26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gunakan Secondary Skin

Perlindungan Ekstra Rumah

Tak hanya kulit atau tubuh manusia saja yang membutuhkan perawatan. Rumah pun perlu mendapat perlindungan ekstra, caranya dengan menempatkan kulit kedua pada bangunan atau disebut secondary skin.

Seperti halnya kulit manusia, sebagai pelindung dari bahaya virus, iritasi dan sejenisnya, kulit kedua rumah dapat menjaga bangunan terutama dari sengatan sinar matahari langsung.

Menurut arsitek Heru Wicaksono, gaya hidup saat ini telah memicu penurunan daya tahan tubuh sampai ke panca indra. “Panas matahari yang kita rasakan saat ini memiliki tingkat sinar ultraviolet yang tinggi sekali. Kita tidak bisa sebebas dulu lagi berada di bawah matahari termasuk di dalam rumah. Untuk menyiasati salah satunya dengan secondary skin,” ujarnya.

Nah, material apa saja yang cocok untuk digunakan sebagai secondary skin. Menurut Heru, biasanya menggunakan material yang tahan cuaca dan memperhatikan estetika, misalnya kayu atau besi.

Heru mencontohkan penggunaan material lain seperti bambu, kaca buram, juga botol bekas minuman sebagai lapis kedua seperti sudah diterapkan di rumah arsitek kenamaan Ridwan Kamil.

“Yang perlu diperhatikan ialah material sebagai lapis kedua tetap memperhatikan resiko kerusakan sehingga mudah diganti. Berikan keindahan dalam waktu yang cukup panjang,” ujarnya.
Seperti kulit, sudah saatnya Anda memberikan perawatan ekstra pada rumah. (net/jpnn)

Perlindungan Ekstra Rumah

Tak hanya kulit atau tubuh manusia saja yang membutuhkan perawatan. Rumah pun perlu mendapat perlindungan ekstra, caranya dengan menempatkan kulit kedua pada bangunan atau disebut secondary skin.

Seperti halnya kulit manusia, sebagai pelindung dari bahaya virus, iritasi dan sejenisnya, kulit kedua rumah dapat menjaga bangunan terutama dari sengatan sinar matahari langsung.

Menurut arsitek Heru Wicaksono, gaya hidup saat ini telah memicu penurunan daya tahan tubuh sampai ke panca indra. “Panas matahari yang kita rasakan saat ini memiliki tingkat sinar ultraviolet yang tinggi sekali. Kita tidak bisa sebebas dulu lagi berada di bawah matahari termasuk di dalam rumah. Untuk menyiasati salah satunya dengan secondary skin,” ujarnya.

Nah, material apa saja yang cocok untuk digunakan sebagai secondary skin. Menurut Heru, biasanya menggunakan material yang tahan cuaca dan memperhatikan estetika, misalnya kayu atau besi.

Heru mencontohkan penggunaan material lain seperti bambu, kaca buram, juga botol bekas minuman sebagai lapis kedua seperti sudah diterapkan di rumah arsitek kenamaan Ridwan Kamil.

“Yang perlu diperhatikan ialah material sebagai lapis kedua tetap memperhatikan resiko kerusakan sehingga mudah diganti. Berikan keindahan dalam waktu yang cukup panjang,” ujarnya.
Seperti kulit, sudah saatnya Anda memberikan perawatan ekstra pada rumah. (net/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/