31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Terkait Kasus di MAN 1, Kakanwil Kemenagsu: Tidak Ada Toleransi Terhadap Kekerasan dan Perundungan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara (Kemenag Sumut) H Ahmad Qosbi, menegaskan bahwa tidak ada toleransi terhadap kekerasan dan juga perundungan terutama di dunia pendidikan.

Hal tersebut disampaikan Kakanwil saat memimpin Rapat Koordinasi bersama Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Sumut, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sumut, Kepala Kankemenag Kabupaten/Kota, para Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kabupaten/Kota dan Kepala Madrasah Aliyah Negeri dan Tsanawiyah Negeri se Sumatera Utara secara virtual, Senin (27/11/2023) kemarin.

“Saya pastikan tidak ada toleransi bagi oknum yang melakukan kekerasan, melakukan perundungan, dan perbuatan yang melawan hukum terutama di lingkungan sekolah kita,” katanya.

Ia juga menyesalkan kejadian yang menimpa siswa MAN 1 Medan beberapa waktu yang lalu. Qosbi mengatakan, semua pihak baik MAN 1 Medan, Kanwil Kemenag Sumut yang diwakili Kepala Bidang Pendidikan Madrasah tengah mendalami kejadian tersebut dan telah berkoordinasi dengan pihak keluarga dan pihak berwajib.

“Saya menyesalkan hal tersebut bisa terjadi dan menimpa siswa kita. Saya langsung instruksikan Kabid Penmad dan MAN 1 Medan untuk mendalami dan berkoordinasi dengan orang tua dan kepolisian. Semoga korban cepat sembuh dan bisa mengikuti pembelajaran kembali,” tegasnya.

Dia juga memerintahkan kepada seluruh pihak, terutama Kakan Kemenag dan Kepala Madrasah untuk menyisir adanya potensi siswa mengikuti kelompok yang terafiliasi dengan kekerasan, premanisme, vandalisme, dan lain sebagainya. Qosbi meminta para guru secara intens berkomunikasi dengan para siswa untuk melindungi para siswa dari aksi-aksi yang tidak baik itu.

“Kita bentuk tim percepatan satuan tugas anti kekerasan. Tidak boleh ada premanisme di madrasah. Tidak boleh ada kekerasan. Kita akan sisir kelompok-kelompok di luar organisasi yang sah di madrasah. Jika terafiliasi, kita akan bina. Dan memberi kebijakan tegas bagi yang tidak bisa dibina,” pungkasnya. (man/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara (Kemenag Sumut) H Ahmad Qosbi, menegaskan bahwa tidak ada toleransi terhadap kekerasan dan juga perundungan terutama di dunia pendidikan.

Hal tersebut disampaikan Kakanwil saat memimpin Rapat Koordinasi bersama Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Sumut, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sumut, Kepala Kankemenag Kabupaten/Kota, para Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kabupaten/Kota dan Kepala Madrasah Aliyah Negeri dan Tsanawiyah Negeri se Sumatera Utara secara virtual, Senin (27/11/2023) kemarin.

“Saya pastikan tidak ada toleransi bagi oknum yang melakukan kekerasan, melakukan perundungan, dan perbuatan yang melawan hukum terutama di lingkungan sekolah kita,” katanya.

Ia juga menyesalkan kejadian yang menimpa siswa MAN 1 Medan beberapa waktu yang lalu. Qosbi mengatakan, semua pihak baik MAN 1 Medan, Kanwil Kemenag Sumut yang diwakili Kepala Bidang Pendidikan Madrasah tengah mendalami kejadian tersebut dan telah berkoordinasi dengan pihak keluarga dan pihak berwajib.

“Saya menyesalkan hal tersebut bisa terjadi dan menimpa siswa kita. Saya langsung instruksikan Kabid Penmad dan MAN 1 Medan untuk mendalami dan berkoordinasi dengan orang tua dan kepolisian. Semoga korban cepat sembuh dan bisa mengikuti pembelajaran kembali,” tegasnya.

Dia juga memerintahkan kepada seluruh pihak, terutama Kakan Kemenag dan Kepala Madrasah untuk menyisir adanya potensi siswa mengikuti kelompok yang terafiliasi dengan kekerasan, premanisme, vandalisme, dan lain sebagainya. Qosbi meminta para guru secara intens berkomunikasi dengan para siswa untuk melindungi para siswa dari aksi-aksi yang tidak baik itu.

“Kita bentuk tim percepatan satuan tugas anti kekerasan. Tidak boleh ada premanisme di madrasah. Tidak boleh ada kekerasan. Kita akan sisir kelompok-kelompok di luar organisasi yang sah di madrasah. Jika terafiliasi, kita akan bina. Dan memberi kebijakan tegas bagi yang tidak bisa dibina,” pungkasnya. (man/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/