31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Target Penjualanan Rumah Tidak Tercapai

MEDAN- Target penjualan rumah untuk tahun 2014 ini kemungkinan besar tidak akan tercapai, mengingat hingga saat ini belum keluar keputusan pusat terkait dengan pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sudah keluar.

Menurut Wakil Sekjend Pengurus Pusat DPP REI, Tommi Wistan, saat ini merupakan masa transisi bagi developer maupun pengembang. Masa ini pula yang membuat masyarakat ragu untuk membeli rumah.

“Mereka bingung, harus membeli rumah sekarang atau nanti saja setelah ada ketetapan dari pemerintah terkait PPN tersebut,” ujarnya.

Dijelaskannya, sebenarnya masyarakat tidak perlu ragu membeli rumah terkait PPN, karena itu hanya bersifat sementara, begitu masyarakat membeli rumah maka secara langsung akan mendapatkan FLPP, dan bunga sebesar 7,5 persen.

Selain itu, ada juga pengembang yang memberikan subsidi kepada pembelinya dengan membayarkan PPN tersebut, apalagi bila harga rumah yang dijualnya terkover atau menutupi.

“Misalnya begini, harga rumahnya sekitar Rp88 juta perunit, tetapi sekarang pemerintah pusat mengatakan bahwa harga rumah minimal Rp117 juta perunit. Nah, bila memang menutupi maka jelas tidak akan merugikan bagi si pengembang,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Wakil ketua Umum Kadin Sumut Bidang Properti dan Infrastruktur ini.

Seperti diketahui, tahun 2013 yang lalu, REI mengusulkan harga rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebesar Rp105 juta perunit. Tetapi, melihat inflasi dan berbagai kenaikan harga bahan bangunan, pemerintah pusat memerintahkan agar harga rumah menjadi Rp117 juta perunit.

“Harga itu tidak menetap, tergantung dimana daerah penjualanan rumah tersebut,” ujarnya.

Oleh karena itu, Tomi meyakinkan agar masyarakat tidak perlu ragu lagi untuk membeli rumah, dirinya meyakini bahwa masih ada pengembang yang bersedia untuk memberikan subsidi dalam pembayaran PPN tersebut.

Akibat masa transisi ini, Tomi juga meyakini target penjualanan rumah tahun 2014 tidak akan mencapai target, karena berkurangnya masyarakat membeli rumah.

“Jangan cerita target lagi, sudah sanagt menurun target kita ini,” tutupnya. (ram)

MEDAN- Target penjualan rumah untuk tahun 2014 ini kemungkinan besar tidak akan tercapai, mengingat hingga saat ini belum keluar keputusan pusat terkait dengan pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sudah keluar.

Menurut Wakil Sekjend Pengurus Pusat DPP REI, Tommi Wistan, saat ini merupakan masa transisi bagi developer maupun pengembang. Masa ini pula yang membuat masyarakat ragu untuk membeli rumah.

“Mereka bingung, harus membeli rumah sekarang atau nanti saja setelah ada ketetapan dari pemerintah terkait PPN tersebut,” ujarnya.

Dijelaskannya, sebenarnya masyarakat tidak perlu ragu membeli rumah terkait PPN, karena itu hanya bersifat sementara, begitu masyarakat membeli rumah maka secara langsung akan mendapatkan FLPP, dan bunga sebesar 7,5 persen.

Selain itu, ada juga pengembang yang memberikan subsidi kepada pembelinya dengan membayarkan PPN tersebut, apalagi bila harga rumah yang dijualnya terkover atau menutupi.

“Misalnya begini, harga rumahnya sekitar Rp88 juta perunit, tetapi sekarang pemerintah pusat mengatakan bahwa harga rumah minimal Rp117 juta perunit. Nah, bila memang menutupi maka jelas tidak akan merugikan bagi si pengembang,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Wakil ketua Umum Kadin Sumut Bidang Properti dan Infrastruktur ini.

Seperti diketahui, tahun 2013 yang lalu, REI mengusulkan harga rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebesar Rp105 juta perunit. Tetapi, melihat inflasi dan berbagai kenaikan harga bahan bangunan, pemerintah pusat memerintahkan agar harga rumah menjadi Rp117 juta perunit.

“Harga itu tidak menetap, tergantung dimana daerah penjualanan rumah tersebut,” ujarnya.

Oleh karena itu, Tomi meyakinkan agar masyarakat tidak perlu ragu lagi untuk membeli rumah, dirinya meyakini bahwa masih ada pengembang yang bersedia untuk memberikan subsidi dalam pembayaran PPN tersebut.

Akibat masa transisi ini, Tomi juga meyakini target penjualanan rumah tahun 2014 tidak akan mencapai target, karena berkurangnya masyarakat membeli rumah.

“Jangan cerita target lagi, sudah sanagt menurun target kita ini,” tutupnya. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/