Memburu atau mencari barang antik berkualitas seperti mencari mutiara di antara kelereng. Sekilas bentuknya mirip, namun sebetulnya jauh berbeda.
Memang, membeli barang-barang antik tak ubahnya berjudi. Anda tak tahu apa yang sebenarnya Anda beli. Beruntung, Alessandra Wood dari Huffington Post memberikan cara mudah berburu barang antik. Simak berikut ini:
Aroma
Pertama, periksa aroma yang dimiliki oleh calon barang antik milik Anda. Bentuk dan karakter fisik yang dimiliki oleh furnitur tua memang menarik. Namun, bau tak sedap jelas sebaliknya.
Tentu saja, Anda akan sulit mengetahui bau tidak sedap yang dimiliki barang antik jika membelinya lewat sistem belanja online. Usahakan Anda bertanya langsung pada penjualnya jika tidak dapat merasakan sendiri kondisi barang tersebut.
Asli
Kedua, pastikan perlengkapan yang menempel pada furnitur tersebut masih asli. Kenop, engsel, kunci, dan perlengkapan asli lain yang ada pada barang antik umumnya memiliki bobot cukup berat.
Pertimbangkan baik-baik jika Anda bersedia mengambil risiko dan membeli barang antik yang sudah dibongkar oleh pemilik sebelumnya atau oleh penjual. Anda bisa meminta penurunan harga, atau tidak membelinya sama sekali.
Masih berfungsi
Ketiga, cek juga apakah furnitur antik tersebut bisa bekerja dengan baik. Buka-tutup lemari dan laci, perhatikan mudah atau tidaknya membuka dan menggunakan barang tersebut.
Kayu utuh
Keempat, jangan lupa memeriksa kayu pembuat furnitur tersebut! Kayu utuh jauh lebih baik kualitasnya dari tripleks. Meski hanya melapisi bagian dalam sekali pun, bukankah lebih berharga barang antik yang seluruh bagiannya dibuat dari kayu utuh?
Selain itu, barang antik yang asli dan berkualitas biasanya dibuat dari kayu-kayu berkualitas tinggi. Sama seperti ketika Anda mengecek perlengkapannya, pastikan Anda membayar dengan harga yang pantas.
Tidak murah
Kelima, jangan hanya tergiur penawaran barang antik murah. Jangan-jangan, barang yang ditawarkan pada Anda memang bukan barang berharga. Selain itu, rasanya tidak wajar jika biaya pengiriman jauh lebih mahal daripada bendanya, sementara bendanya sendiri tidak berkualitas. Pastikan saja Anda membeli barang antik yang benar-benar sulit ditemukan dan sesuai selera Anda. Selamat berburu barang antik! (bbs/ila)
PT KAI Tunggu Hasil PK
PT Kereta Api Indonesia (KAI) masih menunggu uji materi tentang peninjauan kembali (PK) di Mahkamah Agung (MA) atas kasus sengketa lahann
milik PT KAI yang sekarang diduduki PT Arga Citra Kharisma (ACK). Lahan yang terletak di Jalan Jawa tersebut kini menjadi kawasan bisnis Centre Point.
Hal itu dikatakan Public Relation PT KAI Regional I Sumut-Aceh, Jaka Jarkasih kepada Sumut Pos, Rabu (12/3). “Kita (PT KAI, Red) masih menunggu hasil putusan PK terhadap sengketa lahan tersebut,” katanya.
Kasus sengketa lahan itu, sebut Jaka, sudah diambil alih kantor pusat melalui direktur bagian aset. “Jadi masalah ini sudah kami serahkan sepenuhnya ke sana (kantor pusat),” jelas pria yang baru bertugas di Medan ini.
Dia mengaku, sekarang ini pihaknya sedang fokus dalam mengamankan aset-aset negara yang dikuasakan kepada PT KAI, di mana salah satunya berjuang menyelamatkan tanah yang diklaim milik PT PT Agra Citra Kharisma (ACK).
“Harapannya agar aset tersebut bisa kembali lagi. Jadi saat ini kami sedang gencar-gencarnya untuk mengamankan aset negara termasuk salah satunya yang bersengketa itu (Centre Point),” ucapnya.
Peralihan lahan milik PT KAI ini menurut dia sudah lama terjadi. Artinya sudah sejak lama pula diincar pihak-pihak tertentu. Sayang ia tidak menyebut siapa pihak yang turut andil menggeser aset negara itu.
“Aset negara tentunya tidak bisa berpindah tangan begitu saja. Di mana dalam hal ini, KAI diberi kuasa memelihara salah satu aset negara tersebut. Kuat dugaan ada oknum yang bermain untuk menyerobot lahan milik KAI,” katanya.
Pihaknya berharap, kiranya aset milik negara itu dapat kembali sebagaimana mestinya. “Mudah-mudahan melalui proses PK ini, lahan tersebut kembali menjadi milik PT KAI, dan kami masih berjuang untuk itu,” tegasnya. (mag-6)