuhkannya empat guru besar perempuan ini sejalan dengan target UMSU sebagai kampus yang terakreditasi unggul,” ungkap rektor.
UMSU, lanjut Prof Dr Agussani MAP, terus berupaya memotivasi dosen dengan berbagai program. Diantaranya penyediaan dana penelitian dan bantuan berupa insentif publikasi jurnal ilmiah, terakreditasi nasional dan internasional terindeks Scopu untuk mencapai guru besar.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Sumut Prof Saiful Anwar Matondang PhD mengapresiasi atas pengukuhan guru besar. Ia juga terharu karena UMSU berhasil meraih enam medali pada ajang Anugerah Dikti Ristek terbanyak diantara PTS luar Sumatera.
”UMSU melalui rektor telah mendukung dosen kami. UMSU tidak membedakan dosen DPK dengan yayasan dalam hal support mengikuti guru besar. Ini adalah hal yang positif,” tutur Prof Saiful Anwar Matondang PhD.
Hadir pada pengukuhan ini Dr Hasanuddin MM (Pj Gubsu), H Edy Rahmayadi (Gubsu periode 2018-2023), Tengku Erry Nuradi (Gubsu periode 2015–2018) dan H Musa Rajekshah MHum (Wagubsu Priode 2018-2023).
Turut hadir Prof Dr Hasyimsyah Nasution MA (ketua PWM Sumut), Dr Noordjannah Djohantini (ketua PP Aisiyiyah), konsulat Amerika Serikat dan Belanda serta senat, BPH dan sivitas akademika UMSU. (dmp)