32.8 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Fosil-BKM Sumut Bersama Staf Ahli Non-Akademik STIM Sukma, Pemberdayaan Masyarakat lewat Masjid

SUMUTPOS.CO – DALAM rangka mendukung Indonesia menjadi pusat perekonomian syariah dunia dan dalam upaya terus meningkatkan pemasaran langsung UMKM dan ukhuwah Islamiah, Forum Silaturahmi Badan Kemakmuran Masjid Indonesia (Fosil-BKM) Sumut menggandeng Yan Djuna, staf Ahli Non-Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Sukma.

Kerja sama ini membuat kegiatan Pekan Jum’at Berdagang (Pejuang) Syariah yang perdana digelar di Masjid Nurul Islam Jalan Karya, Karang Berombak, Medan Barat pada 25 Agustus lalu.

Kegiatan diisi tausyiah muslimah, gunting rambut gratis, konsultasi UMKM gratis, pengurusan NIB, sertifikasi halal dan LPPOM MUI gratis.

Kemudian diadakan pemeriksaan kesehatan gratis, literasi bacaan anak dan bazaar kuline fesyen dengan target adalah masyarakat sekitar Masjid Nurul Islam dan jamaah yang salat di masjid tersebut.

Semua dilakukan secara swadaya untuk memakmurkan masjid, infaq sedekah, pengabdian masyarakat, pemberdayaan SDM remaja masjid dengan melibatkan komunitas seperti UMKM.

”Bekerja sama dengan BKM dan remaja masjid yang bisa diajak bersinergi dan dengan kegiatan yang variatif. Kebetulan bersama ketua BKM Nurul Islam sama-sama dari Wiranesia,” kata Yan Djuna yang juga tokoh pemuda Melayu di Medan, Senin (28/8).

Vice Presiden Partnership Asia Council for Small Business (ACSB) Kota Medan ini juga berharap upaya ini dapat menginspirasi karena niatnya mulia. ”Siapapun silakan berdagang di Pejuang, selama halal dan syariah,” ucapnya.

Staf Ahli Non-Akademik STIM Sukma ini menambahkan bahwa, dirinya bersama Ketua Fosil-BKM Sumut Syahlan Nasution yang kebetulan ketua BKM Nurul Islam, mencari solusi penguatan sentral perekonomian syariah dunia melalui pemberdayaan manajemen masjid.

”Mohon maaf bila dalam penyelenggaraan masih banyak kekurangan,” sebut Yan Djuna yang juga aktif sebagai pemerhati pariwisata dan ekonomi kreatif dan syiar budaya Melayu di Rumpun Budaya Melayu tersebut.

”Selain syiar agama Islam serta sarana bagi para UMKM dalam memasarkan dan berpromosi produk, kegiatan juga untuk sosialisasi NIB bagi pelaku UMKM, sertifikasi LPPOM MUI, sertifikasi halal bagi yang belum punya. Sebab Oktober 2024, semua produk khususnya makanan/minuman harus sudah halal,” jelas H Syahlan Jukhri Nasution ST MT IAI AA, ketua BKM Nurul Islam juga Ketua Umum PW Fosil BKMI Sumut.

“Semoga ke depan dengan kemasan yang semakin baik dapat diikuti oleh masjid lainnya, khususnya yang berada dalam organisasi Fosil BKM Sumut,” katanya.

H Syahlan Jukhri Nasution ST MT IAI AA juga berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan dengan dukungan banyak pihak sehingga masjid menjadi pusat kegiatan dan pemberdayaan umat,” ujar Syahlan yang juga ketua Ikatan Keluarga Nasution Kota Medan dan ketua Arsitek Indonesia Sumut.

Pejuang Syariah mendapatkan dukungan, diantaranya Yayasan Mega Insan Kreasi Indonesia, Ema Chania yang juga pendamping UMKM dan halal, Ridho dari Academy Barber Medan dan Widya Nasution dari Fahmi-Ummi. Kemudian STM dan remaja Masjid Nurul Islam Karang Berombak, kampus dan para pelaku UMKM. (dmp)

SUMUTPOS.CO – DALAM rangka mendukung Indonesia menjadi pusat perekonomian syariah dunia dan dalam upaya terus meningkatkan pemasaran langsung UMKM dan ukhuwah Islamiah, Forum Silaturahmi Badan Kemakmuran Masjid Indonesia (Fosil-BKM) Sumut menggandeng Yan Djuna, staf Ahli Non-Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Sukma.

Kerja sama ini membuat kegiatan Pekan Jum’at Berdagang (Pejuang) Syariah yang perdana digelar di Masjid Nurul Islam Jalan Karya, Karang Berombak, Medan Barat pada 25 Agustus lalu.

Kegiatan diisi tausyiah muslimah, gunting rambut gratis, konsultasi UMKM gratis, pengurusan NIB, sertifikasi halal dan LPPOM MUI gratis.

Kemudian diadakan pemeriksaan kesehatan gratis, literasi bacaan anak dan bazaar kuline fesyen dengan target adalah masyarakat sekitar Masjid Nurul Islam dan jamaah yang salat di masjid tersebut.

Semua dilakukan secara swadaya untuk memakmurkan masjid, infaq sedekah, pengabdian masyarakat, pemberdayaan SDM remaja masjid dengan melibatkan komunitas seperti UMKM.

”Bekerja sama dengan BKM dan remaja masjid yang bisa diajak bersinergi dan dengan kegiatan yang variatif. Kebetulan bersama ketua BKM Nurul Islam sama-sama dari Wiranesia,” kata Yan Djuna yang juga tokoh pemuda Melayu di Medan, Senin (28/8).

Vice Presiden Partnership Asia Council for Small Business (ACSB) Kota Medan ini juga berharap upaya ini dapat menginspirasi karena niatnya mulia. ”Siapapun silakan berdagang di Pejuang, selama halal dan syariah,” ucapnya.

Staf Ahli Non-Akademik STIM Sukma ini menambahkan bahwa, dirinya bersama Ketua Fosil-BKM Sumut Syahlan Nasution yang kebetulan ketua BKM Nurul Islam, mencari solusi penguatan sentral perekonomian syariah dunia melalui pemberdayaan manajemen masjid.

”Mohon maaf bila dalam penyelenggaraan masih banyak kekurangan,” sebut Yan Djuna yang juga aktif sebagai pemerhati pariwisata dan ekonomi kreatif dan syiar budaya Melayu di Rumpun Budaya Melayu tersebut.

”Selain syiar agama Islam serta sarana bagi para UMKM dalam memasarkan dan berpromosi produk, kegiatan juga untuk sosialisasi NIB bagi pelaku UMKM, sertifikasi LPPOM MUI, sertifikasi halal bagi yang belum punya. Sebab Oktober 2024, semua produk khususnya makanan/minuman harus sudah halal,” jelas H Syahlan Jukhri Nasution ST MT IAI AA, ketua BKM Nurul Islam juga Ketua Umum PW Fosil BKMI Sumut.

“Semoga ke depan dengan kemasan yang semakin baik dapat diikuti oleh masjid lainnya, khususnya yang berada dalam organisasi Fosil BKM Sumut,” katanya.

H Syahlan Jukhri Nasution ST MT IAI AA juga berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan dengan dukungan banyak pihak sehingga masjid menjadi pusat kegiatan dan pemberdayaan umat,” ujar Syahlan yang juga ketua Ikatan Keluarga Nasution Kota Medan dan ketua Arsitek Indonesia Sumut.

Pejuang Syariah mendapatkan dukungan, diantaranya Yayasan Mega Insan Kreasi Indonesia, Ema Chania yang juga pendamping UMKM dan halal, Ridho dari Academy Barber Medan dan Widya Nasution dari Fahmi-Ummi. Kemudian STM dan remaja Masjid Nurul Islam Karang Berombak, kampus dan para pelaku UMKM. (dmp)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/