JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Calon Presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto sudah mulai mengoleksi nama-nama tokoh yang akan dia jadikan sebagai pasangan pada pemilihan presiden nanti. Nama-nama yang masuk itu berdasar usul dari berbagai kalangan.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil pemilihan umum legislatif untuk menetapkan pasangan capres dan cawapres. “Yang jelas, kami terus menjalin komunikasi yang baik dengan banyak pihak,” kata Fadli di Jakarta, kemarin (3/3).
Prinsipnya, lanjut dia, Gerindra terbuka kepada siapa pun tokoh yang siap berjuang untuk mewujudkan perubahan. “Siapa pun tokohnya punya peluang yang sama untuk menjadi cawapres Pak Prabowo. Syaratnya, tokoh tersebut punya potensi dan kompetensi,” sambung Sekjen Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI)Â itu.
Dia menyebutkan beberapa nama yang sudah masuk. Antara lain, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud M.D., dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Nama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok juga masuk nominasi. “Saya menilai beliau (Ahok, Red) punya potensi. Gaya kepemimpinannya yang tegas serta kinerjanya yang baik tentu sangat dibutuhkan untuk mewujudkan perubahan,” jelas politikus yang mendapat gelar Master of Science Development Studies dari The London School of Economics and Political Science (LSE) Inggris tersebut.
Fadli mengatakan, hingga saat ini Gerindra masih berfokus pada pemenangan pileg dengan menggerakkan mesin-mesin partai. Targetnya, bisa mendapatkan suara di atas 20 persen agar bisa mengusung pasangan capres-cawapres sendiri. (fal/c7/tom)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Calon Presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto sudah mulai mengoleksi nama-nama tokoh yang akan dia jadikan sebagai pasangan pada pemilihan presiden nanti. Nama-nama yang masuk itu berdasar usul dari berbagai kalangan.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil pemilihan umum legislatif untuk menetapkan pasangan capres dan cawapres. “Yang jelas, kami terus menjalin komunikasi yang baik dengan banyak pihak,” kata Fadli di Jakarta, kemarin (3/3).
Prinsipnya, lanjut dia, Gerindra terbuka kepada siapa pun tokoh yang siap berjuang untuk mewujudkan perubahan. “Siapa pun tokohnya punya peluang yang sama untuk menjadi cawapres Pak Prabowo. Syaratnya, tokoh tersebut punya potensi dan kompetensi,” sambung Sekjen Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI)Â itu.
Dia menyebutkan beberapa nama yang sudah masuk. Antara lain, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud M.D., dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Nama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok juga masuk nominasi. “Saya menilai beliau (Ahok, Red) punya potensi. Gaya kepemimpinannya yang tegas serta kinerjanya yang baik tentu sangat dibutuhkan untuk mewujudkan perubahan,” jelas politikus yang mendapat gelar Master of Science Development Studies dari The London School of Economics and Political Science (LSE) Inggris tersebut.
Fadli mengatakan, hingga saat ini Gerindra masih berfokus pada pemenangan pileg dengan menggerakkan mesin-mesin partai. Targetnya, bisa mendapatkan suara di atas 20 persen agar bisa mengusung pasangan capres-cawapres sendiri. (fal/c7/tom)