28 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Caleg RI, Rahudman Siap Bantu UMKM yang Diganggu

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rahudman Harahap berkomitmen dalam membela pelaku Usah Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang diintimidasi dan diperlakukan tidak adil.

Penegasan tersebut disampaikan Rahudman Harahap saat bersilaturahmi di bengkel bubut CV Perbengkelan Maju Bersama (PMB), Jalan Purwo, Desa Suka Makmur, Kecamatan Delitua, Kabupaten Deliserdang, Minggu, (1/10).

Bahkan, di hadapan Sarkum, pemilik bengkel yang didampingi anak, menantu dan kerabatnya itu, Calon Legislatif (Caleg) DPR-RI dari Partai NasDem daerah pemilihan (Dapil) Sumut I meliputi Kota Medan, Kabupaten Deliserdang dan Tebingtinggi serta Serdang Bedagai ini bersedia ‘pasang badan’ untuk pelaku UMKM.

“Jika ada yang mengganggu, bilang saja ke mereka untuk menemui saya. Bilang saja Rahudman yang mengurus semua,” tegas Rahudman Harahap.

Kemudian, lanjut dijelaskan Rahudman, seharusnya, perbengkelan CV PMB ini patut diacungi jempol.

“Bukan malah dibuat tidak nyaman dengan alasan yang tidak masuk akal dan cendrung tendensius,” jelas Wali Kota Medan periode 2010-2015 ini.

Karena, ungkap Rahudman, bengkel bubut ini telah memberikan manfaat kepada orang banyak, terkhusus warga sekitar lokasi.

“Bengkel bubut saudara saya ini sangat memberi manfaat bagi orang banyak. Selain membantu pemerintah dalam menanggulangi pengangguran, bengkel ini juga patut dijadikan contoh pengusaha pribumi yang mandiri,” ungkap Rahudman.

Apalagi, kata Rahudman, secara adminidtrasi, perizinan bengkel ini telah dinyatakan lengkap oleh instansi terkait di Kabupaten Deliserdang.

“Maka dari itu, sekali lagi, bila ada yang mengganggu aktivitas bengkel ini, akan berhadapan dengan saya,” pungkasnya.

Senada dengan itu, Nyonoya Rita Wizni Rahudman yang turut serta mendampingi suaminya dalam silaturahmi tersebut sangat mengagumi sosok Sarkum selaku pemilik bengkel bubut yang tergolong maju.

Bahkan, Ketua Wanita Pujakesuma ini sempat meminta Sarkum menyalakan salah satu mesin bubut untuk mengetahui cara kerja serta suara yang ditimbulkan.

“Ini bagus. Saya sangat mengagumi ini. Kalo ada yang bilang ini menimbulkan kebisingan, itulah namanya tantangan dalam berusaha. Tapi yang jelas, saya sangat mendukung ini,” katanya di hadapan pemilik bengkel.

Sementara itu, Sarkum sendiri merasa tersanjung dan mengucapkan terima kasih kepada Rahudman Harahap beserta istri dan rombongan yang telah meluangkan waktunya mengunjungi bengkel bubutnya.

“Apalagi, Pak Rahudman bersedia ‘pasang badan’ jika ada yang mengganggu usaha kami ini. Sekali lagi, terima kasih Pak Rahudman. Semoga apa yang Bapak cita-citakan dapat terwujudkan,” ucap Sarkum.

Sebelumnya, sekelompok ibu-ibu yang disebut-sebut dimotori oleh oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) tertentu melakukan unjuk rasa di Kantor Bupati Deliserdang.

Mereka menuntut perbengkelan bubut CV PMB untuk ditutup karena tidak memiliki izin dan mengganggu kenyamanan warga.

Padahal, mayoritas pekerja di perbengkelan bubut itu merupakan warga sekitar lokasi dan masih ada hubungan kekerabatan dengan kelompok ibu-ibu yang menuntut usaha tersebut ditutup.(rel/azw)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rahudman Harahap berkomitmen dalam membela pelaku Usah Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang diintimidasi dan diperlakukan tidak adil.

Penegasan tersebut disampaikan Rahudman Harahap saat bersilaturahmi di bengkel bubut CV Perbengkelan Maju Bersama (PMB), Jalan Purwo, Desa Suka Makmur, Kecamatan Delitua, Kabupaten Deliserdang, Minggu, (1/10).

Bahkan, di hadapan Sarkum, pemilik bengkel yang didampingi anak, menantu dan kerabatnya itu, Calon Legislatif (Caleg) DPR-RI dari Partai NasDem daerah pemilihan (Dapil) Sumut I meliputi Kota Medan, Kabupaten Deliserdang dan Tebingtinggi serta Serdang Bedagai ini bersedia ‘pasang badan’ untuk pelaku UMKM.

“Jika ada yang mengganggu, bilang saja ke mereka untuk menemui saya. Bilang saja Rahudman yang mengurus semua,” tegas Rahudman Harahap.

Kemudian, lanjut dijelaskan Rahudman, seharusnya, perbengkelan CV PMB ini patut diacungi jempol.

“Bukan malah dibuat tidak nyaman dengan alasan yang tidak masuk akal dan cendrung tendensius,” jelas Wali Kota Medan periode 2010-2015 ini.

Karena, ungkap Rahudman, bengkel bubut ini telah memberikan manfaat kepada orang banyak, terkhusus warga sekitar lokasi.

“Bengkel bubut saudara saya ini sangat memberi manfaat bagi orang banyak. Selain membantu pemerintah dalam menanggulangi pengangguran, bengkel ini juga patut dijadikan contoh pengusaha pribumi yang mandiri,” ungkap Rahudman.

Apalagi, kata Rahudman, secara adminidtrasi, perizinan bengkel ini telah dinyatakan lengkap oleh instansi terkait di Kabupaten Deliserdang.

“Maka dari itu, sekali lagi, bila ada yang mengganggu aktivitas bengkel ini, akan berhadapan dengan saya,” pungkasnya.

Senada dengan itu, Nyonoya Rita Wizni Rahudman yang turut serta mendampingi suaminya dalam silaturahmi tersebut sangat mengagumi sosok Sarkum selaku pemilik bengkel bubut yang tergolong maju.

Bahkan, Ketua Wanita Pujakesuma ini sempat meminta Sarkum menyalakan salah satu mesin bubut untuk mengetahui cara kerja serta suara yang ditimbulkan.

“Ini bagus. Saya sangat mengagumi ini. Kalo ada yang bilang ini menimbulkan kebisingan, itulah namanya tantangan dalam berusaha. Tapi yang jelas, saya sangat mendukung ini,” katanya di hadapan pemilik bengkel.

Sementara itu, Sarkum sendiri merasa tersanjung dan mengucapkan terima kasih kepada Rahudman Harahap beserta istri dan rombongan yang telah meluangkan waktunya mengunjungi bengkel bubutnya.

“Apalagi, Pak Rahudman bersedia ‘pasang badan’ jika ada yang mengganggu usaha kami ini. Sekali lagi, terima kasih Pak Rahudman. Semoga apa yang Bapak cita-citakan dapat terwujudkan,” ucap Sarkum.

Sebelumnya, sekelompok ibu-ibu yang disebut-sebut dimotori oleh oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) tertentu melakukan unjuk rasa di Kantor Bupati Deliserdang.

Mereka menuntut perbengkelan bubut CV PMB untuk ditutup karena tidak memiliki izin dan mengganggu kenyamanan warga.

Padahal, mayoritas pekerja di perbengkelan bubut itu merupakan warga sekitar lokasi dan masih ada hubungan kekerabatan dengan kelompok ibu-ibu yang menuntut usaha tersebut ditutup.(rel/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/