Alat dan kelengkapan psikologis yang dimiliki manusia mampu memproduksi bahasa. Aspek fisikal manusia seperti gigi, tekak, lidah dan lainnya perannya tidak sama seperti pada makhluk lainnya karena pada manusia mempunyai kapasitas sebagai alat bicara.
Namun demikian tidak bermakna hanya manusia yang dapat berkomunikasi karena hanya cara, bentuk dan pengutaraannya yang berbeda.
Komunikatif lawan informatif, untuk membicarakan lebih lanjut mengenai alat dan kelengkapan bahasa harus terlebih dahulu membedakan isyarat-isyarat komunikatif (communicative signal) dari apa yang sering kurang disadari merupakan isyarat-isyarat informatif (informative siganal).
Seseorang yang mendengarkan orang lain kemungkinan menerima informasi sebelumnya mengenai lawan bicaranya melalui seperangkat isyarat tanpa diketahui sebelumnya oleh lawan bicaranya.
Umpamanya telah diketahui sebelumnya oleh pembicara bahwa lawan bicaranya sedang pilek, kurang tenang duduknya (sering bergeser), tidak rapi (rambut tidak tersisir rapi), atau bahkan berasal dari tempat atau negeri lain karena menggunakan aksen yang berbeda.
Namun demikian apabila lawan bicara menyampaikan umpamanya “Saya ingin mengetahui mengenai operasi otak saya” pendengar akan segera mengatahui bahwa dia sedang mengkomunikasikan sesuatu. Potensialitas ini akan segera berperan sebagai alat komunikasi yang intensif.
Alat-alat kelengkapan yang unik, terdapat berbagai upaya yang merumuskan alat dan kelengkapan bahasa manusia termasuk ciri-cirinya yang dapat ditemukan dan didaftar. Upaya ini harus membedakan secara unik dengan apa yang terdapat pada dan digunakan oleh makhluk lainnya untuk berkomunikasi.
Namun harus tetap disadari bagaimana cara makhluk lainnya merupakan sesuatu yang secara esensial tidak akan akurat malahan kemungkinan merupakan “dugaan”. Contoh kemungkinan hewan piaraan seseorang mempunyai cara dan alat komunikasi yang berbeda dengan hewan lainnya malahan lebih komplek.
Kesan di atas membawa kesimpulan antara manusia alat dan cara berkomunikasi yang berbeda malahan antara sesama teman pun kadangkala berbeda dan komplek, sehingga keseluruhannya berbeda sistem linguistiknya.
Arbitrer, fakta membuktikan hubungan antara makna sebuah ujaran dengan substansi fonik dan grafik sehingga apa melalui jalur mana di ekspresikan tidak selamanya sama. Bahasa berbeda antara lain melalui hubungan atau keterkaitannya dengan struktur fonologis, gramatikal dan semantik.
Rumusan di atas membuktikan sesuatu kasus sesungguhnya tidak terdapat hubungan natural (natural connection) antara bentuk linguistik dan makna yang terdapat di dalamnya. Bentuk linguistik tidak mempunyai hubungan natural atau juga disebut hubungan/isyarat ikonik (iconic sign/relation) dalam hubungan kekayaan atau kevariabelan bahasa di dunia ini. Bentuk bahasa manusia mendemonstrasikan ciri dan kelengkapan yang disebut arbitrer yang selalu terkait dengan obyek yang dituju dan perlu mempunyai nama atau peristilahan.
Terdapat pula seperangkat kata dalam sesuatu bahasa yang mempunyai bunyi yang merupakan ‘eko (echo)’ aktivitas atau gema auckoo, crash, atau sharp yang berperingkat onomatopoeik dan dicatat sebagai bagian dari “teori bunyi suara” natural dari asal bahasa” (the theory of natural sound of language origin). Dalam kenyataannya kata-kata onomatopoeik frekuensinya jauh lebih rendah dibandingkan dengan yang berada dalam kelompok bahasa atau kata arbitrer.
Produktivitas, ciri kebahasaan jenis memperlihatkan kreasi bahasa yang berlangsung terus dan berkesinambungan. Seorang anak umpamanya sangat aktif dalam membentuk dan melahirkan kata dan ujaran yang sesungguhnya belum pernah dikenal atau didengar sebelumnya.
Untuk orang dewasa situasi dan objek baru perlu dijelaskan dan dikomunikasikan sebagai pengguna bahasa dapat memanipulasi sumber linguistik yang dimilikinya sehingga menyebabkannya mampu memproduksi ujaran, ungkapan, kata dan kalimat baru. Kelengkapan bahasa yang dilahirkan ini disebut produktivitas, kreativitas, keterbukaan (produktivitas, kreativitas, open-wholeness). Hal ini merupakan aspek bahasa yang terkait dengan fakta seperangkat ugkapan kebahasaan dalam hampir keseluruhan bahasa manusia, dan berperangkat infinitif.
Isyarat non-human sebaliknya sangat kecil fleksibilitasnya, karena isyarat yang digunakan atau dipunyai hewan adalah yang disebut referensi tetap/terbatas (fixed reference).
Setiap isyarat tertentu atau terbatas pada obyek atau kejadian tertentu. Dalam kosa kata bahasa Inggris tedapat reportoir monyet antara lain: isyarat chutter apabila seekor ular berada di sekitarnya, apabila elang terbang mendekat, dan apabila hewan terbang yang menyerupai terbang mendekat.
Tranmisi Kultural, seseorang dapat mewarisi dari orangtuanya warna bermata hitam atau cokelat demikian pula rambut berwarna hitam atau pirang tetapi tidak selamanya mewarisi bahasa. Seseorang mewarisi bahasa melalui media atau jalur budaya dengan orang lain termasuk dengan orangtua.
Seorang bayi umpamanya yang lahir dari orangtua yang tinggal di Cina dan berbicara bahasa tionghoa kanton tetapi dibesarkan dan dipelihara oleh penutur bahasa Inggris di Amerika Serikat besar kemungkinannya akan menampilkan karakteristik fisikal yang diwarisi dari orang tuanya tetapi tak terhindar akan bicara dalam bahasa Inggris.
Proses ini dimana bahasa bergulir dari satu generasi ke generasi lainnya disebut dengan alih budaya (cultural transmission) walupun manusia dikatakan lahir dengan membawa kemampuan berbahasa tetapi bukan berarti kemampuan bahasa khusus. Bayi manusia berkembang dan membesar secara isolatif yang karenanya tidak memproduksi bahasa ‘restingtif’. Alih budaya khusus bahasa merupakan sesuatu yang krusial dalam proses alih kemanusiaan.
Kedwigunaan, bahasa secara simultan terorganisir secara dua peringkat (levels) atau lapis (layers). Keadaaan atau perangkat ini disebut kedwigunaan (duality) atau artikulasi ganda (double articulation).
Pada peringkat produksi bunyi suara manusia memiliki kelengkapan fisikal yang secara individual dapat mengujarkan bunyi suara seperti /n/, /b/, /i/ dan lainnya.
Apabila bunyi suara ini digabungkan menjadi bin, bin-ti atau lainnya akan dipunyai kemampuan mengujarkan sesuatu yang bermakna lainnya seperti nib, atau lainnya. Akibatnya, pada sebuah peringkat dan perangkat terdapat bunyi atau kumpulan bunyi yang distingtif sedangkan pasa sisi lainnya makna yang distingtif. Peringkat dan perangkat kedwigunaan berkapasitas merupakan ciri bahasa yang ekonomis manusia dimana bunyi dan makna berperan.
Alat dan kelengkapan bahasa seperti pengalihan, arbitrer, produktivitas, alih kultural, kedwiguaan dan lainnya merupakan ciri inti-utama (cora features) bahasa manusia. Bahasa manusia mempunyai ciri-ciri lainnya tetapi tidak unik.
Penggunan saluran vocal auditoris (vocal auditory channel) jelas merupakan ciri kelengkapan ujar. Komunikasi linguistik manusia secara tipikal digenerasikan melalui alat vokal yang diterima melalui telinga. Komunikasi linguistik ditransmisikan tanpa bunyi suara, melalui tulisan atau melalui bahasa isyarat.
Butir dan cara lain dapat melalui timbal-balik (recopric-ity), ketidak-langsungan non-spesialisasi (specialization) atau pemudaran cepat (rapid fade). Alat dan kelengkapan ini bermanfaat untuk cara pengdeskripsian bahasa tetapi bukan sebagai alat atau cara membedakannya dengan sistem komunikasi. (*)