JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Jokowi dicatat survei Puskaphdem Unnes sebagai yang paling unggul di PDIP, kemudian Priyo Budi Santoso moncer di Golkar. Lalu bagaimana dengan Partai Demokrat (PD)?
“Partai Demokrat terdapat nama Dahlan Iskan di posisi pertama dengan 25,22 persen. Berikutnya ada Marzukie Alie dengan 9,63 persen, Pramono Edhie 7,98 persen, Gita Wirjawan 3,94 persen. Akademisi yang juga Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan meraih 3,48 persen,” kata Direktur Eksekutif Pusat Kajian Pancasila, Hukum, dan Demokrasi Universitas Negeri Semarang (Puskaphdem-Unnes), Arif Hidayat.
Arif menyampaikan ini di sela-sela diskusi penelitian Di antara Persepsi Publik dan Persepsi Elit Jokowi Effect vs Zalianty Effect di Hotel Gran Melia, Jakarta, Senin (31/3).
Survei dilakukan pada 19 Februari sampai dengan 28 Maret 2014 di 34 Provinsi dengan pengambilan data melalui teknik wawancara dengan bantuan kuisioner.
Dalam survei ini, responden yang dilibatkan 1.090 dan semuanya memiliki hak pilih di Pemilu Legislatif dan Presiden mendatang. Para responden ini bukan dari kalangan TNI/Polri aktif. Tingkat kepercayaan mencapai 95 persen dan margin of error 2,98 persen.
“Kesimpulannya Dahlan Iskan ada di posisi pertama mengalahkan Gita Wirjawan. Masyarakat mengenal Dahlan sebagai sosok menteri dan punya kekuatan sebagai pemilik grup media massa,” tutup Arif.
TUNGGU HASIL KONVENSI
Dahlan Iskan, menyatakan dirinya tetap konsisten menunggu pengumuman pemenang konvensi. Karenanya, Dahlan tidak melakukan pendekatan ke partai lain.
“Belum, enggak, enggak. Sampai hari ini belum lakukan pendekatan (ke partai lain, red). Mereka (partai lain) tahu bahwa saya konsisten hanya lewat Demokrat, sehingga pasti mereka menunggu hasil konvensi,” papar Dahlan di Menara Tower, Jakarta, Senin (31/3) malam.
Pria asal Magetan ini bersyukur atas sejumlah hasil lembaga survei yang melansir namanya di urutan teratas. Kendati begitu Dahlan tegaskan kembali bahwa ia siap jika nantinya tidak ditetapkan sebagai capres dari Partai Demokrat.
“Konvensi, ya alhamdulillah menurut lembaga survei saya tertinggi. Politik itu kan satu plus satu belum tentu dua. Jadi saya siap kalau enggak terpilih,” tegas pria yang kini menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu. (chi/jpnn/net/bbs)
