27.8 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Tanoto Foundation Dorong Peran Orang Tua Terapkan Disiplin Positif Tanpa Kekerasan

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Tahun 2021, Tanoto Foundation menjalankan Program Parent Engagement diawali dengan membangun pengetahuan dan kesadaran orang tua tentang peran penting orang tua mendampingi anak belajar di rumah. Kegiatan ini dilakukan dengan sosialisasi (kampanye) materi pendampingan anak belajar kepada orang tua melalui media sosial seperti Youtube & Facebook.

Namun pada tahun 2022, program ini bergeser pada penguatan Duta Orangtua Sahabat Anak Belajar (Duta OTSAB) untuk memfasilitasi orangtua dalam mendampingi anak belajar melalui capacity building kepada para Duta.

Selama Tahun 2022 program ini berjalan dengan capaian dan tantangan di masing-masing kabupaten/kota, hingga awal tahun lalu dari evaluasi dan refleksi program Parent Engagement 80% maksimal berjalan di kabupaten/kota di Sumatera Utara. Jelang tahun ajaran baru nanti, ditargetkan meningkatkan capaian dampak dan implementasi penyebarluasan Program ini di seluruh sekolah mitra Tanoto Foundation di Kabupaten Karo, Asahan, Batubara dan Kota Pematang Siantar.

Tujuan dari program Parent Engagement adalah memberi penguatan pemahaman mengenai pentingnya pendampingan orangtua kepada siswa di rumah. Beberapa materi yang pernah dibagikan kepada Duta dan orangtua siswa di sekolah mitra selain disiplin positif adalah gaya belajar dan kecerdasan majemuk dan minat baca anak.

Dalam rangkaian program ini, Tanoto Foundation kembali menggelar kegiatan parenting peran orang tua dengan tema menerapkan Disiplin Positif Tanpa Kekerasan dengan narasumber dari Tanoto Foundation Mesri Yanti Gultom sebagai Training Specialist. Kegiatan digelar di 4 kabupaten mitra Tanoto Foundation Kabupaten Karo, Asahan, Batubara dan Kota Pematang Siantar, 19 Mei sampai 23 Mei lalu.

Topik-topik pendampingan disajikan dengan sederhana, mudah dipahami, dan dilengkapi dengan video-video yang relevan. Outcome yang diharapkan para duta orangtua nantinya akan bisa lebih mudah memahami isi dari pesan yang ingin disampaikan sehingga dalam penyembarluasan dan implementasi ini bisa lebih berdampak.

Refreshment melalui Training of Trainer kepada Duta Orangtua Sahabat Anak Belajar tahun ini memilih topik penting Disiplin Positif. Kegiatan ini diikuti 300 orangtua dari seluruh sekolah mitra yang tersebar di 4 kabupaten/kota. Pada penguatan ini, dilibatkan juga kepala sekolah mitra untuk turut mensupport Duta Orangtua di sekolahnya.

Mesri Yanti Gultom menjelaskan, secara umum, Disiplin Positif identik dengan bagaimana cara mendidik anak untuk dapat melakukan konrol dan pembentukan kepercayaan diri tanpa melakukan hukuman kekerasan. Hal tersebut bisa dilakukan di rumah jika orangtua mampu melakukan kesepakatan, mengkomunikasikan konsekuensi dan memberi apresiasi atas usahanya.

Dalam melakukan Disiplin Positif tentu juga akan ada hukuman, akibat dari konsekuensi namun dalam hukuman tidak adak kekerasan didalamnya contoh hukumannya seperti menasehati atau menarik fasilitas yang dimiliki anak dirumah (hp, wifi atau uang jajan). Sedangkan disiplin negatif memiliki cara mendidik dengan tujuan yang sama dengan disiplin positif, namun dalam mengimlementasinya dibaringgi dengan kekerasan fisik dan verbal yang sifatnya menjatuhkan martabat anak. Kecenderungannya, disiplin dibuat tanpa kesepakatan dan otoritas orangtua kepada anak sangat terlihat baik itu dalam pemilihan minat bakat dan konsekuensi.

Jhon Live Sihotang duta orangtua sahabat anak belajar dari SMP Negeri 3 Air Putih Kabupaten Batubara mengungkapkan, program ini sangat bermanfaat buat orangtua, untuk dapat memandu kita orangtua dalam mendampinggi anak di rumah dalam melaksanakan Disiplin Positif.

Kartameri Turnip, Kepala Sekolah UPTD SDN 014642 Simpang Empat Kabupaten Asahan mengapresiasi kegiatan ini. “Menarik sekali materi Disiplin Positif yang disampaikan oleh Tanoto Foundation, selain membantu kami dalam mensosialisasikan peran orangtua mendampinggi anak di rumah juga menjadi wawasan baru buat kami untuk bisa membangkitkan Peran Serta Masyarakat dalam mendukung sekolah melalui orangtua,” ujarnya. (rel/sih)

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Tahun 2021, Tanoto Foundation menjalankan Program Parent Engagement diawali dengan membangun pengetahuan dan kesadaran orang tua tentang peran penting orang tua mendampingi anak belajar di rumah. Kegiatan ini dilakukan dengan sosialisasi (kampanye) materi pendampingan anak belajar kepada orang tua melalui media sosial seperti Youtube & Facebook.

Namun pada tahun 2022, program ini bergeser pada penguatan Duta Orangtua Sahabat Anak Belajar (Duta OTSAB) untuk memfasilitasi orangtua dalam mendampingi anak belajar melalui capacity building kepada para Duta.

Selama Tahun 2022 program ini berjalan dengan capaian dan tantangan di masing-masing kabupaten/kota, hingga awal tahun lalu dari evaluasi dan refleksi program Parent Engagement 80% maksimal berjalan di kabupaten/kota di Sumatera Utara. Jelang tahun ajaran baru nanti, ditargetkan meningkatkan capaian dampak dan implementasi penyebarluasan Program ini di seluruh sekolah mitra Tanoto Foundation di Kabupaten Karo, Asahan, Batubara dan Kota Pematang Siantar.

Tujuan dari program Parent Engagement adalah memberi penguatan pemahaman mengenai pentingnya pendampingan orangtua kepada siswa di rumah. Beberapa materi yang pernah dibagikan kepada Duta dan orangtua siswa di sekolah mitra selain disiplin positif adalah gaya belajar dan kecerdasan majemuk dan minat baca anak.

Dalam rangkaian program ini, Tanoto Foundation kembali menggelar kegiatan parenting peran orang tua dengan tema menerapkan Disiplin Positif Tanpa Kekerasan dengan narasumber dari Tanoto Foundation Mesri Yanti Gultom sebagai Training Specialist. Kegiatan digelar di 4 kabupaten mitra Tanoto Foundation Kabupaten Karo, Asahan, Batubara dan Kota Pematang Siantar, 19 Mei sampai 23 Mei lalu.

Topik-topik pendampingan disajikan dengan sederhana, mudah dipahami, dan dilengkapi dengan video-video yang relevan. Outcome yang diharapkan para duta orangtua nantinya akan bisa lebih mudah memahami isi dari pesan yang ingin disampaikan sehingga dalam penyembarluasan dan implementasi ini bisa lebih berdampak.

Refreshment melalui Training of Trainer kepada Duta Orangtua Sahabat Anak Belajar tahun ini memilih topik penting Disiplin Positif. Kegiatan ini diikuti 300 orangtua dari seluruh sekolah mitra yang tersebar di 4 kabupaten/kota. Pada penguatan ini, dilibatkan juga kepala sekolah mitra untuk turut mensupport Duta Orangtua di sekolahnya.

Mesri Yanti Gultom menjelaskan, secara umum, Disiplin Positif identik dengan bagaimana cara mendidik anak untuk dapat melakukan konrol dan pembentukan kepercayaan diri tanpa melakukan hukuman kekerasan. Hal tersebut bisa dilakukan di rumah jika orangtua mampu melakukan kesepakatan, mengkomunikasikan konsekuensi dan memberi apresiasi atas usahanya.

Dalam melakukan Disiplin Positif tentu juga akan ada hukuman, akibat dari konsekuensi namun dalam hukuman tidak adak kekerasan didalamnya contoh hukumannya seperti menasehati atau menarik fasilitas yang dimiliki anak dirumah (hp, wifi atau uang jajan). Sedangkan disiplin negatif memiliki cara mendidik dengan tujuan yang sama dengan disiplin positif, namun dalam mengimlementasinya dibaringgi dengan kekerasan fisik dan verbal yang sifatnya menjatuhkan martabat anak. Kecenderungannya, disiplin dibuat tanpa kesepakatan dan otoritas orangtua kepada anak sangat terlihat baik itu dalam pemilihan minat bakat dan konsekuensi.

Jhon Live Sihotang duta orangtua sahabat anak belajar dari SMP Negeri 3 Air Putih Kabupaten Batubara mengungkapkan, program ini sangat bermanfaat buat orangtua, untuk dapat memandu kita orangtua dalam mendampinggi anak di rumah dalam melaksanakan Disiplin Positif.

Kartameri Turnip, Kepala Sekolah UPTD SDN 014642 Simpang Empat Kabupaten Asahan mengapresiasi kegiatan ini. “Menarik sekali materi Disiplin Positif yang disampaikan oleh Tanoto Foundation, selain membantu kami dalam mensosialisasikan peran orangtua mendampinggi anak di rumah juga menjadi wawasan baru buat kami untuk bisa membangkitkan Peran Serta Masyarakat dalam mendukung sekolah melalui orangtua,” ujarnya. (rel/sih)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/