MEDAN, SUMUTPOS.CO – PENGGUNAAN garam herbal saat ini cendrung diminati masyarakat untuk mengobati penyakit salah satunya penyakit pada kaki seperti kaki bau, telapak kaki pecah-pecah, pegal-pegal pada kaki, infeksi jamur pada kaki, maupun membantu mengobati insomnia.
Sediaan garam dengan perpaduan bahan alam dan minyak atsiri yang digunakan untuk merendam kaki dan menggunakan air hangat merupakan salah satu cara pengobatan teknik hidroterapi. Pembuatan garam herbal sangat mudah dengan bahan yang mudah diperoleh serta peralatan sederhana dapat memproduksi garam herbal sehingga dapat membuka lapangan kerja dengan berwirausaha.
Berwirausaha dapat dilakukan semua orang. Tidak memandang usia mulai dari generasi milenial hingga ibu-ibu rumah tangga. Inovasi, kreativitas dan teknologi merupakan kunci keberhasilan menciptakan produk yang mampu bersaing di era revolusi industri 4.0.
Semua ini dilatih dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat oleh tim pengabdian dosen apt. Siti Fatimah Hanum S.Si., M.Kes, Melia Sari S.S., M.S dan mahasiswa Program Studi S1 Farmasi Fakultas Farmasi dan Kesehatan Institut Kesehatan Helvetia (FFK IKH).
Tim memberikan motivasi, pelatihan dan keterampilan kepada remaja dan ibu-ibu rumah tangga cara berwirausaha membuat herbal foot salt dengan variasi aromatherapy essensial oil dan pengemasan produk. Diberikan juga pelatihan dan keterampilan cara pemasaran sistem digital.
Pelatihan ini diadakan di Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang di aula kantor kepala desa setempat, Kamis (27/8). Kegiatan ini mendapat dukungan dari seluruh civitas akademik IKH dan seluruh aparat desa serta masyarakat di Desa Bandar Klippa.
Tim mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam menyukseskan kegiatan pengabdian. Mereka berharap kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan IKH dapat menjadi inspirasi dalam berwirausaha. (dmp)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – PENGGUNAAN garam herbal saat ini cendrung diminati masyarakat untuk mengobati penyakit salah satunya penyakit pada kaki seperti kaki bau, telapak kaki pecah-pecah, pegal-pegal pada kaki, infeksi jamur pada kaki, maupun membantu mengobati insomnia.
Sediaan garam dengan perpaduan bahan alam dan minyak atsiri yang digunakan untuk merendam kaki dan menggunakan air hangat merupakan salah satu cara pengobatan teknik hidroterapi. Pembuatan garam herbal sangat mudah dengan bahan yang mudah diperoleh serta peralatan sederhana dapat memproduksi garam herbal sehingga dapat membuka lapangan kerja dengan berwirausaha.
Berwirausaha dapat dilakukan semua orang. Tidak memandang usia mulai dari generasi milenial hingga ibu-ibu rumah tangga. Inovasi, kreativitas dan teknologi merupakan kunci keberhasilan menciptakan produk yang mampu bersaing di era revolusi industri 4.0.
Semua ini dilatih dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat oleh tim pengabdian dosen apt. Siti Fatimah Hanum S.Si., M.Kes, Melia Sari S.S., M.S dan mahasiswa Program Studi S1 Farmasi Fakultas Farmasi dan Kesehatan Institut Kesehatan Helvetia (FFK IKH).
Tim memberikan motivasi, pelatihan dan keterampilan kepada remaja dan ibu-ibu rumah tangga cara berwirausaha membuat herbal foot salt dengan variasi aromatherapy essensial oil dan pengemasan produk. Diberikan juga pelatihan dan keterampilan cara pemasaran sistem digital.
Pelatihan ini diadakan di Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang di aula kantor kepala desa setempat, Kamis (27/8). Kegiatan ini mendapat dukungan dari seluruh civitas akademik IKH dan seluruh aparat desa serta masyarakat di Desa Bandar Klippa.
Tim mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam menyukseskan kegiatan pengabdian. Mereka berharap kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan IKH dapat menjadi inspirasi dalam berwirausaha. (dmp)