30 C
Medan
Thursday, October 10, 2024
spot_img

Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat Olah Limbah Asap Cair Industri Kelapa dengan Destilasi Sederhana di Desa Sigara-gara

SUMUTPOS.CO – DOSEN Program Studi Strata-1 Kimia Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia melaksanakan pemberdayaan kemitraan masyarakat dalam mengolah limbah asap cair industri kelapa dengan destilasi sederhana. Kegiatan ini didanai Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (DRTPM Kemenristekdikti) dengan nomor kontrak: 123/E5/PG.02.00/PM.BARU/2024 tanggal 11 Juni 2024.

Kegiatan ini dilakukan di Gedung Serba Guna Balai Desa Sigara-gara, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang pada 27 Agustus 2024. Pelaksana kegiatan Mahyuni Harahap SSi MSc (ketua) serta Drs Hestina, MSi dan Dr Vivi Purwandari MSi (anggota).

”Tujuan umum dari program kemitraan masyarakat pada kelompok produktif sesuai dengan tujuan program pengabdian kepada masyarakat USM Indonesia memberikan solusi berbasis pada analisis situasi kebutuhan, tantangan atau persoalan yang ada di masyarakat serta melakukan kegiayan yang mampu memberdayakan masyarakat,” kata Mahyuni Harahap SSi MSc.

Kehususnya kelompok produktif di Desa Sigara-gara dan melakukan alih teknologi penggunaan alat destilasi sederhana untuk mengolah limbah asap cair industri kelapa menjadi biopestisida sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).

”Biopestisida yang dihasilkan dapat digunakan oleh petani lokal sebagai biopestisida yang sifatnya ramah lingkungan dan ekonomis,” jelas dosen S1 Kimia USM Indonesia.

Mahyuni Harahap SSi MSc menambahkan bahwa limbah asap cair yang diolah menjadi biopestisida akan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan mengurangi pencemaran. ”Serta petani lokal bisa memproduksi biopestisida alami dan terjangkau,” terangnya.

Peserta program kemitraan masyarakat ini terdiri para ibu-ibu PKK Desa Sigara-gara pada kelompok dapur emak. Pimpinan mitra tersebut adalah kepala Desa Sigara-gara.

Tokoh masyarakat setempat mengutamakan kegiatan ini bagus dan sangat bermanfaat karena dapat mengembangkan usaha masyarakat dan bisa menjadi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kegiatan ini juga sangat direspon positif oleh semua pihak. (dmp)

SUMUTPOS.CO – DOSEN Program Studi Strata-1 Kimia Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia melaksanakan pemberdayaan kemitraan masyarakat dalam mengolah limbah asap cair industri kelapa dengan destilasi sederhana. Kegiatan ini didanai Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (DRTPM Kemenristekdikti) dengan nomor kontrak: 123/E5/PG.02.00/PM.BARU/2024 tanggal 11 Juni 2024.

Kegiatan ini dilakukan di Gedung Serba Guna Balai Desa Sigara-gara, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang pada 27 Agustus 2024. Pelaksana kegiatan Mahyuni Harahap SSi MSc (ketua) serta Drs Hestina, MSi dan Dr Vivi Purwandari MSi (anggota).

”Tujuan umum dari program kemitraan masyarakat pada kelompok produktif sesuai dengan tujuan program pengabdian kepada masyarakat USM Indonesia memberikan solusi berbasis pada analisis situasi kebutuhan, tantangan atau persoalan yang ada di masyarakat serta melakukan kegiayan yang mampu memberdayakan masyarakat,” kata Mahyuni Harahap SSi MSc.

Kehususnya kelompok produktif di Desa Sigara-gara dan melakukan alih teknologi penggunaan alat destilasi sederhana untuk mengolah limbah asap cair industri kelapa menjadi biopestisida sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).

”Biopestisida yang dihasilkan dapat digunakan oleh petani lokal sebagai biopestisida yang sifatnya ramah lingkungan dan ekonomis,” jelas dosen S1 Kimia USM Indonesia.

Mahyuni Harahap SSi MSc menambahkan bahwa limbah asap cair yang diolah menjadi biopestisida akan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan mengurangi pencemaran. ”Serta petani lokal bisa memproduksi biopestisida alami dan terjangkau,” terangnya.

Peserta program kemitraan masyarakat ini terdiri para ibu-ibu PKK Desa Sigara-gara pada kelompok dapur emak. Pimpinan mitra tersebut adalah kepala Desa Sigara-gara.

Tokoh masyarakat setempat mengutamakan kegiatan ini bagus dan sangat bermanfaat karena dapat mengembangkan usaha masyarakat dan bisa menjadi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kegiatan ini juga sangat direspon positif oleh semua pihak. (dmp)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/