Bisnis properti di Indonesia kian booming. Kondisi ini akan mendukung naiknya harga tanah dan kredit peoperti. Harga tanah diperkirakan akan terus meningkat dengan nilai pertumbuhan 10 sampai 15 persen.
Menurut Direktur Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) Panangian Simanungkalit, dengan adanya kenaikan pada harga tanah ini, harga-harga properti pun meningkat 7 hingga 20 persen. Peningkatan properti 2011 di antaranya terlihat pada perumahan dan kondominium, sebagai celah bisnis properti paling tinggi dalam pertumbuhannya, yaitu 12 hingga 15 persen.
Sementara itu, ruko dan apartemen menengah menduduki posisi kedua, yang meningkat senilai 10 hingga 15 persen, sedangkan perkantoran dan hotel naik 10 persen sampai 12 persen. Adapun ritel meningkat 5 persen.
Terkait hal itu, Head of Corporate Communication Binakarya Propertindo Group (Binakarya) Endang Susilomurti mengatakan, kondisi pertumbuhan itu akan semakin memperkuat perekonomian nasional yang mulai tumbuh dan diyakini mampu menarik minat asing untuk berinvestasi di Indonesia. Peluang investasi tersebut akan ikut mendongkrak pertumbuhan properti di Indonesia.
Endang menambahkan, pihaknya yang saat ini bersiap meluncurkan Gateway Apartment di Bandung dan merasa optimistis dengan kondisi tersebut. Sebagai salah satu apartemen menengah, kehadiran apartemen ini cukup menarik minat masyarakat untuk berinvestasi karena terbukti memiliki angka penjualan yang hampir melampaui 80 persen dari keseluruhan unit yang ada.
“Kunci suksesnya adalah adanya aktivitas komunikasi yang teratur dan terarah antara pengembang dan masyarakat, baik yang sudah bergabung dengan Gateway ataupun yang belum,” kata Endang.(net/jpnn)